Anda di halaman 1dari 7

NAMA: TITO WIRA SATYA

NIM : 183 111 001


UTS: REKAYASA SUNGAI

1. Jelaskan pengertian DAS dan gambar sketsa DAS berdasarkan pemahaman yang anda
ketahui !
2. Sebutkan pemanfaatan dari Sungai! Jelaskan!
3. Apa perbedaan antara sedimentasi dan delta ?
4. Sebut dan jelaskan klasifikasi sedimentasi!
5. Bagaimana cara mengukur muka air sungai, kedalaman sungai dan kecepatan sungai ?

JAWABAN:

1. Pengertian DAS (DAERAH ALIRAN AIR) adalah bagian dari muka bumi yang airnya
mengalir ke dalam sungai tertentu atau wilayah tampungan air hujan yang masuk ke
dalam wilayah air sungai.
Komponen yang mendukung dalam sistem DAS adalah
1.Komponen masukan berupa curah hujan
2.Komponen output berupa debit aliran dan polusi
3.Komponen proses yaitu manusia, vegetasi, iklim, dan tanah
Fungsi dari Hidrologi DAS adalah
1. Mengalihkan air
2. Melepas air secara bertahap
3. Menyangga kejadian puncak hujan
4. Mengurangi pembuangan massa
SKETSA DAS:

2. Manfaat sungai untuk kehidupan manusia lainnya ialah sebagai sumber mata
pencaharian. Sungai merupakan tempat bagi banyak sepesies ikan, sehingga berbagai
macam jenis ikan ini dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Selain dikonsumsi, tak
jarang ikan-ikan ini juga sering di jual ke pasar.

● Penjelasan ●
> Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus
dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Contoh sungai Mawang dari Gowa, SulSel.
_________________
♢ Jadi, Jika sungai aliran yang besar tentu ada manfaat tertentu.
Diantaranya;
1} Penampung air
Manfaat pertama dari sungai adalah sungai dapat menampung debit air yang turun ke tanah
melalui hujan. Air hujan yang turun biasanya akan berkumpul dan mengalir ke suatu tempat.
Tempat tersebut yang menjadi penampungan dari air hujan adalh sungai dan juga danau.
2} Mengalirkan air ke hilir
Air memiliki sifat bergerak dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah. Dengan
berdasarkan sifat air inilah, sungai dapat mengalirkan air dari hulu atau sumber air menuju
ke hilir, alias tempat dimana sungai itu bermuara. Hal ini dapat mencegah terjadinya
penumpukan air pada hulu, yang dapat berakibat meluapnya air sungai.
3} Pembangkit listrik
Manfaat sungai yang lain, yang tidak kalah penting dari manfaat lainnya adalah sungai dapat
menjadi salah satu energy yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Adalah
pembangkit listrik tenaga air atau PLTA, yang merupakan pemanfaatan sungai sebagai
pembangkit listrik. Derasnya aliran sungai dimanfaatkan untuk memutar kincir air, sehingga
kincir air ini akan menyebabkan aktifnya generator pada pembangkit listrik, dan kemudian
akan menghasilkan listrik yang dapat disuplai untuk kebutuhan sehari – hari.
Namun demikian, cukup disayangkan karena meskipun Indonesia memiliki banyak sekali
sungai, hanya sedikit sungai yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air.
4} Pusat dari ekosistem
Ekosistem merupakan suatu kumpulan tempat tinggal dari makhluk hidup dan segala
pendukungnya. Secara umum ada beberapa ekosistem yang ada, seperti ekosistem laut,
daratan, gurun dan juga sungai.

Daru segi biologis, sungai dapat menjadi rumah bagi segala makhluk hidup yang tinggal
dalam ekosistemnya. Jenis ikan – ikan dan tanaman air merupakan salah satu contoh
manfaat sungai sebagai pusat dari ekosistem yang ada.
5} Mencari nafkah
Sungai juga sering dimanfaatkan sebagai sumber nafkah dari berbagai kalangan masyarakat.
Dengan kandungan dan keanekaragaman hayati yang banyak, sungai dapat menjadi sumber
rezeki. Katakanlah nelayan, yang memanfaatkan sungai sebagai tambak dan juga lokasi
untuk memanen ikan untuk kemudian dijual lagi.

Atau bisa juga penambang – penambang batu kali yang menggantungkan hidupnya dengan
cara mencari dan menambang batu di sungai – sungai. Berikut ini beberapa jenis mata
pencaharian yang memanfaatkan sungai :
• Nelayan pencari ikan
• Tambak ikan (berternak ikan)
• Penambang batu kali
• Penambang pasir
• Penambang emas
• Penambang mineral – mineral bumi lainnya, seperti timah dan sebagainya.
3. Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh
media air, angin, es atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-
mulut sungai adalah hasil dan proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air
sungai, sedangkan bukit pasir (sand dunes) yang terdapat di gurun dan di tepi pantai adalah
pengendapan dari material-material yang diangkut oleh angin. Sedangkan delta adalah
Delta sungai atau kuala (bahasa Inggris: river delta) adalah endapan di muara sungai yang
terbentuk ketika air sungai bertemu dengan perairan lain yang memiliki laju arus lemah atau
diam. Aliran air dengan kelajuan rendah tersebut tidak mampu membawa sedimen dari
sungai sehingga sedimen mengendap di muara. Delta umumnya terbentuk
di lautan terbuka, pantai, atau danau.[1] Ukuran dan bentuk delta tergantung pada proses
yang terjadi pada perairan pengangkut sedimen dan perairan penerima sedimen. [2] Selain
itu, ukuran, bentuk, dan lokasi perairan penerima sedimen juga berpengaruh pada evolusi
delta.
Delta sungai berperan penting dalam peradaban manusia karena lokasi delta merupakan
pusat produksi hasil pertanian dan permukiman.[3] Delta juga memberikan perlindungan
terhadap garis pantai dan mempengaruhi suplai air minum.[4] Dari sudut pandang ekologi,
delta memegang peran penting sebagai tempat tinggal berbagai spesies.

4. berdasarkan penyebabnya, sedimentasi dapat diklasifikasikan ke dalam 3 jenis,


yaitu sedimentasi akuatis, sedimentasi aeolis, dan sedimentasi marine.

a. Sedimentasi Akuatis

Squad, sedimentasi akuatis juga sering disebut sedimentasi air sungai. Yang dimaksud dengan
sedimentasi akuatis adalah pengendapan materi yang terbawa oleh air. Sedimentasi akuatis
biasanya terjadi di dataran rendah dan sungai. Hasil dari sedimentasi akuatis adalah kipas
alluvial atau dataran banjir.

b. Sedimentasi Aeolis

Squad, sedimentasi aeolis sering disebut sebagai sedimentasi karena angin, lho. Sesuai
dengan namanya, sedimentasi ini terjadi karena angin membawa bahan-bahan yang
kemudian mengalami pengendapan. Dataran yang terbentuk dari proses sedimentasi aeolis
adalah gumuk pasir.

c. Sedimentasi Marine

Squad, dari namanya, kamu bisa menebak nggak sih, apa yang dimaksud dengan sedimentasi
marine? Yap, sedimentasi marine, atau yang juga sering disebut sebagai sedimentasi air laut,
merupakan proses pengendapan material yang terjadi karena adanya material yang terbawa
oleh gelombang air laut. Oleh karena itu, hasil dari sedimentasi marine antara lain adalah
tumpukan karang dan tombolo.

5. Untuk keperluan analisa hidrologi, data tinggi muka air digunakan sebagai dasar
perhitungan debit setelah dibuat hubungan antara tinggi muka air dan debit hasil pengukuran
debit yang dilakukan secara berkala, yang mencakup pengukuran debit pada muka air rendah
sampai tinggi. Dengan demikian ketelitian dalam perhitungan data debit juga tergantung
daripada ketelitian pengukuran tinggi muka air.
Pengukuran tinggi muka air dapat dilaksanakan dengan cara manual menggunakan alat duga
air biasa (non recording gauges) dan atau cara otomatis menggunakan alat duga air
otomatik (recording gauges) yang dipasang pada suatu pos duga air sungai. Untuk keperluan
pendataan aliran sungai yang memerlukan waktu dengan periode panjang, maka pengukuran
tinggi muka air dari suatu pos duga air harus menggunakan alat duga air otomatik.

Gambar Sketsa
Pengukuran Datum Tinggi Muka Air
Prinsip : Sebuah pelampung diikat pada kabel alat perekam, dibagian ujung lainnya diikat
pemberat. Pelampung diletakkan pada sebuah sumur dan pelampung akan mengikuti
perubahan tinggi muka air. Pergerakan vertikal ini kemudian ditransfer menjadi pergerakan
horisontal pena tulis alat tersebut. Pena tulis kemudian merekam pergerakan ini pada kertas
perekam berupa kurva pasang surut.

Gambar Alat ukur Tinggi Muka Air Otomatis


Keuntungan :

 Dapat diperoleh sebuah Gambar yang akurat, karena skala vertikal dan horizontal dapat
diatur.
 Dapat diperoleh rekaman yang tak terputus sampai maksimum 4 bulan.
 Dapat merekam tinggi muka air maksimum tertinggi dan terendah kedalam kertas.

Kerugian:

 Diperlukan bangunan yang cukup mahal untuk alat perekam dan sumur pelampung.
 Kedalaman sumur pelampung harus cukup dalam sehingga dapat mencakup tinggi muka
air yang terendah.

Aplikasi:
Jika dipasang permanen pada daerah pasang surut maupun daerah tanpa pengaruh pasang
surut, Alat ukur dapat digunakan untuk mengukur pergerakan vertikal pasang surut untuk
keperluan analisa pasang surut dan perhitungan MSL.
PENGUKURAN TINGGI MUKA AIR CARA MANUAL
Pengukuran tinggi muka air cara manual dilaksanakan dengan membaca elevasi permukaan
air yang tertera pada alat duga air biasa yaitu alat duga air yang tidak dengan sendirinya dapat
bekerja secara otomatis dalam mencatat fluktuasi muka air berdasarkan fungsi waktu.
Pengukurannya dilakukan oleh seorang pengamat secara teratur setiap harinya, minimal
dilakukan tiga kali setiap harinya yaitu jam 07.00 pagi, jam 12.00 siang dan 17.00 sore hari
waktu setempat, apabila diperlukan frekuensi pengukurannya dapat ditambah, terutama
selama terjadi banjir agar data muka airnya lebih lengkap. Banyaknya pengukuran tinggi muka
air setiap harinya tergantung dari banyaknya faktor, antara lain :

1. besarnya fluktuasi muka air;


2. tersedianya dana untuk honor pengamat, dan
3. ketelitian yang diinginkan.

Pengamat secara teratur harus melaporkan datanya kepada instansi hidrologi yang
berwenang. Pelaporan harian dapat dilaksanakan menggunakan telepon atau teletype,
apabila datanya sangat segera diperlukan. Pelaporan bulanan atau mingguan, data muka air
dapat dikirim melalui kantor pos terdekat atau diambil setiap tiga bulan sekali oleh petugas.

Tinggi muka air setiap jam diamati secara manual oleh operator (pencatat) dan dicatat pada
suatu formulir pengamatan pasang surut. Pada palem dilukis tanda-tanda skala bacaan.
Pencatat akan menuliskan kedudukan tinggi muka air laut relatif terhadap palem pada jam-
jam tertentu sesuai dengan skala bacaan yang tertulis pada palem. Muka air laut yang relatif
tidak tenang membatasi kemampuan pencatatan dalam menaksir bacaan skala. Walaupun
demikian, cara ini cukup efektif untuk memperoleh data pasang surut dengan ketelitian
hingga sekitar 2,5 cm. Tinggi palem disesuaikan dengan karakter tunggang air pada wilayah
perairan yang diamati pola pasang surutnya, yang biasanya sekitar 4 hingga 6 meter.

Menghitung kecepatan air sungai:


Velocity area methods Pada prinsipnya untuk mengetahui debit suatu sungai/saluran dilakukan
pengukuran kecepatan aliran dan penampang sungai/saluran

a. Pengukuran dengan pelampung


Pengukuran dengan Current meteran
.Pengukuran kecepatan aliran dengan pelampung

2. Slope Area Method

Prakiraan besarnya debit dengan pendekatan slope-area method akan memberikan hasil yang
memadai apabila pemilihan badan air yang akan diprakirakan kecepatan airnya memiliki aliran
yang kurang lebih seragam. Artinya, lebar dan kedalaman aliran, kecepatan aliran, kedalaman
dasar sungai, dan kemiringan dasar permukaan sungai/saluran air relatif seragam atau tidak
berubah secara mencolok

3.(DelutionMethods)
Pengukuran debit dengan menggunakan bahan-bahan kimia, pewarna atau radioaktif sering
digunakan untuk jenis sungai yang aliran airnya tidak beraturan (turbulent). Menurut Church,
(1974) dalam Gordon et al., (1992) dalam Asdak, (2002), untuk maksud-maksud pengukuran
hidrologi, bahan-bahan tersebut di atas seyogyanya dalam bentuk:mudah larut dalam air
sungai,bersifat stabil,

Anda mungkin juga menyukai