Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH

UPWELLING DAN DOWNWELLING BAGI KEHIDUPAN


EKOSISTEM LAUT

NAMA : ANDI ANGIE SEPTRIASA

NIM : L051221055

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

DEPARTEMEN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Adapun tema makalah ini adalah “Upwelling dan
Downwelling Bagi Kehidupan Ekosistem Laut”.

Dalam penulisan Makalah ini penulis merasa banyak kekurangan-kekurangan


baik pada teknis penulis maupun materinya, mengingat kemampuan yang saya miliki
masih terbata. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari segala pihak demi penyempurnaan makalah ini.

Dalam penulisan Makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesikan makalah ini.

Akhir kata semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kami sadar
dalam penyusunan Maklah ini masih banyak ditemukan kekurangan yang perlu
disempurnakan di kemudian hari.

Gowa, 11 November 2022

Andi Angie Septriasa


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lautan di muka bumi ini bersifat dinamis atau tidak diam. Kali ini
makalah ini akan membahas mengenai Upwelling dan Downwelling yang
merupakan dua jenis arus yang ada di lautan. Upwelling adalah naiknya air
dingin dari lapisan dalam ke permukaan laut sedangkan Downwelling
merupakan turunnya air permukaan air laut ke lapisan lebih dalam
Upwelling merupakan pergerakan arus dingin dari dalam lautan ke
permukaan laut. Naiknya massa air di karenakan adanya angin yang
bergerak di atas perairan sehingga angin ini akan mendorong massa air di
permukaan . Semakin terdorongnya massa air di permukaan ini maka akan
terjadi kekosongan sehingga kekosongan inilah yang kemudian diisi oleh
massa air yang berada di lapisan bawahnya. Upwelling merupakan hasil dari
angin dan rotasi bumi. Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur.
Karena rotasi ini, angin cenderung membelok ke kanan dibelahan bumi
selatan. Pembelokkannya Upwelling di daerah pesisir. Efek Coriolis juga
menyebabkan Upwelling di lautan terbuka dekat ekuator. Angin kencang di
permukaan memungkinkan arus ini terbentuk. Pola angin yang dihasilkan
selama siklon menghasilkan Upwelling di daerah sekitar mata topan. Air
yang dingin dapat membantu melemahkan siklon. Karna air yang dibawa ke
permukaan kaya akan nutrisi, Upwelling di pesisir mendukung pertumbuhan
rumput laut dan plankton. Hal ini menyediakan makanan bagi ikan, mamalia
laut dan burung. Upwellng menghasilkan bebrapa ekosistem yang subur di
dunia. Sebuah wilayah seluas 25.900 km persegi di lepas pantau baru peru
mengalami arus naik terus-menerus dan menjadi lokasi pemancing favorit di
dunia. Secara keseluruhan daerah Upwelling pesisir hanya mencakup 1%
dari total luas samudera di dunia. Namun itu sudh cukup menyediakan 50%
zona tangkapan ikan terbesar di dunia. Selama El Nino. Fenomena cuaca
yang berubah menyebabkan angin melambat dan Upwelling melemah
hingga tangkapan ikan akan menurun drastis saat fenomena tersebut terjadi.
Upwelling memengaruhi juga terhadap kehidupan binatang di daerah
tersebut. Larva kecil, ikan dan invertebrata bisa hanyut dalam arus laut
dalam jangka waktu yang lama. Air dingin yang mengalir pada permukaan
akan mendinginkan udara di wilayah tersebut. Hal ini mendorong
perkembangan kabut di daerah pesisir. Kota San Fransisco terkenal dengan
Musim panas yang dingin dan berkabut yang dihasilkan oleh Upwelling
musiman di daerah tersebut.
Downwelling adalah kebalikan arus dari Upwelling. Arus laut
hangat tadi di permukaan tenggelam ke dasar laut. Upwelling dan
Downwelling sering bergantian sepanjang musim.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Upwelling dan Downwelling?
2. Apakah Upwelling dan Downwelling berdampak pada ikan di laut?
3. Apakah saja dampak Upwelling dan Downwelling terhadap makhluk
hidup yang ada di bawah air laut?
4. Apa yang menyebabkan terjadinya Upwelling dan Downwelling ini bisa
terjadi?
5. Bagaimana cara mengatasi Upwelling dan Downwelling?

C. TUJUAN
1. Agar dapat mengetahui pengertian dari Upwelling dan Downwelling
2. Agar dapat mengetahui dampak Upwelling dan Downwelling pada ikan
laut
3. Agar dapat mengetahui dampak Upwelling dan Downwelling terhadap
makhluk hidup yang ada di bawah air laut
4. Agar dapat mengetahui penyebab terjadinya Upwelling dan Downwelling
5. Agar dapat mengetahui cara mengatasi Upwelling dan Downwelling
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Upwelling dan Downwelling


Upwelling adalah naiknya air dingin dari lapisan dalam ke
permukaan laut. Upwelling merupakan hasil dari angina dan rotasi bumi.
Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur. Karena rotasi ini, angin
cenderung membelok ke kanan dibelahan bumi selatan. Pembelokkannya
Upwelling di daerah pesisir. Efek Coriolis juga menyebabkan Upwelling di
lautan terbuka dekat ekuator. Angin kencang di permukaan memungkinkan
arus ibi terbentuk. Pola angin yang dihasilkan selama siklon menghasilkan
Upwelling du daerah sekitar mata topan. Air yang dingin dapat membantu
melemahkan siklon. Karna air yang dibawa ke permukaan kaya akan nutrisi,
Upwelling di pesisir mendukung pertumbuhan rumput laut dan plankton.
Hal ini menyediakan makanan bagi ikan, mamalia laut dan burung.
Upwellng menghasilkan bebrapa ekosistem yang subur di dunia. Naiknya
massa air di karenakan adanya angin yang bergerak di atas perairan sehingga
angin ini akan mendorong massa air di permukaan . Semakin terdorongnya
massa air di permukaan ini maka akan terjadi kekosongan sehingga
kekosongan inilah yang kemudian diisi oleh massa air yang berada di lapisan
bawahnya
Downwelling adalah kebalikan arus dari Upwelling. Arus laut
hangat tadi di permukaan tenggelam ke dasar laut. Upwelling dan
Downwelling sering bergantian sepanjang musim.
B. Dampak Upwelling dan Downwelling terhadap ikan laut
Pada air laut yang dingin dapat membantu melemahkan siklon.
Karna air yang dibawa ke permukaan kaya akan nutrisi, Upwelling di pesisir
mendukung pertumbuhan rumput laut dan plankton, adanya plankton inilah
ikan akan berkumpul di daerah perairan. Hal ini menyediakan makanan bagi
ikan, mamalia laut dan burung. Upwelling menghasilkan bebrapa ekosistem
yang subur di dunia. Sebuah wilayah seluas 25.900 km persegi di lepas pantai
baru peru mengalami arus naik terus-menerus dan menjadi lokasi pemancing
favorit di dunia. Secara keseluruhan daerah Upwelling pesisir hanya
mencakup 1% dari total luas samudera di dunia. Namun itu sudh cukup
menyediakan 50% zona tangkapan ikan terbesar di dunia. Selama El Nino.
Fenomena cuaca yang berubah menyebabkan angin melambat dan Upwelling
melemah hingga tangkapan ikan akan menurun drastis saat fenomena tersebut
terjadi. Upwelling memengaruhi juga terhadap kehidupan binatang di daerah
tersebut. Larva kecil, ikan dan invertebrata bisa hanyut dalam arus laut dalam
jangka waktu yang lama. Air dingin yang mengalir pada permukaan akan
mendinginkan udara di wilayah tersebut.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang
kuat antara Upwelling dengan penentuan daerah tangkapan ikan dimana
Upwelling ini akan memyebabakan banyak ikan-ikan berkumpul, namun ada
juga beberapa kejadian yang menunjukkan bahwa Upwelling menyebabkan
banyak ikan-ikan yang mati. Mengapa demikian? Upwelling memang
menyebabkan naiknya nutrient dari lapisan bawah ke permukaan, nutrient
dan cahaya di perairan akan memicu pertumbuhan fitoplankton .
Keadaan ini justru dapat mnenyebabkan terjadinya ledakan
fitoplankton atau yang disebut blooming algae. Dalam kondisi ini,
fitoplankton yang berkumpul di permukaan akan membuat pencahayaan di
perairan berkurang dan adanya “persaingan” oksigen bagi organisme bagi
pertumbuhan ikan-ikan . Selain itu blooming algae juga dapat mempengaruhi
kualitas air di periran tersebut. Karena suatu saat plankton–plankton tadi akan
mati secarav massal karena akibatnya terjadi kembali penumpukan bahan
organic di perairan. Dalam hal ini tugas mikroorganisme pengurai di dasar
perairan untuk mengurai bahan organic tersebut. Tapi masalahnya adalah
ketika malam hari maka proses fotosintesis akan berhenti karena tidak adanya
cahaya matahari sehingga suplai oksigen di perairanpun berkurang. Dalam
kondisi seperti ini maka bakteri pengurai akan bekerja secara anaerob (tanpa
oksigen) sehingga zat yang di hasilkannya adalah zat-zat yang bersifat toksik
yang buruk bagi organisme perairan.

Anda mungkin juga menyukai