BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi yaitu 359/100.000
muda, terlalu tua, terlalu dekat jarak antar kehamilan dan terlalu banyak anak
yang di lahirkan) merupakan salah satu faktor yang berperan dalam terjadinya
kehamilan yang tidak di inginkan dan kehamilan 4T. Data SDKI 2012
Prevalence Kate hanya meningkat 0,5% dari 57,4 % menjadi 57,9%, Unmett
heed hanya menurun 0,6% dari 9,1% menjadi 8,5% dan angka kelahiran pada
remaja atau Age Specific Fertility Rate 15-19 masih tinggi, yaitu 40/1000
tersebut berkontribusi pada stagnannya Total Fertility Rate dan berdampak pada
atas adalah pil KB, karena pil KB termasuk metode yang efektif untuk mencegah
kehamilan dan salah satu metode yang paling disukai karena kesuburan langsung
infertilitas primer hingga 40%. Ada 2 macam kontrasepsi pil, yaitu: pil
kombinasi dan pil progestin. Mengingat kerja kontrasepsi oral yang multipel
sulit untuk memahami bagaimana kelalaian tidak mengkonsumsi satu atau dua
kontrasepsi, salah satunya adalah tingkat pengetahuan dari calon akseptor KB.
tinggi tingkat pengetahuan seseorang, semakin jeli dia dalam menentukan suatu
Rate/CPR) mencapai 61,4% dan angka ini merupakan pencapaian yang cukup
lebih banyak menggunakan metode jangka pendek seperti pil dan suntik.
31,6%, pil 13,2%, AKDR 4,8%, susuk 2,8%, tubektomi 3,1%, vasektomi 0,2%,
Usia Subur (PUS) adalah 53.719 jiwa dengan jumlah akseptor KB aktif 39.926
orang untuk akseptor IUD 930 orang (2,32%), MOW 882 orang (2, 20%), MOP
277 orang (0,69%), Kondom 1092 orang (2,73%), Implant 6.640 orang
(16,63%), Suntik 15.711 orang (39,35%), Pil 14.393 orang (36,04%) (Buku
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah 2.818 dengan jumlah akseptor KB aktif
pada bulan Januari-April yaitu 781 jiwa terdapat Pil 339 orang (43,4%), Suntik
413 orang (1,46%), AKDR 7 orang (0,89%), IMPLANT 22 orang (2,81%), dan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengetahuan bagi
masyarakat setempat utamanya bagi pasangan usia subur untuk mengerti dan
bidang kesehatan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang
tersebut secara benar. Orang yang paham terhadap obyek atau materi yang
sebagainya. 6
c. Aplikasi (application)
Aplikasi adalah kemapuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi riil atau sebenarnya, seperti rumus,
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
mengelompokkan,dan sebagainya.
e. Sintesis (syinthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
dan sebagainya.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian
atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita
kurang, maka para pasangan usia subur kurang mampu menyerap dan
keluarga berencana dapat terlaksana dengan baik apabila ada pemahaman dan
Sebagian besar orang tua ingin memiliki pengetahuan serta cara untuk
keluarga dan kesempatan untuk menentukan jumlah anak dan jarak setiap anak
(Mochtar, 2006).
8
(Wiknjosastro, 2008).
Kontrasepsi adalah mencegah terjadinya pembuahan sel telur oleh sel
sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke
siklus menstruasi.
(2) Metode Suhu Badan Basal (Thermal)
9
eksterna.
2) Metode kontrasepsi sederhana dengan alat
a) Kondom
Kondom adalah selubung atau sarung karet yang terbuat dari
seksual.
b) Spermiside
Spermiside adalah zat-zat kimia yang kerjanya melumpuhkan
genetalia interna.
c) Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari
trifasik.
2) Pil progestin
11
norgestrel.
3) Suntikan kombinasi
Suntikan kombinasi merupakan kontrasepsi suntik yang berisi
sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang pada lengan atas.
6) AKDR
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah suatu alat atau benda
reproduktif.
7) Metode kontrasepsi mantap operatif pada pria
Kontrasepsi Mantap Pria/ Vasektomi/ Medis Operatif Pria (MOP)
ini untuk jangka panjang dan sering disebut tubektomi atau sterilisasi
(Saifuddin, 2011).
2008).
2. Macam-macam Pil
Wiknjoastro (2008) membagi kontrasepsi pil menjadi 2 jenis yaitu:
a. Pil kombinasi terdiri dari tiga jenis yaitu:
1) Monofasik adalah pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
Sujiantini, 2008).
b. Pil progestin (Minipil) terdiri dari dua jenis
antara lain:
1) Kemasan dengan isi 5 pil: 300 ug levonorgestel atau 350 ug
noretridon.
2) Kemasan dengan isi 28 pil: 75 ug desogestrel.
3) Pil progestin adalah pil yang mengandung hormon progestin saja,
produksi ASI
3. Cara Kerja Kontrasepsi Pil
a. Pil Kombinasi
a) Menekan ovulasi.
b) Mencegah implantasi.
c) Lendir servik mengental sehingga sulit dilalui sperma.
d) Penggeseran tuba tergantung sehingga trasportasi telur dengan
Dismenorhoe.
2) Pil progestin
a) Sangat efektif bila digunakan secara benar.
b) Tidak mengganggu hubungan seksual.
c) Tidak mempengaruhi ASI.
d) Kesuburan cepat kembali.
e) Nyaman dan mudah digunakan.
f) Sedikit efek samping.
g) Dapat dihentikan setiap saat.
h) Tidak mengandung estrogen
4. Yang Dapat Menggunakan Kontrasepsi Pil
a. Usia reproduksi.
b. Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak.
c. Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi.
d. Pasca persalinan dan tidak menyusui, pasca keguguran.
e. Mempunyai tekanan darah tinggi
f. Perokok segala usia (minipil).
g. Anemia karena haid berlebihan (pil kombinasi).
h. Nyeri haid hebat (pil kombinasi).
i. Siklus haid tidak teratur (pil kombinasi).
j. Riwayat kehamilan ektopik (pil kombinasi).
k. Kelainan payudara jinak (pil kombinasi) (Noviawati dan Sujiantini,
2008).
5. Petunjuk Penggunaan Kontrasepsi Pil
a. Pil kombinasi
1) Sebaiknya pil diminum setiap hari, lebih baik pada saat yang sama
setiap haid.
2) Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus
haid.
3) Sangat dianjurkan penggunaannya pada hari pertama haid.
4) Beberapa paket pil mempunyai 28 pil, yang lain 21 pil. Bila paket 28
pil habis gunakan pil yang lain, atau menggunakan kontrasepsi yang
lain.
5) Bila muntah dalam dua jam sesudah menggunakan pil, ambillah pil
6) Bila tejadi muntah hebat atau diare lebih dari 24 jam, maka keadaan
diteruskan.
7) Bila muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari atau lebih, cara
meminum pil.
8) Bila lupa minum pil sebaiknya minum pil tersebut segera setelah
bersifat subyektif.
(Prawirohardjo, 2008).
17
1. Pendidikan
madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah
menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain
yang sederajat.
b) Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan
(SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang
sederajat.
c) Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
(BKKBN, 2007).
2. Umur
reproduksi sehat dikenal bahwa umur yang lama untuk kehamilan dan
persalinan adalah usia 25-35 tahun dengan jumlah anak 2 orang dan jarak
antara kehamilan anak I dan II adalah 2-4 tahun. Usia istri di atas 35 tahun
orang anak.
keluarga kecil bahagia dan sejahtera dibagi atas tiga masa dan usia reproduksi
wanita yaitu :
kehamilan. Periode usia wanita antara 20-35 merupakan usia yang paling
baik untuk melahirkan dengan jumlah anak 2 orang dengan jarak antara anak
anak.
Dari ketiga hak diatas maka umur ibu merupakan salah satu faktor yang
kontrasepsi yang sering digunakan adalah pil, IUD-Mini dan cara sederhana,
kontrasepsi yang digunakan adalah IUD, suntikan, minipil, pil, susuk KB, dan
tahun keatas), jenis kontrasepsi yang digunakan adalah sterilisasi, IUD, susuk
3. Paritas
terutama kesehatan ibu dan anak. Secara ekonomi jumlah anak yang sedikit
ringan dibandingkan bila mereka memiliki anak yang lebih banyak (BKKBN,
2007).
lahir hidup dan anak yang masih hidup sudah mencukupi jumlah yang
pesat sejalan dengan jumlah anak yang masih hidup. Sebesar 7% pada wanita
yang tidak memiliki anak, 67% pada wanita dengan 1-2 anak, 38% pada wanita
yang memiliki 3-4 anak dan turun menjadi 49% pada wanita dengan 5 anak
E. Kerangka Konsep
Pendidikan
Pengetahuan Ibu
Umur
Tentang Alat
Kontrasepsi Pil
Paritas
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.
1. Populasi
aktif yang berkunjung pada bulan Juni-Juli tahun 2016 yang berada di UPTD
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel terikat adalah pengetahuan ibu tentang alat
Kontrasepsi Pil.
Definisi Skala
Variabel Cara Ukur Alat ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
1 2 3 4 5 6
Variabel
Dependent:
Pengetahuan ibu Adalah Wawancara Kuesioner Baik : jika skor Ordinal
tentang alat pengetahuan ibu jawaban ibu 75
kontrasepsi Pil tentang % dari skore
kontrasepsi pil. maksimal/
24
tertinggi.
Benar: Nilai 1
Salah: Nilai 0 Kurang : jika
skor jawaban ibu
< 75 % dari
skore maksimal/
tertinggi.
(Arikunto, 2006)
Variabel
Independent:
1.Pendidikan Pendidikan adalah Wawancara Kuesioner Tinggi : jika Ordinal
suatu proses tamat SMA dan
belajar yang Perguruan Tinggi
bertujuan untuk (PT).
meningkatkan
intelektual Rendah : jika
seseorang yang tamat SD dan
diperoleh melalui tamat SMP
pendidikan formal.
F. Instrumen Penelitian
H. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini diolah melalui beberapa proses
penjumlahan data dan disajikan dalam bentuk tulisan. Data yang sudah di olah
diolah secara manual dan dimasukkan kedalam tabel sesuai dengan variabel
penelitian.
Dan selanjutnya untuk mengetahui besarnya persentase dari tiap-tiap
Keterangan :
X = Persentase dari variabel yang diteliti
26
kemudian dinarasikan.
K. Etika Penelitian
Dalam melakukan penlitian, peneliti perlu mendapat adanya rekomendasi
dari institusinya atas pihak lain dengan mengajukan permohonan izin kepda
dapat mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti
selama proses penelitian ini berlangsung. Jika responden bersedia ikut dalam
peneliti dan hanya kelompok data tertentu dan sesuai kebutuhan penelitian
penelitian ini.
4. Asas Keadilan