DEAL
DEAL
Kata Pengantar..................................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan menyusun rencana pembelajaran merupakan salah satu tugas penting guru
dalam memproses pembelajaran siswa. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional yang
dituangkan dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan
bahwa salah satu komponen dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu
adanya tujuan pembelajaran yang di dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Selain tujuan, masih
ada komponen-komponen perencanaan pembelajaran yang lainnya yang dapat mendukung
perencanaan pembelajaran dengan baik. Komponen-komponen selain tujuan adalah isi (materi
pembelajaran), kegiatan pembelajaran (kegiatan belajar mengajar), media dan sumber belajar,
dan evaluasi.
Agar proses pembelajaran dapat terkonsepsikan dengan baik, maka seorang guru dituntut
untuk mampu menyusun dan merumuskan rencana pembelajaran secara jelas dan tegas. Oleh
karena itu, melalui tulisan yang sederhana ini akan dikemukakan secara singkat tentang apa saja
komponen-komponen yang ada dalam perencanaan pembelajaran. Dengan harapan dapat
memberikan pemahaman kepada para guru dan calon guru agar dalam merencanakan suatu
pembelajaran dapat direncanakan secara baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
diharapkan berdasarkan undang-undang.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini:
1. Untuk mengetahui komponen-komponen yang terdapat dalam desain pembelajaran
2. Untuk mengetahui penjelasan tiap-tiap komponen desain pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
1. Guru.
2. Siswa.
3. Tujuan pembelajaran
4. Bahan Ajar
5. Strategi
6. Media
7. Evaluasi
1. Guru
Proses pembelajaran mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu..
Interaksi dalam peristiwa pembelajaran memiliki arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan
antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya
penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan menanamkan sikap dan nilai pada diri
siswa yang sedang belajar.
Peran guru dalam proses pembelajaran, guru tidak hanya tampil sebagai pengajar, seperti
fungsinya yang menonjol selama ini, melainkan beralih sebagai pelatih, pembimbing dan
manager belajar. Hal ini sudah sesuai dengan fungsi dari peran guru masa depan. Di mana
sebagai pelatih, seorang guru akan berperan mendorong siswanya untuk menguasai alat belajar,
memotivasi siswa untuk bekerja keras dan mencapai prestasi setinggi-tingginya.
Peranan guru dalam proses pembelajaran belum dapat digantikan oleh mesin, radio, tape
recorder ataupun oleh komputer yang paling modern sekalipun. Masih terlalu banyak unsur-
unsur manusiawi seperti sikap, sistem, nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan dan Iain-lain yang
diharapkan merupakan hasil dari proses pembelajaran tidak dapat dicapai melalui alat-alat
tersebut. Di sinilah kelebihan manusia dalam hal ini guru dari alat-alat atau teknologi yang
diciptakan manusia untuk membantu dan mempermudah kehidupannya. Berikut adalah peran
yang dianggap paling dominan dan klasifikasi guru sebagai:
2. Siswa
Peserta didik merupakan sumber daya utama dan terpenting dalam proses pendidikan.
Peserta didik bisa belajar tanpa guru. Sebaliknya, guru tidak bisa mengajar tanpa peserta didik.
Karenanya kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan formal atau
pendidikan yang dilambangkan dengan menuntut interaksi antara pendidik dan peserta didik.
Kemampuan awal (Entry Behavior) adalah kemampuan yang telah diperoleh siswa
sebelum dia memperoleh kemampuan terminal tertentu yang baru. Kemampuan awal
menunjukkan status pengetahuan dan keterampilan siswa sekarang untuk menuju ke status yang
akan datang yang diinginkan guru agar tercapai oleh siswa. Dengan kemampuan ini dapat
ditentukan dari mana pengajaran harus dimulai. Kemampuan terminal merupakan arah tujuan
pengajaran diakhiri. Jadi, pengajaran berlangsung dari kemampuan awal sampai ke kemampuan
terminal itulah yang menjadi tanggung jawab pengajar.
Tidak ada peserta didik di muka bumi ini yang benar-benar sama. Hal ini bermakna
bahwa masing-masing peserta didik memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik peserta didik
adalah totalitas kemampuan dan perilaku yang ada pada pribadi mereka sebagai hasil dari
interaksi antara pembawaan dengan lingkungan sosialnya, sehingga menentukan pola
aktivitasnya dalam mewujudkan harapan dan meraih cita-cita. Karena itu, upaya memahami
perkembangan peserta didik harus dikaitkan atau disesuaikan dengan karakteristik siswa itu
sendiri. Utamanya, pemahaman peserta didik bersifat individual, meski pemahaman atas
karakteristik dominan mereka ketika berada di dalam kelompok juga menjadi penting. Ada
empat hal dominan dari karakteristik siswa.
3. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan suatu target yang ingin dicapai, oleh kegiatan
pembelajaran. Tujuan merupakan dasar untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dan juga
menjadi landasan untuk menentukan materi, strategi, media, dan evaluasi pembelajaran. Dengan
demikian perilaku yang dilakukan siswa merupakan perilaku dalam upaya untuk mencapai
tujuan pembelajaran dan diharapkan tidak ada perilaku lain di luar tujuan pembelajaran. Menurut
jenis perilakunya tujuan dibedakan menjadi tiga yaitu: tujuan berupa kognitif, tujuan-tujuan
afektif dan tujuan-tujuan psikomotorik. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Blooms yang
menggunakan istilah ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.
Ranah Kognitif, menekankan pada aspek intelektual dan memiliki jenjang dari yang
rendah sampai yang tinggi, yaitu :
o Pengetahuan. Pengetahuan menitikberatkan pada aspek ingatan terhadap materi
yang telah dipelajari mulai dari fakta sampai teori.
o Pemahaman. Pemahaman merupakan langkah awal untuk dapat menjelaskan dan
menguraikan sebuah konsep ataupun pengertian. Pemahaman dapat berupa
kemampuan dalam memperkirakan, dan menafsirkan. Misalnya: memahami fakta
dan prinsip, menafsirkan bahan lisan, menafsirkan bagan, menerjemahkan bahan
verbal ke rumus matematika, dan sebagainya.
o Penerapan (aplikasi). Penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan
bahan yang telah dipelajari ke dalam stuasi yang baru/nyata. Meliputi: aturan,
metode, konsep, prinsip, hokum, teori. Misalnya mampu menerapkan sebuah teori
ke dalam situasi yang praktis, mempertunjukkan metode dan prosedur tertentu.
o Analisis (pengkajian). Analisis merupakan kemampuan dalam merinci bahan
menjadi bagian-bagian supaya strukturnya mudah untuk dipahami. Meliputi
identifikasi bagian-bagian, mengenali prinsip-prinsip tertentu.
o Sintesis. Adalah kemampuan mengkombinasikan bagian-bagian menjadi suatu
keseluruhan baru yang menitikberatkan pada tingkah laku kreatif dengan cara
memformulasikan pola dan struktur baru. Contoh: menulis cerita pendek yanag
kreatif, menyusun rencana penelitian, menggunakan bahan-bahan untuk
memecahkan masalah.
o Evaluasi, adalah kemampuan dalam mempertimbangkan nilai untuk maksud
tertentu berdsarkan kriteria internal dan kriteria ekternal.
Ranah afektif, adalah sikap, perasaaan, emosi, dan karakteristik moral yang diperlukan
untuk kehidupan di masyarakat, dengan demikian ranah sangat diperlukan bagi siswa.
Menurut Bloom, Krathwohl, dan Masia, ranah afektif terbagi menjadi lima tingkatan,
yaitu :
o Penerimaan/receiving, misalnya kemampuan siswa untuk mau mendengarkan
materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dan media pembelajaran dengan
melibatkan perasaan, antusiasme dan semangat belajar yang tinggi.
o Sambutan/responding : yaitu kemampuan siswa untuk memberikan timbale balik
positif terhadap lingkungan dalam pembelajaran misalnya: menanggapi,
menyimak, dan menyimak.
o Menilai/valuing : penerimaan terhadapa nilai-nilai yang ditanamkan dalam
pembelajaran, membuat pertimbangan terhadap berbagai nilai untuk diyakini dan
diaplikasikan.
o Organisasi, dalam hal ini kemampuan siswa dalam mengorganisasikan suatu
system nilai.
o Karakteristik dengan suatu kompleks nilai. Misalnya : siswa menyatukan nilai
music ke dalam kehidupan pribadi dan menerapkan konsep tersebut pada hobi
pribadinya, minatnya atau juga untuk karirnya.
Ranah Psikomotorik, ranah ini menekankan pada gerakan-gerakan jasmaniah dan control
fisik. Kecakapan-kecakapan fisik dapat berupa pola-pola gerakan atau keterampilan fisik
baik halus maupun kasar.
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar (KD) merupakan penjabaran SK peserta didik yang cakupan
materinya lebih sempit dibanding dengan SK peserta didik. Kompetensi merupakan perpaduan
dari pengetahuan, ketrampilan nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak. Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan dan
kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia
dapat melakukan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.
Sesuai aspek diatas maka tampak bahwa kompetensi sebagai tujuan dalam kurikulum yang
bersifat kompleks artinya kurikulum berdasarkan kompetensi bertujuan untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman kecakapan, nilai, sikap dan minat siswa agar mereka dapat melakukan
sesuatu dalam bentuk kemahiran disertai tanggung jawab. Dengan demikian tujuan yang ingin
dicapai dalam kompetensi ini bukanlah hanya sekedar pemahaman akan materi pelajaran, akan
tetapi bagaimana pemahaman dan penguasaan materi itu dapat mempengaruhi cara bertindak dan
berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
3. Indikator
Materi pembelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus
dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar
kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi pembelajaran
merupakan bagian dari struktur keilmuan suatu bahan kajian yang dapat berupa pengertian
konseptual, gugus isi atau konteks, proses, bidang ajar, dan keterampilan. Penempatan materi
pembelajaran di dalam silabus berfungsi sebagai payung dari setiap uraian materi yang disajikan
dalam kegiatan belajar siswa.
Adapun untuk mengidentifikasi materi pokok atau pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dilakukan dengan mempertimbangkan:
5. Strategi
Strategi atau skenario atau tahapan-tahapan proses belajar mengajar yaitu kegiatan
pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam berinteraksi
dengan materi pembelajaran dan sumber-sumber belajar untuk menguasai kompetensi. Strategi
belajar-mengajar dapat diartikan sebagai kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan
terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem instruksional,
dimana untuk itu guru menggunakan siasat tertentu. Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran
meliputi :
1. Kegiatan awal
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan awal yang
dimiliki siswa. Seorang guru peru menghubungkan materi yang akan dipelajari siswa dan
tidak mengesampingkan motivasi belajar terhadap siswa.
4. Kegiatan inti
Dalam kegiatan ini siswa dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok pembelajaran yaitu:
Pembelajaran klasikal yang digunakan apabila materi pembelajaran lebih bersifat fakta
atau formatif terutama ditujukan untuk memberikan informasi atau sebagai pengantar
dalam prose pembelajaran. Sehingga cenderung metode ceramah dan tanya jawab akan
banyak digunakan.
Kegiatan belajar individual, artinya setiap anak yang belajar dikelas mengerjakan atau
melakukan kegiatan belajar masing-masing. Dalam pembeljaran individu ini setiap siswa
dituntun untuk mengerjakan tugasnya sesua dengan kemampuan yang mereka miliki.
Implikasi dari pembelajaran individual ini guru harus banyak memberikan perhatian dan
pelayanan secara individual, sebab setiap anak berbeda kemampuanya.
5. Penutup
Kegiatan penutup ini adalah kegiatan yang memberikan penegasan atau kesimpulan
dan penilaian terhadap penguasaan bahan kajian yang diberikan pada kegiatan inti. Kegiatan
ini meliputi :
Alat bantu pengajaran terutama media yang menggunakan audiovisual mempunyai sifat sebagai
berikut :
7. Evaluasi
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan dapat dikelompokkan ke
dalam 2 jenis, yaitu :
o Tes
Digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat
penguasaan materi pembelajaran
Tes harus memiliki dua kriteria yaitu kriteria validitas dan kriteria reliabilitas
Tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individual
o Non Tes
Adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku
termasuk sikap, minat dan motivasi.
Jenis-jenis non tes : Observasi, Wawancara, Studi Kasus, Skala Sikap
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
1. Pembelajar atau siswa (peserta didik) merupakan pihak yang menjadi fokus, yang
perlu diketahui meliputi: Karakteristik dan kemampuan awal yang dimiliki oleh
peserta didik. Seperti : Ranah afaketif, ranah kognitif, dan ranah psikomotor
siswa. Hal lainnya juga seperti daya tangkap, pengetahuan, keterampilan, minat
dan pengalaman yang dimiliki siswa.
2. Isi (materi pembelajaran) berdasarkan kurikulum, indikator, standar kompetensi,
dan analisis materi yang berupa peta konsep.
3. Proses pembelajaran, adapun mekanismenya berupa: Pemilihan strategi,
penyusunan pertanyaan yang menekankan konsep inti, prosedur pembelajaran
atau pembuatan langkah konkrit, dan memanage kelas.
4. Evaluasi merupakan mengukur atau menilai seberapa jauh tujuan pembelajaran
telah tercapai atau hingga mana terdapat kemajuan siswa, dan bagaimana tingkat
keberhasilan sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011-
AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Komponen_Pembelajaran.pdf
(Diakses pada 4 Februari 2017)
http://nurulmaimunahsiregar.blogspot.co.id/2012/01/standar-kompetensi-kompetensi-
dasar.html
(Diakses pada 4 Februari 2017)
https://makalahinyong.blogspot.co.id/2015/05/makalah-peran-guru-dalam-proses-belajar-
mengajar.html
(Diakses pada 4 Februari 2017)
https://www.scribd.com/doc/300231838/komponen-komponen-pembelajaran-
docxpembelajaran
(Diakses pada 4 Februari 2017)
moedjiono dan dimyati.1991.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
https://sites.google.com/site/pendidikansekitarkita/komponen-strategi-pembelajaran
(Diakses pada 4 Februari 2017)
http://multazam-einstein.blogspot.co.id/2013/10/kemampuan-awal-dan-karakteristik.html
(Diakses pada 4 Februari 2017)