Anda di halaman 1dari 7

MODUL

EKSTRIMITAS INJURIES

1.1 Sub Kompetensi


Kemampuan yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah melakukan praktikum pada modul
ini adalah :
1. Mengetahui penanganan dan pertolongan pertama pada korban patah tulang tertutup
2. Mengetahui penanganan dan pertolongan pertama pada korban patah tulang terbuka
3. Mengetahui penanganan dan pertolongan pertama pada korban sprain
4. Mengetahui penanganan dan pertolongan pertama pada korban strain
5. Mengetahui penanganan dan pertolongan pertama pada korban dislokasi
6. Mengetahui penanganan dan pertolongan pertama pada korban cervical injuries

1.2 Uraian Materi


1.2.1 Pengantar
P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya
mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita tidak
terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika kita
langsung praktek tanpa membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan
pertolongan yang salah pada korban.
Dalam praktikum kali ini terdiri dari enam aspek yang akan dilakukan yaitu
Patah Tulang Tertutup, Patah Tulang Terbuka, Sprain (cidera otot / urat), Strain (kram),
Dislokasi (cidera sendi), Cervical Injuries. Oleh karena pentingnya mempelajari ke
enam aspek tersebut maka dilakukannya praktikum pertolongaan pertama pada
kecelakaan.
1.2.2LandasanTeori
Landasan teori yang kan dibahas pada laporan kali ini ialah :

1. Patah tulang (patah tulang tertutup dan patah tulang terbuka)


1. Sprain
2. Strain
3. Dislokasi
4. Cervical Injuries
1.2.3 Peralatan
1. Stopwatch
2. Perban luka/Pembalut luka
3. Stetoskop
4. Tensimeter
5. Termometer Badan
6. Alat Tulis untuk Mencatat
1.2.4 Prosedur Praktikum
A. Prosedur kerja pertolongan pertama pada patah tulang tertutup adalah sebagai
berikut:
1. Perhatikan bagian yang cedera
2. Hubungi unit gawat darurat jika cedera cukup berat
3. Berikan bantuan nafas buatan jika di perlukan
4. Hentikan gerakan pada tulang yang patah
5. Berikan es untuk mengompres pada lokasi yg cedera
6. Tetap tenang dan perhatikan tanda-tanda shock

Gambar 1 Patah Tulang Tertutup


B. Prosedur kerja pertolongan petama pada patah tulang terbuka adalah sebagai
berikut :
1. Pastikan bagian yang cedera dapat di lihat, dan hentikan pendarahan sebelum
melakukan pembidaian berikutnya
5. Siapkan alat seperlunya seperti bidai dan kain segitiga (mitella)
6. Jangan mengubah posisi yang cedera
7. Jangan memasukan bagian tulang yang keluar
8. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah
9. Jika ada tulang yang keluar anda dapat menggunakan mitella dan membentuknya
seperti donat atau menggunakan benda apapun yang lunak dan memiliki lubang,
lalu masukan tulang di dalam lingkaran donat tersebut agar tulang tidak tersenggol.
10. Lapisi bidai dengan bahan yang lunak bila memungkinkan
11. Gunakan beberapa mitella untuk mengikat bidai
12. Ikat juga donat yang telah anda pakai pada tulang yang keluar dengan mitella
13. Ikatan jangan terlalu keras atau terlalu longgar
14. Ikatan harus cukup jumlahnya, di mulai dari sendi yang banyak melakukan
gerakan
15. Jangan membidai berlebihan
16. Bawa penderita ke RS untuk tindakan lebih lanjut

Gambar 2 Patah Tulang Terbuka


C. Prosedur kerja pertolongan pertama pada sprain adalah sebagai berikut :
1. Penangan yang tepat dan sesuai seperti yang disarankan oleh dokter yaitu dengan
menerapkan metode RICE yang telah terbukti ampuh mengobati sprain. RICE
adalah :

Rest atau istirahat


Terapi Ice atau es
Compression atau kompresi
Elevate atau tinggikan
Gambar 3 Sprain

D.Prosedur kerja pertolongan pertama pada strain adalah sebagai berikut :


1. Gunakan kantung berisi air dingin atau es dan tempatkan pada daerah yang terluka
17. Gunakan spelint untuk menyokong daerah luka dengan memakai selimut, kain
tebal atau bantal. Lepaskan jika terjadi pembengkakan
18. Usahakan daerah luka pada posisi yang lebih tinggi dari organ jantung
19. Jangan biarkan korban berjalan sendiri
20. Jangan merendam luka dengan air hangat pada awal terjadi luka. Boleh
merendamnya setelah 24 jam kemudian.
21. Bawa ke pertolongan medis terdekat untuk mengetahui ada tidaknya patah tulang

Gambar 4 Strain
E. Prosedur kerja pertolongan pertama pada dislokasi adalah sebagai berikut :
1. Segera. Jangan menunda penanganan medis, segera hubungi rumah sakit atau
pelayanan medis terdekat
22. Jangan memindahkan apapun. Hanya petugas medis atau dokter yang boleh
menangani luka semacam ini. Jangan berusaha mengembalikan posisi tulang yang
meleset seperti semula
23. Kompres dengan es. Hal ini akan mengurangi kemungkinan membengkak,
mengurangi rasa sakit dan mengatasi pendarahan internal

Gambar 5 Dislokasi
F.Prosedur kerja pertolongan pertama pada cervical injuries adalah sebagai berikut:
1. Jangan pindahkan korban yang di curigai mengalami cedera tulang belakang (leher
dan punggung ) seperti patah tulang, dislokasi, regangan yang berat, kecuali
tak terhindarkan. Cegah pergerakan yang tidak perlu
24. Hilangkan konstriksi atau longgarkan segala pakaian ketat di sekitar leher secara
perlahan
25. Pada cedera tulang punggung, panggil bantuan medis profesional
26. Pindahkan korban jika hanya dalam kondisi darurat yang lebih mengancam nyawa
korban. Seperti kebakaran, ledakan atau tenggelam

Gambar 6 Cervical Injuries

1.3 Tugas Laporan Resmi


1. Menulis riwayat penderita
1. Mengidentifikasi korban

DAFTAR ISTILAH :
1. Fraktur adalah hilangnya continuitas tulang, tulang rawan, baik yang bersifat total maupun
sebagian. Fraktur dikenal dengan istilah patah tulang.
2. ligamen yaitu sendi disambung menjadi satu dan dikuatkan oleh jaringan ikat

Anda mungkin juga menyukai