Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INHAL HISTOLOGI

BLOK METABOLISME

Nama : Yohannes Babtista

NIM : G0014243

ACC

Mas Gilang
Sistem Kelenjar Digestiva

1. Glandula Parotis
Kelenjar parotis merupakan kelenjar liur dengan sifat sel serosa. Saluran
eksresi dinamakan duktus stenson yang bermuara dalam rongga mulut daerah
molar dua. Kelenjar parotis dikelilingi oleh kapsul yang membentuk banyak
septum jaringan ikat interlobularis yang membagi-bagi kelenjar menjadi lobus
dan lobulus. Di dalam septum jaringan ikat di antara lobulus terdapat arteriol,
venula, dan duktus ekskretorius interlobularis. Setiap lobulus kelenjar liur
mengandung sel sekretorik yang membentuk asini serosa dan sel-selnya
berbentuk piramid tersusun mengelilingi lumen.
Dengan perbersaran lebih kuat, terdapat granula sekretorik halus di apex
sel asini serosa. Jumlahnya bervariasi sesuai dengan aktifitas fungsional
kelenjar. Semua asini serosa dikelilingi oleh sel mioepitel. Sebagian lobulus
kelenjar parotis mengandung banyak sel adiposa yang tampak sebagai struktur
lonjong jernih dikelilingi asini serosa. Produk dari asini serosa akan masuk ke
duktus interkalaris dan kemudian akan menuju ke duktus striata, dan setelah itu
akan masuk ke dalam duktus ekskretorius intralobularis yang terdapat di dalam
lobulus kelenjar.
2. Glandula Submandibularis / Submaxillaris
Kelenjar Submandibularis merupakan kelenjar liur dengan bagian
sekretoris tersusun atas sel mukus dan serous. Sel serous merupakan unsur
utama. Kelenjar liur submandibularis juga merupakan kelenjar tubuloasinar
kompleks.
Sistem ductus kelenjar mandibularis serupa dengan yang ada di kelenjar
parotis. Duktus interkalaris intralobularis memiliki lumen kecil dan lebih
pendek. Sedangkan duktus striata dengan stria basalis yang lebih panjang dari
kelenjar parotis.
3. Glandula sublingualis
Kelenjar sublingualis merupakan kelenjar liur dengan bagian sekretoris
tersusun atas sel mukous dan serous. Sel mukous merupakan unsur utama,
tidak mempunyai asini. Asini serosa murni jarang terlihat d kelenjar
sublingualis namun komposisi setiap kelenjar bervariasi.
Sistem duktus kelenjar sublingualis agak berbeda. Duktus
interkalaris pendek / tidak ada dan tidak mudah ditemukan dalam suatu
sediaan. Sebaliknya, duktus ekskretorius intralobularis non-striata lebih banyak
di kelenjar sub lingualis. Arteriol, venula, serat saraf, sel adiposa dan duktus
ekskretorius interlobularis dapat dijumpai di septum jaringan ikat
interlobularis.
4. Hepar
Lobuli hepar berbentuk prisma poligonal, diameter 0,7-2 mm, potongan
melintang tampak seperti hexagon, bagian pusat terdapat vena sentralis, sudut-
sudut luar lobuli terdapat canalis portae. Daerah porta lobulus hati mengandung
cabang vena porta, arteri hepatika, dan biasanya duktus biliaris yang tidak
tampak dalam gambar. Dari vena sentralis memancar lempeng sel hati ke arah
tepi lobulus. Di antara lempeng sel hati terdapat pembuluh darah yang disebut
sinusoid.
5. Vesica fellea
Dinding vesica fellea terdiri dari 3 lapisan yaitu tunika mukosa, tunika
muskularis, tunika serosa. Dinding kandung empedu tidak mengandung
muskularis mukosa atau submukosa. Mukosa terdiri dari epitel selapis silindris
dan jaringan ikat lamina propria dibawahnya mengandung jaringan ikat
longgar, beberapa jaringan limfoid difus, pembuluh darah venula dan arteriol.
Otot kandung empedu dengan berkas serat otot polos dan serat elastik
terdapat di bagian eksternal lamina propria. Terdapat lapisan tebal jaringan ikat
padat , arteri dan vena di sekeliling berkas serat otot polos.
6. Pankreas
Lobulus pankreas diliputi oleh kapsula tipis jaringan penyambung yang
mengirimkan septa ke dalam pankreas. Kapsul menembus pankreas dan
membaginya menjadi lobuli yang tidak jelas dan tidak sempurna. Pankreas
memiliki komponen eksokrin dan endokrin. Komponen eksokrin membentuk
sebagian besar pankreas, terdiri dari asini serosa dan sel zimogenik. Di dalam
asini serosa terdapat insula pancreatica ( pulau langerhans) yang terpisah,
insula pancreatica menunjukkan bagian endokrin dan merupakan ciri khas
pankreas. Asinus pankreatikus terdiri atas sel zimogenik penghasil protein
bentuk piramid yang mengelilingi sebuah lumen sentral yang kecil.
Daftar Pustaka

BPP Histologi. 2014. Buku Petunjuk Praktikum Histologi FK UNS. Surakarta: FK


UNS.
Eroschenko, V P.(2010). Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional,
edisi 11. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai