LANDASAN TEORI
mendefinisikan, bisnis adalah suatu kegiatan yang didirikan untuk melayani kebutuhan
pelanggan oleh pemilik yang mencoba untuk memperoleh laba (h. 1).
bisnis adalah aktivitas produksi, pembelian, penjualan maupun pertukaran barang dan
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa bisnis adalah suatu kegiatan
penjualan yang dilakukan oleh orang atau perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pihak
lain dan memperoleh laba. Setiap perusahaan memiliki tujuan agar dapat meningkatkan
laba dari satu periode ke periode lainnya, oleh karena itu diperlukan adanya suatu
penelitian terhadap bisnis yang dijalankan oleh perusahaan untuk membantu manajemen
bisnis yang dijalankan oleh perusahaan berguna untuk memecahkan masalah dan
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat, untuk berkomunikasi antara data keuangan
7
atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data
bahwa laporan keuangan ialah suatu laporan yang disusun dan disajikan sekurang-
suatu laporan yang merupakan hasil dari proses akuntansi pada periode waktu tertentu,
Mengacu pada buku yang ditulis oleh Munawir (2004), maka dapat disimpulkan
1. Pemilik perusahaan
perusahaan.
maka manajer akan dapat menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki
untuk meningkatkan laba yang lebih tinggi di masa yang akan datang.
3. Para investor
8
modalnya dengan memperhitungkan prospek keuntungan di masa mendatang dan
kredit dari suatu perusahaan, maka pihak kreditur atau bankers perlu mengetahui
terlebih dahulu posisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Posisi atau
keadaan keuangan perusahaan yang meminta kredit akan dapat diketahui melalui
5. Pemerintah
- neraca
9
Mengacu pada pendapat Munawir (2004) pengertian analisa laporan keuangan
keuangan untuk dua periode atau lebih yang dapat mendukung keputusan yang akan
perusahaan pada suatu periode, menilai prospek kinerja perusahaan di masa mendatang
Salah satu cara yang dapat digunakan dalam menganalisa suatu laporan
hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Analisa rasio ini akan
keuangan perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka
dampak dari krisis ekonomi global sehingga dapat ditarik kesimpulan seberapa besar
Selain itu, dalam penelitian ini juga akan menggunakan tiga metode untuk
1. Analisa Horizontal
10
perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. Analisa Horizontal ini disebut
2. Analisa Vertikal
Analisa vertikal adalah suatu analisa yang dilakukan hanya pada satu
periode saja, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos
lainnya yang ada di dalam laporan keuangan, sehingga hanya akan diketahui
keadaan keuangan atau hasil operasi pada satu periode tertentu saja. Analisa
vertikal disebut juga sebagai analisa yang statis karena kesimpulan yang dapat
perkembangannya.
Mengacu pada buku yang ditulis oleh Munawir (2004), maka dapat disimpulkan
bahwa profitability ratio (rasio keuntungan) adalah suatu rasio yang memberikan
gambaran mengenai seberapa besar persentase keuntungan yang didapat oleh perusahaan
melakukan perhitungan terhadap rasio keuntungan, maka akan didapat suatu kesimpulan
mengenai besarnya persentase kenaikan atau penurunan keuntungan yang didapat oleh
perusahaan bila dibandingkan antara satu periode dengan periode lainnya, sehingga
dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan strategi baru bagi manajemen perusahaan
untuk meningkatkan keuntungan di masa yang akan datang atau sebagai dasar untuk
11
yang dijalankan oleh perusahaan, dengan begitu akan didapatkan suatu cara untuk
Adalah suatu rasio yang merupakan perbandingan antar gross profit (laba
kotor) yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada
periode yang sama. Rasio ini mencerminkan atau menggambarkan laba kotor
yang dicapai setiap rupiah penjualan. Data gross profit margin dari beberapa
margin yang diperoleh dan bila dibandingkan dengan standard rasio yang telah
Laba Kotor
Gross Profit Margin = 100%
Penjualan
penjualan yang dicapai oleh perusahaan pada periode yang sama. Operating ratio
menunjukkan keadaan yang kurang baik karena berarti bahwa setiap rupiah
penjualan yang didapat diperoleh dengan biaya yang juga tinggi. Tetapi rasio
yang tinggi mungkin tidak hanya disebabkan oleh faktor intern yang dapat
12
dikendalikan oleh manajemen, tetapi juga faktor ekstern seperti faktor harga
Laba Operasi
Operating Profit Margin = 100%
Penjualan
Profit) dengan tingkat penjualan yang didapat oleh perusahaan. Besarnya persentase
Laba Bersih
Net Profit Margin = 100%
Penjualan
pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-
menghasilkan laba (h. 1). Aktivitas itu meliputi aktivitas pembiayaan, aktivitas
13
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan adalah
suatu cara yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam mengolah dana yang
Teori manajemen keuangan sangat berguna dalam penelitian ini. Karena dengan
didasarkan teori dari manajemen keuangan, penulis dapat membantu perusahaan dalam
proforma perusahaan.
Mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (PSAK No. 1) maka dapat
disimpulkan bahwa neraca adalah salah satu komponen dari laporan keuangan yang
mencerminkan aset, kewajiban, dan modal yang dimiliki oleh perusahaan. Neraca
- aset berwujud
- aset keuangan
- persediaan
14
- kewajiban berbunga jangka panjang
- hak minoritas
Mengacu pada tulisan Iin Caratri (2007), proforma laporan keuangan merupakan
laporan proyeksi keuangan secara formal untuk suatu periode tertentu dan dalam format
dilaporkan kepada pemegang saham, investor, dan kreditur. Proforma ini digunakan
untuk menjadi dasar dalam membandingkan dan menganalisa informasi yang diperlukan
oleh manajemen, investor, dan kreditur mengenai sifat dari bisnis tersebut.
mengevaluasi dan untuk dapat dibandingkan dengan alternatif strategi bisnis yang lain.
operasional yang satu dengan yang lainnya, manajemen dapat menganalisa hasil yang
adalah suatu proyeksi mengenai posisi aset, kewajiban, dan modal perusahaan di masa
yang akan datang, sehingga dengan tersusunnya suatu neraca proforma, perusahaan
dapat menyusun strategi yang tepat untuk memperoleh keuntungan yang optimal di masa
15
yang akan datang dan mengevaluasi strategi yang telah diterapkan sebelumnya oleh
perusahaan.
mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut untuk
Kasmir dan Jakfar (2008) mendefinisikan, Studi kelayakan bisnis adalah suatu
kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan
dijalankan , dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan(h. 6).
Berdasarkan literatur yang ada pada Wikipedia (2008), studi kelayakan sangat
diperlukan oleh banyak kalangan, terutama bagi para investor selaku penanam modal,
bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan
kepentingan yang berbeda satu sama lainya. Investor memiliki kepentingan dalam
rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank memiliki kepentingan
secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dan lain-lain.
Kondisi yang akan terjadi di masa yang akan datang dipenuhi dengan
studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakanya
sehingga hasil dari studi tersebut dapat digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya
proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan.
16
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang didasarkan pada
orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan. Pertama, berdasarkan orientasi laba,
yaitu studi yang menitikberatkan pada keuntungan yang secara ekonomis. Dan yang
kedua berdasarkan orientasi tidak pada laba (sosial), yaitu studi yang menitikberatkan
pada apakah suatu proyek tersebut dapat dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan
bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek, dimana semua aspek tersebut
digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk
mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan
Mengacu pada buku Husein Umar (2005), studi kelayakan bisnis memiliki
sepuluh aspek yang menjadi ruang lingkup dalam menilai apakah suatu bisnis yang
dijalankan oleh perusahaan masih layak dijalankan atau tidak oleh perusahaan.
Kesepuluh aspek tersebut adalah aspek pasar, aspek pemasaran, aspek teknis dan
teknologi, aspek manajemen, aspek sumber daya manusia, aspek finansial, aspek
ekonomi, sosial, dan politik, aspek lingkungan industri aspek yuridis, dan aspek
lingkungan hidup.
Pasar, menurut para ahli, merupakan tempat pertemuan antara penjual dan
pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk
17
membentuk suatu harga. Pendapat ahli yang lain mengatakan bahwa pasar merupakan
sehingga dengan demikian terbentuk harga. Salah seorang ahli pemasaran, Stanton,
mengemukakan pengertian yang lain tentang pasar, yakni merupakan kumpulan orang-
orang yang mempunyai keinginan untuk puas, untuk belanja, dan kemauan untuk
membelanjakannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga faktor utama yang
menunjang terjadinya pasar, yaitu orang dengan segala keinginannya, daya belinya, serta
1. Menentukan produk yang dihasilkan yang akan dijual ke pasar. Apabila produk
yang dihasilkan belum ada di pasar, maka produk tersebut tersebut akan menjadi
pelopor di pasar.
sedang atau akan dijalankan layak untuk dilanjutkan atau dilaksanakan. Rumus
Yt = a + bt
a = Y / n dan b = tY / t kuadrat
18
di mana:
n = jumlah data
sejenis yang dianggap sebagai pesaing baik untuk saat ini maupun untuk masa
terhadap peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan yang ada dalam rangka
kebutuhan pembeli. Jangkauan pemasaran sangat luas, berbagai tahap kegiatan harus
terlebih dahulu manajemen strategi dimulai dengan visi, misi, tujuan-tujuan, serta
19
Seberapa luas dan dalam aspek pemasaran dalam studi kelayakan bisnis
Tetapi umumnya hasil studi untuk aspek pemasaran akan memberikan informasi seperti:
Aspek lain yang menjadi dasar untuk menilai apakah suatu bisnis yang
dijalankan oleh perusahaan masih dianggap layak untuk terus dijalankan atau tidak
adalah aspek teknis dan teknologi. Maksudnya, apakah dari segi implementasi bisnis
yang dijalankan secara rutin dapat dilaksanakan, begitu pula dengan aspek teknologi
Pada saat ini pilihan teknologi untuk memproduksi suatu produk terus
proses produksi dan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Akan tetapi, selain
teknologi, misalnya, teknologi tersebut belum tentu cocok dengan lingkungan internal
dan eksternal perusahaan. Biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih
dari satu cara, sehingga teknologi yang akan digunakan harus ditentukan secara jelas.
Patokan umum yang dapat digunakan adalah dengan mengetahui seberapa besar manfaat
ekonomi yang diharapkan dari teknologi yang digunakan Beberapa kriteria lain adalah
20
kesesuaian dengan bahan mentah yang dipakai, keberhasilan pemakaian teknologi di
tempat lain, kemampuan tenaga kerja dalam pengoperasian teknologi, dan kemampuan
Hasil studi atas aspek teknis dan teknologi akan memberikan informasi seperti:
kualitasnya, sehingga ada acuan yang jelas terhadap langkah-langkah yang akan
2. Bagaimana proses pemilihan teknologi yang tepat guna sehingga kinerja yang
4. Jumlah kuantitas dari persediaan bahan baku yang sebaiknya tidak kurang dan
tidak berlebih, demikian pula persediaan barang jadi. Oleh karena itu, perlu
persediaan tersebut.
dihasilkan.
Tujuan dari studi atas aspek manajemen adalah untuk mengetahui apakah bisnis
sehingga bisnis yang dijalankan oleh perusahaan dapat dinyatakan layak, atau
sebaliknya.
21
Hasil studi atas aspek manajemen hendaknya memberikan informasi dalam dua
kegiatan pokok, yaitu manajemen dalam perencanaan bisnis dan bisnis yang secara rutin
1. Perencanaan. Studi kelayakan bisnis harus dapat menilai perencanaan dari sisi
pendekatan yang digunakan, dari sisi jangka waktu dan dari sisi tingkatan
kerja yang tidak terlepas dari anggaran merupakan suatu perencanaan juga
program kerja tersebut layak atau tidak waktu direalisasikan dalam kedua
rincian seluruh pekerjaan yang akan dikerjakan, pembagian beban kerja ke dalam
manajemen yang lain, yaitu penggerakan (actuating), apakah layak atau tidak
dengan baik bahkan lebih baik, mampu melakukan daya tolak pada seseorang
22
anggota perusahaan bila dianggap perlu, mampu memupuk kesetiaan pada tugas,
bagi kedua kegiatan pokok yang telah disebutkan di atas, sehingga dapat diambil
keputusan layak atau tidak layaknya pada aspek pengendalian ini. Kajian dapat
organisasi ke arah yang lebih efektif dan efisien, serta meningkatkan rasa
tanggung jawab setiap unit organisasi dengan selalu bekerja secara benar,
Studi atas aspek sumber daya manusia (SDM) bertujuan untuk mengetahui
apakah dalam perencanaan dan menjalankan bisnis dapat dinilai layak atau tidak dilihat
dari ketersediaan SDM. Bisnis rutin yang dijalankan oleh perusahaan sangat
sebaiknya dianilisis untuk mendapatkan jawaban apakah SDM yang ada sudah sesuai
dengan kepentingan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Kajiannya dapat dimulai
kerja.
Hasil studi atas aspek SDM hendaknya memberikan informasi dalam hal
menentukan kelayakan tiap unsur SDM, seperti penentuan deskripsi pekerjaan yang
23
produktivitas, rencana pelatihan dan pengembangan, penentuan prestasi kerja,
kompensasi, perencanaan karier, keselamatan dan kesehatan kerja, dan mekanisme PHK.
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah
untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang
ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan
untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai
apakah bisnis yang sedang dijalankan oleh perusahaan masih layak atau tidak untuk
dilanjutkan.
Net Present Value adalah selisih antara Present Value dari investasi
dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan
datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang
relevan.
n CFt
NPV = - Io
t=1 ( 1 + K )^t
di mana:
24
Io = investasi awal pada tahun 0
Kriteria penilaian:
- jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap walau usulan investasi diterima ataupun
ditolak
nilai sekarang dari penerimaan kas yang diharapkan di masa datang dengan
n CFt
Io =
t=1 ( 1 + IRR )^t
di mana :
t = tahun ke
n = jumlah tahun
Kriteria penilaian dalam metode IRR ini adalah jika IRR yang didapat
ternyata lebih besar dari tingkat pengembalian yang ditentukan maka investasi
dapat diterima.
25
ROI adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur tingkat
efektivitas atas investasi yang ditanamkan dalam asset yang digunakan oleh
Dengan kata lain ROI adalah rasio untuk melihat seberapa besar laba yang
didapat oleh perusahaan atas investasi yang ditanam oleh perusahaan. ROI juga
pengembalian dari asset yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan kata lain ROA
dapat digunakan untuk mengetahui besarnya laba yang didapat oleh perusahaan
dari asset perusahaan. Besarnya ROA dipengaruhi oleh besarnya Net Profit
Margin atau Assets Turnover perusahaan, bila besar kedua ratio ini berubah
Laba Bersih
ROA = 100%
Total Asset
26
melalui rasio ini, maka manajemen perusahaan dapat mengetahui seberapa besar
tingkat laba yang didapat dari modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Laba Bersih
ROE = 100%
Modal
Dalam melakukan suatu studi kelayakan bisnis, sebagi titik tolak untuk
seberapa jauh lingkungan luar tersebut memberikan peluang sekaligus ancaman bagi
suatu bisnis, selain juga untuk mengetahui apa saja yang dapat disumbangkan oleh bisnis
yang dijalankan oleh perusahaan bagi lingkungan luar jika bisnis telah direalisasikan.
Berhubungan dengan manfaat dan biaya terhadap lingkungan luar, kedalaman dan
keluasan analisis yang akan dilakukan tergantung pada kriteria-kriteria yang telah
Hasil yang dapat diperoleh dari studi atas aspek ekonomi, sosial, dan politik
seperti:
yang dijalankan oleh perusahaan dan bagaimana bisnis yang dijalankan dapat
distribusi nilai tambah, nilai investasi per tenaga kerja, keuntungan ekonomi
27
2. Bagaimana kondisi sosial akan saling mempengaruhi rencana bisnis, misalnya
Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan di mana bisnis
seperti ancaman pada perusahaan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk
kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis dalam studi kelayakan
bisnis.
Hasil dari studi atas aspek lingkungan industri harus memberikan informasi
seperti :
1. Bagaimana situasi dan kondisi ancaman masuk bagi pendatang baru. Jika,
perusahaan yang sedang menjalankan suatu bisnis adalah pendatang baru, maka
perlu dikaji kekuatan dan kelemahan industri tersebut untuk dapat masuk ke
industrinya.
3. Ancaman dari produk pengganti. Jika, bisnis yang dijalankan oleh perusahaan
28
sudah beredar, maka dapat diperkirakan bagaimana ia masih dapat mengisi
pangsa pasarnya.
dicari tahu kekuatannya dalam rangka mempengaruhi harga produk. Para buyers
lainnya dalam menentukan bisnis, paling tidak pada perusahaan yang sedang
Aspek yuridis merupakan salah satu dasar yang menjadi bagian dalam studi
kelayakan bisnis yang dimaksudkan untuk memberikan keyakinan apakah secara yuridis
rencana bisnis dapat dapat dinyatakan layak atau tidak. Jika bisnis yang dijalankan oleh
perusahaan dinilai tidak layak secara yuridis, maka bisnis yang dijalankan tersebut
berisiko besar akan dihentikan oleh pihak yang berwajib atau oleh protes masyarakat.
seperti:
1. Bentuk jenis perusahaan, identitas pelaksana bisnis, bisnis apa yang dikerjakan,
izin pelaksanaan bisnis, dan tempat dimana bisnis yang dijalankan oleh
perusahaan belokasi. Sehingga dapat dinilai layak atau tidaknya bisnis yang
29
2. Kajian yuridis terhadap bisnis yang sedang dijalankan oleh perusahaan harus
turunannya.
lingkungan hidup, misalnya dari sisi udara, dan air, bisnis yang dijalakan oleh
berdiri sendiri melainkan bagian dari proses AMDAL yang lebih besar dan lebih
penting, menyeluruh dan utuh dari perusahaan dan lingkungannya. Sehingga AMDAL
dapat dipakai untuk mengelola dan memantau proses produksi dan lingkungannya.
2. Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek. AMDAL merupakan salah satu studi
aspek-aspek studi kelayakan yang lain seperti aspek teknis dan ekonomis. Bagian
dari AMDAL yang diharpakan oleh aspek teknis dan ekonomis biasanya adalah
30
3. AMDAL sebagai dokumen penting. Laporan AMDAL merupakan dokumen
gambaran lingkungan pada saat proses produksi sedang berjalan. Dokumen ini
juga penting untuk melakukan evaluasi, untuk membangun pabrik baru yang
31