Anda di halaman 1dari 11

ABSTRAK

Analisis Hidrolika Lumpur Pemboran Pada Pemboran Geothermal

Sumur LMB X.X Trayek Pahat 26(inchi) Rig N110 M1/18

PT. Pertamina Drilling Service Indonesia Onshore Drilling Area Sumbagsel

(Ardiawan Satya Pratama, 1103009, 2014)

Sistem hidrolika lumpur pemboran mempunyai peranan yang penting


selama operasi pemboran. Perencanaan dan kontrol yang baik dapat mempercepat
operasi pemboran dan secara keseluruhan dapat menghemat biaya serta
diharapkan proses pemboran berjalan aman. Peranan utama sistem hidrolika
lumpur pemboran yaitu pembersihan lubang bor dengan mengangkat serbuk bor
(cutting) sampai ke permukaan melalui annulus. Apabila serbuk bor (cutting) yang
mengendap tidak segera diangkat, rnaka akan menyebabkan berbagai macam
problem pemboran seperti penggerusan serbuk bor berulang kali oleh pahat
(regriding), tersangkutnya serbuk bor pada sela-sela gigi pahat (bit balling),
bahkan dapat menyebabkan pipa teljepit (stuck pipe), dan juga hidrolika pahat
yang tidak optimum dapat pula menjadi salah satu penyebab turunnya laju
penembusan (ROP).

Analisis perhitungan hidrolika dilakukan pada pahat dan annulus pada


trayek 26(inchi) di interval kedalaman +348 meter dengan menggunakan data
aktual saat operasi, hasil perhitungan hidrolika pahat terhadap tiga konsep
hidrolika pahat Bit Hydraulic Horse Power (BHHP), Bit Hydraulic Impact (BHI)
dan Jet Velocity (JV) didapat hasil yang belum optimal. Hasil perhitungan BHHP
sebesar 91.35 Hp, BHI sebesar 638.1 lb dan JV sebesar 141.82 ft/sec. Laju alir
dan tekanan pompa yang sedang digunakan mampu memenuhi kebutuhan
pressure sistem sirkulasi. Tekanan pompa sebesar 1789 psi mampu memenuhi
kehilangan tekanan pada peralatan permukaan, drill string, mud motor, bit dan
annulus dengan total 17 55,98 psi. Meskipun hidrolika pahat belum optimal
namun hasil analisa lifting capacity pada annulus menunjukan hasil yang baik,
dimana harga cutting transport ratio (Ft) diatas 90% dan cutting concrentation di
annulus (Ca) dibawah 5% pada semua section yang menunjukkan serbuk bor yang
dihasilkan dapat terangkat dengan baik kepermukaan.

Kata kunci: Hidrolika pahat, Hidrolika annulus, Kecepatan alir, Kehilangan

tekanan dan Laju alir.


ABSTRACT

Hydraulics Analysis of Drilling Mud On Geothermal Drilling

Well LMB X.X Trajectory 26"(inches) Rig N110 M1/18

PT. Pertamina Drilling Service Indonesia Onshore Drilling Area Sumbagsel

(Ardiawan Satya Pratama, 1103009, 2014)

Drilling mud hydraulics system has an important role during the drilling
operation. Planning and good control can accelerate drilling operations and overall
cost savings as well as the expected drilling process running safely. The primary
role of the drilling mud hydraulics system is cleaning the drill hole by lifting
cutting up to the surface through the annulus. If cutting that settles not be
removed, it will cause all sorts of problems such as regrinding cutting by bit,
cutting lodged between bit teeth (bit balling), can even lead pipe clenched (stuck
pipe), and the hydraulics are also not the optimum cutting tool can also be one of
the causes of the decline in the rate of penetration (ROP).

Hydraulics analysiscalculations performed on the bit and the annulus at trajectory


26"(inches) in the interval of + 348 meters depth by using actual data during the
operation, the results of the calculation of the three concepts bit hydraulics Bit
Hydraulic Horse Power (BHHP), Bit Hydraulic Impact (BHI) and Jet Velocity
(JV) obtained result are not optimal. Result calculated by 91,35 Hp of BHHP,
638,1 lb of BHI and 141,82 ft/sec of JV. Flow rate and pressure pump of the pump
is being used able to meet circulating system pressure. Pressure pump of 1789 psi
able to meet the pressure loss on the surface equipment, drill string, mud

motors, bit and annulus with total of 1755,98 psi. Although bit hydraulic not
optimal but analysis of lifting capacity on the annulus shows good result, where
price cutting transport ratio (Ft) above 90% and cutting concentration on the
annulus (Ca) below 5% on all ofsection, thatshows cutting can be lifted with
either surface.
Keywords : Bit Hydraulics , Hydraulics annulus , ow velocity , ow rate and

pressure loss

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya jugalah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul
ANALISIS HIDROLIKA LUMPUR PEMBORAN PADA PEMBORAN
GEOTHERIIML SUMUR LMB XX TRAYEK PAHAT 26(INCHI) DI RIG
N110 M1/I8 P11 PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESLA
ONSHORE DRILLING AREA SUMBAGSEL yang disusun guna memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Diploma III pada Program Studi Teknik

Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada :

1. Bapak H. Muchtar Luthe, SH.,MM, selaku Direktur Politeknik Akamigas


Palembang.
2. Bapak Drs. Wartono, selaku Wakil Direktur bidang Akademik di Politeknik
Akamigas Palembang.
3. Bapak Azka Roby Antari, ST, selaku Ketua Program Studi Teknik Eksplorasi
Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang sekaligus selaku
pembimbing I yang telah membantu dan membimbing penulis dalam
meyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Edwin Harsiga, ST, selaku Pembimbing II yang telah membantu dan
membimbing penulis dalam meyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Bapak M Irwan, selaku Manager PT. Pertarnina Drilling Service Indonesia
6. Onshore Area Sumbagsel.
7. Bapak Aziz Ansrorudin, ST, Seluruh staf dan karyawan PT. Pertamina Drilling
Service Indonesia Onshore Area Sumbagsel.
8. Bapak Soan Adinata A.md, selaku Pembimbing lapangan yang telah
membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Bapak Fiaribowo Susilo, selaku Rig Superintendent Rig N110 M1/1 8.
10. Bapak Munawar Hs, ST, selaku Mud Logging Engineer unit PT. Pancuran
11. Katya Mukti (Pakarti).

12. Seluruh pekexja dan crew dari Rig N110 M1/18.


13. Kedua orang tua yang selalu mensupport dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini.
14. Seluruh teman-teman Mahasiswa seperjuangan saat Tugas Akhir di Rig
15. N110 M1/18.
16.

Didalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari sepenuhnya masih


jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini.

Akhir kata, semoga amal baik yang diberikan mendapatkan imbalan yang
sesuai dari Allah SWT. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis

sendiri dan bagi mahasiswa Politeknik Akamigas Palembang, khususnya


bagi Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas
Palembang.

Prabumulih, Juli 2014

Penyusun
DAFTAR ISI

Hal.
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... i
.............................................................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI ............................................ ii
ABSTRAK ........................................................................................................ iii
ABSTRACT ...................................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang............................................................................. 1
I.2 Tujuan ......................................................................................... 2
I.3 Manfaat ...................................................................................... 2
I.4 Batasan Masalah.......................................................................... 2

BAB II DASAR TEORI


II.1 Pemboran Geothermal ................................................................ 3
II.2 Lumpur Pemboran ...................................................................... 3
2.2.1 Fungsi Lumpur Pemboran ................................................. 3
2.2.2 Komponen Dasar Lumpur Pemboran................................ 8
2.2.3 Sifat Penting Lumpur Pemboran ....................................... 9
II.3 Hidrolika Lumpur Pemboran ...................................................... 15
2.3.1 Sifat Aliran Lumpur Pemboran ......................................... 15
2.3.2 Jenis-jenis Fluida Pemboran ............................................. 17
2.3.3 Kecepaan Aliran lumpur Pemboran................................... 19
2.3.4 Kehilangan Tekanan Pada Sistem Sirkulasi....................... 22
2.3.5 Hidrolika Pada Pahat (Bit) ................................................ 26
2.3.6 Analisa Pengangkatan Serbuk Bot (Lifting Capacity)....... 28

BAB III METODELOGI PENELITIAN


III.1 Waktu dan Tempat Penelitian...................................................... 30
III.2 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 30
III.3 Tahap Pengolahan Data .............................................................. 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


IV.1 Data Pemboran dan Lumpur........................................................ 32
IV.2 Data Pompa yang digunakan ...................................................... 33
IV.3 Hidrolika Pemboran .................................................................... 33

4.3.1Laju Aliran dan Tekanan Pompa .................................... 33


4.3.2Kecepatan Alir Lumpur................................................... 34
1. Kecepatan Aktual dan Kecepatan Kritis di Drill string 35
2. Kecepatan Aktual dan Kecepatan Kritis di Annulus .. 36
4.3.3 Kehilangan Tekanan (pressure losses)............................. 37
1. Kehilangan Tekanan di Surface Equipment................ 37
2. Kehilangan Tekanan di Drill String............................ 38
3. Kehilangan Tekanan di Mud Motor............................ 39
4.3.4 Hidrolika Pahat................................................................ 40
1. Bit Hydraulic Hourse Power (BPHHP) ..................... 41
2. Bit Hydraulic Impact (BHI) ....................................... 41
3. Jet Velocity (JV) ......................................................... 41
4.3.5 Pengangkatan dan Konsentrasi Cutting .......................... 42
4.4 Pembahasan ................................................................................ 43

AB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.................................................................................. 48
5.2 Saran ........................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel Hal.
2.1 Pembagian jenis peralatan permukaan ........................................................ 24
4.1 Data Pemboran dan Lumpur trayek 26 (inchi).......................................... 32
4.2 Data pornpa yang digunakan ...................................................................... 33
4.3 Rekapitulasi hasil perhitungan kecepatan alir drill string .......................... 36
4.4 Rekapitulasi hasil perhitungan kecepatan alir annulus ............................... 37
4.5 Rekapitulasi hasil perhitungan pengangkatan dan konsentrasi cutting....... 43
4.6 Hasil perhitungan pressure loss .................................................................. 45
4.7 Hasil kecepatan aliran di dalam annulus .................................................... 46
4.8 Hasil perhitungan analisa pengangkatan cutting ........................................ 46
4.9 Hasil perhitungan paramater hidrolika pahat .............................................. 47
4.10
4.11
4.12
DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal.
2.1 Ilustrasi fungsi utama lumpur pemboran .................................................. 7
2.2 Mud balance .............................................................................................. 10
2.3 Marsh funnel .............................................................................................. 11
2.4 F ann VG meter ......................................................................................... 13
2.5 Filter press ................................................................................................. 14
2.6 Sand content kit .......................................................................................... 15
2.7 Aliran Laminer ........................................................................................... 16
2.8 Aliran T urbulen ......................................................................................... 16
2.9 Skema section pressure losses sistem sirkulasi .......................................... 23
DAFTAR LAMPIRAN

Hal.
Lampiran A Prol Sumur LMB 9-2, Big Hole Well A-1.............................. A-1
Lampiran B Mud Program trayek 26 (inchi), Hole Interval 30-400 m ...... B-1
Lampiran C BHA trayek 26 dan pembagian Section ................................. C-1
Lampiran D Acuan Dasar Laju Alir Lumpur ................................................ D-1
Lampiran E Spesikasi Down Hole Mud motor trayek 26(inchi) ............. E-1
Lampiran F Spesikasi Mud Pump yang digunakan Rig N110 M1/ 18 ...... F-1
Lampiran G Perhitungan Kecepatan Alir dalam Drill String ....................... G-1
Lampiran H Perhitungan Kecepatan Alir Annulus ....................................... H-1
Lampiran I Perhitungan Parameter Pengangkatan Cutting ......................... I-1
Lampiran J Sketsa Section Drill String ....................................................... J -1
Lampiran K Sketsa Section Annulus ............................................................ K-1
Lampiran L Layout Rig N110 M1/18 lokasi pemboran LMB X.X ............. L-1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem hidrolika lumpur memiliki peranan yang penting terutama dalam
proses pembersihan serbuk bor (cutting) di dasar sumur dan pengangkatan
cutting Re permukaan saat proses pemboran berlangsung. Dalam hal hidrolika
pahat lumpur pemboran yang keluar dari nozzle dengan kecepatan tinggi
membantu pahat menembus batuan serta mengkondisikan dasar lubang agar
benar-benar bersih dan tidak terjadi penggerusan ulang cutting (regrinding)
atau menempelnya culling pada mata bor atau pahat (bit balling). Kegagalan
hidrolika lumpur pemboran dalam meningkatkan esiensi pembersihan lubang
bor dapat menurunkan laju penembusan atau rate ofpenetration (ROP), selain
itu turbulensi aliran di annulus dapat menimbulkan atau menyebabkan
pengikisan dan runtuhnya dinding lubang bor. Perencanaan hidrolika lumpur
harus dilakukan dengan tepat. Perencanaan hidrolika lumpur berdasarkan pada
kapasitas pompa sebagai pemberi tekanan dan daya pompa yang dibutuhkan
dalam mensirkulasikan lumpur pemboran, sehingga pengangkatan dan
pembersihan cutting dapat berjalan optimum. Cutting yang mengendap di
lubang bor dapat juga dapat menyebabkan terjepitnya pipa pemboran (stuck
pipe), overpull meningkat, menyebabkan rate of penetration (ROP) menjadi
rendah dan kegagalan pada primary cementing karena aliran semen tersumbat
akibat banyaknya cutting yang mengendap. Parameter-parameter yang akan
dianalisa untuk rnengetahui keberhasilan pengangkatan cutting pada suatu
sumur dalam operasi pemboran adalah menghitung nilai Cutting Transport
Ratio (Ft) dan Cutting Concentration (Ca) yang memiliki nilai acuan sebagai
patokan keberhasilan parameter tersebut Analisa dilakukan untuk mengetahui
pelaksanaan sistem hidrolika lumpur dalam proses pemboran yang sedang
berlangsung sudah baik atau belum dengan menggunakan data-data aktual saat
proses pemboran berlangsung.

Hidrolika pahat juga mempengaruhi efektif atau tidaknya pembersihan


dasar lubang bor. Parameter hidrolika pahat antara lain tekanan pada pahat,
Hydraulic Horse Power, Jet velocity, Area Nozzle dan Impact force.
1.2 Tujuan
1.3 Adapun tujuan dan' penulisan Tugas akhir ini adalah :
1. Menghitung kecepatan dan menentukan jenis atau pola aliran lumpur
2. Menghitung kehilangan tekanan (pressure losses) pada sistem sirkulasi
pemboran.
3. Menghitung hidrolika pahat (bit hydraulic).
4. Menghitrmg parameter kebersihan lubang bor atau keberhasilan
pengangkatan cutting (lifting capacity).

1.4 Manfaat
1.5 Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. BagiPen1sahaan : Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama
Tugas Akhir dapat menjadi bahan referensi/masukan bagi perusahaan.
2. Bagi Mahasiswa : Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam
3. tentang parameter hidrolika lumpur.
4. Bagi Almamater : Sebagai tambahan referensi mengenai pemboran
khususnya studi mengenai hidrolika lumpur.

1.6 Batasan Masalah


Dalam melakukan penyusunan Tugas Akhir ini, Penulis membatasi
permasalahan mengenai hirolika lumpur pemboran hanya seputar parameter
yang berhubungan dengan hidrolika lumpur (tidak membahas perhitungan
optimasi secara terperinci). Dalam hal ini analisis perhitungan dilakukan di
kedalaman + 348 meter pada trayek kedua (bit 26 inch) pada pemboran panas
bumi (geothermal) sumur LMB X.X.

Anda mungkin juga menyukai