(SAP)
C. Pokok Materi
1. pengertian dari perilaku kekerasan.
2. penyebab perilaku kekerasan.
3. pemicu perilaku kekerasan.
4. tanda dan gejala perilaku kekerasan.
5. peranan keluarga dalam merawat pasien dengan perilaku kekerasan
D. Metode penyuluhan
1. Diskusi dan tanya jawab
E. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Penyuluh Audience Waktu
1
1. Salam pembuka 1. Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan 2. Menyimak
Pendahuluan
penyuluhan 5 menit
& apersepsi 3. Apersepsi 3. Mendengarkan dan
menjawab pertanyaan
1. Penyampaian garis 1. Mendengarkan dengan
besar materi tentang penuh perhatian
perawatan pasien
dengan perilaku
kekerasan 2. Menanyakan hal-hal
15
Isi 2. Memberi yang belum jelas
menit
kesempatan keluarga
untuk bertanya
3. Menjawab 3. Memperhatikan
pertanyaan jawaban dari
penceramah
1. Evaluasi 1. Tanya jawab
2. Menyimpulkan 2. Mendengarkan 10
Penutup
3. Pesan 3. Menerima pesan menit
4. Salam penutup 4. Menjawab salam
F. Media : Leaflet
G. Evaluasi secara lisan :
1. Formatif
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit keluarga klien memahami
tentang cara perawatan pasien dengan perilaku kekerasan di rumah..
2. Sumatif
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit keluarga klien mampu:
a. keluarga klien dapat menyebutkan pengertian dari perilaku kekerasan.
b. Keluarga klien dapat menyebutkan penyebab perilaku kekerasan.
c. Keluarga klien dapat menyebutkan factor pemicu perilaku kekerasan.
d. Keluarga klien dapat menyebutkan tanda dan gejala perilaku
kekerasan.
e. Keluarga klien dapat menjelaskan peranan keluarga dalam merawat
pasien dengan perilaku kekerasan
Preceptor, Preceptee,
2
(Sri Nurhayati, S.Kep., Ners) (Dimaz Eka Putra)
LAMPIRAN MATERI
CARA PERAWATAN PASIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
3
menghancurkan atau melempar sesuatu dan biasanya timbul pikiran yang
kejam. Bila hal ini disalurkan maka akan terjadi perilaku agresif (Purba dkk,
2008).
4
Sindroma otak organik terbukti sebagai faktor predisposisi perilaku
agresif dan tindak kekerasan. Tumor otak, khususnya yang menyerang
sistem limbik dan lobus temporal; trauma otak, yang menimbulkan
perubahan serebral; dan penyakit seperti ensefalitis, dan epilepsy,
khususnya lobus temporal, terbukti berpengaruh terhadap perilaku
agresif dan tindak kekerasan.
2. Teori Psikologik
a. Psikoanalitik
Teori ini menjelaskan tidak terpenuhinya kebutuhan untuk
mendapatkan kepuasan dan rasa aman dapat mengakibatkan tidak
berkembangnya ego dan membuat konsep diri rendah. Agresi dan
tindak kekerasan memberikan kekuatan dan prestise yang dapat
meningkatkan citra diri dan memberikan arti dalam kehidupannya.
Perilaku agresif dan perilaku kekerasan merupakan pengungkapan
secara terbuka terhadap rasa ketidakberdayaan dan rendahnya harga
diri.
b. Teori Pembelajaran
Anak belajar melalui perilaku meniru dari contoh peran mereka,
biasanya orang tua mereka sendiri. Contoh peran tersebut ditiru karena
dipersepsikan sebagai prestise atau berpengaruh, atau jika perilaku
tersebut diikuti dengan pujian yang positif. Anak memiliki persepsi
ideal tentang orang tua mereka selama tahap perkembangan awal.
Namun, dengan perkembangan yang dialaminya, mereka mulai meniru
pola perilaku guru, teman, dan orang lain. Individu yang dianiaya
ketika masih kanak-kanak atau mempunyai orang tua yang
mendisiplinkan anak mereka dengan hukuman fisik akan cenderung
untuk berperilaku kekerasan setelah dewasa.
3. Teori Sosiokultural
Pakar sosiolog lebih menekankan pengaruh faktor budaya dan struktur
sosial terhadap perilaku agresif. Ada kelompok sosial yang secara umum
menerima perilaku kekerasan sebagai cara untuk menyelesaikan
5
masalahnya. Masyarakat juga berpengaruh pada perilaku tindak kekerasan,
apabila individu menyadari bahwa kebutuhan dan keinginan mereka tidak
dapat terpenuhi secara konstruktif. Penduduk yang ramai /padat dan
lingkungan yang ribut dapat berisiko untuk perilaku kekerasan. Adanya
keterbatasan sosial dapat menimbulkan kekerasan dalam hidup individu.
6
a. Bicara kasar
b. Suara tinggi, membentak atau berteriak
c. Mengancam secara verbal atau fisik
d. Mengumpat dengan kata-kata kotor
e. Suara keras
f. Ketus
3. Perilaku
a. Melempar atau memukul benda/orang lain
b. Menyerang orang lain
c. Melukai diri sendiri/orang lain
d. Merusak lingkungan
e. Amuk/agresif
4. Emosi
Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, rasa terganggu, dendam dan
jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi,
menyalahkan dan menuntut.
5. Intelektual
Mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, sarkasme.
6. Spiritual
Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang lain,
menyinggung perasaan orang lain, tidak perduli dan kasar.
7. Sosial
Menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, sindiran.
8. Perhatian
Bolos, mencuri, melarikan diri, penyimpangan seksual.
7
8