Anda di halaman 1dari 2

K D W 0 4 0 3 : ( S h a la t ( T a k b i r 2 ) )

-3-

Takbir 2
Membesarkan Allah

Hati kita selama ini bisa jadi dipenuhi segala keinginan, ketakutan, kekhawatiran, dan rasa, yang
sifatnya duniawi. Sehingga kelezatan bertakbir, indahnya, sejuknya, bertakbir, tak terasa.

Ketika seseorang sakit... Dia lalu bertakbir... Allahu akbar... Engkau yaa Allah lebih besar dari rasa
sakitku.... Bisa jadi dia tidak mendapati dirinya kesakitan, sungguhpun penyakit ada di tubuhnya.
Sakit itu ada. Tapi Allah yang lebih dirasa. Dia seperti menenggelamkan diri di kolam air, menyatu
dengan air, leeeeeeeeeeeepppp gitu, lalu muncul kembali dengan segar. Rasa sakit pastinya ada. Tapi
kalah dengan terima kasihnya kepada Allah.

Ketika seseorang sakit hati... Dia lalu bertakbir... Allahu akbar... Maka bisa jadi tidak ada lagi rasa
sakit hati itu. Terhibur dengan Allah Yang Maha Besar. Masa bisa sakit hati jika Allah ada di
dekatnya? Masa bisa sakit hati, jika hati dipenuhi hanya dengan asma-Nya?

Ketika seseorang kehilangan sesuatu... Lalu dia bertakbir... Allahu akbar... Maka dia kembali
menitipkan apa yang hilang, kepada Allah yang semula menitipkan. Allahu akbar... Allah Maha
Besar... Segera bisa mengingat apa yang masih ada, ketimbang apa yang hilang.

Ketika seseorang tidak bisa meraih, tidak bisa menjangkau, apa yang ingin diraihnya, ingin
dijangkaunya, lalu dia membreak sebentar dukanya dengan membasuh air wudhu ke mukanya,
sebentar kemudian ia mendapati dirinya berhadapan dengan Allah Yang Maha Besar, maka apalah
lagi yang dia mau raih mau jangkau? Jika kemudian Allah bisa diraihnya bisa dijangkaunya? Harga
apa yang lebih besar dari harga Allah? Bisa memuji-Nya, bisa menyebut-Nya, itu sudah lebih dari
harga apapun yang tak jadi diraih tak jadi dijangkau.

Ketika seseorang tidak bisa membesarkan Allah, masih membesarkan yang lain, itulah kenapa kita
semua kudu belajar tentang Allah. Supaya paham, bahwa tidak ada yang lebih besar, berharga,
penting, istimewa, kecuali Allah.

Lantaran kita lebih mengenal: Kalau ga kerja, maka ga makan, maka kita tidak bisa membesarkan
Allah.

Lantaran kita lebih mengenal: Kalau terlambat masuk kelas, masuk kantor, maka tidak bakal dihitung
masuk kerja masuk kantor, maka kita tidak akan bisa membesarkan Allah.

Lantaran masih takut sama manusia, masih ngarep sama manusia, masih khawatir sama dunia, kita
akhirnya tidak membesarkan Allah dengan semestinya.

Lantaran masih memanjakan dosa dan maksiat, Kebesaran Allah tidak nyangkut di hati. Hidup dibuat
tidak nikmat. Ibadah yang mestinya lezat dibuat tidak lezat. Subhaanallaahi wabihamdih...

Semoga kita semua bisa belajar... Khususnya saya, bisa belajar. Aamiin.
Halaman 1
www.kuliah-online.com
K D W 0 4 0 3 : ( S h a la t ( T a k b i r 2 ) )

Tugas buat peserta KuliahOnline...

Bikin artikel tentang Allahu Akbar... Dikaitkan dengan diri Saudara sendiri, keadaan Saudara,
lingkungan Saudara, dan boleh juga tentang orang-orang di sekitar Saudara. Terkait dengan
bagaimana besarnya Allah ketika Saudara sudah berhadapan dengan kehidupan riil. Silahkan kirim
pada kolom tugas yang kami sediakan di bawah ini.

Selamat mengerjakan...

Halaman 2
www.kuliah-online.com

Anda mungkin juga menyukai