PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
A. PROFESI KEPERAWATAN
2
Sebagai profesi, keperawatan sama tuanya dengan profesi kedokteran. Dalam sejarah
keperawatan dan kedokteran biasaanya interdependen. Walaupun demikian pernah kepewatan
dan kedokteran jalan sendiri-sendiri (Donahue, 1995 ; Deloughery, 1995
Pada hakikatnya keperawatan adalah suatu profesi yang mengabdi kepada manusia
dan kemanusiaan. Artinya, prifesi keperawatan lebih mendahulukan kepentingan kesehatan
masyarakiat diatas kiepentingan sendiri. Pelayanan keperawatan merupakan bentuk
pelayanan yang bersifat humanistic dengan menggunankan pendekatan holistic,
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang mengacu pada standar pelayanan keperawatan
serta menggunakan kode etik keperawatan sebagai tuntutan utama dalam melaksanakan
pelayanan atau asuhan keperawatan.
1. Definisi
3
belakanginya, yang menyebabkan manusia tidak dapat berfungsi secara sempurna dalam
kaitan dengan kondisi kesehatan dan proses pemyambuhan, serta melakukan upaya dengan
memanfaatkan berbagai sumber dalam rangka mempertahankan, menopang, memelihara dan
meningkatkan integritas seluruh kebutuhan dasar manusia
Berbagai kegiatan yang merupakan tanggungn jawab dari peran perawat mencakup empat
bidang utama :
Sasaran
4
Lingkup praktek keperawatan prifesional papa kondisi sehat dan sakit, sepanjang daur
kehidupan (dari konsepsi sampai meninggal).
1. Asuahan keperawatan pada klien anak dari usia 28 hari sampai usia 18 tahun, usia bayi
baru lahir sampai usia 12 tahun.
2. Asuhan keperawatan meternitas, yaitu asuhan keperawtan klien wanita, sepanjang usia
subur yang berkaitan dengan reproduksi tanpa kehamilan, wanita hamil, wanita melahirkan,
wanita nifas, wanita diantara dua persalinan baik kondisi normal maupun kondisi beresiko
dan bayi baru lahir sampai dengan usia 40 hari yang sehat.
3. Asuhan keperawatan medical bedah yaitu asuahan pada klien usia diatas 18 tahun
sampai 60 tahun dengan gangguan fungsi tubuh baik oleh karena trauma atau kelainan fungsi
tubuh.
4. Asuhan keperawatan jiwa yaitu asuahan keperawatan klien pada semua usia, yang
mengalami berbagai masalah kesehatan jiwa.
5. Asuahan keperawatan keluarga yaitu asuhan keperawatan pada klien keluarga unit
terkecil dalam masyarakan sebagai akibat pola penyesuaian keluarga yang yang tidak sehat,
sehingga terpenuhi kebutuhan keluarga.
6. Asuahan keperawatan komunitas yaitu asuhan keperawatan pada klien masyarakat pada
kelompok di wilayah tertentu pada semua usia sebagai akibat tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar masyarakat.
7. Asuhan keperawatan gerontik yaitu asuhan keperawatan pada klien pada usia 60 tahun
ke atas, yang mengalami proses penuaan dan permasalahan.
5
Berdasarkan definisi oleh para ahli diatas menganai profesi, mari kita lihat mengapa
keperawatan itu sebagai profesi.
6
Keperawatan harus memiliki organisasi profesi,organisasi profesi ini sangat
menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai profesi serta
mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan profesional dan berada di garda
depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia. Saat ini di indonesia memilki organisasi
profesi keperawatan dengan nama PPNI, dengan aggaran dasar dan anggaran rumah tangga,
sedangkan organisasi keperawatan di dunia dengan nama internasional Council Of Nurse
(ICN)
6. OTONOMI
7
PENGERTIAN
Standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilan kerja yang dapat
diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies, 1989,h.121).
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit
maupun sehat yang mencakup kehidupan manusia (lokakarya Nasional 1983)
Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan suatu kualitas yang
diinginkan terhadap pelyanan keperawatan yang diberikan untuk klien ( Gillies, 1989h. 121).
Fokus utama standar praktek keperawatan adalah klien. Digunakan untuk mengetahui proses
dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan dalam upaya mencapai pelayanan
keperawatan. Melalui standar praktek dapat diketahui apakah intervensi atan tindakan
keperawatan itu yang telah diberi sesuai dengan yang direncanakan dan apakah klien dapat
mencapai tujuan yang diharapkan.
Beberapa tipe standar telah digunakan untuk mengarahakan dan mengontrol praktek
keperawatan. Standar dapat berbentuk normatif yaitu menguraikan praktek keperawatan
yang ideal yang menggambarkan penampilan perawat yang bermutu tinggi, standar juga
berbentuk empiris yaitu menggambarkan praktek keperawatan berdasarkan hasil observasi
pada sebagaian besar sarana pelayanan keperawatan (Gillies 1989,h.125).
8
Pengertian nilai
Keyakinan(beliefs) mengenai arti dari suatu ide, sikap, objek, perilaku, dll yang
menjadi standar dan mempengaruhi prilaku seseorang.
Nilai menggambarkan cita-cita dan harapan- harapan ideal dalam praktik keperawatan.
Etik
Kesepakatan tentang praktik moral, keyakinan, sistem nilai, standar perilaku individu
dan atau kelompok tentang penilaian terhadap apa yang benar dan apa yang salah, mana yang
baik dan mana yang buruk, apa yang merupakan kebajikan dan apa yang merupakan
kejahatan, apa yang dikendaki dan apa yang ditolak.
Etika Keperawatan
B. Prinsip Etik
9
Prinsip :
Jangan membunuh, menghilangkan nyawa orang lain, jangan menyebabkab nyeri atau
penderitaan pada orang lain, jangan membuat orang lain berdaya dan melukai perasaaan
orang lain.
5. Justice (keadilan)
kewajiban untuk berlaku adil kepada semua orang. Perkataan adil sendiri berarti tidak
memihak atau tidak berat sebelah.
7. Fidelity (loyalty/ketaatan)
Kewajiban untuk setia terhadap kesepakatan dan bertanggungjawab terhadap kesepakatan
yang telah diambil
Era modern , pelayanan kesehatan : Upaya Tim (tanggungjawab tidak hanya pada satu
profesi). 80% kebutuhan pt dipenuhi perawat
Masing-masing profesi memiliki aturan tersendiri yang berlaku
Memiliki keterbatasan peran dan berpraktik dengan menurut aturan yang disepakati.
10
2. Kumpulkan fakta-fakta
3. Evaluasi tindakan alternatif dari berbagai perspektif etik.
4. Buat keputusan dan uji cobakan
5. Bertindaklah, dan kemudian refleksikan pada keputusan tsb
Tercantum dalam:
UU No. 23 tahun 1992 ttg Kesehatan
PP No. 32 tahun 1996 ttg Tenaga Kesehatan
Kepmenkes No. 1239 tahuun 2001 ttg Registrasi dan Praktik Perawat
Hak-hak Pasien :
1.Hak untuk diinformasikan
2.Hak untuk didengarkan
3.Hak untuk memilih
4.Hak untuk diselamatkan
E. Informed Consent
11
Informed consent adalah dokumen yang legal dalam pemberian persetujuan prosedur
tindakan medik dan atau invasif, bertujuan untuk perlindungan terhadap tenaga medik jika
terjadi sesuatu yang tidak diharapakan yang diakibatkan oleh tindakan tersebut. Selain itu
dapat melindungi pasien terhadap intervensi / tindakan yang akan dilakukan kepadanya.
Dasar dasar Informed consent UU N0 23 / 1992 tentang kesehatan Pasal 53 ayat ( 2) dan
Peraturan Menteri Kesehatan RI NO 585 tentang persetujuan tindakan medik.
Akuntabilitas Legal
Aturan legal yang mengatur praktik perawat
Pedoman untuk menghindari malpraktik dan tuntutan malpraktik
Hubungan perawat- Dokter/keluarga/institusi pelayanan kesehatan
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang dapat dipertanggung
jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah dan didalam etik terdapat
nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari prilaku manusia (niat). Prinsip-prinsip moral
telah banyak diuraikan dalam teori termasuk didalamnya bagaimana nilai-nilai moral di
dalam profesi keperawatan. Penerapan nilai moral professional sangat penting dan sesuatu
yang tidak boleh ditawar lagi dan harus dilaksanakan dalam praktek keperawatan.
13
Daftar Referensi
http://arifinjavisarqi.blogspot.com/2012/04/masalah-etika-keperawatan-di- tinjau.html
http://www.scribd.com/doc/73709562/3/E-STANDAR-V-EVALUASI
http://www.perkuliahan.com/makalah-isu-legal-keperawatan-professional/
14