685daa67756aaf578b97 PDF
685daa67756aaf578b97 PDF
(APD)
1. TUJUAN & PENDAHULUAN
1.1 Pedoman ini antara lain menguraikan tanggung jawab, evaluasi bahaya, jenis alat
pelindung diri dan pemilihannya, kualifikasi fisik, pengujian kesesuaian, pelatihan
dan pemeliharaan alat pelindung diri yang diperlukan untuk mencegah dan
mengendalikan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
1.2 Tersedianya Alat Pelindung Diri (APD) di tempat kerja harus diper-timbangkan
sebagai metode pengendalian untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
1.3 Dalam menggunakan pedoman ini, perlu selalu diingat bahwa penggu-naan alat
pelindung diri yang tepat saat bekerja merupakan usaha terakhir untuk mengurangi
atau menghilangkan resiko di tempat kerja.
1.4 Alat pelindung diri hanya dipergu-nakan jika pengendalian teknis yang dapat
mengurangi bahaya (seperti isolasi, ventilasi, penggan-tian atau perubahan proses)
dan kontrol administratif (seperti pro-sedur kerja) tidak dapat diterapkan.
3 TANGGUNG JAWAB
3.1 Manajemen HSE
3.1.1 Mendapatkan dan meninjau informasi Alat Pelindung Diri (APD) dengan
dibantu oleh Tim Keselamatan Kerja, menentukan alat pelindung diri yang
paling layak dipergunakan dalam operasi.
3.1.2 Membantu Bagian Operasi mengadakan program evaluasi bahaya di masing-
masing area sebelum diadakan pemilihan APD.
3.1.3 Membantu pemakai APD dalam memilih APD yang tepat bagi operasinya.
3.1.4 Melaksanakan Progam Pela-tihan APD yang akan men-cakup pemilihan,
pemakai-an, pemeriksaan, pember-sihan dan perawatan APD yang tepat.
3.1.5 Memberikan rekomendasi pada seluruh pemakai tentang APD tertentu lain
yang tepat untuk pekerjaan yang mereka lakukan.
3.1.6 Melakukan tes untuk meyakinkan bahwa APD sesuai bagi pemakai.
3.1.7 Memperoleh dan menelaah informasi yang ada dan memutuskan apakah
pengendalian teknis atau cara kerja aman dapat dilakukan serta dengan
biaya yang efektif sebelum merekomendasikan APD.
3.1.8 Melakukan inspeksi berkala untuk memastikan bahwa pemakaian APD
dilakukan sebagaimana mestinya dengan rnengamati apakah APD yang tepat
telah digu-nakan, dipelihara dengan baik dan secara admini-stratif
didokumentasikan.
3.2 Fungsi Operasi
3.2.1 Mengadakan program evaluasi bahaya secara internal atau bersama Grup
HSE sebelum melakukan pemilihan APD.
3.2.2 Menyediakan APD yang tepat untuk pekerjanya, sementara jenis atau model
APD yang dibutuhkan harus didasarkan pada analisa bahaya tempat kerja
masing - masing.
3.2.3 Melatih penggunaan APD yang tepat yang akan dila-kukan bersama Grup HSE
sesuai kebutuhan.
3.2.4 Menyimpan APD (setelah dibersihkan) di lokasi yang sesuai, bersih dan sehat
(misalnya di dalam kantong plastik, di dalam lemari/locker yang aman).
3.2.5 Memelihara catatan pema-kai APD yang meliputi nama karyawan, nomor
identitas, bagian, jenis APD, tanggal, dll.
3.2.6 Superintendent Operasi atau karyawan lain yang ditunjuk secara berkala
memeriksa penggunaan APD untuk me-mastikan bahwa peralatan tersebut
dipergunakan sebagaimana mestinya.
4 EVALUASI BAHAYA
4.1 Sebelum dilaksanakannya Program Alat Pelindung Diri (APD), sifat dasar dari bahaya
dan hubungan-nya dengan keseluruhan lingkung-an kerja harus dipahami sepenuh-
nya.
4.2 Pemahaman tersebut meliputi jenis, komposisi, besar dan konsentrasi bahaya;
termasuk bahaya fisik, biologis serta kimiawi di tempat kerja.
4.3 Proses evaluasi bahaya sangat penting dan harus diselesaikan sebelum melangkah
pada pemilihan APD yang tepat.
8 PELATIHAN
8.1 Pekerja yang menggunakan alat pelindung diri harus memahami perlunya
perlindungan dan alasan penggunaan peralatan tersebut selain (atau sebagai
tambahan dari) metode kontrol lain yang te-lah diterapkan dan manfaat yang
diperoleh dengan penggunaan alat tersebut.
8.2 Konsekuensi apabila tidak memakai alat pelindung yang bersangkutan harus dengan
jelas diterangkan, demikian juga pemahaman bila peralatan tidak berfungsi dengan
baik.
8.3 Pelatihan penggunaan alat pelin-dung diri harus diberikan pada seluruh pekerja
yang karena tugas-nya diharuskan memilih dan/atau menggunakan alat tersebut.
8.4 Pelatihan penggunaan alat pelin-dung diri antara lain harus menca-kup topik-topik
sebagai berikut :
a. Tugas yang mengharuskan penggunaan alat pelindung diri.
b. Pemilihan alat pelindung diri.
c. Cara penyimpanan, pemeliharaan dan perawatan yang tepat.
d. Pemeriksaan alat pelindung diri.
e. Praktek latihan langsung menggunakan alat pelindung diri.
f. Pelatihan lanjutan diperlukan bila alat pelindung diri baru diperke-nalkan di
tempat kerja atau bila pekerja tidak lagi menunjukkan kesiagan yang cukup
dalam penggunaan dan pengetahuan tentang penggunaan dan keterbatasan
alat pelindung diri.
g. Seluruh catatan pelatihan harus didokumentasikan sesuai ketentuan.
9 MITRA BISNIS
9.1 Mitra Bisnis harus menggunakan alat pelindung diri untuk melindungi diri dari bahaya
yang mereka hadapi.
9.2 Mitra Bisnis harus menyediakan sendiri peralatan perlindungan diri sesuai dengan
persyaratan alat pelindung diri Perusahaan.
10 TAMU
10.1 Tamu harus menggunakan alat pelindung diri yang tepat bila memasuki area yang
membutuh-kan peralatan tersebut.
10.2 Perusahaan akan menyediakan alat pelindung diri tersebut dengan cara meminjamkan.
b. Lama dan karakteristik kontak yang mungkin terjadi (contoh : berapa lama kontak
terjadi dan bagaimana terjadinya).
c. Bagian tubuh yang mungkin terkena (tangan, kaki, lengan, dada, wajah, dl1)
d. Karakteristik daya tembus, degradasi dan penetrasi dari kain.
e. Sifat fisik dari kain pelindung (kelenturan, ketahanan terhadap tusukan dan
goresan, berat, perlindungan, suhu, dll).
f. Dapat dibuang (sekali pakai) atau tidak dapat dibuang (pemakaian berulang-ulang).