Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dewasa ini masih banyak diantara kita yang masih belum begitu memahami
apa sebenarnya yang dimaksud ilmu politik. Politik itu sendiri adalah suatu usaha
untuk mencapai masyarakat (polity) politik yang terbaik. Dalam politik tersebut
manusia hidup bahagia karena memiliki peluang untuk mengembangkan bakat
bergaul dengan rasa kemasyarakatan yang akrab, dan hidup dalam suasana moralitas
yang tinggi. Istilah Ilmu politik memang sudah tidak terdengar asing dikalangan kita,
namun selama ini kita belum sempat mendalami seluk beluk ilmu politik itu sendiri,
mulai dari pengertian, sejarah, ruang lingkup hingga tujuan dan kegunaan
mempelajari ilmu politik.

Didalam makalah ini saya mengulas tentang seluk beluk ilmu politik, yang
mencakup; pengertian politik dan ilmu politik, teori politik, tujuan dan fungsi politik,
dan hubungan ilmu politik dengan ilmu lainnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca, dan khususnya bagi pemakalah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian politik dan ilmu politik?
2. Apa teori politik?
3. Apakah tujuan dan fungsi politik?
4. Bagaimanakah hubungan ilmu politik dengan ilmu lainnya?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari ilmu politik.
2. Untuk mengetahui teori-teori dari ilmu politik.
3. Untuk mengetahui apa saja tujuan dan fungsi ilmu politik.
4. Untuk mengetahui hubungan ilmu politik dengan ilmu lainnya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian politik dan ilmu politik

Istilah Politik

Politik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Polis yang berarti kota, negara kota.
Dari konsep polis berkembang konsep Polites yang bermakna warga negara dan
konsep politikos yang berarti kewarga negaraan. Dari penjelasan etimologi tersebut
maka politik sebagai sesuatu yang berhubungan antara warga negara pada suatu
(negara) kota. Sedangkan akar katanya dari bahasa Inggris adalah politics, yang
bermakna bijaksana. Kalau kita lanjutkan pemahaman etimologis dari dua akar kata
dari bahasa yang berbeda tersebut, dari bahasa Inggris maupun Yunani, maka politik
dapat dipahami sebagai suatu proses dan sistem penentuan dan pelaksanaan kebijakan
yang berkaitan warga negara dalam negara.

Pengertian politik menurut Para ahli ilmu sosial dan politik:

1. Teori klasik Aristoteles


- Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan
kebaikan bersama.
- Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan
dan negara.
- Politik merupakan kegiatanyang diarahkan untuk mendapat dan
mempertahankan kekuaaan di masyarakat.
- Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan
kebijakan public.
2. Hans J. Morghenthau ( 1960 ), menjelaskan politik sebagai pertarungan untuk
memeperoleh kekuasaan.
3. David Easton ( 1981 ), menerangkan politik sebagai pola-pola kekuasaan,
aturan dan kewenangan.
4. E. F. Schattschneider (1960 ), mengemukakan politik sebagai seni dan ilmu
pemerintahan.

Dengan Pengertian yang dikemukakan para ahli, maka :

Politik dipahami sebagai kekuasaan (power), kewenangan (authority),


kehidupan publik (public live), pemerintahan (goverment), negara (state), konflik dan
resolusi konflik (conflict dan conflict resolution), kebijakan (policy), pengambilan
keputusan (decisionmaking), dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation).

Definisi Ilmu Politik

1. Menurut Bluntschli, Garner dan Frank Goodnow menyatakan bahwa ilmu


politik adalah ilmu yang mempelajari lingkungan kenegaraan.
2. Seely dan Stephen leacock, mengatakan bahwa ilmu politik merupakan ilmu
yang serasi dalam menanggani pemerintahan.
3. Pemikir dari Prancis juga mengeluarkan pendapatnya, Paul Janet menyikapi
ilmu politik sebagai ilmu yang mengatur perkembangan Negara begitu juga
prinsip- prinsip pemerintahan, Pendapat ini didukung juga oleh R.N. Gilchrist.
4. Lasswell, ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari pengaruh dan kekuasaan.
5. Ossip k. fletchteim dalam foundamental of political sience menegaskan bahwa
ilmu politik adalah ilmu yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari Negara
sejauh Negara merupakan organisasi kekuasaan, beserta sifat dan tujuan dari
gejala-gejala kekuasaan lain yang tidak resmi yang dapat mempengaruhi
Negara (Political Science is that Specialized social Science that studies the
nature and purose of the state so far as it a power organization and the nature
and purpose of other unofficial power phenomen that are apt to influence the
sate)
6. J.Barents : Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan Negara yang
merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu politik adalah suatu
ilmu yang memproses pembentukan dan pembagian kekuasaan dengan pembuatan
keputusan dalam suatu negar. Ilmu politik tidak bisa lepas dari kehidupan suatu
negara dan pemerintahan, karena sangat berperan penting dalam berjalannya roda
pemerintahan.

2.2 Teori Ilmu Politik

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam


masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam
negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang
berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Politik adalah seni
dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Di
samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:

1. Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan


kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles),
2. politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan
Negara,
3. politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan di masyarakat,
4. politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan
kebijakan publik.

Teori politik merupakan kajian mengenai konsep penentuan tujuan politik,


bagaimana mencapai tujuan tersebut serta segala konsekuensinya. Bahasan dalam
Teori Politik antara lain adalah filsafat politik, konsep tentang sistem politik, negara,
masyarakat, kedaulatan, kekuasaan, legitimasi, lembaga negara, perubahan sosial,
pembangunan politik, perbandingan politik, dsb. Terdapat banyak sekali sistem politik
yang dikembangkan oleh negara negara di dunia antara lain: anarkisme, autoritarian,
demokrasi, diktatorisme, fasisme, federalisme, feminisme, fundamentalisme
keagamaan, globalisme, imperialisme, kapitalisme, komunisme, liberalisme,
libertarianisme, marxisme, meritokrasi, monarki, nasionalisme, rasisme, sosialisme,
theokrasi, totaliterisme, oligarki dsb.

Terdapat tiga penteorian dalam ilmu politik, yaitu:


1. Teori Politik Empiris ini digunakan untuk mengacu kepada bagian-bagian
teoritis ilmu politik.
2. Teori Politik Formal merupakan teori politik yang kadang-kadang dirasakan
tumpang tindihnya dengan teori sosial maupun teori publik. Tidak ada aturan
keputusan yang secara simultan dapat memenuhi sejumlah kondisi yang
sangat masuk akal.
3. Teori Politik Normatif merupakan teori poltik yang paling dekat dengan
enterprise tradisional. Sejauh ia berkenaan dengan kebijakan politik.
Tujuannya adalah meletakkan prinsip-prinsip otoritas, kebebasan dan keadilan.
Kemudian, mengkhususkan pada tatanan sosial, untuk memenuhi prinsip-
prinsip tersebut.
Tugas teori politik menurut pandangan ini adalah :
1. Menjelajah apa makna kebebasan dan kemudian menerapkannya pada
masalah-masalah praktis.
2. Untuk menemukan landasan tujuan dalam mendukung prinsip-prinsip politik
yang mendasar.

2.3 Tujuan dan Fungsi Politik

1. Perspektif Intelektual

Tujuan poltik adalah untuk tindakan politik. Agar dapat bertindak dengan baik
secaea politik, orang perlu mempelajari asas dan seni poltik dan nilai-nilai yang
dianggap penting, Jadi, perspektif intelektual dalam politik adalah perspektif yang
mempergunakan diri sendiri sebagai titik tolak. Sebab perspektif itu bertolak dan
dibangun berdasarkan apa yang dianggap salah oleh individu itu, dan individu
tersebut yang memperbaikinya.

2. Perspektif Politik

Bahwa pandangan intelektual mengenai politk tidak banyak berbeda dengan


pandangan politisi. Jika politisi bersifat segera, sedangkan intelektual dapat menjadi
politisi jika ia mampu memasukkan masalah politik dalam pelayanan suatu
kepentingan atau tujuan. Jika tujuan pertama politisi adalah memperoleh kekuasaan,
maka tujuan yang kedua adalah mempertahankan kekuasaan.

3. Perspektif Ilmu Politik

Dalam hal ini, poltik dipandang sebagai ilmu. Ia menilai dari sisi intelektual
dengan pertimbangan kritis serta memiliki kriteria yang sistematis. Pendirian ini
memandang pada kebutuhab kedepan, untuk meramalkan akibat tindakan politik
maupun kebijaksanaan para politisi. Para politisi memandang politik sebagai pusat
kekuasaan publik, kaum intelektual memandang politik sebagai perluasan pusat moral
dari diri. Dengan demikian, politik sebagai ilmu menaruh perhatian pada dalil-dalil,
keabsahan, percobaan, hukum, dan keragaman.

2.4 Hubungan Ilmu Politik Dengan Ilmu Lainnya

Prinsip-prinsip ilmiah dalam ilmu alam adalah berarti prinsip resonable


conduct yaitu the manner in which a typical contemporary scientist deal with his
problems of research, atau prinsip-prinsip yang sudah diterima secara umum dalam
ilmu ilmu alam, seperti ketika ilmuwan ilmu alam dihadapkan pada gejala yang harus
dijelaskannya.

1. Hubungan Ilmu Politik & Sosiologi

Baik ilmu sosiologi maupun ilmu politik sebagai ilmu yang berusaha
mengupas fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat. Sosiologi banyak memberi
kontribusi terhadap ilmu politik dalam penajaman analisis Membantu ilmu politik
dalam memahami latar belakang struktur dan pola kehidupan sosial terutama
kaitannya dengan pengambilan keputusan, pengendalian sosial serta pola
pengorganisasian secara politis. Sama-sama menelaah negara. Sosiologi melihat
Negara sebagai organisasi pengendali sosial. Ilmu politik melihatnya sebagai asosiasi
tertinggi. Membantu memahami ilmu politik dalam rangka mengetahui sumber-
sumber kewenangan politik, sumber-sumber keabsahan politik

2. Hubungan Ilmu Politik & Ilmu Sejarah

Mempelajari peristiwa masa lampau baik menyangkut sebab-sebabnya serta


hubungan antar peristiwa. Membantu ilmu politik dalam memprediksi masa depan
yakni mengapa suatu peristiwa terjadi, bagaimana suatu peristiwa terjadi serta akibat-
akibat yang ditimbulkannya.

3. Hubungan Ilmu Politik & Antropologi Budaya

Fokus analisisnya menyelidiki aspek kultural dari setiap hidup bersama.


Membantu Ilmu politik : Untuk memahami kondisi masyarakat terutama di negara-
negara berkembang yang sedang mengalami perubahan terkait dengan konsep
modernisasi, demokratisasi, kolonialisme, hubungan elite dengan massa,
nasionalisme, dll Pengembangan metode penelitian partizipant observer.
4. Hubungan Ilmu Politik dengan Filsafat

Mengkaji secara sistematis dan rasional dalam mencari jawaban atas persoalan
yang menyangkut alam dan kehidupan manusia. Membant ilmu politik menyangkut
hakekat manusia, nilai-nilai ideal bagi kehidupan negara/pemerintah. Membantu ilmu
politik menyangkut moral dan etika.

5. Hubungan Ilmu Politik & Psikologi Sosial

Cabang psikologi yang meneliti perilaku manusia sebagai individu dalam


kaitannya dengan situasi sosial (mengamati tingkah laku seseorang yang dipengaruhi
situasi sosial). Membantu ilmu politik : Menjelaskan gejala-gejala politik dan motif-
motif politik yang menjadi dasar setiap proses politik Dalam menganalisis tentang
siapa yang paling berkuasa dalam proses politik Pengaruh pemimpin informal dalam
pembuatan keputusan politik Mengetahui sikap masyarakat terhadap hal-hal yang
baru dan bagaimana situasi yang ada.

6. Hubungan Ilmu Politik dan Ilmu Hukum

Sama-sama menganalisis negara dan komponenanya. Ilmu Politik dapat


dibantu dalam memahaminya secara normatif.

7. Hubungan Ilmu Politik dengan Ilmu Ekonomi

Menelaah sesuatu yang berkaitan dengan faktor kelangkaan sehingga


berorientasi pada kebijakan rasional. Membantu ilmu politik: Pengambilan keputusan
terutama menyangkut pembangunan ekonomi nasional Penggunaan pendekatan
tingkah laku dalam menganalisis masalah-masalah politik.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Politik adalah suatu proses dan sistem penentuan dan pelaksanaan kebijakan
yang berkaitan warga negara dalam negara sedangkan ilmu politik adalah suatu ilmu
yang memproses pembentukan dan pembagian kekuasaan dengan pembuatan
keputusan dalam suatu negara. Terdapat tiga penteorian dalam ilmu politik yaitu :
teori politik empiris, formal, dan normatif. Politik juga berhubungan dengan ilmu
lainnya seperti hubungan ilmu politik dan sosiologi, hubungan ilmu politik dan ilmu
sejarah, hubungan ilmu politik dan antropologi budaya, dubungan ilmu politik dan
filsafat, hubungan ilmu politik dan psikologi social, hubungan ilmu politik dan ilmu
hokum dan hubungan ilmu politik dan ilmu ekonomi.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini, diharapkan para mahasiswa, khususnya bagi


penulis sendiri agar lebih muda memahami secara mendalam tentang hal-hal yang
berkaitan dengan materi Konsep-Konsep Dasar Ilmu Politik.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu kepada para pembaca dan para pakar utama, penulis mengharapkan
saran dan kritik ataupun tegur sapa yang sifatnya membangun. Akan diterima dengan
senang hati demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Budiajro, Miriam. 2008. Dasar - Dasar lmu Politik, Pustaka utama, Jakarta.

Isjwara, F.1996. Pengantar Ilmu Politik, Bina Cipta, Bandung

Izzati. 2013, Ilmu Politik, http://izzati-site.blogspot.co.id/, diakses pada Selasa, 10

Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai