Ragil Hiperparatiroid
Ragil Hiperparatiroid
Ny.B berusia 40 tahun MRS dengan kondisi lemah, nyeri pinggang yang hebat dan sakit kepala
serta jantungnya berdebar keras, sering merasa gerah dan cepat merasa capek. Pasien mengeluh
perut terasa mual dan muntah,sulit buang air besar, sebelum sakit BB pasien 56kg dan ketika
MRS menjadi 50kg, setiap kali makan tersisa setengah porsi. Terasa nyeri pada persendian dan
tulang setiap kali digunakan beraktifitas. Mudah lupa dan sulit tidur serta mudah marah terhadap
hal-hal biasa. Pada pemeriksaan fisik terdapat pembesaran pada daerah tiroid selain itu
ditemukan frekuensi denyut jantung meningkat, terdapat penurunan tonus otot dan pasien tampak
tremor, dan lemas, nafas terasa cepat dan dalam. Hasil pemeriksaan laboratorium adanya
peningkatam kadar kalsium serum sementara kadar kalsium dan fosfat urine meningkat.
Pemeriksaan radiologi diperoleh hasil tampak penipisan pada tulang dan terbentuk kista dan
trabekula pada tulang. Ny.B mengaku mengalami batu ginjal dan sulit untuk berkemih, setahun
yang lalu juga pernah masuk rumah sakit karena sakitnya tersebut.
TD: 190/80
RR: 24x/menit
Suhu: 37 0
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas :
Nama: Ny.B
Umur: 40 tahun
2. Keluhan Utama : Nyeri pinggang hebat, sakit kepala, letargi, kelelahan otot.
1. Pemeriksaan Penunjang
2. Pemeriksaan radiologi, akan tampak penipisan tulang dan terbentuk kista dan
trabekula pada tulang, tulang menipis, ada dekalsifikasi.
A. ANALISA DATA:
PTH naik
DO: Pemeriksaan radiologi
tampak penipisan tulang,
terbentuk kista dan trabekula
pada tulang.
DS: Pasien mengaku sulit Osteitis fibrosa sistik Perubahan eliminasi urine
berkemih
Hiperkalsemi
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anorexia dan
mual.
4. Konstipasi yang berhubungan dengan efek merugikan dari hiperparatiroidisme pada
saluran gastrointestinal.
Diagnosa : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anorexia
dan mual.
Tujuan : Klien akan mendapat masukan makanan yang mencukupi, seperti yang dibuktikan oleh
tidak adanya mual dan kembali pada atau dapat mempertahankan berat badan ideal.
Intervensi Rasional
1. Berikan dorongan pada klien untuk 1. Adanya peningkatan berat badan sesuai
mengkonsumsi diet rendah kalsium dengan tujuan.
untuk memperbaiki hiperkalsemia.
2. Jelaskan pada klien bahwa tidak 2.Berat badan ideal seuai dengan tinggi badan.
mengkonsumsi susu dan produk susu
dapat menghilangkan sebagian
manifestasi gastrointestinal yang tidak
menyenangkan.
3. Bantu klien untuk mengembangkan diet 3.Mampu mengidentifikasi kebutuhan
yang mencakup tinggi kalori tanpa nutrisi.
produk yang mengandung susu.
4. Rujuk klien ke ahli gizi untuk 4.Tidak ada tanda tanda malnutrisi.
membantu perencanaan diet klien.
Diagnosa : Konstipasi yang berhubungan dengan efek merugikan dari hiperparatiroidisme pada
saluran gastrointestinal.
Tujuan : Klien akan mempertahankan BAB normal, seperti pada yang dibuktikan oleh BAB
setiap hari (sesuai dengan kebiasaan klien).
Intervensi Rasional
1. Upayakan tindakan yang dapat 1.Mengeluarkan feses tanpa bantuan
mencegah konstipasi dan pengerasan
fekal yang diakibatkan oleh
hiperkalsemia.
2. Bantu klien untuk tetap dapat aktif 2. Mengkonsumsi cairan dan serat yang
sesuai dengan kondisi yang adekuat
memungkinkan.
3. Tingkatkan asupan cairan dan serat 3.Latihan dalam jumlah yang adekuat
dalam diet. Klien harus minum
sedikitnya enam sampai delapan gelas
per hari kecuali bila ada kontra
indikasi.
4. Jika konstipasi menetak meski sudah 4.Melaporkan keluarnya feses dengan
dilakukan tindakan, mintakan pada berkurangnya nyeri.
dokter pelunak feses atau laksatif.
Rumahorbor, Hotma.1999. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Endokrin.Jakarta:EGC
Smeltzer, Suzzanne C.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth
Ed.8.Jakarta: EGC.