Buletin
Buletin
bertanya kepada orang tua tentang
anaknya di hari kiamat sebelum
bertanya kepada anak tentang
orangtuanya. Sebab, sebagaimana
orangtua memiliki hak atas anaknya,
maka demikian pula sang anak
memiliki hak atas orangtuanya.
Kemudian beliau melanjutkan maka
barang siapa yang dengan sengaja tidak
mengajarkan apa yang manfaat bagi
anaknya dan meninggalkannya begitu
saja, berarti dia telah melakukan suatu
kejahatan yang sangat besar.
Kerusakan pada diri anak kebanyakan
datang dari sisi orang tua yang
meninggalkan mereka dan tidak
mengajarkan kewajiban-kewajiban
dalam agama berikut sunnah-
sunnahnya. Para orang tua melalaikan
mereka diwaktu kecil, sehingga mereka
tidak sanggup menjadi orang yang
bermanfaat bagi diri mereka sendiri
dan tidak dapat memberi manfaat
kepada orangtua mereka. Ada sebagian
orangtua yang mencela anaknya karena
telah bersikap durhaka. Sang anak
membantah, Wahai bapakku, engkau
sendiri telah mendurhakaiku di masa
aku kecil, maka sekarang aku
mendurhakaimu setelah engkau tua.
Sewaktu aku kecil engkau
melalaikanku, maka sekarang akupun
melalaikanmu di masa tuamu.( )
DONASI DAN BERLANGGANAN HUBUNGI 085895619559
Membentuk Muslimah Berkepribadian Islam
melalaikanku, maka sekarang
akupun melalaikanmu di masa
tuamu.( )
Islam merupakan agama Edisi 1/ Rabiul Akhir 1438 H Membentuk Muslimah Berkepribadian Islam
yang sempurna, sebelum memasuki
bahtera rumahtangga sudah
seharusnya para calon orangtua
mempersiapkan ilmunya terlebih Jangan Asal-asalan Mendidik Anak
dahulu. Sebab, rumah tangga
merupakan benteng akidah islam.
Oleh karena itu benteng tersebut Segala puji bagi Allah, Rabb semesta
harus kuat luar dan dalamnya.
alam. Semoga sholawat dan salam, Pembina
Diantara hal hal yang harus
senantiasa tercurah kepada nabi kita Ust. Abdullah
dipersiapkan oleh seorang calon
bapak dalam memberikan
Muhammad sallallohu alaihi wa sallam,
keluarga dan seluruh sahabat beliau, serta Tim Buletin
pendidikan yang baik kepada
orang orang yang meniti jejak mereka Ummu Fikri
anaknya adalah calon istri yang
Ummu Hanif
shalihah yang mengerti akan tugas- sampai hari pembalasan.
tugasnya dan mengerjakan tugas-
tugas tersebut dengan sebaik- Editor
Daffa
baiknya. Begitupun sebaliknya yang
harus dipersiapkan lebih dahulu oleh
calon seorang ibu adalah memilih Berlangganan
Sesungguhnya telah ada pada diri
calon suami yang mengerti akan Hubungi:
Rosululloh suri tauladan yang baik
tugas-tugasnya dan 085895619559
bagimu (yaitu bagi orang yang
bertanggungjawab kepada
mengharap (rahmat) Allah SWT dan
keluarganya sebagaimana yang telah
dituntunkan oleh islam. Wallahu (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah (QS. Al
alam bisshowab..
Ahzab : 21).
1 Ahkamul Maulud hal.229
Referensi: Prophetic Parenting (cara
Nabi mendididk anak)
 Buletin
Barang siapa yang menaati
Rosul itu, sesungguhnya ia
telah menaati Allah. Dan
barang siapa yang berpaling
(dari ketaatan itu), maka Kami
tidak mengutusmu untuk
menjadi pemelihara bagi
mereka (QS. An Nisa: 80).
Tanggung Jawab Mendidik Anak.
Imam Al Ghozali
mengatakan,Anak adalah amanat di
tangan kedua orang tuanya. Hatinya
yang suci ibarat mutiara yang masih
mentah, belum dipahat ataupun
dibentuk. Mutiara ini dapat dipahat
dalam bentuk apa pun. Mudah
condong kepada segala sesuatu.
Apabila dibiasakan dan diajari dengan
kebaikan maka dia akan tumbuh dalam
kebaikan itu. Dampaknya, ke dua
orang tuanya akan hidup bahagia di
dunia dan di akhirat. Semua orang
dapat menjadi guru dan pendidiknya,
namun apabila dibiasakan dengan
keburukan dan dilalaikan -seperti
dilalaikannya -seperti dilalaikannya
Membentuk Muslimah Berkepribadian Islam
hewan pasti si anak akan celaka
dan binasa. Dosanya akan meliliit
leher orang yang seharusnya
bertanggung jawab atasnya dan
menjadi walinya. Oleh karena itu
Rasulullah Shallallahu alayhi wa
Sallam melimpahkan tanggung
jawab pendidikan anak kepada
kedua orang tua sebagai tanggung
jawab yang sempurna. Dari ibnu
radhiyallahu anhum,
Umar
bahwasanya Rasulullah Sallallahu
alayhi wa Sallam bersabda: Setiap
kalian adalah penggembala dan
setiap kalian bertanggung jawab atas
gembalaannya. Seorang pemimpin
adalah peggembala dan dia
bertanggung jawab atas
gembalaannya. Seorang laki-laki
adalah penggembala di keluarganya
dan dia bertanggung jawab atas
gembalaannya. Seorang wanita
adalah penggembala di rumah
suaminya dan dia bertanggung
jawab atas gembalaannya. Seorang
pelayan adalah penggembala pada
harta majikannya dan dia
betanggung jawab atas
gembalaannya. Setiap kalian adalah
penggembala dan setiap kalian
Buletin
bertanggung jawab atas gembalaannya
(Muttafaqun alayh).
Kedua orang tua mempunyai
peran yang sangat besar dalam
mendidik untuk menyiapkan masa
depan anaknya, tidak hanya sebatas
didunia saja, namun lebih jauh dari itu
yaitu menyiapkan masa depan anaknya
kelak termasuk golongan penghuni
surga ataukah termasuk golongan
Allah
penghuni neraka. Setiap anak
dilahirkan dalam keadaan fitrah dan
kedua orang tuanyalah yang memberi
pengaruh sangat besar dalam
kehidupan anak, sebagaimana hadits
riwayat Bukhari dari Abu Hurairah
radhiyallallahu anhu: Rasulullah
Shallallahu alayhi wa Sallam
bersabda,Tidakkah seorang anak
dilahirkan melainkan dilahirkan di atas
fitrah. Namun kedua orang tuanyalah
yang menjadikannya Yahudi, Nasrani
atau Majusi. Seperti seekor hewan yang
melahirkan anak yang lengkap (tidak
cacat), apakah dapat kalian temukan
ada diantara keturunannya yang
cacat?.
Allah Subhanallahu wa Taala
telah memerintahkan kepada orang tua
Membentuk Muslimah Berkepribadian Islam
untuk mendidik anak anak mereka
dan memberikan tanggung jawab ini
kepada mereka berdua sebagaimana
dalam firman-Nya: Hai orang
orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu, penjaganya
malaikat malaikat yang kasar,
yang keras yang tidak mendurhakai
terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan (QS. At-Tahrim: 66).
Oleh karena itu sudah menjadi
kewajiban bagi orang tua maupun
calon orang tua untuk mengilmui
diri sebelum mendidik anak
anaknya. Kalaupun sudah terlanjur
maka memperbaiki kesalahan lebih
baik daripada terus menerus berada
di jalan yang salah. Ibnu Qoyyim
rahimahullah menekankan tentang
tanggung jawab ini dengan
melontarkan perkataan yang
berbobot. Beliau katakan Sebagian
ulama mengatakan bahwa
sesungguhnya Allah
Subhanahullahu wa Taala