Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kemampuan motorik halus dan motorik kasar


Pada dasarnya setiap anak adalah unik. Masing-masing memiliki kemampuan
perkembangan dan melalui tahapan perkembangan dengan kecepatannya sendiri-sendiri. Namun
secara umum, ada beberapa tahapan perkembangan motoris yang perlu diketahui oleh orang tua
dan bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sehingga mereka dapat mengawasi dan
mengevaluasi bagaimana tahapan perkembangan motorik masing-masing anak.
Secara umum kemampuan motoris manusia dibagi menjadi dua macam, motorik halus
dan motorik kasar. Kemampuan motorik kasar adalah kemampuan menggerakkan yang berkaitan
dengan otot-otot besar yang ada di tangan, kaki, telapak dan seluruh tubuh; geraka motorik kasar
digunakan untuk berjalan, melompat, berlari dan lainnya. Sedangkan kemampuan motorik halus
adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus di tangan, pergelangan tangan dan jemari;
contohnya seperti memegang pensil atau mainan. Kita perlu membedakan kedua jenis
kemampuan motoris ini, karena keduanya dapat menjadi indikasi perkembangan motoris anak.
Namun perlu dipahami pula bahwa kedua jenis kemampuan motoris ini dapat saling berkaitan
atau hadir secara bersamaan, contohnya: anak yang mampu mengambil barang dari rak memiliki
baik motorik kasar dan halus; motorik kasar karena melakukan berjalan ke arah rak dan
menggerakkan tangan dan lengan untuk meraih barang dan motorik halus karena mampu
memegang mainan. Contoh lainnya, ketika anak yang mampu memungut mainan dari lantai
(motorik halus) biasanya telah mampu belajar duduk tegak sendiri (motorik kasar). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa setiap gerakan anak terdiri dari koordinasi motorik kasar dan motorik
halus, dan kedua jenis kemampuan psikomotorik ini merupakan dasar perkembangan
keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain dan bekerja.

1
Tahap perkembangan psikomotor menurut pandangan hotistik dalam tabel perkembangan yang
terdapat pada buku Human Development (Papalia, Old dan Feldman, 2009) sejak masa lahir
hingga dewasa adalah :

Usia lahir sampai 1 bulan (Neonatal)


Bayi pada usia ini tidur sepanjang hari; membangun siklus tidur-bangun. Seluruh indra
berkembang secara sangat cepat.
Usia 1-6 bulan
Pada usia tersebut bayi mulai meraih dan menggenggam berbagai objek, mengangkat dan
menolehkan kepalanya, bisa berguling-guling serta merangkak atau merayap.
Usia 6-12 bulan
Bayi mulai duduk tanpa adanya penopang, berdiri sambil dipegangi, kemudian bisa berdiri
sendiri. Kemudian selanjutnya bisa melangkah untuk pertama kalinya.
Usia 12-18 bulan
Anak sudah bisa berjalan dengan baik. Selain itu pada usia ini anak mampu mendirikan menara
dari balok.
Usia 18-30 bulan
Saat usia 18-30 bulan anak dapat berjalan tegak dan mulai mencorat-coret tanpa arti.
Usia 30-36 bulan
Biasanya pada usia ini anak dapat melompat.
Usia 3-4 tahun
Anak dapat menyalin bentuk-bentuk dan menggambar desain. Selain itu anak dapat menuangkan
cairan, makan dengan perangkat makan dan menggunakan toilet sendiri. Meskipun belum
mandiri anak biasanya dapat menggunakan baju dengan bantuan.
Usia 5-6 tahun
Pada usia tersebut anak dapat turun tangga,melompat, berjingkrak dan mengubah arah. Selain itu
anak dapat mengenakan pakaian tanpa dibantu.

2
B. Faktor Menghambat atau Mendukung perkembangan Kemampuan Psikomotor Anak
Perlu dipahami bahwa perkembangan motorik anak dapat berjalan tidak optimal atau
terhambat. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menghambat perkembangan motorik anak
yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam usaha pendampingan perkembangan
psikomotorik anak.
1. Pengaruh biologis. Faktor genetik atau kondisi media dapat mempengaruhi kemampuan
motorik anak. Contoh: jika orang tua memiliki sebab genetis kelemahan otot, maka anak
juga akan mengalami gangguan motoris otot; atau pada anak dengan autis biasanya
sangat sulit meningkatkan kemampuan motoriknya karena kelainan pada kondisi
tubuhnya.
2. Faktor pola asuh orang tua yang otoriter ataupun terlalu memaksa anak di luar
kemampuannya. Apabila orang tua memaksakan peningkatan atau latihan kemampuan
psikomotor anak, kebanyakan malah akan merasa canggung, takut salah tidak hingga
tidak percaya pada diri sendiri serta merasa tertekan.
3. Pengaruh lingkungan. Kemampuan psikomotorik utama pada masa kanak adalah berjalan
dan memegang benda, keduanya merupakan dasar bagi perkembangan keterampilan
motoris yang lebih kompleks seperti bermain dan belajar. Keterampilan ini berkembang
dan atau diajarkan kepada anak pada masing- masing keluarga mereka. Oleh karena itu
keluarga merupakan media paling awal yamg mempengaruhi pembentukan
perkembangan psikomotorik anak.

Interior ruang belajar. Perilaku anak juga turut dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya,
terutama berupa kondisi fisik tempat (ruangan) dan tata ruang dan peralatan perabot
(interior). Ruang yang baik untuk perkembangan motorik anak adalah ruangan yang
menyediakan area beraktivitas. Anak suka bereksplorasi dengan tangannya melalui
manipulasi dengan benda-benda, terutama alat-alat permainannya. Penggunaan interior
sebaiknya seimbang serta menghindari ketidakteraturan atas unsur-unsur perancangan
seperti: bentuk perabot, tekstur, warna, penerangan, dan akustik. Jika suatu lingkungan yang
dirancang dengan baik, bukan hanya memberikan kemudahan belajar, tetapi juga dapat

3
mengurangi masalah perilaku-perilaku negatif anak. Oleh sebab itu, kelengkapan fasilitas
belajara dan bermain serta penataannya yang baik dapat mempengaruhi psikomotorik anak.

C. Stimulasi Perkembangan Psikomotor Anak


Tumbuh kembang kemampuan psikomotorik anak juga memerlukan stimulasi guna
tercapai pengoptimalannya. Beberapa diantaranya adalah:
1. Diberikan dasar dasar ketarmpilan untuk menulis dan menggambar
2. Keterampilan berolah raga atau menggunakan alat olah raga
3. Gerakan gerakan permainan, seperti melompat memanjat dan berlari
4. Baris berbaris secara sederhana
Perkembangan psikomotorik anak akan lebih optimal jika lingkungan tumbuh kembang
anak mendukung mereka untuk bergerak secara bebas. Kegiatan di luar ruangan bisa menjadi
pilihan karena dapat memberikan stimulasi perkembangan otot, meningkatkan koordinasi dan
pengembangan kekuatan tubuhnya. Jika kegiatan anak di dalam ruangan, ruangan sebaiknya
dipersiapan untuk tetap menyediakan ruang gerak yang bebas bagi anak untuk berlari melompat
dan menggerakkan seluruh anggota tubuhnya. Kemampuan motorik halus dapat dikembangkan
dengan cara anak seperi: menggali pasir dan tanah, menuangkan air mengambil dan
mengumpulkan batu batu, dedaunan atau benda kecil lainya, dan bermain permainan luarruangan
seperti kelereng. Kemampuan psikomotorik halus ini merupakan modal dasar untuk menulis

4
BAB III
KESMPULAN

Pemantauan kemampuan psikomotorik anak diperlukan terutama untuk memonitor


kemajuan psikomotorik dan mengidentifikasi apakah perkembangan anak normal memiliki
hambatan. Potensi perkembangan psikomotorik sangat penting bagi anak karena merupakan
salah satu faktor yang mendukung kemampuan belajar dan bekerjanya. Usaha peningkatan
potensi psikomotorik anak juga diperlukan berbagai stimulasi, seperti: berolah raga atau
menggunakan alat permainan, melakukan aktivitas fisik seperti melompat, memanjat dan berlari,
dan berbaris secara sederhana. Bunda PAUD dapat lebih mendukung perkembangan motorik
anak dan lebih memperhatikan susunan interior ruang kelas yang juga berpengaruh dalam proses
pembelajaran dalam peningkatan potensi psikomotorik anak.

5
DAFTAR PUSTAKA

Hartinah, S. (2009). Perkembangan peserta didik. Rafika Adiatma; Bandung.


Ratna, J. (2010). Pendidikan dan pengasuhan Anak. Komisi Keluarga Keuskupan Surabaya;
Surabaya.

6
SOAL DAN JAWABAN

Soal Chos:
1. Pada usia berapakah anak mulai mampu meraih dan menggenggam berbagai objek,
mengangkat dan menoleh kepalanya, berguling serta merangkak atau merayap ?
a. Usia 1-5 tahun c. Usia 2-3 tahun
b. Usia 1-6 bulan d. Usia 0-6 tahun

2. Secara umum motorik terbagi dua yaitu.?


a. Motorik ringan dan berat c. Motorik berat dan kecil
b. Motorik kasar dan halus d. Motorik halus

3. Pasda usia 12-15 bulan anak mulai tertarik untuk naik tangga. Apa yang harus dilakukan oleh
bunda PAUD atau orang tua ?
a. Menemani anak naik tangga c. Melihatnya saja
b. Menjaganya agar tidak jatuh d. a dan b benar

4. Berikut ini merupakan beberap stimulasi yang harus diberikan kepada anak agar
perkembangan psikomotorik anak tersebut tercapai kecuali.?
a. Diberikan dasar-dasar keterampilan untuk menulis dan menggambar
b. Keterampilan berolah raga atau menggunakan alat olah raga
c. Gerak-gerakan permainan seperti melompat, memanjat, dan berlari
d. Memberikan kebebasan kepada anak untuk bermain dimanapun tampa
mengontrolnya

5. Pada usia berapakah anak dapat turun tangga, melompat, berjingkrak, dan mengubah
arah,selain itu anak dapat menggunakan pakaian tampa dibantu ?
a. Usia 0-1 tahun c. Usia 5-6 tahun
b. Usia 12-20 tahun d. Usia 2-3 tahun

6. Berikut ini yang merupakan salah satu faktor yang menghambat atau mendukung
perkembangan kemampuan psikomotorik anak adalah ?
a. Faktor biologis dan pola asuh orang tua c. Faktor dari dari dalam dan luar
daerah
b. Faktor sosialisasi d. Faktor kecacatan

Soal essay:

7
1. Jelaskan pengertian dari kemampuan motorik kasar dan kemampuan motorik halus ?
Jawaban:
Kemampuan motorik kasar adalah kemampuan menggerakkan yang berkaitan dengan otot-
otot besar yang ada di tangan, kaki, telapak dan seluruh tubuh; geraka motorik kasar
digunakan untuk berjalan, melompat, berlari dan lainnya. Kemampuan motorik halus adalah
gerakan yang menggunakan otot-otot halus di tangan, pergelangan tangan dan jemari;
contohnya seperti memegang pensil atau mainan.

2. Jelaskan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan kemampuan psikomotorik


pada anak ?
Jawabn:
Faktor pola asuh orang tua yang otoriter ataupun terlalu memaksa anak di luar
kemampuannya. Apabila orang tua memaksakan peningkatan atau latihan kemampuan
psikomotor anak, kebanyakan malah akan merasa canggung, takut salah tidak hingga tidak
percaya pada diri sendiri serta merasa tertekan.
3. Sebutkan salah satu kemampuan psikomotorik kasar dan halus pada anak dan berikan
contohnya ?
Jawaban:
Pada usia 6-12 bulan Bayi mulai duduk tanpa adanya penopang, berdiri sambil dipegangi,
kemudian bisa berdiri sendiri. Kemudian selanjutnya bisa melangkah untuk pertama
kalinya. Itu merupakan motoric kasar. Pada usia 12-18 bulan Anak mampu mendirikan
menara dari balok. Itu merupakan salah satu dari motorik halusnya

4. Apa yang harus dilakukan agar tumbuh kembang psikomotorik anak itu lebih optimal ?
Jawaban:
Lingkungan yang mendukung agar anak bisa bergerak secara bebas, kemudian kegiatan
diluar ruangan karena dapat membukan stimulasi otot, meningkatkan koordinasi dan
pengembangan kekuatan tubuhnya. Jika kegiatan anak di dalam ruangan, ruangan sebaiknya
dipersiapan untuk tetap menyediakan ruang gerak yang bebas bagi anak untuk berlari melompat
dan menggerakkan seluruh anggota tubuhnya. Kemampuan motorik halus dapat dikembangkan
dengan cara anak seperi: menggali pasir dan tanah, menuangkan air mengambil dan

8
mengumpulkan batu batu, dedaunan atau benda kecil lainya, dan bermain permainan luarruangan
seperti kelereng. Kemampuan psikomotorik halus ini merupakan modal dasar untuk menulis

9
10

Anda mungkin juga menyukai