Anda di halaman 1dari 14

SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1
JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

1 Nama dan Jenis : Pembangunan Pengaman Tebing


. Pekerjaan Sungai Kampar Untuk Gelombang
Bono Kabupaten Pelalawan
2 Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Teluk Meranti
. Kabupaten Pelalawan

Pasal 2
PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Penentuan Lokasi Pekerjaan


Di dalam menentukan lokasi pekerjaan, yang akan menimbulkan dampak
negatif maupun positif bagi lingkungan (job site), yang terkena dampak
yaitu masyarakat dan lahan serta perkiraan dampak negatif yang timbul
adalah keresahan sosial. Untuk mengatasi hal tersebut diatas, penyedia
barang/jasa perlu mengadakan kegiatan antara lain :
1. Melapor/Koordinasi kepada aparat Pemerintah setempat
2. Sosialisasi / informasi kepada masyarakat setempat
3. Menyesuaikan rencana pekerjaan dengan tata ruang daerah
setempat.

b. Pekerjaan Pengukuran (Uitzetten)


Sebelum kegiatan fisik dilaksanakan, terlebih dahulu harus dilaksanakan
pekerjaan pengukuran (uitzetten) untuk menentukan tinggi rendahnya
(elevasi) muka tanah dan juga luas tanah yang akan dipakai untuk
keperluan dimaksud yang selanjutnya akan digunakan sebagai pedoman
Penyedia Barang / Jasaan pekerjaan. Pengukuran dilaksanakan dengan
pesawat ukur yang baik dan teliti, dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Sebelum memulai pengukuran, pengawas akan menetapkan
Bench Mark (titik duga tetap) yang ada sebagai titik referensi.
2. Setiap kerusakan Bench Mark yang diakibatkan oleh Penyedia
Barang / Jasa harus diperbaiki dan biaya perbaikan menjadi tanggung
jawab Penyedia Barang/jasa.
3. Penyedia barang/jasa harus mengadakan pengukuran profil
melintang saluran setiap lokasi dan di plot pada Shop Drawing
Penyedia Barang / Jasa.
4. Pengukuran pertama untuk pedoman pemasangan profil yang
disesuaikan dengan rencana gambar-gambar pekerjaan. Setelah
selesai pengukuran di lapangan supaya dibuat gambar rencana
pelaksanaan (Shop Drawing) dengan persetujuan pengawas.
5. Pengukuran akhir dilakukan bila pekerjaan telah selesai
dilaksanakan, yang hasil pengukuran dituangkan dalam bentuk
gambar yang sesuai dengan keadaan nyata pelaksanaan pekerjaan (As
Built Drawing).
6. Semua biaya yang timbul dari pekerjaan pengukuran inisudah
termasuk padaover head.

c. Pembersihan Trace
Lokasi pekerjaan harus dibersihkan dengan cara mengupas tanah lapisan
atas (top soil), membuang tumbuh-tumbuhan semak, batang kayu atau
bahan organik lainnya keluar areal pekerjaan sampai bersih.
d. Pekerjaan Pemasangan Patok/Profil
Setelah pekerjaan pembersihan trace dan pengukuran selesai, maka
pekerjaan pemasangan patok/profil ditempatkan pada hasil pengukuran
yang ditetapkan dengan semua ukuran-ukuran berpedoman pada rencana
yang tercantum dalam dokumen pekerjaan yang di maksud serta
pemasangannya harus mendapat persetujuan pengawas pekerjaan.
Patok/profil tidak boleh diubah tanpa persetujuan pengawas.

e. Pemasangan Bowplank
Pemasangan bowplank disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan sebagai
acuan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga bangunan yang akan
dibangun sesuai dengan gambar rencana.

f. Mobilisasi dan Demobilisasi


Mobilisasi dan demobilisasi alat dari dan ke tempat pekerjaan (job site)
harus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, setiap alat yang akan
dimasukkan dan di keluarkan dari lokasi pekerjaan harus mendapat
persetujuan pengawas.

g. Mobilisasi Tenaga Kerja


Mobilisasi tenaga kerja ke job site agar disesuaikan dengan kebutuhan
yang ada.

h. Pembuatan Jalan Masuk


1. Pembuatan jalan masuk (acces road) dibuat berdasarkan beban
yang akan dibawa oleh alat.
2. Penyedia barang/jasa harus mengembalikan jalan-jalan
sementara (acces road) seperti keadaan semula atas perintah
pengawas.

i. Lay Out
Lay out lokasi meliputi antara lain menyediakan daerah seperti yang
ditunjuk dalam gambar (peta situasi) atau yang ditentukan kemudian
oleh pengawas yang akan digunakan untuk mendirikan kantor, gudang,
bengkel, akomodasi dan terutama untuk pelaksanaan pekerjaan.

j. Barak Kerja
Barak kerja digunakan untuk istirahat pekerja.

k. Kantor Pengawas/Direksi
Penyedia Barang / Jasa diwajibkan menyediakan Kantor Pengawas
dengan bentuk yang sesuai dengan petunjuk Pengawas pekerjaan.
Lokasinya di lapangan akan ditentukan oleh Pengawas.

l. Gudang
Tempat penyimpanan alat-alat ataupun material-material baik tempat
maupun konstruksinya harus dapat menjamin keutuhan / keselamatan
bahan yang di simpan dimana lantai harus kuat dan kering. Semua pintu
dan jendela dapat dikunci dan dibuka dengan baik, sirkulasi udara dan
penerangan harus cukup.
m. Penyediaan Air
Penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab dan menanggung semua
biaya Penyedia Barang / Jasaan dan pemeliharaan atas persediaan air
minum, kebutuhan Penyedia Barang / Jasaan pekerjaan serta
pengaturan dan pemasangan senitasi.

n. P3K
Penyedia barang/jasa harus melengkapi fasilitas-fasilitas P3K di tempat
pekerjaan termasuk tenaga yang trampil untuk itu.

o. Papan nama Proyek


Penyedia barang/jasa harus membuat papan nama kegiatan menurut
ketentuan Pengawas dan dipasang pada tempat yang mudah dilihat oleh
umum dan harus sudah terpasang pada saat pekerjaan persiapan
dilaksanakan.

p. Pelaporan
Penyedia Barang / Jasa harus membuat laporan pekerjaan antara lain :
- Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan

q. Foto Dokumentasi
Selama Penyedia Barang / Jasaan pekerjaan sampai dengan selesai
pekerjaan, penyedia barang/jasa harus mengadakan foto dokumentasi
pada titik pengambilan yang sama pada titik :
- Sebelum dimulai pekerjaan (0 %), Sedang bekerja (50 %) dan Selesai
Pekerjaan (100 %).
- Album foto minimal 2 album dan soft copy diberi nomor urut dan
keterangan.
- Semua hal di atas harus dilengkapi Penyedia Barang/Jasa
(kontraktor).

r. Keterangan
Semua biaya yang ditimbulkan dari poin a s/d q di atas sudah
termasukpada keuntungan (over head).

Pasal 3
PEKERJAAN TANAH

2.1. UMUM

Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari galian, penanganan, pembuangan atau
penumpukan dari tanah atau batuan atau bahan-bahan lainnya dari lokasi
pekerjaan atau yang berdekatan yang diperlukan untuk pelaksanaan yang
memuaskan dari pekerjaan dalam Kontrak ini.

Pekerjaan tersebut umumnya diperlukan untuk pembangunan Tebing pantai,


untuk pembentukan dan perataan top soil, untuk pekerjaan stabilisasi dan
pembersihan longsoran, untuk bahan-bahan konstruksi galian tambahan atau
pembuangan bahan-bahan sisi galian dan pada umumnya untuk
pembentukan tempat kerja yang sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi
garis kelandaian dan penampang melintang yang terlihat dalam gambar atau
sebagaimana diperintahkan oleh Konsultan Pengawas/Pengguna
Barang/Jasa. Galian akan ditentukan sebagai salah satu galian umum atau
galian berbatu. Galian biasa terdiri dari semua galian yang tidak
diklasifikasikan sebagai galian batu.

Galian batu akan terdiri dari galian batu bulat besar yang mempunyai
volume 1.0 meter kubik atau lebih besar dari semua batuan atau bahan-
bahan keras lainnya yang dalam pendapat Konsultan Pengawas/Pengguna
Barang/Jasa adalah kurang praktis untuk menggali tanpa menggunakan alat
bertekanan udara. Pada umumnya peledakan tidak akan diperkenankan.
Galian ini tidak termasuk bahan-bahan yang menurut Konsultan Pengawas
dapat dilonggarkan/dilepaskan dengan suatu mesin penggaruk hidrolik
tunggal yang ditarik oleh sebuah traktor dengan berat minimum 15 ton dan
tenaga kuda netto sebesar 180 HP.

Toleransi dimensi

Ketinggian akhir, garis dan bentuk setelah galian tidak boleh berbeda dari
yang ditentukan yaitu lebih dari 20 mm pada setiap titik.

Permukaan akhir galian yang telah selesai, yang terbuka terhadap aliran air
permukaan harus cukup halus dan rata, dan mempunyai kemiringan yang
cukup guna menjamin kelancaran drainase permukaan sehingga tidak
terjadi genangan.

Pengajuan dan Pencatatan

Untuk setiap pekerjaan galian yang akan dibayar menurut bab ini maka
kontraktor harus mengajukan kepada Konsultan Pengawas/Pengguna
Barang/Jasa, sebelum memulai pekerjaan, yaitu gambar penampang
memanjang yang menunjukkan tanah dasar yang ada sebelum pekerjaan
pembersihan dan pembongkaran telah dilaksanakan.

Kontraktor harus mengajukan pada Direksi Proyek gambar terinci dari semua
struktur sementara yang diusulkan atau yang diperintahkan untuk
digunakan, seperti skor, turap, Cofferdam saluran sementara dan tembok
ujung dan gambar tersebut harus memperoleh persetujuan Konsultan
Pengawas/Pengguna Barang/Jasa sebelum pelaksanaan pekerjaan
penggalian yang dimaksudkan, yang akan dilindungi oleh struktur yang
diusulkan.

Setelah setiap penggalian untuk tanah dasar, bentuk atau pondasi


diselesaikan, maka Penyedia Barang/jasa harus memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas, dan tidak ada bahan-bahan landasan atau bahan
lainnya yang akan dipasang sampai Konsultan Pengawas/Pengguna
Barang/Jasa telah menyetujui kedalaman galian dan sifat serta kekuatan
bahan-bahan pondasi.
Jika penggunaan bahan-bahan peledak untuk mengeluarkan batu cadas atau
rintangan lain diperkenankan, maka Kontraktor harus mempunyai suatu
daftar dari semua alat peledak yang digunakan, menunjukkan lokasi dan
jumlah untuk dicek oleh Konsultan Pengawas/Pengguna Barang/Jasa.
Keamanan Pekerjaan Galian

Kontaktor harus bertanggung jawab penuh untuk menjamin keselamatan


tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan galian dan masyarakat umum.

Selama pekerjaan galian, harus dipertahankan sepanjang waktu lereng


galian sementara yang mantap yang mampu menunjang pekerjaan yang
berdampingan, struktur atau mesin akan diawasi setiap waktu. Skor dan
turap yang memadai harus dipasang bila permukaan galian yang menunjang
struktur yang berdampingan menjadi kurang stabil atau rusak oleh
pekerjaan galian.

Alat alat berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau maksud lain
tidak akan diperkenankan untuk berada atau beroperasi lebih dekat dari 1,5
m dari tepi parit terbuka atau galian yang menunjang struktur yang
berdampingan menjadi kurang stabil atau rusak oleh pekerjaan galian.

Cofferdam, tembok ujung atau sarana lain untuk menghindari air dari galian
harus direncanakan secara layak dan cukup kuat untuk menjamin tidak
akan terjadi runtuhan secara tiba-tiba, dan mampu menghindari pasang
maksimum (HHWL) pada tempat pekerjaan.

Pada setiap saat sewaktu para pekerja atau lainnya berada di dalam galian
dan mengharuskan kepala mereka di bawah permukaan tanah sekitarnya,
maka Kontraktor harus menempatkan seorang pengawas keamanan di
tempat kerja yang tugasnya hanya memonitor keamanan dan kemajuan.
Setiap saat peralatan galian yang tidak digunakan (cadangan) dan
Perlengkapan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) harus tersedia
pada tempat pekerjaan galian.

Bahan-bahan peledak yang diperlukan untuk galian batuan harus disimpan


dalam suatu penyimpanan yang aman pada suatu lokasi dan dengan suatu
cara yang disetujui oleh Direksi Proyek dan para penguasa lainnya yang
bersangkutan. Semua akan ditangani dan digunakan dengan sangat berhati-
hati dan ketat sesuai dengan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mencegah setiap pengeluaran
yang tidak syah atau penggunaan yang tidak pada tempatnya dari setiap
bahan-bahan peledak dipercayakan hanya pada orang-orang yang
berpengalaman dan bertanggung jawab.

Semua galian terbuka harus dibuat penghalang untuk mencegah orang atau
sesuatu secara tidak sengaja terjatuh kedalamnya.

Penjadwalan Kerja

Luas setiap galian yang dibuka dalam setiap operasi harus dibatasi sesuai
dengan pemeliharaan permukaan yang digali pada suatu kondisi yang baik,
dengan memperhatikan pengaruh dari pengeringan, peredaman oleh air
hujan dan gangguan oleh operasi pekerjaan berikutnya.

Pembuatan parit atau penggalian lainnya yang melintasi jalan kendaraan


harus dilaksanakan dengan menggunakan konstruksi setengah lebar jalur
kendaraan sehingga jalan tetap terbuka bagi lalu lintas sepanjang waktu.

Jika lalu lintas pada jalur harus dihentikan karena pekerjaan maka
kontraktor harus memperoleh persetujuan jadwal sebelumnya untuk
gangguan tersebut dari para penguasa yang bersangkutan maupun dari
Direksi Proyek.
Kondisi Tempat Kerja

Semua galian harus dipelihara agar bebas dari air dan kontraktor harus
meyediakan semua bahan-bahan yang diperlukan, peralatan dan tenaga
kerja untuk pengeringan (pemompaan), pengalihan saluran air dan
pembangunan saluran sementara, tembok ujung serta cofferdam. Setiap
saat pompa harus disiapkan pada tempat kerja untuk menjamin tidak ada
gangguan dalam kontinuitas prosedur pengeringan.

Bila pekerjaan sedang dilaksanakan pada saluran yang ada atau daerah lain
dimana aliran bawah tanah atau air tanah dapat tercemar, maka kontraktor
harus memelihara sepanjang waktu pada tempat pekerjaan yang sebenarnya
suatu persediaan air dari kualitas air minum untuk digunakan oleh pekerja
untuk mencuci, bersama dengan persediaan secukupnya dari sabun dan
disinfektan.

Perbaikan Pekerjaan yang Kurang Memuaskan

Pekerjaan galian yang tidak memenuhi kriteria toleransi dalam pasal 4.1.2.1
di atas harus diperbaiki oleh Kontraktor sebagai berikut:

Bahan-bahan yang berlebihan harus dibuang dengan galian selanjutnya.

Daerah yang telah digali secara berlebihan, atau daerah yang retak
berlebihan atau longsor harus diurug kembali dengan timbunan bahan-bahan
pilihan atau agregat lapis pondasi atas sebagaimana ditentukan oleh Direksi
Proyek.

Utilitas

Kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperoleh setiap informasi


yang ada tentang keberadaan serta lokasi bangunan utilitas di bawah tanah
dan untuk memperoleh serta membayar setiap perizinan yang diperlukan
atau pemberian hak lainnya untuk melaksanakan galian yang disyaratkan
dalam Kontrak.

Kontraktor harus bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan perlindungan


setiap saluran pipa di bawah tanah yang masih berfungsi, kabel, pipa
penyalur atau lainnya di atas tanah dan jalur-jalur pelayanan atau struktur
cabang yang mungkin ditemukan, dan untuk memperbaiki setiap kerusakan
yang disebabkan oleh operasinya.

Royalti untuk Bahan-bahan yang di Gali


Bila timbunan dengan bahan-bahan pilihan atau agregat beton atau bahan-
bahan lainnya diperoleh dengan galian bahan-bahan tambahan di luar
daerah Lokasi Pekerjaan, maka kontraktor harus membuat semua
pengaturan yang diperlukan dengan, dan pembayaran biaya dan royalti pada
pemilik tanah dan penguasa yang berwewenang untuk izin menggali dan
mengangkut bahan-bahan tersebut.

Penggunaan dan Pembuangan Bahan-bahan Galian


Semua bahan-bahan yang sesuai dengan yang digali dalam batas-batas
proyek, bila mana memungkinkan, harus digunakan dalam cara yang paling
efektif untuk timbunan atau urugan kembali.
Bahan-bahan galian yang mengandung tanah organik tinggi, tanah gambut,
sejumlah besar akar, atau bahan-bahan tumbuhan lainnya atau tanah
kompresibel yang menurut pendapat Direksi Proyek akan mencegah
pemadatan bahan-bahan yang dihampat di atasnya atau menyebabkan
penurunan atau kegagalan yang tidak diinginkan, harus digolongkan sebagai
tak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan-bahan timbunan dalam
pekerjaan permanen.
Setiap bahan-bahan galian yang berlebihan untuk kebutuhan timbunan, atau
bahan-bahan yang tidak disetujui oleh Direksi Proyek sebagai bahan-bahan
timbunan yang sesuai harus dibuang keluar dari daerah pekerjaan.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk semua pengaturan dan biaya
untuk pembangunan bahan-bahan yang berlebihan atau tidak memenuhi
syarat, termasuk pengangkatan dan perolehan izin dari pemilik atau
penghuni tanah tersebut, dimana pembuangan itu dilaksanakan.

Pemulihan Tempat Kerja dan Pembuangan Pekerjaan Sementara

Semua struktur sementara seperti cofferdam atau skor dan turap harus
dibongkar oleh Kontraktor setelah penyelesaian struktur permanen atau
pekerjaan lainnya untuk mana galian telah dilakukan, kecuali sebaliknya
diarahkan oleh Direksi Proyek. Pembongkaran harus dikerjakan dengan cara
yang sedemikian rupa hingga tidak mengganggu atau merusak struktur atau
formasi yang telah selesai.

Bahan-bahan yang diperoleh kembali dari pekerjaan sementara tersebut


tetap menjadi milik kontraktor atau dapat, dan jika disetujui oleh Direksi
Proyek, dimasukkan ke dalam pekerjaan permanen dan dibayar menurut
jenis pembayaran yang dimasukkan dalam Jadwal Penawaran.

Bahan-bahan galian tidak boleh ditempatkan dalam suatu saluran air tetapi
harus segera dibuang.

Semua lubang galian tambahan, tempat galian batu atau daerah sisa galian
yang digunakan oleh Kontraktor harus ditinggalkan dalam kondisi yang rapih
dan teratur dengan sisi dan lereng yang mantap.

2.2. PROSEDUR GALIAN


Umum
Galian harus dilaksanakan sampai kelandaian, garis dan ketinggian yang
ditentukan dalam gambar atau diperintahkan oleh Direksi Proyek dan harus
meliputi pembuangan semua bahan-bahan yang ditemukan, termasuk tanah,
batuan, batu-bata, batu beton, pasangan batu dan bahan-bahan perkerasan
lain.

Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal


mungkin terhadap bahan-bahan di bawah dan di luar batas galian.
Bila bahan-bahan yang tak terlindungi pada garis pembentukan atau tanah
dasar atau permukaan pondasi adalah bahan-bahan lepas atau lunak atau
berlumpur atau tidak memenuhi syarat menurut pendapat Konsultan
Pengawas/Pengguna Barang/Jasa, maka bahan-bahan tersebut harus
dipadatkan secara menyeluruh atau sama sekali dikeluarkan untuk dibuang
dan diganti denga timbunan yang memenuhi syarat sebagaimana diarahkan
oleh Direksi Proyek.

Dimana batuan, lapisan keras atau bahan-bahan keras lainnya ditemukan


pada ketinggian tanah dasar untuk perkerasan dan galian pondasi struktur
maka bahan-bahan tersebut harus digali 150 mm lebih dalam sampai suatu
permukaan yang rata halus dan mantap. Tidak boleh ada tonjolan batuan
ditinggalkan dari permukaan yang terbuka dan semua pecahan batu yang
berdiameter lebih besar dari 150 mm harus dibuang. Profil galian yang
ditentukan harus dicapai dengan penimbunan material yang dipadatkan dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas/Pengguna Barang/Jasa.

Peledakan sebagai suatu sarana galian batuan pada umumnya tidak harus
selalu digunakan. Tetapi jika menurut pendapat Konsultan
Pengawas/Pengguna Barang/Jasa adalah tidak mungkin untuk menggali
batuan dengan menggunakan alat-alat bertekanan udara atau suatu mesin
hidrolis tunggal dan jika menurut pendapatnya tidak ada bahaya terhadap
masyarakat dan tanah milik yang berdampingan, ia boleh mengizinkan
menggunakan peledakan.

Dalam hal-hal demikian, maka kontraktor haru menyediakan alat pelindung


peledakan untuk melindungi orang-orang, tanah milik dan pekerjaan selama
galian yang disetujui oleh Direksi Proyek. Peledakan harus dibatasi pada
waktu-waktu yang disetujui oleh Konsultan Pengawas/Pengguna
Barang/Jasa.

Galian batuan harus dilaksanakan, baik dengan peledakan atau lainnya,


sehingga sisi galian harus ditinggalkan pada suatu kondisi yang aman dan
serata mungkin serta praktis. Batuan lepas atau menggantung yang dapat
menjadi tidak stabil atau merupakan suatu bahaya lainnya terhadap orang
harus dibuang. Baik terjadi pada galian batuan baru maupun lama.

Pasal 4
PEKERJAAN TURAP PENGAMAN

3.1. PEKERJAAN GEOTEKSTILE

Bahan : polimer Polyesther (PET) atau Polypropylene (PP)


Fungsi :
1. Filter / Penyaring
Sebagai filter, Geotextile Non Woven berfungsi untuk mencegah terbawanya
partikel-partikel tanah pada aliran air. Karena sifat Geotextile Non Woven
adalah permeable (tembus air) maka air dapat melewati Geotextile tetapi
partikel tanah tertahan. Aplikasi sebagai filter biasanya digunakan pada
proyek-proyek subdrain (drainase bawah tanah).
2. Separator / Pemisah
Sebagai separator atau pemisah, Geotextile Non Woven berfungsi untuk
mencegah tercampurnya lapisan material yang satu dengan material yang
lainnya.

Contoh penggunaan Geotextile sebagai separator adalah pada proyek


pembangunan jalan di atas tanah dasar lunak (misalnya berlumpur). Pada
proyek ini, Geotextile mencegah naiknya lumpur ke sistem perkerasan,
sehingga tidak terjadi pumping effect yang akan mudah merusak perkerasan
jalan. Selain itu keberadaan Geotextile juga mempermudah proses
pemadatan sistem perkerasan.

3. Stabilization / Stabilisator
Fungsi Geotextile ini sering disebut juga sebagai Reinforcement /
Perkuatan. Misalnya dipakai pada proyek-proyek timbunan tanah, perkuatan
lereng dll. Fungsi ini sebenarnya masih menjadi perdebatan dikalangan ahli
geoteknik, sebab Geotextile bekerja menggunakan metode membrane
effect yang hanya mengandalkan tensile strength (kuat tarik) sehingga
kemungkinan terjadinya penurunan setempat pada timbunan, masih besar,
karena kurangnya kekakuan bahan. Apalagi sifat Geotextile yang mudah
mulur terutama jika terkena air (terjadi reaksi hidrolisis) menjadikannya
rawan sebagai bahan perkuatan lereng.

4. Lain-lain
Fungsi Geotextile yang lain adalah sebagai pengganti karung goni pada
proses curing beton untuk mencegah terjadinya retak-retak pada proses
pengeringan beton baru.

Metode (Cara) Pemasangan Geotextile (Geotekstil) :


1. Harus digelar di atas tanah dalam keadaan terhampar tanpa gelombang
atau kerutan.
Aturan untuk overlapping dan penyambungan Geotextile adalah :

Subgrade CBR Minimum Overlap

Greaterthan 3 30 450 mm (12 18 in)


13 600 1000 mm (24 36 in)
0,5 - 1 1000 mm (36 in) or sewn
Less than 0,5 Sewn
All roll ends 1000 mm (36 in) or sewn
2. Pada daerah pemasangan yang berbentuk kurva (misalnya tikungan),
maka Geotextile dipasang mengikuti / searah kurva.

3. Jangan membuat overlapping atau jahitan pada daerah yang merupakan


tempat penumpukan batu pecah.
4. Jika Geotextile dipasang untuk terkena langsung sinar matahari maka
gunakanlah yang berwarna hitam.

3.2. PEKERJAAN PONDASI CEROCOK KAYU 8 - 12 CM

1. Pekerjaan Pondasi dalam (cerucuk kayu) diakukan sesuai dimensi pada


gambar bestek.
2. Pemasangan cerucuk kayu dipancang pada setiap titik kolom sehingga
dapat menahan beban pada setiap titik kolom diatasnya, jumlah dan
letak disesuaikan dengan gambar rencana.

3.3. PEKERJAAN SUSUNAN BATU ( RUBBLE STONE) 100 500 KG

1. Jenis Batu pecah yang digunakan adalah dengan berat satu buah batu
adalah 100 - 500 kg.
2. Batu disusun sedemikian rupa membentuk seperti yang terlihat pada
gambar bestek / rencana dengan ukuran dan bentuk yang harus sesuai
dengan gambar bestek/rencana. Toleransi ukuran dan bentuk minimal
tidak lebih dari 5 %.

Pasal 5
PEMBERSIHAN DAN PENYEMPURNAAN

a. Setelah pekerjaan utama selesai, pelaksana harus membongkar semua


pekerjaan - pekerjaan sementara dan mengembalikan pada keadaan
semula.
b. Semua bangunan-bangunan sementara seperti kantor, gudang, bengkel,
akomodasi dan fasilitas lainnya harus dibongkar dan dikeluarkan dari
lapangan.
c. Tempat pekerjaan harus dirapikan dan permukaan-permukaan tanah
yang tidak rata harus diratakan.
d. Kekurangan-kekurangan dan kerusakan lain yang masih ada harus segera
diperbaiki oleh pelaksana.
Pasal 7
PERATURAN TAMBAHAN

Di dalam hal - hal yang tercantum dalam pasal - pasal tersebut di atas,
lebih lanjut akan ditentukan oleh pengawas/pemberi tugas antara lain :
1. Bila tidak tercantum dalam dokumen, tetapi tercantum dalam Shop
Drawing pada dokumen maka Shop Drawing pada dokumenlah yang
mengikat dalam kontrak.
2. Bila tidak tercantum dalam dokumen tetapi tercantum dalam Berita
Acara Aanwizjing kantor maupun lapangan maka Berita Acara Aanwizjing
Kantor/Lapangan yang mengikat dalam kontrak.
3. Aset pembangunan merupakan aset Provinsi Riau

Pekanbaru, Juli 2016

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

AHMAD MAHRUJANI,ST
NIP. 19740721 200904 1 001

Anda mungkin juga menyukai