Anda di halaman 1dari 9

Integrated Management System (IMS) untuk

Mendukung Implementasi Program ICT


EQEP DIY
Rating 0
Tanggal Inisiatif 2013-01-01
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Kriteria
Meningkatkan Efisiensi
Memberikan Pelayanan yang berkualitas
Meminta Umpan Balik dari Warga
Memperbaiki Akses dan Mempromosikan Keadilan
Mempromosikan Kemitraan
Transformasi Administrasi
Memperkenalkan Konsep Baru
Ringkasan singkat

Pada tahun 2010, Kemenkominfo RI meluncurkan Program Information and Communication


Technology Utilization for Educational Quality Enhancement in DIY Province (ICT EQEP).
Program ini menyasar 300 SD dan 200 SMP se-DIY. Sehingga total terdapat 500 sekolah yang
mendapatkan bantuan ini, dengan 110 sekolah diantaranya diberikan di tahun 2010, 240 sekolah
diberikan di tahun 2011, dan 150 sekolah yang terakhir diberikan di tahun 2012.

Bentuk dari program ini adalah Bantuan infrastruktur TIK untuk mendukung kegiatan
pembelajaran, jaringan intranet di laboratorium sekolah untuk akses konten pembelajaran di
jaringan lokal dengan menggunakan teknologi wifi, serta Tower yang berfungsi untuk
menghubungkan sekolah dengan server Internet Data Centre (IDC) di Balai Tekkomdik DIY
dengan teknologi Virtual Private Network (VPN).

Pada tahun 2010 hingga tahun 2012, pelaksanaan Program ICT EQEP di 500 sekolah masih
mendapat dampingan dari Kementrian Kominfo melalui Konsultan ICT EQEP yang ditunjuk
oleh Kemenkominfo. Namun setelah tahun 2012, Kemkominfo melepas pendampingannya, dan
menyerahkan seluruh pendampingan dan pengelolaan pelaksanaan Program ICT EQEP kepada
Balai Tekkomdik DIY.

Inilah awal mula munculnya permasalahan. Bagaimana kami tetap bisa melayani sekolah dengan
maksimal, agar program ICT EQEP tetap terus berjalan dengan baik di 500 sekolah se Daerah
Istimewa Yogyakarta.

Oleh karena itu, untuk mempersiapkan diri guna mendampingi pemanfaatan TIK di 500 sekolah
melalui program ICT EQEP, Balai Tekkomdik DIY membangun sebuah Integrated Management
System (IMS) untuk mendukung Pengelolaan dan Pelaksanaan Program ICT EQEP di DIY.
Proposal Analisis Masalah
Apa masalah yang dihadapi sebelum dilaksanakannya inisiatif ini?
Terealisasinya Program ICT EQEP (Information and Communication Technology Utilization
for Educational Quality Enhancement in DIY Province) atau Program Peningkatan dan
Pemerataan Mutu Pendidikan, tidak lepas dari hubungan baik yang sudah berlangsung lama
antara Provinsi DIY dengan Provinsi Kyoto di Jepang, sehingga menjadikan Kyoto sebagai
sister province DIY.

Pada tahun 2004, Kyoto menawarkan bantuan kepada DIY. Sultan pun menyambutnya
dengan meluncurkan program Jogja Cyber Province di tahun 2006. Pada tahun 2007,
program ICT untuk pendidikan mulai digaungkan dengan diresmikannya Jogja Learning
Gateway (JLG).

Niat pemerintah Jepang untuk langsung membantu Provinsi DIY ternyata terkendala akan
adanya birokrasi yang mengharuskan program dari negara lain terlebih dahulu masuk ke
Pemerintah Pusat, sebelum masuk ke Pemerintah Daerah. Pada saat itu, Departemen
Pendidikan Nasional (Depdiknas) menolak adanya program bantuan ini, dengan alasan sudah
banyak program bantuan yang masuk ke Depdiknas. Akhirnya, bantuan pun dialihkan
melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI.

Pada tahun 2010, bantuan pun terealisir. Dari sekitar 1900 SD yang ada di DIY, terdapat 300
(16%) diantaranya yang terpilih untuk mendapatkan program bantuan ini. Sementara dari
total sekitar 400 SMP, hanya 200 saja (50%) yang terpilih untuk mendapatkan program
bantuan ini. Sehingga total terdapat 500 sekolah yang mendapatkan bantuan ini, dengan 110
sekolah diantaranya diberikan di tahun 2010, 240 sekolah diberikan di tahun 2011, dan 150
sekolah yang terakhir diberikan di tahun 2012.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini meliputi:

1. Bantuan Infrastruktur TIK untuk mendukung kegiatan Pembelajaran

Peralatan TIK yang di berikan kepada sekolah:

1. 20 (dua puluh) Unit Komputer dengan spesifikasi komputer multimedia


2. 1 Unit komputer server
3. 1 Unit komputer PC Guru
4. LCD Projector dan screen display
5. 1 Unit Printer
6. Jaringan intranet di laboratorium sekolah untuk akses konten pembelajaran di
jaringan lokal dengan menggunakan teknologi wifi
7. Tower yang berfungsi untuk menghubungkan sekolah dengan server Internet Data
Centre (IDC) di Balai Tekkomdik DIY dengan teknologi Virtual Private Network
(VPN)
8. Konten pembelajaran yang dikembangkan dengan software authoring Lectora
9. Software legal Windows 7, Microsoft Office Power Point, dan Authoring Lectora
yang diinstall di server sekolah
10. Software open source Linux Open Suse for Education versi 1.4 yang dinstall di
komputer siswa dan komputer server

2. Peralatan IDC di Balai Tekkomdik DIY :

1. Server dengan kapasitas penyimpanan data sebesar 8 Terabyte (TB)


2. PC untuk helpdesk
3. Peralatan untuk produksi media
4. Tower BTS

Pada tahun 2010 hingga tahun 2012, pelaksanaan Program ICT EQEP di 500 sekolah masih
mendapat dampingan dari Kementrian Kominfo melalui Konsultan ICT EQEP yang ditunjuk
oleh Kemenkominfo. Namun setelah tahun 2012, Kemkominfo melepas pendampingannya,
dan menyerahkan seluruh pendampingan dan pengelolaan pelaksanaan Program ICT EQEP
kepada Balai Tekkomdik DIY.

Inilah awal mula munculnya permasalahan. Bagaimana kami tetap bisa melayani sekolah
dengan maksimal, agar program ICT EQEP tetap terus berjalan dengan baik di 500 sekolah
se Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pendekatan Strategis
Siapa saja yang telah mengusulkan pemecahannya dan bagaimana inisiatif ini telah
memecahkan masalah tersebut?

Oleh karena itu, untuk mempersiapkan diri guna mendampingi pemanfaatan TIK di 500
sekolah melalui program ICT EQEP, salah satu staff seksi Layanan dan Promosi Balai
Tekkomdik DIY yang juga Koordinator Tim Teknis Balai Tekkomdik DIY, yakni Drs. St.
Mulyanta, M.Komp mengusulkan untuk membentuk Integrated Management System (IMS)
untuk mendukung Pengelolaan dan Pelaksanaan Program ICT EQEP di DIY.

Realisasi dari Layanan IMS Program ICT EQEP ini adalah dengan membentuk Tim
Helpdesk Program ICT EQEP. Tim ini terdiri dari 7 orang yang memiliki spesifikasi khusus
di bidang komputer, jaringan dan multimedia. 7 orang ini akan bekerja sama dan bahu
membahu dibawah koordinasi Drs. St. Mulyanta, M.Komp. dalam menjalankan IMS Program
ICT EQEP, dimana tugas pokok dan fungsinya adalah :

1. Melaksanakan Diklat Pengembangan Media Pembelajaran dan melayani keluhan dari para
Guru apabila terjadi permasalahan dalam pengembangan Konten Media Pembelajaran.
Pengembangan Konten Media Pembelajaran menjadi sangat penting untuk kesinambungan
program ini. Hal ini dikarenakan, Program ICT EQEP merupakan program peningkatan mutu
pendidikan lewat pendayagunaan TIK. Artinya, harus ada konten-konten media pembelajaran
interaktif yang selalu terupdate dan bertambah di server sekolah masing-masing, agar Lab
ICT EQEP terus dan selalu dipakai untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Permasalahan yang dihadapi para Guru dalam pengembangan media sangat banyak,
diantaranya adalah mereka bingung dalam menterjemahkan konten-konten materi ajar yang
mereka miliki dalam bentuk media pembelajaran interaktif. Oleh karenanya, selain
melaksanakan Diklat Pengembangan Media Pembelajaran, Tim Helpdesk juga selalu siap
sedia apabila ada Guru ataupun sekolah yang meminta bantuan apabila memiliki kendala
dalam Pengembangan Media Pembelajaran.

2. Merawat koneksi jaringan antara Balai Tekkomdik DIY dengan seluruh sekolah yang
terkoneksi dalam Program ICT EQEP. Koneksi jaringan antara Internet Data Center (IDC) di
Balai Tekkomdik DIY dengan Sekolah dilaksanakan dengan teknologi WIFI. Keunggulan
Teknologi WIFI adalah instalasi yang lebih mudah dan harga yang lebih murah. Namun
kekurangannya adalah, rentan akan ganguan alam. Sebagai contoh apabila ada angin yang
cukup besar dan mengubah arah pointing dari Radio WIFI yang terpasang di sekolah, maka
akan menyebabkan sekolah tidak terkoneksi dengan Balai Tekkomdik DIY. Sehingga apabila
hal yang demikian terjadi, maka Tugas Tim Helpdesk Balai Tekkomdik DIY untuk
memperbaiki dan memastikan koneksi antara Balai Tekkomdik DIY dengan sekolah berjalan
normal seperti sedia kala.

3. Melaksanakan Lokakarya Pengelolaan Lab ICT EQEP dan melayani keluhan dari sekolah
terkait hardware dan software. Untuk memaksimalkan pengelolaan Lab ICT EQEP, maka
Balai Tekkomdik DIY melaksanakan Lokakarya Pengelolaan Lab ICT EQEP dengan sasaran
seluruh Pengelola Lab ICT EQEP se-DIY. Materi yang disampaikan adalah terkait
pengelolaan Lab ICT EQEP di sekolah dan trouble shooting atas permasalahan-permasalahan
yang terjadi di Lab. ICT EQEP. Namun demikian dalam pelaksanaan selanjutnya di
lapangan, apabila ada kendala yang tidak bisa ditangani oleh Pengelola Lab Sekolah, maka
Pengelola dapat menghubungi Tim Helpdesk Program ICT EQEP. Selanjutnya Tim akan
melayani keluhan dari sekolah itu. Pelayanan bisa melalui komunikasi antara Tim Helpdesk
dengan Pengelola Lab Sekolah. Tetapi apabila diperlukan, maka akan dilaksanakan
kunjungan lapangan oleh Tim Helpdesk untuk memperbaiki masalah di sekolah.

Untuk mendukung semua tugas Pokok Tim Helpdesk Program ICT EQEP, maka Balai
Tekkomdik DIY mengembangakan Integrated Management System, yakni sebuah Layanan
Online yang dapat diakses dari website Balai Tekkomdik DIY (www.btkp-diy.or.id), 24 jam
x 7 hari, yang terdiri dari :

1. Sistem Diklat Balai Tekkomdik DIY. Seluruh informasi mengenai Diklat yang
diselenggarakan oleh Balai Tekkomdik DIY, termasuk juga pendaftaran Diklat, dilakukan
secara online melalui Sistem Diklat.

2. Layanan Helpdesk Center ICT EQEP. Untuk melayani sekolah keluhan maupun laporan
dari Sekolah, pada Integrated Management System juga terdapat Layanan Helpdesk Center
dapat diakses 24 jam setiap hari melalui website Balai Tekkomdik DIY (www.btkp-
diy.or.id).

3. Monitoring Real-Time-Connection (RTC) antara Balai Tekkomdik DIY dengan sekolah


melalui Sistem CACTI.

Dalam hal apa inisiatif ini kreatif dan inovatif

Inisiatif kami lakukan termasuk kreatif dan inovatif, karena telah menghilangkan sekat antara
sekolah dan Balai Tekkomdik DIY. Sekat yang dimaksud adalah sekat Birokrasi yang selama
ini menyebabkan sekolah kurang begitu dekat dengan lembaga pemerintahan/ Dinas
Pendidikan. Balai Tekkomdik DIY berusaha menghilangkan sekat tersebut dengan membuat
sistem yang reliable, handal, yang bisa diakses kapan pun, dan ditanggapi dengan cepat dan
tepat oleh Tim yang berkompeten, tanpa harus mengirimkan surat serta birokrasi lainnya.

Semua layanan ini tergabung dalam sebuah Integrated Management System yang terdiri dari
Sistem Diklat, Layanan Helpdesk Center, dan Sistem Monitoring Real Time Connection.

Dengan tiga layanan totalitas yang kami hadirkan lewat konsep Integrated Management
System ini, telah menjadikan Program ICT EQEP sebagai Program Layanan Unggulan yang
dimiliki oleh Balai Tekkomdik DIY pada khususnya, dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada
umumnya.

Pelaksanaan dan Penerapan


Bagaimana strategi ini dilaksanakan?

Tahapan pelaksanaannya adalah, Balai Tekkomdik DIY merekrut tenaga-tenaga yang


berkompeten untuk menjadi Tim Helpdesk Program ICT EQEP.

Selanjutnya Tim Helpdesk dengan dikoordinir oleh Drs. Mulyanta, M.Komp. membuat
sistem layanan terintegrasi (Integrated Management System) yang mendukung tugas pokok
dan fungsi Tim Helpdesk dalam mengelola dan melayani sekolah untuk memaksimalkan
pelaksanaan Program ICT EQEP.

Semua layanan ini tergabung dalam sebuah Integrated Management System yang terdiri dari
Sistem Diklat, Layanan Helpdesk Center, dan Sistem Monitoring Real Time Connection.

1. Sistem Diklat Balai Tekkomdik DIY. Seluruh informasi mengenai Diklat yang
diselenggarakan oleh Balai Tekkomdik DIY, termasuk juga pendaftaran Diklat, dilakukan
secara online melalui Sistem Diklat BTKP DIY.

Setelah mendaftar, maka selanjutnya Tim/Panitia Diklat akan menyeleksi para peserta yang
kompeten dan sesuai dengan kebutuhan kegiatan Diklat. Setelah diseleksi, maka informasi
bagi peserta yang lolos seleksi maupun gagal, akan diinformasikan melalui online, yakni
melalui surat elektronik (email) dan SMS Gateway yang ditujukan ke email peserta dan No.
Handphone (karena pada saat mendaftar mereka diminta untuk menuliskan data pribadi,
termasuk No. Handphone yang dapat dihubungi dan alamat email yang aktif).

Selain melayani pendaftaran Diklat, sistem ini juga dilengkapi dengan fasilitas Evaluasi
Diklat, yang terdiri dari Evaluasi Penyelenggaraan dan Evaluasi Narasumber. Sehingga kami
bisa menentukan tingkat keberhasilan ataupun kegagalan dari Diklat yang kami
selenggarakan. Hal ini tentu modal yang sangat baik untuk dapat memperbaiki kualitas Diklat
yang akan kami laksanakan di masa yang akan datang.

2. Layanan Helpdesk Center ICT EQEP. Untuk melayani sekolah keluhan maupun laporan
dari Sekolah, pada Integrated Management System juga terdapat Layanan Helpdesk Center
dapat diakses 24 jam setiap hari melalui website Balai Tekkomdik DIY (www.btkp-
diy.or.id).

Pada saat Lokakarya Pengelolaan Lab ICT EQEP, seluruh pengelola Lab dari 500 sekolah se-
DIY, yang merupakan kelompok sasaran dari Layanan ini, diberi pengarahan mengenai
penggunaan sistem.

Seluruh pengelola Lab diberi akun berupa username dan password untuk masuk ke sistem
tersebut. Artinya, orang yang bukan pengelola Lab resmi tidak bisa bergabung/ mengganggu
komunikasi yang terjalin antara Tim Helpdesk dengan Sekolah.

Teknisnya adalah, pada saat terjadi permasalahan yang tidak dapat diselesaikan oleh
Pengelola Lab Sekolah, maka Pengelola Lab akan login dengan username dan password yang
dimiliki ke Sistem Layanan Helpdesk Center Balai Tekkomdik DIY. Kemudian Pengelola
melaporkan permasalahan yang terjadi, bisa juga disertai dengan foto pendukung.

Setelah itu laporan disubmit, dan akan diterima oleh Helpdesk masing-masing Kabupaten
yang standby di Balai Tekkomdik DIY. Kemudian Helpdesk Kabupaten/Kota melaporkan
laporan dari sekolah kepada Koordinator Tim Teknis, untuk selanjutnya ditentukan
penyelesaian permasalahan. Apakah cukup dengan menjawab lewat sistem, atau perlu
dilakukan kunjungan ke lapangan.

Setiap Koordinator Tim Teknis memberikan arahan dan jawaban, maka akan dicatat oleh
Helpdesk Kabupaten/Kota di sistem untuk diagendakan kunjungan ke lapangan/
diadministrasikan.

Apabila laporan belum diselesaikan, maka status di sistem masih terlihat


"pending/menunggu". Tetapi apabila sudah selesai dituntaskan problematikanya, maka status
di sistem akan terlihat "selesai".

3. Monitoring Real-Time-Connection (RTC) antara Balai Tekkomdik DIY dengan sekolah


melalui Sistem CACTI. Untuk membantu pelaksanaan tugas Tim Helpdesk, dibangunlah
Sistem Monitoring Real Time Connection menggunakan CACTI. Sistem CACTI ini tidak
bisa diakses oleh Publik. Sistem ini hanya bisa diakses oleh Tim Helpdesk ICT EQEP
melalui koneksi Virtual Private Network dengan mengakses ke alamat http://10.1.1.40/cacti.

Teknisnya, sistem ini diinstal di Server IDC Balai Tekkomdik DIY. Selanjutnya, seluruh IP
Address dari Radio-Radio yang ada disekolah diinputkan dalam sistem. Sehingga dari Ruang
IDC Balai Tekkomdik DIY, kami dapat memantau 24 jam x 7 hari atas koneksi yang terjalin
antara Balai Tekkomdik DIY dengan sekolah. Apabila ada koneksi yang terputus, maka kami
bisa langsung mengetahui dan menindaklanjuti dengan melaksanakan perbaikan-perbaikan.

File Pendukung :
PANDUAN_INTEGRATED_MANAGEMENT_SYSTEM_(IMS)_PROGRAM_ICT_EQEP
.pdf
Siapa saja pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan?

Layanan Helpdesk Center Program ICT EQEP ini, telah diketahui oleh Kepala Dinas Dikpora
DIY, Drs. R. Kadarmanta Baskara Aji.

Selanjutnya Penanggung Jawab Langsung dari Layanan ini adalah Kepala Balai Tekkomdik
DIY (Balai Tekkomdik DIY merupakaan UPT dari Dinas Dikpora DIY), yakni Singgih
Raharjo, SH., M.Ed.

Selanjutnya Koordinasi dibawah Kepala Balai Tekkomdik DIY adalah Kepala Subbag Tata
Usaha Balai Tekkomdik DIY, Dra. Nanik Sumbawati.

Terakhir, pemangku kepentingan yang terlibat dalam Layanan ini, adalah Koordinator Bidang
Teknis Balai Tekkomdik DIY, yang juga Staff Seksi Layanan dan Promosi, serta Koordinator
Tim Helpdesk Center Program ICT EQEP, Drs. St. Mulyanta, M.Komp.
Sumber daya apa saja yang digunakan untuk inisiatif ini dan bagaimana sumber daya
itu dimobilisasi?

Sumber Daya Keuangan Integrated Management System dalam mendukung Program ICT
EQEP berasal dari APBD Pemerintah Daerah DIY.

Sumber Daya Manusia dari Tim ini terdiri dari 7 orang yang memiliki spesifikasi khusus di
bidang komputer, jaringan dan multimedia.

Sumber daya teknis, terdiri dari Integrated Management System yang dapat diakses real time
online, 24x7, melalui website BALAI TEKKOMDIK DIY (www.btkp-diy.or.id). Namun
khusus untuk layanan yang ketiga, yakni Monitoring Real Time Online Connection, dapat
diakses melalui jaringan VPN (Virtual Private Network) ICT EQEP dengan mengakses ke
alamat : http://10.1.1.40/cacti

Apa saja keluaran(output) yang paling berhasil?

1. Sekolah menjadikan Integrated Management System sebagai tempat konsultasi apabila


terjadi permasalahan. Dapat dilihat dari traffic komunikasi sistem yang cukup padat.

2. Pemakaian Lab Komputer beserta program yang mendukung di dalamnya menjadi


meningkat, setelah Layanan ini diterapkan. Hal ini dapat dilihat dari Log Pemakaian
Komputer yang tersimpan di PC Server Sekolah Program ICT EQEP.

3. Para Guru telah menghasilkan media-media pembelajaran interaktif, yang siap diupload di
server intra sekolah maupun di Server IDC Program ICT EQEP. Hal ini dikarenakan, apabila
terjadi permasalahan dalam mengembangkan media, mereka telah mendapatkan
pendampingan yang tepat, cepat, dan benar oleh Tim Helpdesk Program ICT EQEP.

Sistem apa saja yang diterapkan untuk memantau kemajuan dan mengevaluasi
kegiatan?

Koordinator Tim Helpdesk ICT EQEP mempunyai akun khusus di Integrated Management
System (IMS) Program ICT EQEP yang bisa memantau kinerja seluruh tim.

Selain itu, pengawasan melekat juga dilaksanakan oleh Koordinator, Kasubag Tata Usaha,
dan Kepala Balai Tekkomdik DIY.

Hal ini dikarenakan, Ruang Kerja Koordinator adalah satu ruangan dengan anggota Tim
Helpdesk, sehingga Koordinator tahu apa saja yang dikerjakan oleh Tim setiap hari. Dan
setiap hari, Kasubag Tata Usaha dan Kepala Balai selalu meminta laporan progress report
dari pekerjaan Tim Helpdesk. Apabila ada penurunan kinerja, maka Kepala Balai
Tekkomdik, Kasubag Tata Usaha, dan Koordinator segera mengadakan rapat evaluasi untuk
segera ditentukan penyelesaian permasalahan.
Penyelesaian permasalahan bisa dilaksanakan dengan peringatan langsung kepada anggota
Tim. Namun apabila peringatan tidak diindahkan, demi stabilitas layanan kepada Sekolah,
maka anggota tim bisa dikeluarkan dan diganti dengan anggota lain yang lebih kompeten.

Apa saja kendala utama yang dihadapi dan bagaimana kendala tersebut dapat diatasi?

Kendala utama di awal penerapan layanan terintegrasi ini adalah, masih banyak sekolah yang
belum terbiasa untuk menggunakan layanan teknologi untuk berkomunikasi. Karena pada
saat itu (tahun 2012), Sosial Media belum se-trend sekarang. Selain itu, komunikasi online
seperti e-mail, dan sistem seperti ini, belum banyak digunakan oleh sekolah-sekolah di DIY.
Kala itu, untuk berkomunikasi antar lembaga, apalagi lembaga pemerintahan, maka satu-
satunya cara adalah dengan berkirim surat resmi, baik melalui Kantor Pos maupun karyawan
yang mengirimkan surat antar lembaga.

Merubah mindset sekolah inilah perjuangan yang cukup sulit. Banyak Kepala Sekolah yang
semula kurang setuju dengan usulan ini. Mereka menganggap bahwa metode untuk
berkomunikasi antar lembaga tetap harus menggunakan surat.

Tetapi dengan kesabaran dan keuletan dalam mensosialisasikan Layanan ini, maka sedikit
demi sedikit sekolah menyadari manfaat menggunakan layanan yang mengusung
pemanfaatan teknologi ini. Dan pada akhirnya, seluruh sekolah yang tergabung dalam
Program ICT EQEP telah menyetujui dan menggunakan Integrated Management System
dalam mendukung Program ICT EQEP ini.

Dampak dan Keberlanjutan


Apa saja manfaat utama yang dihasilkan inisiatif ini?

Manfaat utama adalah keberlangsungan dari Program ICT EQEP tetap terjaga dengan baik.
Sebagaimana yang telah disampaikan pada paparan di atas, program ICT EQEP adalah
Program Peningkatan dan Pemerataan Mutu Pendidikan di DIY lewat pendayagunaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Sebuah program prestisius yang sempat redup
dan bahkan hampir "punah", apabila tidak diselematkan dengan adanya Layanan Integrated
Management System yang mendukung implementasi Program ICT EQEP.

Dampak ini dapat diukur dari laporan pemakaian Lab ICT EQEP di sekolah yang semakin
meningkat dan digunakan untuk Proses Belajar Mengajar berlandaskan TIK, serta semakin
banyak Guru yang membuat Media Pembelajaran Interaktif yang diupload di server ICT
EQEP untuk dapat digunakan oleh para siswa dalam mendukung proses kegiatan belajar
mengajar.

Apakah inisiatif ini berkelanjutan dan direplikasi?

Inisiatif ini terus dipertahankan sampai saat ini. Dari sisi Keuangan, Dinas Dikpora DIY tetap
mendukung keberlangsungan Layanan ini. Selanjutnya dari sisi sosial, budaya, dan
lingkungan, layanan ini masih terus dibutuhkan masyarakat, terutama sekolah yang tergabung
dalam program ICT EQEP. Hal ini ditunjukkan dari laporan sekolah yang terus masuk hingga
saat ini.
Pengembangannya, kami tidak hanya mengembangkan Layanan ini via Sistem berbasis
Website, tetapi juga melalui berbasis smartphone. Sehingga informasi, laporan dan keluhan
bisa lebih cepat disampaikan oleh sekolah dan diterima oleh Balai Tekkomdik DIY.

Replikasi dari Layanan ini, akan dilakukan sejalan dengan akan direplikasinya Program ICT
EQEP oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI kepada seluruh Provinsi di DIY.
Dalam hal ini, Daerah Istimewa Yogyakarta akan dijadikan sebagai Pilot Project dan
Percontohan bagi Provinsi lain dalam penerapan Program ICT EQEP dan Integrated
Management System (IMS) yang mendukung implementasi Program ICT EQEP.

Apa saja pembelajaran yang dapat dipetik?

Dapat disimpulkan bahwa masyarakat menghendaki lembaga pemerintahan dapat


memberikan layanan yang cepat, reliabel, akuntabel, dan kompeten. Untuk memenuhi
tuntutan itu, Teknologi Informasi dan Komunikasi bisa menjadi salah satu alternatif jawaban.

Oleh karena itu, mengingat dampak positif yang telah dirasakan oleh masyarakat, khususnya
Sekolah, baik Kepala Sekolah, Guru, maupun ribuan siswa yang tergabung dalam Sekolah-
Sekolah penerima Program ICT EQEP, maka Layanan Integrated Management System dalam
mendukung Program ICT EQEP yang mendayagunakan TIK dalam proses pelaksanaannya,
serta dengan prinsip pelayanan yang cepat, reliable, akuntabel, dan kompeten, akan terus
dipertahankan dan dikembangkan, serta diserbarluaskan kepada lembaga-lembaga lain yang
ingin menerapkan layanan yang telah kami jalankan sejak tahun 2013 ini.

Anda mungkin juga menyukai