Anda di halaman 1dari 2

Return Yang Diharapkan Dan Risiko Portofolio

A. Pengertian Return Dan Risiko


Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return tanpa melupakan factor
risiko investasi yang harus dihadapinya. Return adalah factor yang memotifasi investor
berinvestasi dan merupakan imbalan atas keberanian investor menganggung risiko atas
investasi yang dilakukan.
Sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama yaitu yield dan capital gain.
Yield merupakan return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh
secara periodic dari suatu investasi. Capital gain merupakan komponen ke dua dari return
merupakan kenaikan harga suatu surat berharga yang bisa memberikan keuntungan dan
kerugian bagi investor. Capital gain diartikan sebagai perubahan harga sekuritas.
Sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi :
1. Risiko suku bunga
Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu investasi.
Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik. Artinya jika
suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun. Sebaliknya, jika suku bunga
turun maka harga saham naik. Karena jika suku bunga naik, maka return investasi
dengan suku bunga juga akan naik. Kondisi ini menarik minat investor yang
sebelumnya berinvestasi di saham untuk memindahkan dananya dari saham ke dalam
deposito. Berdasarkan hokum permintaan penawaran, jika pihak menjual saham,
ceteris paribus, maka harga saham akan turun. Untuk sekuritas obligasi, jika suku
bunga yang berlaku meningkat maka harga obigasi akan turun sebaliknya.
2. Risiko pasar
Fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas return suatu
investasi disebut sebagai risiko pasar. Fluktuasi pasar ditunjukkan oleh berubahnya
indeks pasar saham secara keseluruhan. Perubahan pasar dipengaruhi oleh banyak
factor seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, taupun perubahan politik.
3. Risiko inflasi
Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah
diinvestasikan. Karena risiko inflasi disebut risiko daya beli. Jika inflasi mengalami
peningkatan, investor menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi
penurunan daya beli yang dialaminya.
4. Risiko bisnis
Risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis industry disebut sebagai risiko
bisnis. Misalnya perusahaan pakaian jadi yang bergerak pada industry tekstil, akan
sangat dipengaruhi oleh karakteristik industry tekstil sendiri.
5. Risiko finansial
Risiko berkaitan keputusan perusahaan untuk menggunakan utang dalam pembiayaan
modalnya. Semakin besar proposi utang yang digunakan perusahaan, semakin besar
risiko finansial yang dihadapi perusahaan.
6. Risiko likuiditas
Risiko berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan
diperdagangan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas diperdagangankan,
semakin likuid sekuritas tersebut. Semakin tidak likuid suatu sekuritas semakin besar
risiko likuiditas yang dihadapi perusahaan.
7. Risiko nilai tukar mata uang
Risiko berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestic dengan nilai mata
uang Negara lainnya.risiko ini dikenal sebagai risiko mata uang atau risiko nilai tukar.
8. Risiko Negara
Risiko disebut sebagai risiko politik, karena berkaitan dengan kondisi perpolitikan
suatu Negara. Perusahaan beroperasi di luar negeri, stabilitas politik dan ekonomi
Negara bersangkutan untuk menghindari risiko Negara yang terlalu tinggi.

Estimasi Return Dan Risiko Sekuritas


Return yang diperoleh daru suatu investasi adalah pekerjaan yang sangat sulit. Return
investasi diperkirakan melalui pengestimasian. Return investasi di masa datang
adalah return yang diharapkan dan berlainan dengan return actual yang diterima.
Mengestimasi return yang diharapkan dari suatu sekuritas perlu menghitung besarnya
risiko dengan investasi pada sekuritas bersangkutan. Resiko sebagai sisi lain dari
return menunjukkan kemungkinan penyimpangan antara return yang diharapkan dari
return actual yang diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai