BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam kehidupannya. Banyak
peralatan yang ada di sekeliling kita selalu menggunakan bantuan listrik. Berkat bantuan dari
listrik-listrik inilah manusia dapat dengan mudah menyelesaikan pekerjaan mereka. Dalam
hal kelistrikan, memang banyak tokoh yang telah berpartisipasi. Sebut saja de Coulomb,
Alesandro Volta, Hans C. Cersted, dan Andre Marie Ampere. Mereka ini dianggap "jago-
jago" terbaik di bidang listrik. Namun, dari semua itu, orang tak boleh melupakan satu nama
yang sangat berjasa dan dikenal sebagai perintis dalam meneliti tentang listrik dan magnet.
Dialah Michael Faraday, seorang ilmuwan asal Inggris.
Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821. Dua tahun
sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum magnet kompas biasa dapat beringsut
jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. Dari temuan ini, Faraday
berkesimpulan, jika magnet diketatkan, yang bergerak justru kawatnya. Bekerja atas dasar
dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas di mana kawat akan terus-menerus
berputar berdekatan dengan magnet sepanjang arus listrik dialirkan ke kawat. Sesungguhnya,
dalam hal ini Faraday sudah menemukan motor listrik pertama, suatu skema pertama
penggunaan arus listrik untuk membuat sesuatu benda bergerak. Betapa pun primitifnya,
penemuan Faraday ini merupakan "nenek moyang" dari semua motor listrik yang digunakan
dunia sekarang ini. Sejak penemuannya yang pertama pada tahun 1821, Michael Faraday si
ilmuwan autodidak ini namanya mulai terkenal. Hasil penemuannya dianggap sebagai
pembuka jalan dalam bidang kelistrikan. Listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu listrik
dinamis dan listrik statis. Listrik dinamis mempelajari tentang muatan-muatan listrik
bergerak, yang menyebabkan munculnya arus listrik, sedangkan listrik statis mempelajari
tentang muatan listrik yang diam. Disini saya akan menjelaskan tentang listrik dinamis.
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak, cara mengukur kuat arus pada listrik
dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb
dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian bercabang atau paralel sama dengan
kuat arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar, sedangkan pada rangkaian seri
kuat arus tetap sama disetiap ujung-ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada
hambatan. pada rangkaian seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi pada
rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. Semua itu telah
dikemukakan oleh hukum Kirchoff yang berbunyi "jumlah kuat arus listrik yang masuk sama
dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar". Berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan
cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus hambatan. Hambatan nilainya selalu sama
karena tegangan sebanding dengan kuat arus. tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus
adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Arus listrik ?
2. Apa pengertian hukum ohm dan hambatan listrik ?
3. Menjelaskan rangkaian listrik arus searah
4. Menjelaskan energi dan daya listrik
5. Menjelaskan tegangan AC dan DC
6. Bagaimana cara pengukuran besaran listrik
BAB II
PEMBAHASAN
A. ARUS LISTRIK
Pengertian Arus Listrik
Arus listrik didefinisikan sebagai aliran muatan listrik melalui sebuah konduktor. Arus ini
bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah, dari kutub positif ke kutub negatif, dari
anoda ke katoda. Arah arus listrik ini berlawanan arah dengan arus elektron. Muatan listrik
dapat berpindah apabila terjadi beda potensial. Beda potensial dihasilkan oleh sumber listrik,
misalnya baterai atau akumulator. Setiap sumber listrik selalu mempunyai dua kutub, yaitu
kutub positif (+) dan kutub negatif ().
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dari suatu titik yang berpotensial
tinggi ke titik yang berpotensial rendah dalam waktu satu detik. Peristiwa mengalirnya arus
listrik disebabkan karena adanya elektron yang bergerak. Arus litrik juga dapat diartikan
sebagai besarnya tegangan dibagi besarnya resistansi.
Simbol dari arus listrik adalah I, dan terbagi menjadi arus listrik searah (dc) dan arus
listrik bolak balik (ac). Definisi arus listrik arus searah secara sederhana dapat kita artikan
bahwa arus listrik mengalir secara searah (direct) sehingga pada rangkaian ini ditentukan
adanya kutub positif (+) dan kutub negatif (-). Arus akan mengalir dari kutub positif ke kutub
negatif. Sedangkan pada arus listrik bolak balik, arus akan mengalir secara bolak-balik karena
disebabkan perubahan polaritas tegangan (ac).
Apabila kutub-kutub baterai dihubungkan dengan jalur penghantar yang kontinu, kita
dapatkan rangkaian listrik tampak seperti pada Gambar 7.1(a), diagram rangkaiannya tampak
seperti pada Gambar 7.1(b). Dalam hal ini, baterai (sumber beda potensial) digambarkan
dengan simbol
Garis yang lebih panjang menyatakan kutub positif, sedangkan yang pendek menyatakan
kutub negatif. Alat yang diberi daya oleh baterai dapat berupa bola lampu, pemanas, radio,
dan sebagainya. Ketika rangkaian ini terbentuk, muatan dapat mengalir melalui kawat pada
rangkaian, dari satu kutub baterai ke kutub yang lainnya. Aliran muatan seperti ini disebut
arus listrik.
Arus listrik yang mengalir pada kawat tersebut didefinisikan sebagai jumlah total muatan
yang melewatinya per satuan waktu pada suatu titik. Maka arus
Arus listrik itu ibarat arus air yang mengalir, air mengalir dari tempat tingi ke tempat
rendah. Tapi arus listrik mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial
rendah. Kuatnya arus air yang mengalir juga sama perumpamaannya dengan kuat arus
listrik yang mengalir.
Arus listrik hanya akan mengalir jika terjadi perbedaan polaritas (potensial) antara
sautu titik dengan titik lainnya. Jika terjadi keseimbangan maka, arus listrik tidak akan
mengalir (lihat teori jembatan wheatstone).
Arus terbagi dua yaitu arus searah (DC) dan arus bolak balik (AC)
Arus mengalir bolak balik terjadi karena pada tegangan sumber terjadi perubahan
polaritas secara bolak-balik, bukan karena sifat arus listriknya. Sifat dasar dari arus
lisrik tetap mengalir dari daerah berpolaritas tinggi ke polaritas rendah.
Arus listrik yang masuk ke dalam titik percabangan, maka arus tersebut akan berbagi.
Artinya jumlah arus yang mengalir pada semua percabangan adalah sama dengan arus
sumber (sebelum memasuki titik percabangan), ini sesuai dengan teori hukum
kirchoff.
Besarnya arus yang mengalir pada suatu rangkaian tergantung dari besarnya beda
potensial dan tahanan total yang ada dalam rangkaian. Ini sesuai hukum ohm.
2) Elemen Sekunder
Elemen sekunder adalah sumber arus listrik yang tidak memerlukan penggantian bahan
pereaksi (elemen) setelah sumber arus habis digunakan. Sumber ini dapat digunakan kembali
setelah diberikan kembali energi (diisi atau disetrum).
Contoh dari elemen sekunder yaitu akumulator (aki). Akumulator adalah termasuk sumber
listrik yang dapat menghasilkan Tegangan Listrik Arus Searah (DC). Prinsip kerja dari
aumulator adalah berdasarkan proses kimia.
Secara sederhana, prinsip kerja akumulator dapat dijelaskan sebagai berikut.
a) Pemakaian
Pada saat akumulator dipakai, terjadi pelepasan energi dari akumulator menuju lampu. Dalam
peristiwa ini, arus listrik mengalir dari kutub positif ke pelat kutub negatif. Setelah
akumulator dipakai beberapa saat, pelat kutub negatif dan positif akan dilapisi oleh sulfat.
Hal ini menyebabkan beda potensial kedua kutub menjadi sama dan kedua kutub menjadi
netral.
b) Pengisian
Setelah kedua kutub netral dan arus tidak mengalir, kita harus menyetrum aki agar dapat
digunakan kembali. Pada saat aki diestrum, arah arus berlawanan dengan pada saat
digunakan,yaitu dari kutub negatif ke positif.
Contoh lainnya seperti batu baterai yang digunakan pada telepon genggam (Hp), laptop,
kamera, lampu emergensi dll.
2. Generator Arus Searah
Generator arus searah adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi gerak (mekanis)
menjadi energi listrik dengan arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis
berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker),
jenis generator DC yaitu:
1). Generator penguat terpisah
2). Generator shunt
3). Generator kompon
Generator DC terdiri dua bagian, yang pertama stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan
yang kedua, bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari:
rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box.
Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Prinsip kerja generator ini adalah induksi elektromagnetik (perubahan medan magnet yang
terjadi pada kumparan kawat sehingga terjadi arus listrik).
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.
- Energi listrik
adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik/energi yang tersimpan dalam arus
listrik dengan satuan amper (A)dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan
kebutuhan konsumsi daya listrik dengan satuan Watt (W)untuk menggerakkan motor, lampu
penerangan, memanaskan, mendinginkan ataupun untuk menggerakkan kembali suatu
peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain.
Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber, seperti air, minyak, batu bara,
angin, panas bumi, nuklir, matahari, dan lainnya. Energi ini besarnya dari beberapa Joule
sampai ribuan hingga jutaan Joule.
- Daya listrik
Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam sirkuit listrik. Satuan SI
daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per satuan
waktu (joule/detik).
3000 Watt 24 volt Inverter with built in charger and transfer switch.
Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan hambatan listrik menimbulkan kerja.
Peranti mengkonversi kerja ini ke dalam berbagai bentuk yang berguna, seperti panas (seperti
pada pemanas listrik), cahaya (seperti pada bola lampu), energi kinetik (motor listrik), dan
suara (loudspeaker). Listrik dapat diperoleh dari pembangkit listrik atau penyimpan energi
seperti baterai.
Perumusan matematis daya listrik
Dalam rangkaian listrik
Daya listrik, seperti daya mekanik, dilambangkan oleh huruf P dalam persamaan listrik. Pada
rangkaian arus DC, daya listrik sesaat dihitung menggunakan Hukum Joule, sesuai nama
fisikawan Britania James Joule, yang pertama kali menunjukkan bahwa energi listrik dapat
berubah menjadi energi mekanik, dan sebaliknya.
di mana
adalah daya (watt atau W)
adalah arus (ampere atau A)
adalah perbedaan potensial (volt atau V)
Sebagai contoh, lampu dengan daya 8 watt yang dipasang pada voltase (beda potensial) 220
V akan memerlukan arus listrik sebesar 0,0363636 A atau 36,3636 mA :
.
Hukum Joule dapat digabungkan dengan hukum Ohm untuk menghasilkan dua persamaan
tambahan
di mana
adalah hambatan listrik (Ohm atau ).
sebagai contoh:
dan
E. TEGANGAN AC DAN DC
Listrik merupakan energi yang dapat disalurkan melalui penghantar berupa kabel, adanya
arus listrik dikarenakan muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dalam
kehidupan manusia listrik memiliki peran yang sangat penting. Selain digunakan sebagai
penerangan listrik juga digunakan sebagai sumber energi untuk tenaga dan hiburan,
contohnya saja pemanfaatan energi listrik dalam bidang tenaga adalah motor listrik.
Keberadaan listrik yang sangat penting dan fital akhirnya saat ini listrik dikuasai oleh negara
melalui perusahaan yang bernama PLN.
Listrik sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu arus listrik AC dan DC. Dalam artikel singkat
ini kita akan membahas mengenai apa yang dimaksud dengan arus listrik AC dan DC beserta
contoh pemanfaatan keduanya. Untuk memudahkan pembaca artikel ini akan saya bagi
menjadi beberapa bagian, yang pertama saya akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan
arus listrik AC dan contoh penggunaannya, kemudian yang kedua saya akan membahas
pengertian listrik DC dan contoh penggunaannya.
Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya dan arah arusnya selalu
berubah-ubah dan bolak-balik. Arus listrik AC akan membentuk suatu gelombang yang
dinamakan dengan gelombang sinus atau lebih lengkapnya sinusoida. Di Indonesia sendiri
listrik bolak-balik (AC) dipelihara dan berada dibawah naungan PLN, Indonesia menerapkan
listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz. Tegangan standar yang diterapkan di Indonesia
untuk listrik bolak-balik 1 (satu) fasa adalah 220 volt. Tegangan dan frekuensi ini terdapat
pada rumah anda, kecuali jika anda tidak berlangganan listrik PLN.
Listrik DC (direct current) biasanya digunakan oleh perangkat lektronika. Meskipun ada
sebagian beban selain perangkat elektronika yang menggunakan arus DC (contohnya; Motor
listrik DC) namun kebanyakan arus DC digunakan untuk keperluan beban elektronika.
Beberapa beban elektronika yang menggunakan arus listrik DC diantaranya: Lampu LED
(Light Emiting Diode), Komputer, Laptop, TV, Radio, dan masih banyak lagi. Selain itu
listrik DC juga sering disimpan dalam suatu baterai, contohnya saja baterai yang digunakan
untuk menghidupkan jam dinding, mainan mobil-mobilan dan masih banyak lagi. Intinya
kebanyakan perangkat yang menggunakan listrik DC merupakan beban perangkat
elektronika.
F. PENGUKURAN BESARAN-BESARAN LISTRIK
Macam besaran listrik adalah banyak dan mempunyai satuan yang bermacam-macam pula.
Dengan demikian alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik
tersebut juga bermacam-macam.
Satuan besaran listrik ada 3 (tiga) macam, yaitu :
Besaran-besaran listrik yang banyak dijumpai dalam bidang industri, perbengkelan ataupun
keperluan-keperluan yang lain ialah : arus listrik, tegangan, tahanan, daya dan sebagainya.
Dalam pemakaian, besaran listrik diukur dalam satuan praktis dan harga efektif. Untuk
memudahkan dalam memahaminya, tabel 1, di bawah ini memperlihatkan macam-macam
besaran listrik beserta alat ukur yang digunakannya dan satuan-satuannya (satuan praktis)
serta symbol dari alat-alat ukurnya.
Tabel 1.
Macam-macam Besaran listrik, Alat Ukur, Satuannya dan Simbol Alat ukurnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak, cara mengukur kuat arus pada listrik
dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb
dan satuan waktu adalah detik.
Hukum Ohm, berbunyi Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding langsung
dengan beda potensial (V) antara ujung-ujung penghantar asalkan suhu penghantar tetap
Hukum I Kirchoff, berbunyi Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama
dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar darititik simpul tersebut.
Hukum II Kirchoff, berbunyi Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya
gerak listrik ( ) dengan penurunan tegangan (IR)
sama dengan nol.
Alat ukur yang digunakan dalam listrik dinamis adalah ampermeter dan voltmeter.
Penerapan listrik dinamis dalam kehidupan sehari-hari salah saunya pada penggunaan bola
lampu.
SARAN
Semoga materi didalam makalah ini bisa dirmanfaatkan dalam kehidupan kita tentang listrik
dinamis, arus listrik , rangkaian arus listrik ,tegangan AC dan DC serta beberapa materi lain.
Krirtik serta saran yang membangun kami harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan
makalah kami dikemudian hari. Terima kasih.