Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH TREN ENERGI

NAMA KELOMPOK

1 . DWI RAHMAWATI (21150276D)


2. DEBY AMANDA (21150277D)
3. UMUL LAILATUL JANNAH (21150285D)
Definisi "terbarukan"

Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an, sebagai upaya untuk mengimbangi
pengembangan energi berbahan bakar nuklir dan fosil. Definisi paling umum adalah sumber energi
yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Dengan
definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan fosil tidak termasuk di dalamnya.

Sumber utama energi terbarukan dan tak terbarukan Perkembangannya menurut Tren
Energi masa sekarang
1. Perkembangan Energi panas bumi
Energi panas bumi berasal dari peluruhan radioaktif di pusat Bumi, yang membuat Bumi panas
dari dalam, serta dari panas matahari yang membuat panas permukaan bumi. Ada tiga cara
pemanfaatan panas bumi.

Sebagai tenaga pembangkit listrik dan digunakan dalam bentuk listrik

Sebagai sumber panas yang dimanfaatkan secara langsung menggunakan pipa ke perut
bumi

Sebagai pompa panas yang dipompa langsung dari perut bumi


Panas bumi adalah suatu bentuk energi panas atau energi termal yang dihasilkan dan disimpan di
dalam bumi. Energi panas adalah energi yang menentukan temperatur suatu benda. Energi panas
bumi berasal dari energi hasil pembentukan planet (20%) dan peluruhan radioaktif dari mineral
(80%)[1]. Gradien panas bumi, yang didefinisikan dengan perbedaan temperatur antara inti
bumi dan permukaannya, mengendalikan konduksi yang terus menerus terjadi dalam bentuk
energi panas dari inti ke permukaan bumi.
Temperatur inti bumi mencapai lebih dari 5000 oC. Panas mengalir secara konduksi menuju
bebatuan sekitar inti bumi. Panas ini menyebabkan bebatuan tersebut meleleh,
membentuk magma. Magma mengalirkan panas secara konveksi dan bergerak naik karena
magma yang berupa bebatuan cair memiliki massa jenis yang lebih rendah dari bebatuan padat.
Magma memanaskan kerak bumi dan air yang mengalir di dalam kerak bumi, memanaskannya
hingga mencapai 300 oC. Air yang panas ini menimbulkan tekanan tinggi sehingga air keluar dari
kerak bumi[2].
Energi panas bumi dari inti Bumi lebih dekat ke permukaan di beberapa daerah. Uap panas atau
air bawah tanah dapat dimanfaatkan, dibawa ke permukaan, dan dapat digunakan untuk
membangkitkan listrik. Sumber tenaga panas bumi berada di beberapa bagian yang tidak stabil
secara geologis seperti Islandia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Filipina, dan Italia. Dua wilayah
yang paling menonjol selama ini di Amerika Serikat berada di kubah Yellowstone dan di
utara California. Islandia menghasilkan tenaga panas bumi dan mengalirkan energi ke 66% dari
semua rumah yang ada di Islandia pada tahun 2000, dalam bentuk energi panas secara langsung
dan energi listrik melalui pembangkit listrik. 86% rumah yang ada di Islandia memanfaatkan panas
bumi sebagai pemanas rumah.

Pemanfaatan Perkembangan Energi Panas Bumi


Energi panas bumi merupakan sumber energi lokal yang tidak dapat di ekspor dan sangat ideal
untuk mengurangi peran bahan bakar fosil guna meningkatkan nilai tambah nasional dan
merupakan sumber energi yang ideal untuk pengembangan daerah setempat. Selain itu, energi
panas bumi adalah energi terbarukan yang tidak tergantung pada iklim dan cuaca, sehingga
keandalan terhadap sumber energinya tinggi. Dari segi pengembangan sumber energi ini juga
mempunyai fleksibilatas yang tinggi karena dalam memenuhi kebutuhan beban dapat
dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

Panas bumi adalah anugerah alam yang merupakan sisa-sisa panas dari hasil reaksi nuklir yang
pernah terjadi pada awal mula terbentuknya bumi dan alam semesta ini. Reaksi nuklir yang masih
terjadi secara alamiah di alam semesta pada saat ini adalah reaksi fusi nuklir yang terjadi di
matahari dan juga di bintang-bintang yang tersebar di jagat raya.

Energi panas bumi adalah energi yang dihasilkan oleh tekanan panas bumi. Energi ini dapat
digunakan untuk menghasilkan listrik, sebagai salah satu bentuk dari energi terbaharui tetapi
karena panas di suatu lokasi dapat habis, jadi secara teknis dia tidak diperbarui secara mutlak.
JENIS-JENIS ENERGI PANAS BUMI

- Energi Uap Basah


- Energi Panas Bumi Air panas
- Energi Panas Bumi Batuan Panas

PEMANFAATAN PERKEMBANGAN ENERGI PANAS BUMI

Selain untuk tenaga listrik, panas bumi dapat langsung dimanfaatkan untuk kegiatan usaha
pemanfaatan energi dan/atau fluidanya, misalnya dimanfaatkan dalam dunia agroindustri. Sifat
panas bumi sebagai energi terbarukan menjamin kehandalan operasional pembangkit karena
fluida panas bumi sebagai sumber tenaga yang digunakan sebagai penggeraknya akan selalu
tersedia dan tidak akan mengalami penurunan jumlah. Pada sektor lingkungan, berdirinya
pembangkit panas bumi tidak akan mempengaruhi persediaan air tanah di daerah tersebut karena
sisa buangan air disuntikkan ke bumi dengan kedalaman yang jauh dari lapisan aliran air tanah.
Limbah yang dihasilkan juga hanya berupa air sehingga tidak mengotori udara dan merusak
atmosfer. Kebersihan lingkungan sekitar pembangkit pun tetap terjaga karena pengoperasiannya
tidak memerlukan bahan bakar, tidak seperti pembangkit listrik tenaga lain yang memiliki gas
buangan berbahaya akibat pembakaran.

Gambar 14 :Taman wisata cagar alam Kamojang dengan luas sekitar 10 hektar. Di taman wisata
ini terdapat 23 kawah dua diantaranya berbentuk danau dengan asap yang mengepul ke
permukaan air
Di sektor pariwisata, keberadaan panas bumi seperti air panas maupun uap panas menjadi daya
tarik tersendiri untuk mendatangkan orang. Tempat pemandian air panas di Cipanas, Ciateur,
mapun hutan taman wisata cagar alam Kamojang menjadi tempat tujuan bagi orang untuk
berwisata.

Gambar 15 : Pilot Proyek Percobaan Pemanfaatan Panas Bumi untuk Budi Daya Jamur

Selain diamanfaatkan pada sektor pariwisata Energi Panas Bumi juga dapat dimanfaatkan untuk
Pengeringan. Energi panas bumi dapat digunakan secara langsung (teknologi sederhana) untuk
proses pengeringan terhadap hasil pertanian, perkebunan dan perikanan dengan proses yang
tidak terlalu sulit. Air panas yang berasal dari mata air panas atau sumur produksi panas bumi
pada suhu yang cukup tinggi dialirkan melalui suatu heat exchanger, yang kemudian memanaskan
ruangan pengering yang dibuat khusus untuk pengeringan hasil pertanian.

Kelebihan Perkembangan Energi Panas Bumi

Energi panas bumi sangat layak dikembangkan karena memiliki banyak kelebihan, diantaranya
sebagai berikut:
Energi ini termasuk energi yang ramah lingkungan karena emisi gas CO2
yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan energi fosil.

Pengembangan panas bumi dapat menjaga kelestarian hutan karena untuk


menjagakeseimbangan sistem panas bumi diperlukan perlindungan hutan yang
berfungsisebagai daerah resapan.

Kehandalan tenaga listrik yang dihasilkan dari panas bumi dapat


dipertahankan dalam jangka panjang (bisa lebih dari 30 tahun).
Pada umumnya capacity factor pembangkit tenaga listrik panas bumi yang ada diIndonesia
bisa mencapai 90 persen per tahun, sehingga dapat dijadikan sebagai bebandasar dalam
sistem ketenagalistrikan.

Pengangkutan sumber daya panas bumi tidak terpengaruh oleh risiko transportasikarena
tidak menggunakan mobile transportation tetapi hanya menggunakan jaringanpipa dalam
jangkauan yang pendek.

Energi panas bumi tersedia secara berkesinambungan sepanjang tahun.


Produktivitassumber daya panas bumi relatif tidak terpengaruh oleh perubahan iklim
tahunan. Iniberbeda dengan tenaga air yang dipengaruhi musim tahunan.

Pemanfaatan energi panas bumi tidak memerlukan lahan yang luas.

Energi panas bumi dapat dimanfaatkan secara langsung untuk pembangkit listrik.

Harga listrik yang diperoleh dari panas bumi sangat murah yaitu sebesar $ 7-10 senper
kwh. Harga ini jauh di bawah harga listrik yang diperoleh dari bahan bakar minyakyaitu
sebesar $ 40 - 45 sen per kwh.

2. Perkembangan Energi Surya


energi yang dikumpulkan secara langsung dari cahaya matahari.

Tenaga surya dapat digunakan untuk:

Menghasilkan listrik menggunakan sel surya

Menghasilkan listrik Menggunakan menara surya

Memanaskan gedung secara langsung

Memanaskan gedung melalui pompa panas

Memanaskan makanan Menggunakan oven surya.

Memanaskan air melalui alat pemanas air bertenaga surya


Tentu saja matahari tidak memberikan energi yang konstan untuk setiap titik di bumi, sehingga
penggunaannya terbatas. Sel surya sering digunakan untuk mengisi daya baterai, di siang hari dan
daya dari baterai tersebut digunakan di malam hari ketika cahaya matahari tidak tersedia.
Energi dari matahari
umi menerima 174 petawatt (PW) radiasi surya yang datang (insolasi) di bagian atas dari atmosfer.
[3]
Sekitar 30% dipantulkan kembali ke luar angkasa, sedangkan sisanya diserap oleh awan, lautan,
dan daratan. Sebagian besar spektrum cahaya matahari yang sampai di permukaan Bumi berada
pada jangkauan spektrum sinar tampak dan inframerah dekat. Sebagian kecil berada pada
rentang ultraviolet dekat.[4]
Permukaan darat, samudra dan atmosfer menyerap radiasi surya, dan hal ini mengakibatkan
temperatur naik. Udara hangat yang mengandung uap air hasil penguapan air laut meningkat dan
menyebabkan sirkulasi atmosferik atau konveksi. Ketika udara tersebut mencapai posisi tinggi, di
mana temperatur lebih rendah, uap air mengalami kondensasi membentuk awan, yang kemudian
turun ke Bumi sebagai hujan dan melengkapi siklus air. Panas laten kondensasi air menguatkan
konveksi, dan menghasilkan fenomena atmosferik seperti angin, siklon, dan anti-siklon.[5] Cahaya
matahari yang diserap oleh lautan dan daratan menjaga temperatur rata-rata permukaan pada
suhu 14 C.[6] Melalui proses fotosintesis, tanaman hijau mengubah energi surya menjadi energi
kimia, yang menghasilkan makanan, kayu, dan biomassa yang merupakan komponen awal bahan
bakar fosil.[7]
Energi Surya dapat dimanfaatkan pada berbagai tingkatan di seluruh dunia, yang utamanya
bergantung pada jarak dari khatulistiwa.
Energi surya telah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa aplikasi energi surya
adalah:
1. Pencahayaan bertenaga surya.
2. Pemanasan bertenaga surya, untuk memanaskan air, memanaskan dan mendinginkan ruangan.
3. Desalinisasi dan desinfektifikasi.
4. Untuk memasak, dengan menggunakan kompor tenaga surya.
Energi surya merupakan salah satu energi yang sedang giat dikembangkan saat ini oleh
Pemerintah Indonesia karena sebagai negara tropis, Indonesia memiliki potensi energi surya yang
besar.
Berdasarkan data penyinaran matahari yang dihimpun dari 18 lokasi di Indonesia, radiasi surya di
Indonesia dapat diklasifikasikan berturut-turut sebagai berikut :
1. Kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan distribusi penyinaran sekitar 4,5 kWh/m2 /hari dengan
variasi bulanan 10%
2. Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan distribusi penyinaran sekitar 5,1 kWh/m2 /hari dengan
variasi bulanan sekitar 9%.
Keunggulan dan Kelemahan Energi Surya
Energi surya disebut-sebut oleh banyak orang sebagai sumber energi utama di masa depan, jadi
mari kita melihat keuggulan dan kelemahan energi surya.
Energi surya memiliki keunggulan yang lebih banyak dibandingkan dengan kelemahannya, tapi
kelemahan ini masih merupakan batu sandungan utama untuk pemakaian energi surya yang lebih
luas.

sekarang pertama-tama kita akan membahas keunggulan dari energi surya.

Kita sudah mengetahui, bahwa energi surya merupakan sumber energi terbarukan. Matahari
hampir tak terbatas sebagai sumber energi, dan energi surya tidak dapat habis, tidak seperti bahan
bakar fosil yang akhirnya akan habis. Setelah bahan bakar fosil habis, dunia akan memerlukan
alternatif sumber energi yang baik, dan energi surya jelas terlihat sebagai salah satu alternatif
terbaik.

Energi surya merupakan sumber energi yang ramah lingkungan karena tidak memancarkan emisi
karbon berbahaya yang berkontribusi terhadap perubahan iklim seperti pada bahan bakar fosil.
Setiap watt energi yang dihasilkan dari matahari berarti kita telah mengurangi pemakaian bahan
bakar fosil, dan dengan demikian kita benar-benar telah mengurangi dampak perubahan iklim.
Penelitian terbaru melaporkan bahwa rata-rata sistem rumah surya mampu mengurangi 18 ton
emisi gas rumah kaca di lingkungan setiap tahunnya. Energi surya juga tidak memancarkan oksida
nitrogen atau sulfur dioksida yang berarti tidak menyebabkan hujan asam atau kabut asap.

Matahari merupakan sumber energi yang benar-benar bebas untuk digunakan oleh setiap orang.
Tidak ada yang memiliki Matahari, jadi setelah Anda menutupi biaya investasi awal, pemakaian
energi selanjutnya dapat dikatakan gratis.

Lebih banyak energi matahari yang kita gunakan maka semakin sedikit kita bergantung pada
bahan bakar fosil. Ini berarti akan meningkatkan ketahanan dan keamanan energi, karena akan
mengurangi kebutuhan impor minyak dari pihak asing.

Dalam jangka panjang energi surya akan menghemat pengeluaran uang untuk energi. Biaya
awalnya memang cukup signifikan, namun setelah beberapa waktu Anda akan memiliki akses ke
energi yang benar-benar gratis, dan jika sistem rumah tenaga surya menghasilkan energi yang
lebih dari yang Anda butuhkan, di beberapa negara perusahaan listrik dapat membelinya dari
Anda, yang berarti ada potensi keuntungan ekstra terlibat. Ada juga banyak negara yang
menawarkan insentif keuangan untuk menggunakan energi surya.

Panel surya beroperasi tanpa mengeluarkan suara (tidak seperti turbin angin besar) sehingga tidak
menyebabkan polusi suara. Panel surya biasanya memiliki umur yang sangat lama, minimal 30
tahun, dan biaya pemeliharaannya sangat rendah karena tidak ada bagian yang bergerak. Panel
surya juga cukup mudah untuk diinstal.

Energi surya adalah salah satu pilihan energi terbaik untuk daerah-daerah terpencil, bilamana
jaringan distribusi listrik tidak praktis atau tidak memungkinkan untuk di-instal.

Kelemahan utama dari energi surya adalah biaya awal yang tinggi. Panel surya terbuat dari bahan
mahal, bahkan dengan penurunan harga yang terjadi hampir setiap tahun, harganya tetap terasa
mahal.

Panel surya juga perlu untuk ditingkatkan efisiensinya. Untuk mencapai tingkat efisiensi yang
memadai dibutuhkan lokasi instalasi yang luas, dan panel surya ini idealnya diarahkan ke
matahari, tanpa hambatan seperti pohon dan gedung tinggi, untuk mencapai tingkat efisiensi yang
diperlukan.

Energi surya membutuhkan solusi penyimpanan energi murah dan efisien karena matahari adalah
sumber energi intermiten (tidak kontinyu).

Proyek-proyek energi surya skala besar (pembangkit listrik tenaga surya yang besar) akan
membutuhkan lahan yang luas, dan banyak air untuk tujuan pendinginan.

Banyak daerah di dunia yang tidak memiliki cukup sinar matahari untuk menjadikan energi surya
bernilai ekonomis. Karena itu, solusi ilmiah yang lebih maju sangat diperlukan untuk membuat
energi surya menjadi komersial di daerah-daerah tersebut.

Seperti yang telah disebutkan di atas, energi surya benar-benar memiliki banyak keunggulan
dibandingkan dengan kekurangannya, tetapi biaya awal yang tinggi dan masalah efisiensi tidak
dapat diabaikan.

3. Perkembangan Energi Angin


Perbedaan temperatur di dua tempat yang berbeda menghasilkan tekanan udara yang berbeda,
sehingga menghasilkan angin. Angin adalah gerakan materi (udara) dan telah diketahui sejak lama
mampu menggerakkan turbin. Turbin angin dimanfaatkan untuk menghasilkan energi kinetik
maupun energi listrik. Energi yang tersedia dari angin adalah fungsi dari kecepatan angin; ketika
kecepatan angin meningkat, maka energi keluarannya juga meningkat hingga ke batas maksimum
energi yang mampu dihasilkan turbin tersebut[5]. Wilayah dengan angin yang lebih kuat dan
konstan seperti lepas pantai dan dataran tinggi, biasanya diutamakan untuk dibangun "ladang
angin

Potensi Perkembangan Energi Angin di Kawasan Timur Indonesia

Terkait dengan kebutuhan energi listrik nasional yang tidak sebanding dengan ketersediaan energi
yang ada dan pemenuhan kebutuhan listrik di daerah terpencil. Selain itu wilayah Indonesia timur
yang terkendala juga oleh transportasi dan keadaan cuaca, upaya diversifikasi pembangkit listrik
dengan sumber energi alternatif ramah lingkungan menjadisuatu hal yang mendesak.Mengingat
sumber energi fosil, khususnya minyak bumi yang tergolong sumber energi yangtidak dapat
terbarukan (non renewable resources), dan tentunya ketersediaannya akan terus berkurang juga
perbandingan terbalik antara tingkat kebutuhan dan penggunaan yang terus meningkat di banding
tingkat produksi
(grafik pada gambar 4) maka pemanfaatan energy angin dapat menjadi solusi untuk pemenuhan
kebutuhan listrik di kawasan Timur Indonesia.Wilayah Sulawesi dan Maluku terletak di kawasan
Indonesia Timur yang terdiri dari ratusan pulau kecil yang sebagian besar berpenduduk. Seiring
perkembangan zaman, kebutuhan listrik di daerah tersebut semakin meningkat. Upaya diversifikasi
pembangkit listrik dengan sumber energi alternatif ramah lingkungan menjadi suatu hal yang
penting.Untuk mencari tahu berapa besar energi angin di Bumi ini, titik mulanya adalah
memperkirakan total energi kinetik di atmosfer. Lorenz memberikan
1.5x 106Joules/m2.sebagai energi kinetik yang tersedia di atmosfer Smil menyatakan bahwa
pergerakan udara di atmosfer merupakan 2% dari energi dari matahari ke Bumi. Dimana radiasi
Matahari yang mencapai Bumi tahunan adalah 5.8 x 1024 Joules, atau 1.84 X 1017 W,dan
360W/m2.Dan yang terserap oleh permukaan Bumi (daratan dan air) adalah 2.9x 1024 Joules, atau
9.19 X 1016W, dan 180W/m2 Jika jumlah energi matahari yang terserap secara langsung oleh
atmosfer lebih sedikit digunakan, perkiraan besaran tertinggi dari energi kinetik dapat dijabarkan.
Smil memberi gambaran, 3.8 x 1022J, untuk energi angin tahunan pada atmosfer di bawah
ketinggian 1 km. Dia menyatakan nilai maksimum yangdapat dikonversikan adalah 3.8 x
1021Joule, 1.20 x 1014W atau 1.1 x 106TWh.Hasil penelitian dari Badan Meteorologi, Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) mencoba untuk menentukan daerah-daerah yang memiliki potensi sumber
energi angin di wilayah Sulawesi(Toli-toli, Kayuwatu, Majene, Makassar, Gorontalo, Kemdari,
Naha) dan Maluku (Tual,Saumlaki, Bandanaeira, Ambon, Ternate) dengan menggunakan data
arah dan kecepatanangin harian periode tahun 2003-2008 .Dari hasil kajian dapat
direkomendasikan 4 (empat) lokasi yang potensial untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga
angin yaitu di Tual, Naha, Saumlaki, dan Bandaneira dengan potensi energi angin yaitu berkisar
antara 3455,8 s/d 11861,4 watt day/tahun. Dari keempat lokasi tersebut, Tual merupakan lokasi
yang paling berpotensi untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga angin
.
1.Potensi Angin Pulau Sulawesi dan Maluku Data arah dan kecepatan angin periode
tahun 2003-2008 di Sulawesi (7 stasiun pengamatan) meliputi Stasiun Tolitoli, Kayuwatu, Majene,
Hasanuddin, Gorontalo,Kendari dan Naha dan 5 stasiun pengamatan di Maluku meliputi Tual,
Saumlaki,Bandanaeira, Ambon, dan Ternate . Hasilnya kemudian tersaji pada tebel 2 berikut

Dari data tersebut diatas diketahui bahwa kecepatan rata-rata harian daerah yang memenuhi
syarat untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga angin adalah Makassar, Naha, Saumlaki,
Bandanaeira, dan Tual. Kelima daerah tersebut memiliki rata-rata kecepatan harian antara 2,61 -
3,61 m/s. Frekuensi jumlah hari yang memiliki kecepatan lebih dari 2,5 m/s pada kelima stasiun
inipun sangat tinggi antara 52,7-81,3% artinya jika turbin yang digunakan adalah yang bisa
berputar dengan kecepatan angin2,5 m/s maka turbin akan menghasilkan energi listrik selama
192-297 hari dalamsetahun.Dari hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa daerah yang paling
berpotensi dikembangkan masing-masing adalah Tual (11861,4 wattday/year), Saumlaki
(5797,7wattday/year), Bandaneira (4727,8 wattday/year), dan Naha (3455,8 wattday/year).

ada peta (gambar 7) penyebaran pengembangan potensi energi angin diatas menunjukkan bahwa
pada daerah disekitar Laut Banda yang meliputi Ternate, Saumlaki,Bandaneira, Ambon, dan Tual
umumnya memiliki arah angin yang dipengaruhi olehkondisi musim (angin muson). Daerah-daerah
pesisir tersebut umumnya memiliki kecepatan angin yang tinggi dan cenderung konstan sepanjang
tahun. Kondisi ini memberikan gambaran awal bahwa daerah tersebut berpotensi untuk
pengembanganpembangkit listrik tenaga angin.

2.Faktor pendukung pengembangan energi angin setidaknya ada tiga pilar asasi yang
dapat menjadi parameter dan harus diperhatikan pemerintah Indonesia dalam menyokong
pemenuhan energi untuk kebutuhan dalam negeri Indonesia di masa depan, yaitu: kebijakan,
investasi, dan teknologi

.Dalam hal kebijakan, sebenarnya pemerintah telah lama menggulirkan kebijakan untuk memacu
pengembangan energi alternatif. Sebagai contoh adalah Perpres No. 5 Tahun2006 tentang
kebijakan energi nasional. Dari kebijakan ini, kemudian lahirlah beberapa kebijakan turunan yang
disebut National Energy Mix of Indonesia 2025. Dengan demikian, seharusnya segala pola
pengembangan sumber energi alternatif Indonesia harus bersandar pada kebijakan itu. 53 tahun
yang lalu, Pertamina telah mengantarkan produksi minyak Indonesia meningkat dari yang tadinya
hanya memproduksi 350 ribu barel per hari menjadi 1,7 juta barel per hari. Indonesia
membuktikan bahwa sebagai Negara yang berdiri sendiri untuk memenuhi kebutuhan energinya.
Saat itu, Indonesia telah menjadi eksportir minyak dan menjadi bahan refleksi untuk negara-negara
lain seperti Malaysia dan Norwegia.Kesamaan tantangan kebutuhan energi yang dulu dengan
sekarang adalah permasalahan implementasi dan keyakinan.

Kelebihan Tenaga Angin

Ramah lingkungan- keuntungan terpenting dari tenaga angin adalah berkurangnya level emisi
karbon dioksida penyebab perubahan ikilm. Tenaga ini juga bebas dari polusi yang sering
diasosiasikan dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan nuklir.

Penyeimbang energi yang sangat baik -emisi karbon dioksida berhubungan dengan proses
produksi. Pemasangan dan penggunaan turbin angin selama rata-rata 20 tahun siklus hidup
'membayar kembali' terjadinya emisi setelah 3-6 bulan pertama-yang berarti lebih dari 19 tahun
produksi energi tanpa ongkos lingkungan.

Cepat menyebar-pembangunan ladang angin (wind farm) dapat diselesaikan dalam waktu
seminggu. Menara turbin, badan dan bilahan besi di pasang di atas permukaan beton bertulang
dengan menggunakan alat pemindah besar.

Sumber energi terbarukan dan dapat diandalkan- angin yang menjalankan turbin selalu gratis dan
tidak terkena dampak harga bahan bakar fosil yang fluktuatif. Tenaga ini juga tidak butuh untuk
ditambang, digali atau dipindahkan ke pembangkit listrik. Seiring meningkatnya harga bahan bakar
fosil, nilai tenaga angin juga meningkat dan biaya keseluruhan pembangkit akan menurun.

Selanjutnya, dalam proyek besar yang menggunakan turbin ukuran medium yang sudah disetujui,
tenaga angin mampu beroperasi hingga 98% secara konstan. Artinya hanya dua persen waktu
turun mesin untuk perbaikan- catatan yang jauh lebih baik dari yang bisa diharapkan dari
pembangkit listrik konvensional.

4. Perkembangan Energi Air


Energi air digunakan karena memiliki massa dan mampu mengalir. Air memiliki massa jenis 800
kali dibandingkan udara. Bahkan gerakan air yang lambat mampu diubah ke dalam bentuk energi
lain. Turbin air didesain untuk mendapatkan energi dari berbagai jenis reservoir, yang
diperhitungkan dari jumlah massa air, ketinggian, hingga kecepatan air. Energi air dimanfaatkan
dalam bentuk:

Bendungan pembangkit listrik. Yang terbesar adalah Three Gorges dam di China.

Mikrohidro yang dibangun untuk membangkitkan listrik hingga skala 100 kilowatt.
Umumnya dipakai di daerah terpencil yang memiliki banyak sumber air.

Run-of-the-river yang dibangun dengan memanfaatkan energi kinetik dari aliran air tanpa
membutuhkan reservoir air yang besar.
Seiring perkembangan zaman fungsi air bukan hanya digunakan untuk mengoptimalkan
tubuh manusia dan kehidupan makhluk hidup lainnya. Air juga dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi alternatif untuk menggantikan sumber energi konvensioanl yang semakin
menipis. Selain itu, air adalah sumber energi alternatif yang murah dan relatif mudah di
dapat. Memanfaatkan air secara optimal sebagai sumber energi sangat diperlukan, karena
air termasuk pada jenis energi ramah lingkungan.
Indonesia sangat cocok mengemban energi altenatif sebagai energi prioritas. Diketahui
cadangan minyak Indonesia pada tahun 2014 mencapai 3,7 miliar barel (cadangan
terbukti ), jika produksi minyak saat ini rata-rata 800.000 barel per hari, maka cadangan
terbukti tersebut dapat habis dalam 11 tahun. Sayangnya, ketergantungan masyarakat
terhadap energi prioritas berbahan bakar fosil sangat tinggi, ditambah masyarakat
Indonesia sangat lambat menerima pembaruan. Maka sikap pemerintah dalam
mengoptimalkan sumber energi harus terus dikembangkan. Namun tentu masalah
kebijakan juga menjadi pokok permasalahan kenapa pengembangan sumber energi tak
bekerja secara optimal.
Saat ini Indonesia menggunakan energi air untuk menghasilkan energi listrik yang dikenal
dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Walau sudah ada cukup lama, PLTA masih
menuai kontroversi yang berakibat pada kegagalan pengembangan. Menurut Direktorat
Jenderal EBTKE Kementrian ESDM, Rida Mulyana, terdapat 3 kendala dalam
pengembangan PLTA di Indonesia. Pertama, tarif yang belum sesuai dengan
perekonomian, sehingga lembaga peminjaman sulit mengeluarkan dana untuk memberikan
modal untuk pengembang. Kedua, banyak pengembang nakal yang menyalah gunakan izin
pengembangan dari pemerintah daerah sehingga proyek tak kunjung jalan. Ketiga, belum
akurnya presepsi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Selain itu
pembangunan sebuah PLTA membutuhkan waktu yang lama. Sebuah bendungan
dibutuhkan waktu sekitar 5 tahun dan belum melakukan pemasangan. Dilihat dari lamanya
pembangunan, wajar jika PLTA mengalami banyak hambatan. Kebijakan pemerintah
dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 2014 tentang mengatur tata kelola
sumber daya air memberi sedikit harapan bahwa pemanfaatan air telah digalakkan oleh
pemerintah. Pada masa pemerintahan Jokowi-JK , pemerintah menargetkan akan
membangun 50 unit, dan 29 unit dapat diselesaikan pada periode tersebut. Dan tentunya
sebagai masyarakat kita mau bahwa pembangunan tersebut dapat berjalan dengan lancar.
Kendala-kendala yang dialami pemerintah ketika melakukan pengembangan PLTA
berkaitan dengan keterbatasan sumber daya yang kita miliki. Selain karena biaya instalasi
dan biaya produk yang tinggi. Sumber energi alternatif belum dapat diandalakan dan belum
efisien. Air akan banyak ketika musim hujan namun akan berkurang ketika musim kemarau,
dan membuat debit air menurun sehingga kincir berputar lebih lemah. Hal tersebut belum
mendapat penyelesaian mengatasi pemanfaatan air ketika musim kemarau. Potensi tenaga
air di seluruh Indonesia diperkirakan sebesar 75684 MW mampu untuk untuk menjalankan
pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas 100 MW ke atas dengan jumlah sekitar 800
namun yang digunakan hanya 5,25 % air untuk listrik.
Bagi beberapa masyarakat awam yang tidak ikut terjun langsung dalam pemanfaatan air
sebagai sumber energi alternatif berpendapat bahwa pemanfaatan air di kampung-
kampung hanya di jalankan oleh kepala desa saja dan kurang sekali adanya tindak lanjut
pemerintah. Karena minimnya bantuan dari pemerintah maka penerapan yang dilakukan
terlalu sederhana. Masyarakat bergerak memajukan pemanfaatan air sebagai sumber
energi namun terhambat karena kurangnya kontribusi ataupun bantuan dari pemerintah.
Dan jika hanya menghandalkan pemahaman yang sederhana secara terus-menerus, maka
masyarakat akan terus tak paham mengenai pembaruan dalam pemanfaatan air. Menurut
mereka, mahalnya teknologi yang digunakan tidak semahal perhatian pemerintah kepada
masyarakat, karena hal yang wajar jika pemerintah memberikan apa yang dibutuhkan
masyarakat. Walaupun begitu mereka tahu bahwa di beberapa daerah tertinggal yang tidak
terjangkau oleh listrik pemerintah sudah memanfaatkan potensi air untuk menggerakan
dinamo yang menghasilkan listrik.
Banyak sungai dan danau air tawar yang ada di Indonesia merupakan modal awal untuk
mengemban energi air. Masalahnya kita juga perlu memperhatikan ekositem lingkungan
yang sudah ada, karena bisa saja energi yang seharusnya berguna malah akhirnya
merusak. Di analogikan seperti cerita Ryan. Dia sangat suka bermain futsal. Ketika
bermain futsal ia selalu lupa untuk makan terlebih dahulu. Untuk mengisi tenaga di saat
pertandingan futsal ia meminum extra joss sebagai sumber energi. Karena kebiasaannya
itu , suatu hari ia di bawa ke rumah sakit. Dan ternyata ia diagnosa menderita maag. Cerita
Ryan tersebut adalah gambaran dari pemanfaatan energi yang salah dan kurangnya
perhatian Ryan terhadap dirinya. Dia menggunakan energi tanpa memikirkan efek dan
kelangsungan energi tersebut bagi dirinya. Sama halnya dengan bumi, jika kita mengolah
tanpa memikirkan apa akibatnya otomatis ekosistem lingkungannya akan rusak dan
tentunya tidak ada yang bisa diolah lagi.
Menurut JK dalam sambutan pembukaan acara Tropical Landscapes Summit 2015: A
Global Investment Opportunity (27/04/2015) , ada 4 isu utama yang harus dimiliki sebuah
negara ingin dikatakan sebagai negara terhormat , yaitu demokrasi, penghormatan
terhadap HAM, ekonomi ramah lingkungan, dan keadilan serta memerangi kemiskinan.
Semua isu tersebut sebenarnya sudah dicanangkan di Indonesia. Mengenai ekonomi
ramah lingkungan, air sebagai sumber energi alternatif juga telah direalisasikan walaupun
belum optimal.
Upaya pemerintah bukan hanya sekadar pengembangan namun mengajak masyarakat
ikut aktif melihat bagaimana potensi dan keterbatasan yang kita miliki. JK menambahkan
bahwa pemerintah berjanji akan memberikan insentif pada produk energi ramah
lingkungan. Dengan pemberian insenitf diharapkan bahwa semua golongan masyarakat
dapat saling bekerja sama menciptakan pembaruan yang tidak merusak lingkungan.
Menanam pohon dan menghentikan pembabakan liar yang merusak ekosistem adalah
jenis upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Dengan banyak sekali pohon maka hal
tersebut dapat menambah persedian energi di bumi berupa air yang menjadi sumber
energi prioritas di masa depan. Melupakan bagaimana sulitnya untuk berjuang dalam suatu
pemikiran pembaruan, sinergi antara pemerintah dan masyarakat adalah hal yang paling
utama agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi.
Jadi untuk mengatasi menipisnya energi prioritas, Indonesia harus mempersiapkan
energi alternatif. Karena banyak sekali energi alternatif pemerintah dapat fokus pada satu
energi saja seperti air. Walaupun terlihat mudah namun pengembangan energi alternatif ini
cukup sulit karena mengalami banyak kendala yang dialami oleh pemerintah dan
keterbatasan sumber daya yang ada. Pengembangan PLTA seperti bendungan besar yang
di gunakan dapat memperlambat debit aliran air secara signifikan sehingga mempengaruhi
ekosistem sungai. Dan jika terus berlanjut tentu akan merusak ekosistem sungai. Upaya
bagaimana pengembangan PLTA dapat bermanfaat bagi manusia memang harus selalu
dikembangkan, namun upaya bagaimana alam yang menjadi sumber energi tidak rusak
juga perlu dipikirkan. JK mengatakan ekonomi ramah lingkungan di hargai dengan harga
yang mahal, maka apakah hal tersebut dapat menumbuhkan minat masyarakat yang
sejatinya tak menerima pembaruan yang merugikan ekonomi mereka, walau pemerintah
berjanji memberikan insentif terhadap produk ramah lingkungan, bukan berarti masyarakat
dapat menerimanya dengan mudah. Karena hal yang paling utama dalam kemajuan
negara adalah pemerintah yang dapat mensinergikan setiap pihak untuk sama-sama
meningkatkan sumber energi, bukan memanfaatkan tapi bekerja sama. Jika Indonesia bisa
melakukan hal itu, maka untuk beberapa tahun kedepan kita dapat menciptakan energi
yang ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomi yang sesuai dengan penghasilan
masyarakatnya.
Energi Air

Energi Hidroelectrik adalah energi air. Air bergerak menyimpan energi alami yang sangat besar,
apakah air bagian dari sungai yang mengalir atau ombak di lautan. Bayangkan kekuatan merusak
dari sungai yang merusak tempat penyimpanannya dan menyebabkan banjir atau ombak tinggi
yang merusak garis pantai pendek dan kamu dapat memvisualisasikan jumah kekuatan yang
terlibat.

Energi ini dapat dimanfaatkan dan dikonversikan menjadi listrik, dan pembangkit listrik tenaga air
tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Ini juga merupakan sumber energi terbarukan karena
air secara terus menerus mengisi ulang melalui siklus hidrologi bumi. Semua sistem
hidroelectrik membutuhkan sumber air mengalir tetap, seperti sungai atau anak sungai, tidak
seperti tenaga matahari dan angin, tenaga ini dapat menghasilkan tenaga terus menerus selama
24 jam setiap harinya.

Tenaga Ombak
Dewan Energi Dunia memprediksikan bahwa tenaga ombak dapat menghasilkan dua terawatts
energi setiap tahunnya. Ini dua kali lipat dari produksi listrik dunia saat ini dan setara dengan
energi yang dihasilkan oleh 2000 pembangkit listrik bertenaga minyak, gas, batu bara dan
nuklir. Total energi terbarukan di dalam laut, jika dapat dimanfaatkan, akan dapat memenuhi
kebutuhan energi dunia lebih dari 5000 kali. Tapi hingga kini pemanfaatan tenaga ombak masih
bersifat teori. Bahkan teknologinya masih belum dikembangkan, dan masih sangat awal untuk
memprediksikan secepat apa ini akan berkontribusi pada gambaran energi global.

Tenaga Sungai
Pada tahun 2003, 16 persen listrik dunia diproduksi oleh pembangkit listri tenaga air. Tenaga air
memanfaatkan energi air yang bergerak dari tingkat tinggi ke tingkat rendah

Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Indonesia

28 September 2015
Penulis: Administrator

Berdasarkan data Direktorat Energi Baru-Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM), beberapa tahun belakangan ini konsumsi energi Indonesia
meningkat hingga 7% per tahun. Untuk mengatasinya, pengembangan energi terbarukanlah
(renewable energy) menjadi solusi di indonesia. salah satunya dengan memanfaatkan energi
tenaga air, Selain energi terbarukan, energi ini pun menjadi salah satu sektor yang banyak
dikembangkan. Salah satunya, project pembangkit listrik Tenaga Air (PLTA) Lariang hasil
kerjasama PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) dengan SN Power (Norwegia) dan Aboitiz
Power (Filipina).

Pemenuhan kebutuhan tersebut tak cukup hanya mengandalkan energi fossil. Diperlukan adanya
upaya sistematis untuk mengembangkan potensi energi baru dan terbarukan yang jumlahnya
sangat berlimpah di Indonesia. Potensi besar tersebut antara lain berupa panas bumi, bahan bakar
nabati, coal bed methane (CBM), angin, matahari, hingga tenaga air (hydro energy).

Baik dari sisi legislasi maupun pemerintahan, dorongan untuk pemanfaatan energi terbarukan
sudah lebih dari cukup. Melalui Perpres No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional pemerintah
telah menginsruksikan agar dominasi energi mixed nasional yang saat ini berasal dari minyak bumi
secara bertahap diubah menjadi energi alternatif lainnya yang termasuk di dalamnya energi
terbarukan sebanyak 17% pada 2025 nanti.

Sangat wajar jika bisnis PLTA atau pembangkit listrik tenaga air mendapat dukungan pemerintah,
dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri ESDM Nomor 31 Tahun 2009 tentang harga pembelian
tenaga listrik oleh PT PLN (Persero) dari pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi
terbarukan skala kecil dan menengah.

Keunggulan dan kelemahan Perkembangan Energi Air


energi air pada dasarnya adalah sebuah kekuatan yang berasal dari energi air yang mengalir.
Tenaga air menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan sumber energi lainnya, tetapi
terdapat pula kelemahan yang juga harus dipaparkan. Mari kita mulai dengan keunggulannya.

Hal pertama yang perlu diketahui adalah tenaga air merupakan sumber energi bersih yang
terbarukan dan tidak mencemari planet kita dengan emisi CO2 yang berbahaya, tidak seperti
pembakaran pada bahan bakar fosil. Meskipun tenaga air tidak menimbulkan polusi udara dan
tidak berkontribusi pada masalah perubahan iklim seperti pada bahan bakar fosil, tenaga air tidak
sepenuhnya merupakan sumber energi ramah lingkungan. Hal ini akan dibahas pada bagian
selanjutnya artikel ini.

Tenaga air merupakan sumber energi yang jauh lebih stabil (konstan) dibandingkan dengan tenaga
angin dan tenaga surya karena setelah bendungan selesai dibangun listrik dapat diproduksi pada
tingkat stabil. Dan juga ketika permintaan listrik tidak tinggi, mudah untuk menghentikan
pembangkit listrik dan menjalankannya lagi di saat permintaan meningkat.

Setelah bendungan dibangun, mereka tidak hanya sangat efisien tetapi juga dirancang untuk
bertahan dalam waktu yang sangat lama, dengan biaya operasional dan pemeliharaan yang relatif
rendah. Pembangkit listrik tenaga air sebenarnya merupakan salah satu sumber energi yang
paling dapat diandalkan, dan energi terbarukan yang paling efisien dalam menjamin pasokan listrik
secara konstan di berbagai belahan dunia.

Pembangkit listrik tenaga air juga dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di
daerah tempat bendungan dibangun karena danau yang terbentuk di belakang bendungan tidak
hanya sering digunakan untuk tujuan irigasi tetapi juga untuk pariwisata dan rekreasi dalam bentuk
olahraga air, memancing, berenang, berperahu, dan jenis rekreasi lainnya. Dan tentu saja,
pemanfaatan tenaga air tidak menghasilkan limbah seperti pada beberapa sumber energi lain
(terutama bahan bakar fosil dan energi nuklir).

Ketika membicarakan kerugian tenaga air, banyak orang yang menunjuk kerusakan lingkungan
yang dapat terjadi sebagai hasil dari pembangunan bendungan. Misalnya bendungan tenaga air
dapat mengganggu aliran alami sungai yang dapat memiliki banyak dampak negatif pada
ekosistem sungai. Jika bendungan yang dibangun benar-benar besar, hal ini dapat menyebabkan
erosi, tanah longsor dan kerusakan geologi yang serius (kasus ini terjadi pada pembangunan
Three Gorges Dam di Cina dan Hoover Dam di Amerika Serikat). Hal ini juga dapat menyebabkan
banjir, dan kadang-kadang masyarakat setempat bahkan harus meninggalkan rumah mereka (ini
yang terjadi pada Three Gorges Dam yang mengakibatkan 1,24 juta orang mengungsi karena
banjir serius). Bendungan pembangkit listrik tenaga air juga dapat mengubah tingkat aliran, pola
aliran, suhu air, yang kesemuanya dapat memberikan efek yang sangat berbahaya terhadap satwa
liar.

Kekurangan tenaga air dari segi ekonomi meliputi biaya awal yang sangat besar untuk
membangun bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air, yang berarti bahwa pembangunan
pembangkit listrik tenaga air harus beroperasi setidaknya selama beberapa dekade sebelum mulai
membawa keuntungan. Juga, di saat kekeringan ketika tidak ada air yang cukup, tenaga air tidak
bisa menghasilkan energi listrik.

5. Perkembangan Biomassa
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui pross fotosintetik, baik berupa
produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan,
rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak. Selain digunakan
untuk tujuan primer serat, bahan pangan, pakan ternak, miyak nabati, bahan bangunan dan
sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar). Umum yang
digunakan sebagai bahan bakar adalah biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau
merupakan limbah setelah diambil produk primernya. Sumber energi biomassa mempunyai
beberapa kelebihan antara lain merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui
(renewable) sehingga dapat menyediakan sumber energi secara berkesinambungan
(suistainable). Di Indonesia, biomassa merupakan sumber daya alam yang sangat penting
dengan berbagai produk primer sebagai serat, kayu, minyak, bahan pangan dan lain-lain
yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik juga diekspor dan menjadi
tulang punggung penghasil devisa negara.
BIOMASSA SEBAGAI SUMBER ENERGI
Potensi biomassa di Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi jumlahnya
sangat melimpah. Limbah yang berasal dari hewan maupun tumbuhan semuanya potensial
untuk dikembangkan. Tanaman pangan dan perkebunan menghasilkan limbah yang cukup
besar, yang dapat dipergunakan untuk keperluan lain
seperti bahan bakar nabati. Pemanfaatan limbah sebagai
bahan bakar nabati memberi tiga keuntungan langsung.
Pertama, peningkatan efisiensi energi secara keseluruhan
karena kandungan energi yang terdapat pada limbah cukup
besar dan akan terbuang percuma jika tidak dimanfaatkan.
Kedua, penghematan biaya, karena seringkali membuang
limbah bisa lebih mahal dari pada memanfaatkannya.
Ketiga, mengurangi keperluan akan tempat penimbunan
sampah karena penyediaan tempat penimbunan akan
menjadi lebih sulit dan mahal, khususnya di daerah
perkotaan.
Selain pemanfaatan limbah, biomassa sebagai produk
utama untuk sumber energi juga akhir-akhir ini
dikembangkan secara pesat. Kelapa sawit, jarak, kedelai
merupakan beberapa jenis tanaman yang produk
utamanya sebagai bahan baku pembuatan biodiesel.
Sedangkan ubi kayu, jagung, sorghum, sago merupakan
tanaman-tanaman yang produknya sering ditujukan
sebagai bahan pembuatan bioethanol.

PEMANFAATAN ENERGI BIOMASSA


5.1. Biobriket
Briket adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengkonversi sumber energi
biomassa ke bentuk biomassa lain dengan cara dimampatkan sehingga bentuknya menjadi
lebih teratur. Briket yang terkenal adalah briket batubara namun tidak hanya batubara saja
yang bisa di bikin briket. Biomassa lain seperti sekam, arang sekam, serbuk gergaji, serbuk
kayu, dan limbah-limbah biomassa yang lainnya. Pembuatan briket tidak terlalu sulit, alat yang
digunakan juga tidak terlalu rumit. Di IPB terdapat banyak jenis-jenis mesin pengempa
briketmulai dari yang manual, semi mekanis, dan yang memakai mesin. Adapun cara untuk
membuat biobriket secara semi mekanis disajikan dalam bentuk video.

5.2. Gasifikasi
Secara sederhana, gasifikasi biomassa dapat didefinisikan sebagai proses konversi bahan
selulosa dalam suatu reaktor gasifikasi (gasifier) menjadi bahan bakar. Gas tersebut
dipergunakan sebagai bahan bakar motor untuk menggerakan generator pembangkit listrik.
Gasifikasi merupakan salah satu alternatif dalam rangka program penghematan dan
diversifikasi energi. Selain itu gasifikasi akan membantu mengatasi masalah penanganan dan
pemanfaatan limbah pertanian, perkebunan dan kehutanan. Ada tiga bagian utama perangkat
gasifikasi, yaitu : (a) unit pengkonversi bahan baku (umpan) menjadi gas, disebut reaktor
gasifikasi atau gasifier, (b)
unit pemurnian gas, (c) unit
pemanfaatan gas.

5.3. Pirolisa
Pirolisa adalah
penguraian biomassa
(lysis) karena panas (pyro)
pada suhu yang lebih dari
150oC. Pada proses
pirolisa terdapat beberapa
tingkatan proses, yaitu pirolisa primer dan
pirolisa sekunder. Pirolisa primer adalah
pirolisa yang terjadi pada bahan baku
(umpan), sedangkan pirolisa sekunder
adalah pirolisa yang terjadi atas partikel
dan gas/uap hasil pirolisa primer. Penting
diingat bahwa pirolisa adalah penguraian
karena panas, sehingga keberadaan
O2 dihindari pada proses tersebut karena
akan memicu reaksi pembakaran.

5.4. Liquification
Liquification merupakan proses perubahan wujud dari gas ke cairan dengan proses
kondensasi, biasanya melalui pendinginan, atau perubahan dari padat ke cairan dengan
peleburan, bisa juga dengan pemanasan atau penggilingan dan pencampuran dengan cairan
lain untuk memutuskan ikatan. Pada bidang energi liquification tejadi pada batubara dan gas
menjadi bentuk cairan untuk menghemat transportasi dan memudahkan dalam pemanfaatan.
5.5. Biokimia
Pemanfaatan energi biomassa yang lain adalah dengan cara proses biokimia. Contoh
proses yang termasuk ke dalam proses biokimia adalah hidrolisis, fermentasi dan an-aerobic
digestion. An-aerobic digestion adalah penguraian bahan organik atau selulosa menjadi
CH4 dan gas lain melalui proses biokimia. Adapun tahapan proses anaerobik digestion adalah
diperlihatkan pada Gambar .
Selain anaerobic digestion, proses pembuatan etanol dari biomassa tergolong dalam
konversi biokimiawi. Biomassa yang kaya dengan karbohidrat atau glukosa dapat difermentasi
sehingga terurai menjadi etanol dan CO2. Akan tetapi, karbohidrat harus mengalami
penguraian (hidrolisa) terlebih dahulu menjadi glukosa. Etanol hasil fermentasi pada umumnya
mempunyai kadar air yang tinggi dan tidak sesuai untuk pemanfaatannya sebagai bahan bakar
pengganti bensin. Etanol ini harus didistilasi sedemikian rupa mencapai kadar etanol di atas
99.5%.

Kelebihan Perkembangan Biomassa

1. Sumber energi terbarukan

2. Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil

3. Mengurangi polusi

Kekurangan Perkembangan Biomassa

1. Mahal

2. Sumber terbatas

3. Penyebab polusi

6. Perkembangan Gas Alam

Merupakan energi yang terbarukan dan harganya lebih terjangkau daripada bahan bakar minyak.
Dua produsen gas alam terbesar di dunia (Amerika Serikat dan Rusia) bersama-sama
berkontribusi hampir 40% dari total produksi gas dunia.
Negara Produsen Gas Alam Terbesar pada Tahun 2015:
Citra yang penting dari gas alam adalah bahwa bahan bakar ini memainkan peran yang signifikan
di kebanyakan sektor dalam perekonomian dunia (industri, pembangkit listrik, komersil dan di
tempat tinggal). Terlebih lagi, karena pada faktanya ada banyak cadangan gas alam di dunia -
yang dapat dikembangkan dan diproduksi tanpa membutuhkan investasi besar - gas alam
kemungkinan akan menjadi semakin penting di masa mendatang karena kebanyakan negara ingin
mengurangi ketergantungan pada sumber-sumber energi yang mahal dan tidak ramah lingkungan
seperti minyak. Saat ini, gas alam berkontribusi sekitar 23% dari sumber-sumber energi primer
dunia.

GAS ALAM DI INDONESIA


Produksi dan Konsumsi Gas di Indonesia

Indonesia memiki cadangan gas alam yang besar. Saat ini, negara ini memiliki cadangan gas
terbesar ketiga di wilayah Asia Pasifik (setelah Australia dan Republik Rakyat Tiongkok),
berkontribusi untuk 1,5% dari total cadangan gas dunia (BP Statistical Review of World Energy
2015).Kebanyakan pusat-pusat produksi gas Indonesia berlokasi di lepas pantai. Yang paling
besar di antaranya adalah:

1.Arun, Aceh (Sumatra)


2. Bontang (Kalimantan Timur)
3. Tangguh (Papua)
4. Pulau Natuna

Indonesia memproduksi sekitar dua kali lipat dari gas alam yang dikonsumsinya. Kendati begitu, ini
tidak berarti bahwa produksi gas domestik memenuhi permintaan gas domestik. Bahkan, ada
kekurangan gas untuk industri-industri domestik di Indonesia. Perusahaan Gas Negara (PGN)
belum mampu memenuhi permintaan domestik. Ini memiliki dampak-dampak yang memiliki
cakupan luas karena hal ini menyebabkan Perusahaan Listrik Negara (PLN), konsumen gas
domestik terbesar, mengalami kekurangan struktural suplai gas dan memaksa PLN untuk beralih
ke bahan-bahan bakar fosil - yang lebih mahal dan tidak ramah lingkungan - yang lain, seperti
minyak bumi, untuk menghasilkan listrik. Meskipun begitu, pemadaman listrik sering terjadi di
seluruh negeri (terutama di luar kota-kota besar Pulau Jawa), dan karenanya membebani industri-
industri negara ini. Terlebih lagi, hampir 80 juta penduduk Indonesia belum memiliki akses listrik
seperti yang ditunjukkan oleh persentase kelistrikan Indonesia yang relatif rendah pada 84,1% di
2014.

Pemerintah Indonesia bertujuan untuk membatasi ekspor gas negara ini dalam rangka
mengamankan suplai domestik sambil mendorong penggunaan gas alam sebagai sumber bahan
bakar untuk konsumsi industri dan personal.

Sebagian besar hasil produksi gas diekspor karena produksi gas negara ini didominasi oleh
perusahaan-perusahaan asing yang hanya bersedia untuk berinvestasi bila diizinkan mengekspor
komoditi ini. Saat ini, perusahaan-perusahaan asing, seperti CNOOC Limited, Total E&P Indonesia,
Conoco Philips, BP Tangguh, dan Exxon Mobil Oil Indonesia, berkontribusi untuk sekitar 87% dari
produksi gas alam Indonesia. Sisa 13% diproduksi oleh Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) Pertamina. Sekitar setengah dari total hasil produksi gas dijual secara domestik.

Tabel di bawah mengindikasikan baik produksi maupun konsumsi gas di Indonesia selama satu
dekade terakhir.

EKSPOR GAS INDONESIA


Sepanjang sejarahnya, produksi gas Indonesia selalu ditujukan untuk pasar ekspor. Kendati
begitu, penurunan produksi minyak domestik dikombinasikan dengan peningkatan harga minyak
internasional, membuat Pemerintah memutuskan untuk melakukan usaha-usaha untuk
memperbesar penggunaan gas domestik dari pertengahan 2000an sampai saat ini. Di beberapa
tahun terakhir penggunaan gas telah meningkat dengan subur dan menurunkan ekspor namun
fasilitas-fasilitas infrastruktur yang terbatas dalam jaringan transmisi dan distribusi Indonesia
memperumit perkembangan lebih lanjut dari konsumsi domestik. Infrastruktur layak yang
terbatas ikut disebabkan karena kurangnya investasi namun juga karena kondisi geografis negara
ini. Distribusi dengan tanker lebih mudah dibandingkan jaringan pipa karena cadangan-cadangan
gas alam yang penting berlokasi di lepas pantai, jauh dari pusat-pusat permintaan gas yang besar.

Setelah Qatar, Malaysia dan Australia, Indonesia saat ini adalah eksportir gas alam cair (liquefied
natural gas/LNG) terbesar keempat di dunia. Hal ini tidak berarti - seperti yang disebutkan di atas -
bahwa permintaan domestik dapat dipenuhi oleh produksi domestik. Akibatnya, Indonesia perlu
mengimpor LNG dari luar negeri supaya tidak menganggu komitmen ekspor. Diperkirakan bahwa
pada tahun 2017 suplai-suplai tambahan dari ladang-ladang gas baru Indonesia akan dapat
menggantikan impor.
Indonesia, sebelumnya eksportir LNG terbesar, mengalami penurunan pangsa pasar LNG global,
sebagian karena reorientasi kebijakan Pemerintah Indoensia di pertengahan2000an yang
menargetkan lebih banyak suplai gas untuk pasar domestik dalam konteks meningkatkan
penggunaan gas sebagai sebuah sumber energi (dengan mengurangi ketergantungan terhadap
minyak). Namun, penurunan ini juga terjadi karena kurangnya investasi jangka panjang baik dalam
eksplorasi maupun pengembangan ladang-ladang gas negara ini.

Pada akhir tahun 2014, Indonesian Petroleum Association (IPA) menyatakan bahwa lembaga ini
memprediksi investasi (untuk eksplorasi) dalam sektor gas Indonesia akan turun 20% di 2015
(terutama karena rendahnya harga-harga energi). Selain itu, di akhir tahun 2014, Chevron Pacific
Indonesia (anak perusahaan dari raksasa minyak dan gas yang bermarkas di Amerika Serikat
Chevron Corp) menunda proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) senilai 12 miliar dollar
Amerika Serikat di Selat Makasar di Kalimantan Selatan karena isu-isu perizinan dan karena
perusahaan ini membutuhkan lebih banyak waktu untuk merevisi perhitungan setelah penemuan
cadangan-cadangan gas baru.

Sejumlah kontrak ekspor jangka panjang yang ditandatangani di awal dan pertengahan 2000-an
dihargai di bawah harga pasar, berarti Indonesia kehilangan pendapatan berjumlah signifikan.
Daripada menghubungkan tingkat kontrak dengan harga pasar gas yang berfluktuasi, sebuah
harga tetap disetujui yang kemudian segera menjadi tidak sesuai lagi karena harga pasar (yang
naik). Pemerintah Indonesia telah berusaha merenegosiasi kontrak-kontrak jangka panjang
tersebut dalam rangka mendapatkan lebih banyak keuntungan finansial. Kendati begitu, dari
perspektif para pelaku bisnis jelas niat merenegosiasi kontrak bukanlah pilihan yang terbaik
(karena menyebabkan ketidakpastian mengenai komitmen Pemerintah Indonesia untuk
menghormati kontrak yang telah ditandatangani). Tujuan-tujuan ekspor LNG utama Indoneisa
adalah Jepang, Korea Selatan dan Taiwan.

PROYEKSI MASA MENDATANG UNTUK SEKTOR GAS INDONESIA


Perekonomian Indonesia yang berekspansi dikombinasikan dengan niat Pemerintah untuk
menurunkan ketergantungan pada minyak sebagai sumber suplai energi dalam industri-industri,
pembangkit listrik dan transportasi akan menyebabkan permintaan domestik untuk gas untuk
meningkat di masa mendatang. Negara ini memiliki cadangan gas berlimpah yang dapat
mensuplai Indonesia dan juga pasar ekspor luar negeri untuk banyak dekade di masa mendatang.
Namun, dalam rangka mencapai sektor gas yang efisien dan produktif, investasi skala besar baik
dalam eksplorasi maupun infrastruktur (distribusional) akan dibutuhkan. Dalam rangka menarik
lebih banyak investasi asing, sistem peraturan dan kerangka hukum yang jelas dan mendukung
dibutuhkan.
Pada akhir 2015 I Gusti Nyoman Wiratmaja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi dari
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan
investasi bernilai lebih dari 32 miliar dollar Amerika Serikat (kebanyakan dari sektor swasta) untuk
penyulingan-penyulingan gas alam, dan infrastruktur yang berhubungan dengan gas dalam rangka
memenuhi permintaan gas domestik pada 2025 (terutama untuk pembangkit-pembangkit listrik dan
pabrik-pabrik pupuk). Permintaan gas Indonesia diperkirakan untuk naik dari 6,102 juta standar
kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) di 2015 menjadi 8,854 mmscfd di
2025 dengan permintaan yang sebagian besar berasal dari Pulau Jawa dan Bali. Tanpa
memberikan detail-detail yang jelas, Wiratmaja menambahkan bahwa ada insentif-insentif untuk
sektor swasta yang berinvestasi dalam industri gas domestik.

Kelebihan dan Kelemahan Perkembangan Energi Gas Alam

Keuntungan dari Gas Alam

Dalam hal tertentu, gas alam dapat menjadi sumber daya terbarukan. Di tempat-tempat seperti
tempat pembuangan sampah itu dibuat dari materi degradable di tempat sampah. Seperti minyak
bumi, gas alam adalah bahan bakar fosil dalam arti termogenik, namun dianggap lebih ramah
lingkungan karena emisinya rendah setelah pembakaran (Anda dapat membakar gas alam di
rumah Anda tanpa efek samping, tetapi Anda tidak dapat menjalankan mobil ruangan tanpa
sekarat!). Ia memancarkan 60-90% lebih sedikit polutan asap. Salah satu fakta yang paling penting
tentang gas alam adalah bahwa sebagian besar cadangan alam ladang gas alam kurang
dimanfaatkan.

Kekurangan Gas Alam

Seperti bahan bakar fosil lainnya, gas alam masih membuat emisi gas rumah kaca. Dalam arti
penggunaan skala besar,gas dari tempat pembungan sampah tidak akan mampu memenuhi
permintaan dank arena itu akan bergantung pada bentuk non terbarukan gas.

Gas alam sangat stabil dan bisa berbahaya ditangani atau diangkut sembarangan. Gas alam sejati
berwarna, tidak berasa dan hambar,yang membuat deteksi kebocoran yang sangat sulit.

7. Perkembangan Energi Pasang surut

Energi pasang surut

energi yang dihasilkan dari pasang surut air laut dan menjadikannya energi dalam bentuk lain,
terutama listrik. Energi pasang surut merupakan salah satu jenis energi terbarukan yang relatif
lebih mudah diprediksi jumlahnya dibandingkan energi angin dan energi surya. Pemanfaatannya
saat ini belum luas karena tingginya biaya awal dan terbatasnya lokasi yang memiliki pasang surut
yang mencukupi. Penelitian dan pengembangan lebih lanjut terus dilakukan untuk meningkatkan
efisiensi dan batas kritis energi yang dihasilkannya sehingga didapatkan berbagai metode untuk
mengekstraksi energi jenis ini.

Dalam sejarahnya, energi pasang surut telah digunakan di Eropa dan pantai timur Amerika Utara
dalam bentuk turbin, mengubahnya menjadi energi mekanik dan digunakan untuk
menggiling gandum.[2][3][4] Baru pada abad ke 19, proses ini digunakan untuk menghasilkan listrik.
[5]
Pembangkit listrik tenaga pasang surut skala besar pertama di dunia adalah Rance Tidal Power
Station yang dibangun di Prancis dan mulai beroperasi sejak tahun 1966.

Permasalahan Perkembangan Energi Pasang Surut

Dampak ekologi

Korosi
Fouling

Anda mungkin juga menyukai