Mata Kuliah :
Pendidikan Kesehatan Gigi
Belajar Mengajar
Dosen Pengajar :
DR. Waljuni Asturrahman,SKM, MPd
Disusun Oleh :
Kelompok 2 :
1. Aisya Ramadanti P07125116175
2. Bella Ajeng Pratiwi P07125116179
3. Mitha Amalia P07125116190
4. Muhammad Fajar Nursyamsi P07125116192
5. Nur Afriyanti P07125116199
6. Rima Tria Kusuma P07125116204
7. Saidah Wardani P07125116208
8. Vergie Laraswaty P07125116212
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN GIGI
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, Karena berkat rahmat dan hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
yang telah membantu dan memberi dorongan moril maupun materil kepada penulis selama
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada seluruh pihak-pihak yang membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapat banyak hambatan dan kesulitan,
namun karena adanya kemauan dan tekad yang kuat akhirnya makalah ini dapat penulis
selesaikan.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca
umumnya.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Belajar Mengajar.........................................................................................3
BAB III......................................................................................................................................6
PENUTUP.................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................6
3.2 Saran.................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif
mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Harapan yang selalu
dituntut guru adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai anak
didik secara tuntas. Ini merupakan masalah sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan ini
bukan hanya dikarenakan ahak didik merupakan makhluk individu dengan segala
keunikan, tetapi mereka juga sebagai makhluk social dengan latar belakang yang
berlainan.
Ada tiga aspek yang membedakan anak didik yang satu dengan yang lain, yaitu
aspek intelektual, psikologi, dan biologis. Ketiga aspek tersebut diakui sebagai akar
permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan tingkah laku anak didik
disekolah.hal ini menjadi tugas yang cukup berat bagi guru dalam pengelolaan kelas.
Akibat kegagalan guru dalam mengelola kelas, tujuan pengajaran akan sukar dicapai.
Dengan pengelolaan kelas yang baik, tujuan pembelajaran dapat dicapai tanpa
menemukan kendala yang berarti. Tetapi pengelolaan kelas yang baik tidak selamanya
dapat dipertahankan, ini disebabkan pada kondisi tertentu ada gangguan yang tidak
dikehendaki dengan tiba-tiba. Suatu gangguan yang datang dengan tiba-tiba dan diluar
kemampuan guru adalah kendala spontanitas dalam pengelolaan kelas akibatnya
suasana akan terganggu dan konsentrasi anak didikpun akan pecah.
Masalah lain yang sering digunakan guru adalah masalah pendekatan, karena dapat
mempengaruhi hasil kegiatan belajar mengajar. Karena dapat mempengaruhi hasil
kegiatan belajar mengajar, maka guru tidak sembarangan memilih dan
menggunakannya. Maka penting untuk mengenal suatu baha untuk kepentingan
pemilihan pendekatan.
Media sumber belajar adalah alat bantu yang berguna dalam kegiatan belajar
mengajar. Kesulitan anak didik memehami konsep dan prinsip-prinsip tertentu dapat
diatasi dengan bantuan alat bantu. Bahkan alat bantu diakui dapat melahirkan umpan
balik yang baik dari anak didik.
Pengembangan variasi pengajaran salah satunya adalah memanfaatkan variasi alat
bantu, dalam hal ini variasi media pandang, variasi media dengar, maupun variasi
media taktil. Tujuan yang hendak dicapai adalah meningkatkan dan memelihara
1
perhatian anak didik terhadap relevensi KBM, memberikan kesempatan kemungkinan
berfungsinya motivasi, membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah, dan
mendorong anak didik untuk belajar.
Tujuan pembelajaran akan dapat tercapai dengan penggunaan metode yang tepat,
sesuai dengan standart keberhasilan yang terpatri di dalam suatu tujuan. Dalam
mengajar, sering ditemukan mengkombinasikan beberapa macam metode.
Penggabunga metode ini dimaksudkan untuk menggairahkan belajar anak didik.
Dengan bergairahnya belajar, maka anak didik tidak akan merasa sukar dalam
mencapai tujuan pengajaran.
Dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah
berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dapat diketahui
setelah diadakannya evaluasi. Jika hanya 75% atau lebih dari jumlah anak didik yang
mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang(di bawah taraf
minimal), maka proses KBM berikutnya hendaknya bersifat perbaika (remedial).
Demikianlah beberapa permasalahan yang diuraikan secara umum untuk
memberikan pemahaman awal terhadap pembaca.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tujuan
Menurut Roestyah tujuan pengajaran adalah deskripsi tentang penampilan
perilaku murid-murid yang kita harapkan setelah mereka mempelajari bahan
pelajaran yang kita ajarkan. Suatu tujuan pengajaran mengatakan suatu hasil yang
kita harapkan dari pengajaran itu dan bukan sekedar proses dari pengajaran itu
sendiri.
2. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar
mengajar. Bahan pelajaran mencakup Bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran
pelengkap. Bahan pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang
studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan profesinya. Sedangkan bahan pelajaran
pelengkap bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang guru.
3. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala
sesuatu yang diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah
interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Di dalam kegiatan ini anak
didik dibimbing untuk aktif dalam proses belajar sehingga meteri yang disampaikan
bisa diterima siswa.
4. Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan oleh guru dan penggunaan
bervariasi sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pengunaan metode yang tepat
akan mempengaruhi proses belajar serta tujuan yang hendak dicapai di akhir proses
belajar.
5. Alat
Alat adalah segala sesuatu yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan
pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan
pengajaran alat mempunyai fungsi yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai
pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan dan alat sebagi tujuan. Alat sendiri
terbagi dua yakni, alat dan alat bantu pengajaran. Yang dimaksud alat adalah
suruhan, perintah, larangan dan sebagainya. Sedangkan alat bantu pengajaran adalah
papan tulis, batu kapur, diagram dsb.
4
6. Sumber
Udin Saripudin dan Rusatana mengatakan sumber adalah sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk
belajar seseorang. Jadi, sumber belajar merupkan bahan/ materi untuk menambah
ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi si pelajar.
7. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari
sesuatu. Evaluasi pendidikan sendiri bermakna suatu proses untuk menentukan nilai
sebagai sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala yang ada hubungannya dengan
pendidikan.
a. Tujuan umum evaluasi :
Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam
mencapai tujuan yang diharapkan.
Memungkinkan pendidik/ guru menilai aktivitas atau pengalaman yang
didapat
Menilai metode mengajar yang digunakan
b. Tujuan khusus evaluasi
Merangsang kegiatan siswa
Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan
Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan dan
bakat siswa yang bersangkutan
Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan
orang tua dalam lembaga pendidikan
Untuk memperbaiki mutu pelajaran dan metode mengajar.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Belajar mengajar merupakan suatu proses adanya interaksi antara anak didik dan
guru mengenai tranfer pengetahuan nilai-nilai dan sikap dalam kegiatan pendidikan di
kelas. Peranan guru sebagai pembimbing bertolak dari banyak anak didik yang
bermasalah. Dalam belajar ada anak didik yang cepat menerima pelajaran, ada yang
sedang dan ada yang lamban menerima pelajaran. Ketiga tipe belajar anak didik ini
menghendaki agar guru yang mengatur strategi pengajaran yang sesuai dengan gaya-
gaya belajar anak didik. Akhirnya, bila hakikat belajar adalah perubahan maka
mengajar adalah proses pengaturan yang dilakukan oleh guru.
Mengajar adalah kegiatan penyampaian pesan berupa pengetahuan, keterampilan
dan penanaman sikap-sikap tertentu dari guru kepada peserta didik. Mengajar sebagai
penciptaan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.
Sistem lingkungan dalam proses belajar akan saling mempengaruhi antar komponen
seperti tujuan instruksional yang ingin dicapai, guru dan peserta didik yang memainkan
peranan senada dalam hubungan sosial tertentu, materi yang diajarkan, bentuk kegiatan
yang dilaksanakan serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia.
3.2 Saran
Semoga makalah kami ini bisa bermanfaat bagi manusia kelak. Dan kami juga
meminta saran dari para pembaca sehingga makalah kami tidak berhenti disini saja tapi
bisa mengikuti zaman kelak.
6
DAFTAR PUSTAKA