PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
KAJIAN TEORI
Dari segi efek dan dampak yang ditlinbulkan pada para pemakai
narkoba dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan /jenis:
1. Upper
2. Downer
Downer adalah golongan narkoba yang dapat membuat orang yang
memakai jenis narkoba itu jadi tenang dengan sifatnya yang
menenangkan / sedatif seperti obat tidur (hipnotik) dan obat anti rasa
cemas.
3. Halusinogen
Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau orang yang
dituakan. Namun umumnya di masyarakat pengertian orang tua itu
adalah orang yang telah melahirkan kita yaitu Ibu dan Bapak. Ibu dan
bapak selain telah melahirkan kita ke dunia mi, ibu dan bapak juga yang
mengasuh dan yang telah membimbing anaknya dengan cara
memberikan contoh yang baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari,
selain itu orang tua juga telah memperkenalkan anaknya kedalam hal-hal
yang terdapat di dunia mi dan menjawab secara jelas tentang sesuatu
yang tidak dimengerti oleh anak. Maka pengetahuan yang pertama
diterima oleh anak adalah dan orang tuanya. Karena orang tua adalah
pusat kehidupan rohani si anak dan sebagai penyebab berkenalnya
dengan alam luar, maka setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya
dikemudian ban terpengaruh oleh sikapnya terhadap orang tuanya di
permulaan hidupnya dahulu. Jadi, orangtua atau ibu dan bapak
memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan
anak-anak. Sejak seorang anak lahir, ibunyalah yang selalu ada di
sampingnya. Oleh karena itu ia meniru perangai ibunya dan biasanya
seorang anak lebih cinta kepada ibunya, apabila ibu itu menjalankan
tugasnya dengan baik dan penuh kasih sayang. Ibu merupakan orang
yang mula-mula dikenal anak yang menjadi temanya dan yang pertama
untuk dipercayainya.
PEMBAHASAN
Tidak ada suatu kata untuk mencegah, namun yang perlu dilakukan
adalah upaya pemberian informasi tentang bahaya narkoba. Pada tingkat
tertentu, sebaiknya anak diberikan penjelasan mengenai bahaya
penyalahgunaan narkoba. Untuk anak sekolah dasar, pengetahuan yang
disampaikan tentunya berbeda dengan anak usia sekolah lanjutan
pertama apalagi lanjutan atas.
Orangtua perlu tahu siapa saja teman anaknya; kemana mereka pergi,
dan apa saja kegiatan mereka. Bila anak membawa teman kerumah,
bergabunglah dengan mereka. Tanyailah dimana mereka tinggal, apa
saja kegiatan mereka pada waktu luang dan bagaimana kabar
orangtua mereka. Pembiasaan-pembiasaan ini akan membuat anak
maupun teman-temannya menjadi akrab dengan orangtua dan
menganggap orangtua sebagai bagian dari kelompok mereka. Dan
tetaplah bangun sampai saat anak pulang pada waktu malam.
1. Pencegahan Primer
2. Pencegahan Sekunder
1. Upaya pre-emtif
2. Upaya preventif
5. Jangan menyalahkan
1. Kembangkan hoby yang ada pada diri kita, misalnya olah raga, musik,
melukis, menari, menyanyi, panjat tebing, pecinta alam dll.
3. Bentuk kelompok teman atas dasar minat yang sama dan kegiatan
yang positif
PENUTUP
1. Kesimpulan
5. Orang tua harus tau siapa saja teman anaknya, kemana mereka pergi,
dan apa saja kegiatan anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
www.bnn.go.id/konten.php
one.indoskripsi.com/click/272/0
www.g-excess.com/id/kesehatan/narkoba
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
untuk menciptakan susana sekolah yang aman dan tertib sehingga akan terhindar
bertambah keruh permasalahan (silakan baca juga tulisan Antara Hukuman dan
ditangkal. Pihak sekolah tidak boleh berputus asa bila menghadapi peserta didik
banyak melanggar disiplin dan tata tertib sekolah. Dr. D.J. Schwart memberikan
Ingat, bahwa dalam setiap situasi selalu ada segi baik dan positif. Temukan
segi positif itu dan buang keputusasaan.
Keempat pedoman di atas dapat kita pakai untuk menindaklanjuti jika terjadi
pelanggaran terhadap disiplin dan tata tertib sekolah. Nursisto (2002) menjabarkan
jenis-jenis pelanggaran yang sering dilakukan oleh peserta didik, misalnya aksi
corat-coret, membawa alat main atau bacaan/gambar porno, merokok atau terlibat
4. Dilakukan kerja bakti massal setiap akhir semester atau akhir tahun
pelajaran.
5. Dicantumkannya sanksi yang jelas dan mendidik bagi peserta didik yang
melakukan corat-coret di dinding dan di meja kelas.
6. Diberikan tugas oleh guru agar peserta didik membuat karangan bagi mereka
yang melakukan corat-coret.
3. Memperhatikan kondisi dan tingkah laku peserta didik pada saat proses
pembelajaran.
4. Sesekali memberikan pertanyaan kepada peserta didik sehingga tidak
membuat kesempatan baginya untuk melakukan hal-hal yang tidak
diinginkan.
7. Guru bimbingan dan konseling dan guru pendidikan agama mengambil peran
dan berinisiatif untuk menyadarkan peserta didik agar jangan melakukan hal-
hal yang terlarang.
3. Melakukan kerja sama dengan pihak lain di luar sekolah, misalnya warga
masyarakat, pemerintah setempat, dan aparat kepolisian.
4. Memberikan laporan secepatnya kepada orang tua peserta didik bila terjadi
tanda-tanda peserta didik melakukan penyimpangan dari tata tertib sekolah
yang berhubungan dengan merokok atau mengonsumsi narkoba.
7. Orang tua peserta didik diminta mengisi surat pernyataan bahwa bila
ternyata anaknya terlibat dalam pelanggaran merokok dan narkoba tadi
dapat dikeluarkan dari sekolah.