PENDAHULUAN
Darah adalah cairan yang berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh darah. Volume
darah manusia 7 % dari berat badan atau 5 liter untuk laki-laki dan 4,5 liter untuk perempuan.
Penyimpanan darah dapat dilakukan dengan memberikan natrium nisrat atau natrium oksalat,
karena garam-garam ini menyingkirkan ion-ion kalsium dari darah yang berperan yang berperan
Golongan darah manusia terbagi menjadi 4 golongan, yaitu A, B, AB dan O. Dalam hal ini
di dalam eritrosit terdapat antigen dan aglutinogen, sedangkan dalam serumnya terkandung zat anti
yang disebut sebagai antibody dan agglutinin. Golongan darah manusia bersifat herediter yang
ditentukan oleh alel ganda. Sistem penggolongan darah yang umum dikenal dalam system ABO.
Adapun tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah :
1
BAB II
DASAR TEORI
Karl Landsteiner (1900), seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4 golongan
darah dalam sistem ABO dengan cara memeriksa golongan darah beberapa teman sekerjanya.
Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan mereaksikan sel darah merah dengan serum dari
para donor. Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan
golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal dengan
golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah merah yang
disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut golongan O (Arif, 2010).
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis
karbohidrat dan protein pada permukaan membrane sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah
yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus ( factor Rh ) (Annisugiyarti, 2012).
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung
dalam darahnya. Individu dengan golongan darah A, memiliki sel darah merah dengan antigen A
dipermukaan membrane sel dan menghasilkan antibody terhadap antigen B dalam serum darahnya.
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan
menghasilkan antibody terhadap antigen A dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah
AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibody terhadap
antigen A atau B. Sedangkan individu dengan golongan darah O (nol) memiliki sel darah tanpa
Darah mempunyai fungsi antara lain: mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh,
seluruh tubuh, mengangkut sisa-sisa sari makanan dari seluruh jaringan tubuh ke alat-alat
eksresi,mengangkut hormone dari kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu, mengangkut air untuk
diedarkan ke seluruh tubuh, menjaga stabilitas tubuh dengan memindahkan panas yang dihasilkan
2
oleh alat-alat tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh yang tidak aktif, menjaga tubuh dari infeksi kuman
Penggupalan darah terjadi karena fibrinogen (protein yang larut dalam plasma) diubah
menjadi fibrin yang berupa jarring-jaring. Perubahan tersebut disebabkan oleh thrombin yang
terdapat dalam darah sebagai pritrombin. Pembentukan thrombin dari protrombin tergantung pada
Keempat golongan darah itu ditentukanoleh 3 macam alela yang diberi symbol I (isoaglutinogen):
gen IA pembentuk aglutinogen A, gen IB pembentuk aglutinogen B, gen IO yang tidak dapat
Menurut (Muh. Fadlun, 2011), penentuan golongan darah bagi manusia penting untuk
1. Tranfusi darah jika ia anemia atau kurang darah ketika sakit keras , kecelakaan, tentu mereka
2. Untuk menentukan genetisnya ia bergolongan darah apa, jika ia kawin dapat ditentukan anaknya,
jika tidak sesuai silsilahnya maka harus dipertanyakan keturunannya ditahun terakhir ini golongan
darah bisa digunakan untuk pola pola psikologis seseorang , biasanya jika wawancara pekerjaan /
3. Dari data golongan darah ternyata orang eropa umumnya bergolongan darah A atau AB sedang
Seorang disebut donor jika ia memberikan darah ke orang lain/ menyumbang darah. Seorang
donor yang diperhatikan adalah ia punya aglutinogen apa karena yang diperlukan dalam tranfusi itu
sel darah bukan plasma darah, jadi karena perlu sel darah dan sel darah mengandung aglitinogen
maka aglutinogen pendonor mutlak harus diketahui supaya sesuai dengan resipiennya. Perlu
diketahui ketika terjadi tranfusi darah / donor darah , plasma darah itu ditinggal tidak ikut di tranfusi
3
ke dalam resipien yang didonorkan hanya sel darahnya maka harus tahu aglutinogennya, tidak perlu
Resepien adalah seorang yang menerima darah dari orang lain karena ia kekurangan darah,
yang diperhatikan seorang sebagai resipien adalah kebalikan dari donor, ia punya aglutinin apa di
plasma darahnya, ia punya a atau b , atau bahkan tidak punya agglutinin, karena aglutinin di plasma
itu penghancur aglutinogen di sel maka sekarang jadi mudah di analisa, ketika resipien tidak punya
aglutinin maka ia tak punya mesin penghancur, oleh karena itu, resipien di beri sel darah yang
aglutinogennya apa saja. Contohnya , jika ia bergologan darah A punya aglutinin b didonor oleh
darah O yang tidak punya aglutinogen apa apa di sel darahnya sehingga tidak ada yang dihancurkan
maka tidak akan ada masalah. Jika seorang bergolongan darah O diberi darah bergolongan darah B
akan fatal akibatnya karena sel darah yang mengandung aglutinogen B itu akan dihancurkan oleh
Pada transfusi darah dari orang ke orang, darah donor dan darah resipien normalnya
diklasifikasikan ke dalam empat tipe O-A-B utama, bergantung pada ada atau tidaknya kedua
aglutinogen yaitu aglutinogen A dan B. Bila tidak terdapat aglutinogen A ataupun B, golongan
darahnya adalah golongan O. Bila hanya terdapat aglutinogen tipe A, darahnya adalah golongan A.
Bila hanya terdapat aglutinogen B darahnya adalah golongan B. Dan bila terdapat aglutinogen A
dan B darahnya adalah golongan AB. Prevalensi berbagai golongan darah di antara bangsa kulit
Golongan Presentase
darah
O 47%
A 41%
B 9%
4
AB 3%
BAB III
METODE PRATIKUM
Kaca objek
Lancet
Kapas
5
Alkohol
Tusuk gigi
Serum anti A dan B
2. Cara Kerja
BAB IV
Serum
No Nama Praktikan Gol. Darah
Anti A Anti B
1 Muhammad Syahrir A Menggumpal Tidak Menggumpal A
2 Jordy Joshua J Menggumpal Tidak Menggumpal A
4.2. Pembahasan
Untuk menentukan golongan darah seseorang adalah dengan mencocokkan ketentuan sebagai
berikut :
1. Bila sample darah + zat anti A = menggumpal, tetapi bila sample darah + zat anti B =
6
2. Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal, tetapi bila sample darah + zat anti B
3. Bila sample darah + zat anti A = menggumpal dan bila sample darah + zat anti B =
4. Bila sample darah + zat anti A = tidak menggumpal dan bila sample darah + zat anti B
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
3. Golongan darah dapat diketahui dengan tes golongan darah menggunakan anti serum A dan anti
serum B.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://wikipedia.com
http://www.pustaka-deptan.go.id/agritek/ntbr0111.pd