Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

PT.GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK

SELAMA PERIODE 2014/2013

Eka Shelcilia Ningsi


Akuntansi D (14 13 170)
Universitas Atma Jaya Makassar
Email: ekashelcilia@yahoo.co.id

I. PENDAHULUAN

Dunia penerbangan di Indonesia dari tahun ke tahun umumnya menunjukkan perkembangan yang

pesat. Salah satu maskapai penerbangan di Indonesia adalah PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Badan

usaha yang merupakan satu-satunya badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak dibidang

maskapai penerbangan tersebut terus melakukan perbaikan dari berbagai sisi. Salah satunya dengan

penyelesaian seluruh restrukturisasi utang perusahaan yang mengantarkan PT. Garuda Indonesia (Persero)

Tbk melakukan IPO di bursa pada 11 februari 2011 dengan kode GIAA. Initial Public Offering (IPO) atau

penawaran umum perdana terjadi ketika emiten melakukan penawaran efek untuk 2 pertama kalinya

kepada masyarakat umum (publik) melalui pasar modal (Ritter, 1998).

BUMN memerlukan dana untuk melakukan ekspansi dan going concern dimana kebutuhan dana

ini dapat diperoleh melalui laba ditahan dan peningkatan modal disetor. Laba ditahan perusahaan tidak

besar setiap tahunnya karena BUMN diharapkan pemerintah untuk membagikan dividen sehingga ada

tambahan dana APBN selain pajak. BUMN tidak bisa mengharapkan penambahan modal disetor dengan

penyuntikan dana dari pemerintah karena penyuntikan dana memerlukan proses hukum yang panjang

serta kemampuan pemerintah dalam menyediakan dana dan akhirnya pemerintah juga harus menambah

hutang (Astuti,2014). Sehingga langkah PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebagai BUMN yang

melakukan penerbitan saham ke publik atau IPO dapat mengatasi keterbatasan-keterbatasan tersebut.

Harga IPO yang ditetapkan saat itu adalah sebesar Rp 750, sedangkan minat investor sepertinya

tidak sesuai dengan penetapan IPO yang mempunyai harga penutupan pada hari pertama sebesar Rp 620.

Sehingga Initial Return PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk menjadi negatif sebesar 17,33%. Initial
Return yang diperoleh berkaitan dengan kinerja keuangannya. Initial return saham perusahaan yang

menguntungkan investor dipengaruhi oleh kinerja saham perusahaan yang merupakan dampak dari

kinerja keuangan yang baik. Investor dalam hal ini mengalami kerugian akibat tingkat pengembalian

yang negatif dan dapat terealisasi apabila investor menjual sahamnya. Namun, meski belum mencapai

IPO, dalam penelitian Astuti (2014) menyebutkan adanya penambahan modal dari pelaksanaan IPO yang

telah memperbaiki fundamental keuangan 3 perusahaan, termasuk arus kas untuk aktivitasi investasi bagi

peremajaan armada dan peningkatan penumpang serta efisiensi biaya operasional secara keseluruhan.

Akibat perubahan jenis perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, PT.

Garuda Indonesia (Persero) Tbk membutuhkan investor sebagai upaya untuk mendapatkan modal melalui

penjualan saham. Untuk mendapatkan investor, PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk harus menunjukkan

kinerja perusahaan yang baik yang salah satunya adalah kinerja dalam aspek keuangan. Selain itu BUMN

sebagai perusahaan publik, memiliki kinerja perusahaan yang baik merupakan harapan banyak investor

yang dalam hal ini adalah masyarakat dan pemerintah karena modal yang ditanamkan perlu

dipertanggungjawabkan. Pemegang kepentingan dapat melakukan analisis rasio keuangan untuk melihat

bagaimana kinerja keuangan suatu perusahaan sesuai dengan alat analisis yang diatur dalam Keputusan

Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor KEP-100/MBU/2002. Data sebagai dasar

penilaian terhadap kinerja perusahaan tersebut dapat ditemukan dalam laporan keuangan yang berisi

informasi mengenai kondisi keuangan sebuah perusahaan.

Analisis kinerja keuangan perusahaan diperlukan berbagai pihak baik internal maupun eksternal

sebagai evaluasi informasi. Bagi manajemen, melakukan analisis kinerja keuangan berfungsi sebagai

peralatan analisis perencanaan dan pengendalian keuangan (Mardiyanto, 2009:65). Bagi para investor,

analisis kinerja keuangan berfungsi sebagai informasi tentang kondisi kesehatan keuangan perusahaan

sebagai salah satu acuan pengambilan keputusan dalam melakukan investasi. Selain bagi manajemen dan

investor, 4 analisis kinerja keuangan juga diperlukan oleh kreditor, pemegang obligasi dan pihak yang

berkepentingan lainnya.

Dalam beberapa penelitian mengenai perbedaan kinerja keuangan antara sebelum dan sesudah
perusahaan melakukan Initial Public Offering (IPO) ternyata menghasilkan kesimpulan yang berbeda-

beda.Wei et al (2003) meneliti tentang perusahaan yang melakukan IPO menghasilkan kesimpulan bahwa

secara umum trend perusahaan di Cina yang melakukan IPO akan mengalami penurunan keuntungan.

Penelitian Kusumawati dkk (2014) menunjukkan perusahaan yang diteliti memiliki kemampuan dalam

membayar hutang jangka pendeknya yang lebih baik, jika dilihat dari debt ratio semakin kecil risiko

pemberian pinjaman tetapi dilihat dari the debt equty ratio semakin besar resiko pemilik modal,

perusahaan semakin tidak efektif dalam menggunakan aktiva yang dimiliki, dan perusahaan semakin

mampu dalam menghasilkan laba setelah IPO. Sampel perusahaan yang dipilih dalam penelitian tersebut

adalah 10 perusahaan yang listing di BEI tahun 2009.

Namun berbeda dengan penelitian diatas, dalam penelitian Manalu (2002) pada perusahaan

perbankan menyatakan bahwa secara keseluruhan rasio-rasio keuangan perbankan siginfikan menjadi

lebih baik setelah IPO. Manalu (2002) juga menyatakan bahwa go public masih menjadi alternatif yang

lebih baik dalam rangka menambah modal dan memperbaiki struktur funding serta cost of capital.

Perbedaan hasil penelitian diatas, membuat peneliti ingin membuktikan bagaimana perbedaan kinerja

keuangan perusahaan antara sebelum dan sesudah melakukan IPO yang dalam hal ini adalah kinerja PT.

Garuda Indonesia (Persero) Tbk periode 2008-2013.

Peneliti membagi dalam dua tahap penelitian yang saling berhubungan sebagai pokok

permasalahan sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor

KEP-100/MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan antara sebelum dan sesudah PT.

Garuda Indonesia (Persero) Tbk melakukan Initial Public Offering (IPO) selama periode 2008-2013.

II. LAPORAN KEUANGAN PT GARUDA INDONESIA Tbk


PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS
SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL
POSITION
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014

Disajikan kembali - Catatan 2/


As restated - Note 2
Catatan/ 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/
1 Januari 2014/ Notes December 31,
2015 December 31, 2014 January 1,
2014/

USD USD USD

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS


Kas dan setara kas 5,45 519.972.655 434.327.498 480.429.053 Cash and cash equivalents
Piutang usaha Trade accounts receivables
Pihak berelasi 6,45 2.318.588 2.747.485 3.895.720 Related parties
Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan Third parties - net of allowance for
kerugian penurunan nilai sebesar impairment loss of USD 5,487,220
USD 5.487.220 pada 31 Desember 2015, in December 31, 2015, USD 6,599,637
USD 6.599.637 pada 31 Desember 2014, in December 31, 2014 and USD 2,844,443
USD 2.844.443 pada 1 Januari 2014 119.209.053 117.876.342 141.661.109 in January 1, 2014
Piutang lain-lain 7 17.581.553 8.349.932 9.158.363 Other receivables
Persediaan - bersih 8 91.631.231 85.204.399 91.325.429 Inventories - net
Uang muka dan biaya dibayar dimuka 9 177.104.409 134.765.800 90.118.503 Advances and prepaid expenses
Pajak dibayar dimuka 10 80.030.516 27.243.487 19.934.137 Prepaid taxes

Jumlah Aset Lancar 1.007.848.005 810.514.943 836.522.314 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS


Dana perawatan pesawat dan uang jaminan 11,48,49 1.012.753.651 786.933.317 617.623.057 Maintenance reserve fund and security deposits
Uang muka pembelian pesawat 12 204.469.384 388.883.491 500.366.435 Advances for purchase of aircraft
Investasi pada entitas asosiasi 13 399.772 545.647 972.087 Investment in associates
Aset pajak tangguhan 10 104.990.625 119.650.511 34.850.834 Deferred tax assets
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi Property and equipment - net of accumulated
penyusutan sebesar USD 1.284.968.050 depreciation of USD 1,284,968,050
pada 31 Desember 2015, USD 1.188.605.633 in December 31, 2015, USD 1,188,605,633
pada 31 Desember 2014 dan USD 1.058.880.732 in December 31, 2014 and
pada 31 Desember 2013 pada 1 Januari 2014 14 867.089.209 922.994.362 895.017.840 USD 1,058,880,732 in January 1, 2014
Properti investasi 15 55.390.166 26.818.510 22.020.790 Investment properties
Aset takberwujud - bersih 16 4.648.523 6.047.329 6.822.881 Intangible assets - net
Beban tangguhan - bersih 2.193.585 5.411.785 7.275.144 Deferred charges - net
Aset lain-lain - bersih 17,45 50.228.066 45.279.420 76.167.174 Other assets - net

Jumlah Aset Tidak Lancar 2.302.162.981 2.302.564.372 2.161.116.242 Total Non Current Assets

JUMLAH ASET 3.310.010.986 3.113.079.315 2.997.638.556 TOTAL ASSETS

Lihat catatan laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS
SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL
POSITION 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 - Lanjutan DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014 -
Continued

Disajikan kembali - Catatan 2/


As restated - Note 2
Catatan/ 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ 1 Januari 2014/
Notes December 31, 2015 December 31, 2014 January 1, 2014/
USD USD USD

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES


Utang bank dan lembaga keuangan 18,45 361.254.270 75.312.110 45.222.668 Loan from banks and financial institution
Utang usaha Trade accounts payables
Pihak-pihak berelasi 19,45 44.963.436 111.563.071 120.771.564 Related parties
Pihak ketiga 104.392.331 104.026.360 86.179.810 Third parties
Utang lain-lain 20 49.901.950 24.196.608 20.988.151 Other payables
Utang pajak 10 80.997.046 18.458.721 18.002.338 Taxes payable
Beban akrual 21 181.042.507 224.597.949 169.670.785 Accrued expenses
Pendapatan diterima dimuka 22 176.531.019 210.488.910 169.265.396 Unearned revenues
Uang muka diterima 24.549.496 29.581.017 20.593.426 Advances received
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo Current maturities of
dalam satu tahun: long term liabilities
Pinjaman jangka panjang 23,45 103.936.071 368.945.183 280.075.641 Long-term loans
Liabilitas sewa pembiayaan 24 15.125.233 12.933.174 53.268.680 Lease liabilities
Liabilitas estimasi biaya pengembalian Estimated liability for aircraft return and
dan pemeliharaan pesawat 25 53.155.762 39.262.253 15.060.990 maintenance cost

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.195.849.121 1.219.365.356 999.099.449 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON CURRENT LIABILITIES


Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi Non current maturities of long-term
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: liabilities:
Pinjaman jangka panjang 23,45 133.022.468 446.699.347 327.040.065 Long-term loans
Liabilitas sewa pembiayaan 24 106.055.960 105.965.183 138.482.264 Lease liabilities
Liabilitas estimasi biaya pengembalian Estimated liability for aircraft return
dan pemeliharaan pesawat 25 69.448.854 73.526.187 55.191.260 and maintenance cost
Utang obligasi 26 635.947.442 159.758.003 162.850.383 Bonds payable
Liabilitas pajak tangguhan 10 1.661.989 2.531.137 11.632.923 Deferred tax liabilities
Liabilitas imbalan kerja 28 177.519.224 190.327.180 183.337.325 Employment benefits obligation
Liabilitas tidak lancar lainnya 27 39.782.743 35.439.331 25.871.293 Other non current liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1.163.438.680 1.014.246.368 904.405.513 Total Non Current Liabilities

EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 459 per saham Capital stock - Rp 459 par value per share for
untuk saham Seri A Dwiwarna dan saham Seri B Series A Dwiwarna share and Series B shares
Modal dasar - 1 saham Seri A Dwiwarna Authorized - 1 of Series A Dwiwarna share
dan 29.999.999.999 saham Seri B and 29,999,999,999 Series B shares
Modal ditempatkan dan disetor - 1 saham Seri A Issued and paid-up capital - 1 Series A
Dwiwarna dan 25.868.926.632 saham Seri B Dwiwarna shares and 25,868,926,632
pada 31 Desember 2015 dan 2014 dan Series B share at December 31, 2015 and
22.640.995.999 pada 1 Januari 2014 29 1.309.433.569 1.309.433.569 1.146.031.889 2014 and 22,640,995,999 at January 1,
Tambahan modal disetor 30 (33.948.489) (33.948.489) 4.548.037 2014 paid-in capital
Additional
Opsi saham 32 2.770.970 2.770.970 2.770.970 Stock option
Saldo laba Retained earnings
Defisit sebesar USD 1.385.459.977 pada Deficit amounting USD 1,385,459,977 as of
tanggal 1 Januari 2012 telah dieliminasi January 1, 2012 was eliminated in connection
dalam rangka kuasi-reorganisasi (Catatan 54) with quasi reorganization (Notes 54)
- Dicadangkan 33 6.081.861 6.081.861 5.529.919 - Appropriated
- Belum dicadangkan (220.046.387) (293.955.127) 83.242.722 - Unappropriated
Pendapatan komprehensif lainnya 14,31 (130.770.768) (126.884.816) (165.090.777) Other comprehensive income
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik 933.520.756 863.497.968 1.077.032.760 Equity attributable to owners of the company
Kepentingan non pengendali 34 17.202.429 15.969.623 17.100.834 Non controlling interest

Jumlah Ekuitas 950.723.185 879.467.591 1.094.133.594 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3.310.010.986 3.113.079.315 2.997.638.556 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS
SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI DAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS
AND PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND
2014

Disajikan kembali
- Catatan 2/
Catatan/ As restated - Note
2015 Notes 2
2014
USD USD
PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUES
Penerbangan berjadwal 3.208.469.733 35 3.384.255.386 Scheduled airline services
Penerbangan tidak berjadwal 261.899.138 35 203.902.498 Non-scheduled airline services
Lainnya 344.620.874 35 345.372.388 Others
Jumlah Pendapatan Usaha 3.814.989.745 3.933.530.272 Total Operating Revenues

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES


Operasional penerbangan 2.190.607.282 36 2.562.179.370 Flight operations
Pemeliharaan dan perbaikan 376.500.961 38 419.536.774 Maintenance and overhaul
Tiket, penjualan dan promosi 309.608.281 37 354.822.396 Ticketing, sales and promotion
Bandara 301.880.822 40 339.756.096 User charges and station
Pelayanan penumpang 270.750.084 39 302.908.137 Passenger services
Administrasi dan umum 224.907.111 41 244.510.498 General and administrative
Operasional hotel 29.698.564 34.077.718 Hotel operation
Operasional transportasi 17.528.744 17.798.905 Transportation operations
Operasional jaringan 10.303.636 16.755.061 Network operation
Jumlah Beban Usaha 3.731.785.485 4.292.344.955 Total Operating Expenses

BEBAN (PENDAPATAN) USAHA LAINNYA OTHER OPERATING (INCOME) CHARGES


Keuntungan selisih kurs (15.213.543) (8.896.197) Gain on foreign exchange
Lain-lain (70.327.638) 42 45.309.635 Others
Bersih (85.541.181) 36.413.438 Net

LABA (RUGI) USAHA 168.745.441 (395.228.121) PROFIT (LOSS) FROM OPERATIONS

Bagian laba (rugi) bersih asosiasi (98.259) 4.193 Equity in net income (loss) of associates
Pendapatan keuangan 6.597.482 12.091.904 Finance income
Beban keuangan (68.584.517) 43 (73.321.080) Finance cost

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 106.660.147 (456.453.104) PROFIT (LOSS) BEFORE TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAK (28.685.986) 10 87.541.825 TAX BENEFITS (EXPENSE)

LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN 77.974.161 (368.911.279) NET PROFIT (LOSS) FOR THE CURRENT YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME


POS-POS YANG TIDAK DIREKLASIFIKASIKAN ITEM THAT WILL NOT BE RECLASSIFIED
KE LABA RUGI SUBSEQUENTLY TO PROFIT OR LOSS
Gain on revaluation of property
Peningkatan revaluasi aset tetap - bersih 26.847.140 53.298.802 and equipment - net
Pengukuran kembali kewajiban imbalan Remeasurement of defined benefit
pasti (3.428.663) (11.874.958) obligation
Pajak penghasilan terkait item yang Income tax relating to items that will
tidak direklasifikasi (1.079.565) (3.637.751) not be reclassified
Subjumlah 22.338.912 37.786.093 Subtotal

POS-POS YANG MUNGKIN DIREKLASIFIKASIKAN ITEM THAT MAY BE RECLASSIFIED


KE LABA DAN RUGI SUBSEQUENTLY TO PROFIT OR LOSS
Kerugian belum direalisasi atas Unrealized loss on cash flows
transaksi lindung nilai arus kas (10.708.281) (29.770) hedge transaction
Selisih kurs karena penjabaran Exchange differences on translating
laporan keuangan (18.349.198) (8.416.201) foreign operations
Subjumlah (29.057.479) (8.445.971) Subtotal

Jumlah penghasilan komprehensif lain (6.718.567) 29.340.122 Total other comprehensive income

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PADA TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)


TAHUN BERJALAN 71.255.594 (339.571.157) FOR THE CURRENT YEAR

LABA (RUGI) YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN


KEPADA: PROFIT (LOSS) ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk 76.480.236 (370.045.839) Owners of the Company
Kepentingan non pengendali 1.493.925 34 1.134.560 Non controlling interest
LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN 77.974.161 (368.911.279) NET PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)


DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk 70.022.788 (338.439.946) Owners of the Company
Kepentingan non pengendali 1.232.806 34 (1.131.211) Non controlling interest
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
BERJALAN 71.255.594 (339.571.157) FOR THE YEAR

LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR - EARNINGS (LOSS) PER SHARE - BASIC
diatribusikan kepada pemilik entitas induk 0,00296 44 (0,01480) attributable to owner of the parent company

Lihat catatan laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial
statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial
statements.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGE IN EQUITY

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND
2014

Pendapatan komprehensif lainnya/Other comprehensive income


Keuntungan
belum
direalisasi atas
transaksi lindung Total
Tambahan Selisih nilai arus kas/ penghasilan Kepentingan
modal Penjabaran Unrealized komprehensif non
disetor/ Saldo laba/ Retained Earning Surplus laporan gain on lainnya/ pengendali/
Additional Belum revaluasi/ keuangan/ cash flows Total other Non Jumlah
Catatan/ Modal saham/ paid-up Opsi saham/ Dicadangkan/ dicadangkan/ Revaluation Translation hedge comprehensive Sub jumlah/ controlling ekuitas/
Notes Capital stock capital Stock option Appropriated Unappropriated Surplus adjustments transaction income Sub total interest Total equity
USD USD USD USD USD USD USD USD USD USD USD USD

Saldo 1 Januari 2014 Balance as of January 1, 2014


(sebelum penyesuian) 1.146.031.889 4.548.037 2.770.970 5.529.919 113.681.099 52.373.880 (216.325.595) - (163.951.715)
1.108.610.199 17.169.865 1.125.780.064 (before restatement)

Penyesuaian implementasi standar Adjustment of opening balance in


akuntansi keuangan relation to the application of
baru dan revisi 2 - - - - (30.438.377) - (1.139.062) (1.139.062) (31.577.439) (69.031) (31.646.470) new
accounting standards

Penyajian kembali - Saldo Restated balance as of

1 Januari 2014 1.146.031.889 4.548.037 2.770.970 5.529.919 83.242.722 52.373.880 (217.464.657) - (165.090.777)
1.077.032.760 17.100.834 1.094.133.594 January 1, 2014

Penerbitan saham baru melalui Issuance of new share through


penawaran umum terbatas 30 163.401.680 283.152 - - - - - - - 163.684.832 - 163.684.832 Right Issue

Selisih kurs setoran modal Exchange change rate differences


penawaran umum terbatas 30 - (33.197.028) - - - - - - - (33.197.028) - (33.197.028) on right issue

Cadangan wajib Perusahaan 33 - - - 551.942 (551.942) - - - - - - - The Company's mandatory reserve

Biaya emisi penerbitan saham


penawaran umum terbatas 30 - (3.075.606) - - - - - - - (3.075.606) - (3.075.606) Share issuance cost

Selisih transaksi antar entitas Transaction between entities under


sepengendali - (2.507.044) - - - - - - - (2.507.044) - (2.507.044) common control

Jumlah penghasilan komprehensif - - - - (376.645.907) 46.692.312 (8.456.581) (29.770) 38.205.961 (338.439.946) (1.131.211) (339.571.157) Total comprehensive income

Saldo 31 Desember 2014 1.309.433.569 (33.948.489) 2.770.970 6.081.861 (293.955.127) 99.066.192 (225.921.238) (29.770) (126.884.816) 863.497.968 15.969.623 879.467.591 Balance as of December 31, 2014

Jumlah penghasilan komprehensif Total comprehensive income


tahun berjalan - - - - 73.908.740 24.888.279 (18.065.950) (10.708.281) (3.885.952) 70.022.788 1.232.806 71.255.594 for the year

Saldo 31 Desember 2015 1.309.433.569 (33.948.489) 2.770.970 6.081.861 (220.046.387) 123.954.471 (243.987.188) (10.738.051) (130.770.768) 933.520.756 17.202.429 950.723.185 Balance as of December 31, 2015

Lihat catatan laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial
statements.
PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED
STATEMENTS OF CASH FLOWS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2015 AND 2014

2015 2014
USD USD

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan kas dari pelanggan 3.769.410.803 4.004.586.542 CASH FLOWSfrom
Cash receipts FROM OPERATING ACTIVITIES
customers
Pengeluaran kas kepada pemasok (3.102.317.745) (3.559.997.794) Cash paid to suppliers
Pengeluaran kas kepada karyawan (405.976.381) (427.671.220) Cash paid to employees
Kas dihasilkan dari operasi 261.116.677 16.917.528 Cash generated from operations
Pembayaran bunga dan beban keuangan (69.855.783) (58.915.533) Interest and financial charges paid
Pembayaran pajak penghasilan (11.861.546) (12.154.779) Income taxes paid

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided from (Used in) Operating
Aktivitas Operasi 179.399.348 (54.152.784) Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Penerimaan pengembalian uang muka pembelian pesawat 232.788.003 267.051.525 Refund of advance payments for purchase of aircraft
Penerimaan pengembalian dana pemeliharaan pesawat 9.336.989 45.738.406 Receipts of aircraft maintenance reimbursements
Penerimaan uang jaminan 20.680.984 15.813.295 Receipts of security deposit
Penerimaan bunga 6.597.482 12.724.000 Interest received
Hasil pelepasan aset tetap 1.659.360 4.770.914 Proceeds from disposal of property and equipment
Penerimaan dividen 10.686.697 194.733 Dividend received
Pengeluaran untuk dana pemeliharaan pesawat (315.919.637) (302.532.646) Payments for aircraft maintenance reserve fund
Uang muka pembelian pesawat (70.282.089) (168.937.917) Advance payments for purchase aircrafts
Pengeluaran untuk perolehan aset tetap (43.135.095) (51.659.502) Acquisition of property and equipment
Pengeluaran untuk perolehan aset pemeliharaan Payments for aircraft maintenance
dan aset sewa pesawat (16.528.215) (14.763.356) and aircraft leased asset
Pembayaran uang jaminan (26.363.964) (40.791.017) Payments for security deposit
Uang muka perolehan aset tetap (12.115.837) (14.973.819) Advance payments for property and equipment
Investasi pada entitas anak - (8.606.557) Investment in subsidiaries
Penerimaan lainnya dari aktivitas investasi 2.642.824 191.953 Proceeds from other investing activities

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (199.952.498) (255.779.988) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan pinjaman jangka panjang 78.196.510 481.920.742 Proceeds of long-term loan
Penerimaan dari penawaran saham - bersih - 133.511.711 Proceeds from issuance of common stock - net
Penerimaan utang bank dan lembaga keuangan 1.173.194.154 172.085.834 Proceeds of bank loan and financial institution
Penerimaan sukuk - bersih 496.280.000 - Proceeds of sukuk - net
Pembayaran pinjaman jangka panjang (676.547.731) (371.971.858) Payments of long-term loan
Pembayaran utang bank dan lembaga keuangan (892.533.705) (162.680.475) Payments of bank loan and financial institution
Kenaikan kas yang dibatasi penggunaannya 3.618.439 2.751.957 Increase in restricted cash
Pembayaran biaya pengembalian pesawat (67.483) (2.883.214) Payment for aircraft return and maintenance
Penerimaan (pembayaran) untuk aktivitas pendanaan
lainnya (753.205) 184.742 Receipt (payment) for other financing activities

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 181.386.979 252.919.439 Net Cash Provide from Financing Activities

NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND


KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 160.833.829 (57.013.333) CASH
EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING


KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 434.327.498 480.429.053 OF THE YEAR

Efek perubahan kurs mata uang asing (75.188.672) 10.911.778 Effect of foreign exchange rate changes

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END


KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 519.972.655 434.327.498 OF THE YEAR

Lihat catatan laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to
consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an
integral part of the consolidated financial statements.
III. ANALISIS FUNDAMENTAL PT GARUDA INDONESIA Tbk.

Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data


fundamental dan faktor-faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan/ badan usaha
tersebut. Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar, siklus
bisnis, dan sejenisnya. Sementara data faktor eksternal yang berhubungan dengan badan
usaha adalah kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, inflasi, dan sejenisnya. Dengan
mempertimbangkan data-data seperti tersebut diatas, analisis fundamental menghasilkan
berupa analisis penilaian badan usaha dengan kesimpulan apakah perusahaan tersebut
sahamnya layak dibeli atau tidak. Jika nilainya mahal atau overvalued, saham tersebut
dianggap nilainya lebih tinggi berdasarkan analisis fundamental melalui perbandingan harga
yang berlaku di pasar. Dengan kata lain harganya sudah terlalu mahal jadi lebih baik tidak
dibeli atau dijual jika memiliki sahamnya. Sementara jika yang terjadi sebaliknya, saham itu
layak untuk dibeli dengan alasan harganya murah.

Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental


ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian -
kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk
membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka
panjang

Analisa fundamental pada dasarnya fokus pada analisa kondisi makro, kondisi
industri dan kondisi fundamental perusahaan. Analisa Makro adalah analisa
terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang berlaku maupun kondisi
perekonomian secara makro. Hal-hal yang dianalisa antara lain pendapatan
perkapita (GDP), money supply, tingkat inflasi, tingkat suku bunga dan kondisi
geopolitik.

Analisa Industrial adalah analisa untuk mengetahui kondisi dari suatu industri apakah
berada pada tahap awal, pertumbuhan, maturity atau decline (penurunan) dan bagaimana
dampaknya bagi keuntungan perusahaan. Analisa industri dilakukan melalui dua tahap
pendekatan :

Industrial Life Cycle Model terdiri dari tahap pertumbuhan, ekpansi, maturity
dan decline (penurunan).
Profit Life Cycle Model terdiri dari perumbuhan pendapatan, profit margin
negative (ekpansi), profit margin dan total earning meningkat (maturity) terakhir
penjualan dan profit margin cenderung datar sehingga earning menurun
(decline).

Analisa Fundamental, Perusahaan (mikro) adalah analisa untuk mengetahui kondisi


perusahaan secara keseluruhan, baik analisis produk perusahaan dan pemasarannya, analisis
pertumbuhan earning dan kinerja manajemen. Secara umum, analisis fundamental ini
melibatkan banyak sekali variabel data yang harus dianalisa, dimana beberapa di antara
variabel tersebut yang cukup penting untuk diperhatikan yaitu :

Pertumbuhan pendapatan (revenue growth)


Rasio laba terhadap saham yang beredar ( earning per share-EPS)
Rasio pertumbuhan EPS
Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham (price earning ratio)
Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan ( price earning
growth ratio)
Rasio harga saham terhadap penjualan (price/sales ratio)
Rasio harga saham terhadap nilai buku (price book value)
Rasio hutang perseroan ( debt ratio)
Margin pendapatan bersih (net profit margin)

A. ANALISIS MAKRO EKONOMI

Pendapatan domestik bruto (GDP) merupakan alatukur bagi pendapatan nasional


maupun produksi yang dilakukan selama periodewaktu tertentu bagi suatu negara. Pada
tahun 2015 PDB Indonesia berada pada kisaran 861,93 milyar dollar Amerika yang
merepresentasikan posisi PDB Indonesia sebagai 1,39 persen dari perekonomian dunia.
PDB Indonesia berada pada rata-rata228 milyar dollar Amerika sejak tahun 1967 sampai
2015. PDB Indonesia mencapai titik tertinggi pada tahun 2012 sebesar 917,97 milyar
dollar Amerika dan titik terendah pada tahun 1967 sebesar 5,98 milyar dollar Amerika.
Indikator selanjutnya yaitu pegangguran. Badan Pusat statistik melaporkan
pengangguran di Indonesia pada Agustus 2015 sebanyak 7,56 juta orang, bertambah 320
ribu orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 7,24 juta jiwa. Pada
Agustus 2015, tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan didominasi oleh
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12,65 persen, disusul Sekolah Menengah Atas
sebesar 10,32 persen, Diploma 7,54 persen, Sarjana 6,40 persen, Sekolah Menengah
Pertama 6,22 persen, dan Sekolah Dasar ke bawah 2,74 persen. Berdasarakan tingkat
pengagguran nasional pada tahun 2015 tingkat pengangguran berada pada titik 6,2%.
Indikator selanjutnya yaitu tingkat inflasi. Tingkat inflasi pada tahun 2015 sebesar
3,35%. Selanjutnya adalah tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia saat ini 4,75% sejak bulan November 2016. Bank Indonesia juga
menjaga tingkat pinjmana sebesar 5,5% deposit sebesar 4%. Hal ini dilakukan Bank
Indonesia dengan tujuan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi domestik. Dengan
tingkat suku bunga saat ini maka diharapkan akan mempengaruhi present value
cashflow perusahaan sehingga kesempatan untuk berinvestasi tetap menarik dilakukan
di Indonesia. Indikator terakhir dalam melakukan analisis makro ekonomi adalah
sentimen konsumen, saat ini sentimen konsumen di Indonesia mengalami penurunan
menjadi 115,9 poin seiring dengan ketidakyakinan masyarakat mengenai kondisi
ekonomi dan pendapatan negara saat ini.

B. ANALISIS INDUSTRI
Dalam analisis industri dilakukan penialaian suatu industri dan menentukan
returnyang diharapkan dari industri tersebut, dengan demikian diharapkan investor dapat
menentukan peluang investasi pada industri dengan prospek yang baik. Karena Garuda
Indonesia merupakan perusahaan dengan inti bisnis jasa transportasi udara, maka dalam
melakukan estimasi tingkat keuntungan industri saya tidak akan menyertakan semua
emiten yang ada pada sub sektor industri, namun hanya beberapa emiten sebagai
pembanding dalam industri transportasi.

GIIA BIRD CASS TMAS


Harga Saham/31 Des 309 7,100 1,130 1,950
2015
PBV 0.57 4.10 4.22 2.73
PER 7.13 21.56 19.97 7.02
EPS 43 329 57 278

Berdasarkan tabel perbandingan mengenai harga penutupan saham per 31


Desember 2015, Price to Book Value, Price Earning Multiplier dan Earning per Share
empat emiten yang bergerak pada sektor industri dapat terlihat bahwa Garuda
Indonesia merupakan perusahaan yang termasuk good company bad stock. Good
company bad stock merupakan perusahaan yang mempunyai harga saham yang
fluktuatif atau tidak bergerak namum memiliki potensin yang baik kedepannya.

Selain itu, dari tabel perbandingan antara emiten yang berada pada sub sektor
transportasi, maka dapat diketahui: Rata-rata EPS = 176,75 Rata-rata PER = 13,92
Nilai akhir yang diharapkan dari Industri Transportasi = 176,75 x 13,92 = 2.460,36

C. ANALISIS PERUSAHAAN DAN VALUASI

Berdasarkan data ROE dan ROA, dapat dikatakan Garuda Indonesia mengalami
peningkatan performa finansial terlihat dengan tingkat pengembalian asset dan ekuitas yang
ada selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, walaupun pada tahun 2014 mengalami
penurunan.

Income Statement

Cash Flow
Balance Sheet

Sumber Gambar: markets.ft.com

Rasio Likuiditas dan Solvabilitas. Rasio likuiditas GIAA dapat dilihat melalui
Current ratio sebesar 0,7. Hal ini menunjukkan bahwa GIIA merupakan perusahaan yang
memiliki likuiditas yang baik karena memiliki kemampuan yang baik dari harta lancar yang
dimiliki untuk menutup kewajiban lancar perusahaan. Sedangkan rasio solvabilitas diukur
melalui Debt To Asset Ratio (DAR). Dengan nilai DAR sebesar 0,71 maka GIAA mampu
menutup hutang yang dimiliki dengan 71% asset yang dimiliki. Valuasi Harga Saham Dalam
analisis valuasi saham perusahaan, didasarkan pada dua komponen utama yaitu EPS dan
PER, karena pada dasarnya kedua komponen tersebut dapat dipakai untuk mengestimasi nilai
intrinsik saham.

Proyeksi pertumbuhan EPS Garuda Indonesia adalah:


TAHUN EPS PERTUMBUHAN EPS
2014 -179
2015 43 124%

Pertumbuhan EPS dari tahun 2014 ke 2015 sebesar 124%, maka untuk
memproyeksikan EPS akan digunakan 50% sedangkan untuk proyeki PER digunakan sebesar
12.

1. Menghitung EPS 5 Tahun kedepan berdasarkan Proyeksi Pertumbuhan

PROYEKSI
TAHUN PERTUMBUHAN PROYEKSI EPS
50%
2016 43 x 50% 64,5
2017 64,5 x 50% 96,75
2018 96,75 x 50% 145,125
2019 145,25 x 50% 217,6875
2020 217,6875 x 50% 326,53
JUMLAH EPS 850,6

2. Mengalikan proyeksi PER dengan proyeksi EPS tahun ke-5

12 x 326,53 = 3.918,36

Sehingga pada tahun ke-5 saham GIIA akan diperdagangkan pada harga 3.918,36

3. Menghitung proyeksi dividend pada tahun ke-5


Proyeksi dividend payout ratio sebesar 12% Maka 850,6 x 12% = 102,072

4. Harga saham total 5 tahun kedepan

3.918,36 + 102,072 = 4.020/lembar

5. Total risk premium diasumsikan sebesar 18,61% dimana 10,16%


merupakan total risk premium dan 8% merupakan suku bunga deposito.
Tahun Harga Wajar Saham
2021 3.389
2020 2857
2019 2.409
2018 2.031
2017 1.712
2016 1.443
2015 1.216
Dapat dilihat hasil perhitungan harga wajar saham dengan perhitungan valuasi yang
sudah dilakukan diatas , jika dibandingkan dengan harga saham GIAA pada tabel sebelumnya
yaitu sebesar 309, maka dapat dikatakan saham GIAA adalah overvalued karena nilai
intrinsik saham sesuai dengan proyeksi dan forecast sejauh 5 tahun kedepan valuasi harga
saham tahun 2015 sebesar 1.216. Adapun saran untuk investor untuk mengambil keputusan
investasi pada saham GIIA adalah jual.

Anda mungkin juga menyukai