PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam usaha mendukung manajemen pengambilan keputusan, analisis SWOT memiliki
peran besar di dalamnya. Berbagai kalangan akademisi, birokrat hingga praktisi bisnis telah
mempercayai jika analisis dengan mempergunakan perspektif SWOT telah dianggap
memiliki keunggulannya. Kita bisa memberikan peta kondisi terhadap keadaan yang terjadi
berdasarkan realita yang ada, serta lebih jauh mampu memberikan penegasan terhadap
keputusan yang akan kita lakukan di masa yang akan datang. Oleh karena itu secara umum
ada beberapa kegunaan dengan dipergunakannya analisis SWOT dalam mendukung
manajemen pengambilan keputusan, yaitu:
Mampu memberikan gambaran suatu dari empat sudut dimensi, yaitu strengths
(kekuatan) dan weknesses (kelemahan), serta opportunities (peluang), dan threats
(ancaman). Sehingga pengambil keputusan bisa melihat dari empat dimensi ini secara
lebih komprehensif.
Dapat dijadikan sebagai rujukan pembuatan rencana keputusan jangka panjang.
Mampu memberikan pemahaman kepada para stakeholders yang berkeinginan
menaruh simpati bahkan bergabung dengan perusahaan dalam suatu ikatan kerja sama
yang saling menguntungkan.
Dapat dijadikan penilai secara rutin dalam menilai progress report dari setiap
keputusan yang dibuat selama ini.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan analisis SWOT?
2. Bagaimana hubungan antara analisis SWOT dengan manajemen pengambilan
keputusan?
3. Sebutkan faktor eksternal dan internal dalam perspektif SWOT!
4. Berikan contoh kasus analisis swot dalam prespektif manajemen pengambilan
keputusan!
o Tujuan
5. Mengetahui definisi analisis SWOT
6. Mengetahui hubungan antara analisis SWOT dengan manajemen pengambilan
keputusan
7. Mengetahui faktor eksternal dan internal dalam perspektif SWOT
8. Mampu mengaplikasikan analisis swot dalam prespektif manajemen pengambilan
keputusan dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah
rencana untuk melakukan sesuatu atau memutuskan sebuah strategi,sebagai contoh, program
kerja strategi. Analisis ini digunakan untuk:
1. Memasuki sebuah industri baru
2. Memutuskan meluncurkan produk baru
3. Menganalisis posisi perusahaan pada peta persaingan usaha dalam kurun waktu
tertentu
4. Melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan
5. Membuat keputusan ketika memecahkan masalah yang akan terjadi berkaitan dengan
ancaman dan peluang yang muncul
2.2 Peranan SWOT Sebagai Bagian Analisis Manajemen Resiko dan Hubungannya
dengan Manajemen Pengambilan Keputusan
Peranan SWOT sebagai alat dalam menganalisis kondisi suatu perusahaan selama ini
dianggap sebagai suatu model yang dapat diterima secara umum dan lebih familiar.
Sebenarnya jika kita ingin mempergunakan berbagai model lain itu juga memungkinkan,
seperti BCG (Boston Consulting Group), manajemen performance (kinerja manajemen),
balance scorecard dan berbagai alat analisis lainnya.
Beberapa organisasi profit dan non profit telah mempergunakan SWOT ini sebagai salah satu
alat analisis mereka, seperti IPB dalam membuat rencana strategis untuk tahun 2008 sampai
2013. Sehingga dengan mempergunakan SWOT sebagai dasar analisis perusahaan dalam
mengambil keputusan, maka diharapkan SWOT juga memungkinkan untuk dipergunakan
sebagai salah satu model yang representatif dalam menganalisis manajemen resiko suatu
perusahaan. Termasuk tentunya akan mampu memberi masukan dalam mendukung proses
pengambilan keputusan.
2.4 Contoh Kasus Analisis Swot dalam Prespektif Manajemen Pengambilan Keputusan
Analisis SWOT ini merupakan sebuah penyelidikan tentang situasi dan kondisi dalam suatu
lingkungan. Contohnya adalah:
Ada sebuah organisasi yang akan membuat program kerja, untuk itu mereka harus tahu
tentang kondisi organisasi mereka dan lingkungan dimana organisasi itu berada. Untuk itu
mereka melakukan analisis SWOT,
1. Pertama S, yaitu dengan mengetahui kekuatan organisasi. Kekuatan bisa diartikan
sebagai kondisi yang menguntungkan untuk organisasi tersebut. Misalnya, pengurus
yang setia terhadap organisasi, atau kas organisasi yang banyak, dll.
2. Kedua W, yaitu dengan mengetahui kelemahan organisasi. Kelemahan bisa diartikan
sebagai suatu kondisi yang merugikan untuk organisasi tersebut. Misalnya, kondisi
anggota yang tidak aktif, dana yang tak ada, dll.
3. Ketiga O, yaitu dengan mengetahui kesempatan organisasi. Dalam hal ini bisa
diartikan sebagai suatu hal yang bisa menguntungkan jika dilakukan namun jika tidak
diambil bisa merugikan, atau sebaliknya. Misalnya, sumber dana ada bila diminta.
4. Keempat T, yaitu dengan mengetahui ancaman organisasi. Ancaman bisa diartikan
sebagai suatu hal yang akan menghambat atau mengancam selama perjalanan
kepengurusan. Misalnya, banyak pengurus dan anggota yang tidak aktif.
Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa yang terjadi di
lingkungan internal dan external organisas, maka dapat mulai membuat rencana program
kerja yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan dan mampu untuk dilaksanakan oleh
pengurus tersebut.
Ketika anda membuat analisis SWOT ketika memasuki sebuah industri,harus diingat bahwa
dalam sebuah industri ada dua faktor penting yang harus anda pertimbangkan,yaitu:
1. Faktor internal perusahaan,yaitu:
1. Pemasok (supplier),dan
2. Konsumen (pasarnya).
2. Faktor eksternal perusahaan,yaitu:
1. Masuknya produk pesaing baru sebagai ancaman bisnis anda,
2. Munculnya produk pengganti (substitutive product) yang bisa menggantikan
prouk anda
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis guna merumuskan
strategi perusahaan,dimana analisis SWOT ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan dan peluang,namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana
strategi harus menganalisa faktor faktor strategis perusahaan dalam kondisi saat ini.
Kegunaan analisis SWOT tidak terbatas pada organisasi yang mencari laba. Analisis SWOT
dapat digunakan dalam setiap situasi pengambilan keputusan ketika keadaan akhir yang
diinginkan telah ditetapkan. Contohnya antara lain: organisasi nirlaba,unit pemerintah,dan
individu. Analisis SWOT juga dapat digunakan dalam perencanaan pra krisis dan pencegahan
krisis manajemen
3.2 Saran
Dengan kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran tahap-tahap perumusan
tujuan di mulai dari visi dan misi yang menghasilkan nilai-nilai. Visi dan misi dan nilai-nilai
tersebut secara bersamaan dianalisis dengan mempetimbangkan faktor-faktor lingkungan
yang mempengaruhi, baik lingkungan internal yaitu lingkungan eksternal.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang
kajian SWOT dalam membangun perusahaan agar lebih berkembang dan maju.
DAFTAR PUSTAKA
https://budisetyoeko.wordpress.com/2015/06/16/analisa-swot/
http://putricikallestari.blogspot.co.id/2011/10/penerapan-analisis-swot-dalam.html
http://andikawigunatambusai.blogspot.co.id/p/analisa-swot.html
A. Pendahuluan
Di dalam persaingan industry yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk selalu
melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu
berupaya memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang baik. Untuk itulah PT Unilever
dan PT Wings Group sebagai perusahaan multinasional yang memproduksi produk-produk
kebutuhan konsumen perlu mengidentifikasi setiap kekuatan dan kelemahannya dan selalu
memantau setiap peluang yang mendatangkan keuntungan dan ancaman yang mendatangkan
kerugian. Untuk memenuhi tuntutan ini terciptalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses,
Opportunities, Threats) yang memiliki peran penting dalam menetapkan suatu strategi
perusahaan.
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis di dalam melakukan analisis
terhadap wujud ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan lingkungan yang
akan dating sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Dari analisis SWOT, perusahaan
dapat menentukan strategi efektif yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang
berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki perusahaan, mengtasi ancaman yang dating dari
luar, serta mengatasi kelemahan yang ada.
B. Teori
1. Analisis SWOT
Adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk memutuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis
selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan.
Dengan demikianperencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman) dalam kondisi yang ada pada
saat ini, hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis
situasi adalah analisis SWOT.
C. Pembahasan
1. PT Unilever
a. Kekuatan (Strengths)
- Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model
tipikalmuda, berkulit putih, berambut panjang sehingga memacu konsumen (lebih
spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri
hasil yang diterima si model iklan dalam produk tersebut.
- PT Unilever gencar di misis social sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus
terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong
pertumbuhan penjualan ditengah pasar yang kompetitif. PT Unilever sebagai salah
satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top brand
survey, edisi khusus 2007).
- Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
- Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang yang berdedikasi, terampil dan temotivasi
dari segenap jajaran.
- Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care,
savoury dan ice cream.
- Perencanaan baik dan kerjasama erat dengan para pemasok, konsumen dan
distributor untuk menghantarkan produk-produk dari pabrik ke tempat-tempat
penjualan.
- PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya
hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
- PT Unilever mempunyai moto Operational Excellent with No Compromise on
Quality, Unilever dalam operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan
kualitas produk.
b. Kelemahan (Weaknesses)
- PT Unilever memiliki struktur matriks yang terdapat beberapa tantangan yang mesti
dihadapi perusahaan yaitu pertama,sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen
yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada
karyawan yang bias menerima pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik
antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM, Keuangan, dll) dengan departemen
lini produk yang biasanya sangat berorientasi komersial.
- Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
- Jumlah karyawan yang tambun.
- Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan PT Unilever
tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
- Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
- Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
- Mayoritas produk Unilever memiliki entry barrier rendah.
- Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industry.
c. Kesempatan (Opportunities)
o Stabilitas ekonomi yang relative baik dengan pertumbuhan yang
mengembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6,3%.
o Pertumbuhan ekonomi yang kuat di pulau-pulau seperti Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
o Tingginya kepuasan konsuman terlihat dari predikat prima indeks kepuasan
konsumen.
o Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi
kosmetik yang baik.
o Luasnya potential market sekitar 250 juta jiwa.
o Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer
goods.
o Rekomendasi investasi pada saham level beta dibawah 1.
o Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer
goods 83%.
d. Ancaman (Threats)
- Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit,
gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan leh kenaikan
harga minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya.
- Tidak stabilnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing.
- Melemahnya daya beli konsumen.
- Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari Cina.
- Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya
biaya pemasaran produk.
- Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industry.
- Tidak konsistennya pasokan gas dari Pertamina.
- Adanya trend perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tredisional-nasional
menjadi produk-produk luar negeri.
- Adanya campaign against Unilever oleh Greenpeace akibat penggundulan hutan yang
membahayakan komunitas orangutan.
- Adanya pemboiktan produk zionisme termasuk Unilever.
- Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
2. PT Wings Group
a. Kekuatan (Strengths)
Kekuatan PT Wings Group menurut pakar pemasaran Hermawan Kartajaya
terletak pada modal yang cukup, kemampuan teknologi dalam ramuan kimia, mitra
yang strategis dan pemahaman besar terhadap pasar Indonesia. Seorang pengamat
pemasaran mengatakan, kalau ingin menjadi follower yang sukses, contohlah Wings.
Hampir seluruh produk Wings memang mengekor market leader. Senjata andalan
Wings merebut pasar (selain kualitas) terutama adalah harga yang lebih murah.
b. Kelemahan (Weaknesses)
PT Wings Group sering di-cap sebagai perusahaan Me too karena sebagian
besar produknya adalah untuk menantang Market Leader. Misalnya, Mie Sedaap
melawan Indomie, Detergen So Klin melawan Rinso, Daia melawan Surf, Boom
melawan BuKrim, Novo untuk Lifebuoy, sabun Giv untuk Lux, shampo Zinc vs
Clear, Ale-ale untuk Frutang, Segar Dingin untuk Lasegar, So Klin Pelembut
menantang Molto, Smile Up dengan Close Up, Viton melawan Pocari dan lain-lain.
Sehingga PT Wings Group dapat dikatakan minim inovasi dalam meluncurkan produk
baru.
c. Kesempatan (Opportunities)
PT Wings Group dapat menghasilkan produk-produk yang menjadi kebutuhan
pokok bagi konsumen masyarakat pada umumnya. Kelebihan dari produk-poduk PT
Wings Group tersebut adalah kualitas yang tinggi dengan harga relative terjangkau
oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Dengan begitu PT Wings Group dapat
meraih pangsa pasar yang cukup besar.
d. Ancaman (Threats)
PT Wings Group juga memiliki beberapa perusahaan pesaing yang memiliki
produk sejenis seperti PT Kao dan PT Unilever. Meskipun sebagian besar produknya
seperti meniru para market leader, hal tersebut merupakan bagian dari strategi PT
Wings Group untuk menghadapi para kompetitornya.
D. Kesimpulan
Dari analisis SWOT yang dilakukan terhadap dua perusahaan penghasil produk kebutuhan
kontinual masyarakat diatas, yaitu PT Unilever dengan PT Wings Group, maka dapat
disimpulkan bahwa PT Unilever jauh lebih memiliki keunggulan dibandingkan dengan PT
Wings Group. PT Unilever selalu berinovasi dalam menciptakan sebuah produk serta terus
melakukan pengembangan terhadap produk yang sudah ada, sedangkan PT Wings Group
cenderung mengekor produk-produk yang sudah ada dan booming sebelumnya. Image yang
sudah tercipta pun cenderung lebih positif ke arah PT Unilever yang selalu berusaha
mengikuti perkembangan zaman serta memahami kebutuhan masyarakat modern yang kian
waktu kian konsumtif dan cenderung lebih selektif terhadap suatu produk yang akan dibeli
karena di pasaran produk sejenis dapat diperoleh dengan berbagai macam merk yang cukup
kompetitif dalam segi penjualan produknya karena kualitasnya pun bersaing. Walaupun PT
Unilever cenderung lebih unggul dari PT Wings Group, namun PT Wings Group juga terlihat
cukup jeli dalam mengamati pasar dan seolah juga sangat memahami kebutuhan masyarakat
Indonesia yang menginginkan produk yang berkualitas baik dengan harga yang terjangkau.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi
salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup
kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat Bantu pembuatan keputusan dalam
pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan kejuruan.
Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu survei
internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei
eksternal atas opportunities (ancaman) dan threats (peluang/kesempatan). Pengujian eksternal
dan internal yang terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan
pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.
Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah lembaga
pendidikan. Selama dekade terakhir abad ke duapuluh, lembaga-lembaga ekonomi,
masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya hidup perorangan dihadapkan pada perubahan-
perubahan baru. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari
ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa, telah menimbulkan dampak
yang signifikan terhadap permintaan atas program baru.
Para administrator atau pengelola sekolah kejuruan harus berperan sebagai penggagas
atau inovator dalam merancang masa depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-strategi
baru yang inovatif harus dikembangkan untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan akan
melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khusunya
pada abad 21 dan setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah
pengujian mengenai bukan saja lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri tetapi juga
lingkungan eksternalnya (Brodhead, 1991).
B. Rumusan Masalah
Untuk mencapai suatu kesuksesan tidak begitu mudah tetapi tentunya melalui proses
yang optimal, seperti halnya di dalam mengelola surat kabar pada suatu bisnis, faktor yang
mempengaruhi analisis SWOT, di antaranya faktor internal dan faktor eksternal. Dari
beberapa faktor tersebut, penulis sangat tertarik untuk mengetahui tentang Analisis SWOT.
Masalah tersebut cukup menarik untuk di teliti, dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki
penulis. Sesuai dengan tugas yang diberikan, maka penulis akan membatasi pada pokok
masalah, yaitu Analisis SWOT dalam memanajemen surat kabar.
C. Tujuan Penulisan
Maksud dan tujuan penulisan makalah Analisis SWOT dalam Manajemen surat kabar
ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Proses Perencanaan Strategi Mutu.
2. Untuk mengetahui lebih dalam masalah lingkungan eksternal dan internal
3. Untuk mengetahiu sejauh mana ancaman yang dihadapi oleh suatu lembaga pers
baik ancaman dari lembaga itu sendiri maupun dari luar lembaga
4. Untuk mengetahui secara detail tentang Analisis SWOT
BAB II
PEMBAHASAN
E. Metode Survey
Untuk mendapatkan informasi dari berbagai narasumber melalui analisis SWOT di
atas digunakan metode survey dengan frame sample pihak-pihak (stakeholders) yang
bisa memberikan penilaian aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja
suatu institusi atau lembaga. Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk mendapatkan gambaran awal dari
peta permasalahan yang ada di institusi. FGD harus dilakukan dengankomprehensif
artinya melibatkan seluruh stakeholders sehingga peta yang terbentuk telah mewakili
seluruh kepentingan stakeholders. Karena sifatnya yang bersumber dari informasi
kualitatif pemilihan responden yang credible sangat mempengaruhi hasil akhir dari
analisa SWOT sehingga hendaknya harus dilakukan dengan beberapa kualifikasi.
2. Pembuatan kuesioner SWOT berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan dalam
FGD. Secara umum kuesioner ini memiliki katagorisasi penilaian sebagai berkut :
Penilaian faktor internal dan eksternal. Di sini responden membrikanpreferensi
opini terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dari institusi pada saat ini dan
perkiraan di masa mendatang.
Penilaian urgensi. Di sini responden diminta untuk menilai tingkat urgensifaktor
tersebut untuk ditangani. Penilaian ini berhubungan dengan skalaprioritas dalam
menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan yangtercermin melalui faktor-
faktor yang dinilai.
Faktor inilah yang kemudian terkatagori sebagai kekuatan atau kelemahan (dari
analisa internal) dan peluang atau ancaman (dari analisa eksternal) :
Setelah kuesioner terisi dan terkumpul semua, penilaian faktor dilakukan
denganmeranking bobot penilaian pada penilaian responden yang memiliki
nilaimaksimal 6 dan minimal 1. Faktor-faktor yang memiliki nilai di atas median(atau
rata-rata dilihat dari persebaran distribusi probabilitasnya) disebut dengankekuatan
pada analisa internal dan peluang pada analisa eskternal.Sebaliknya faktor-faktor yang
memiliki nilai penilaian di bawah median disebutdengan kelemahan pada analisa
internal dan ancaman pada analisaeksternal.
Membentuk suatu kuadran faktor pembangunan, yaitu suatu blok yangmenjelaskan posisi
dari kombinasi faktor internal dan eksternal pembangunan,dengan kombinasi : kekuatan-
peluang (S-O), kekuatan-ancaman (S-T),kelemahan-peluang (W-O) dan kelemahan-
ancaman (W-T). Sebelummenentukan kuadran pembangunan, harus dilihat terlebih
dahulu uji konsistensidari pengolahan kuesioner SWOT.
Membuat pola strategi pembangunan berdasarkan Indeks Penilaian Kuadran.Prioritas
strategi pembangunan berdasarkan skenario ini ditetapkan denganmenjalankan
kombinasi kebijakan dengan indeks nilai paling kecil berurutan keyang paling besar.
Dengan kata lain, daerah akan berusaha untuk mengatasiseluruh faktor yang paling
lemah yang dimiliki untuk kemudian beralih padakombinasi strategi yang telah memiliki
indeks baik/tinggi. Dari contoh di atasstrategi pembangunan yang dilakukan institusi
akan bergerak dari WT_ ST_WO_ SO.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Analisis SWOT sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif
(memberi gambaran), yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
sangat penting perannya dalam meningkatkan mutu pendidikan karena analisis dan gambaran
yang diberikan merupakan tolok ukur dalam mengembangkan lembaga/satuan pendidikan
lebih lanjut.Setelah analisis, perlu dirumuskan visi,misi, tujuan, dan program kerja yang lebih
konkrit. Perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan
dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam
penelitian analisis kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan berdasarkan faktor dimuka
yang sebelumnya telah dianalisa:
1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi). Strategi yang dihasilkan pada
kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi.
2. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi). Kesempatan yang dapat
diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan perusahaan.
3. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min). Dalam analisa ancaman ditemukan
kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki
perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut.
4. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini). Dalam situasi menghadapi
ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah keluar
dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah mencairkan sumber daya
yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain
yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang
lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi
yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan
bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain
perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA