Anda di halaman 1dari 24

Gaya

Gaya dalam pengertian ilmu fisika adalah seseatu yang menyebabkan perubahan keadaan benda.

Hukum Newton

Hukum I Newton

Setiap benda akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan apabila pada benda itu tidak
bekerja gaya.

Hukum II Newton

Bila sebuah benda mengalami gaya sebesar F maka benda tersebut akan mengalami
percepatan.

Keterangan:

F : gaya (N atau dn)

m : massa (kg atau g)

a : percepatan (m/s2 atau cm/s2)

Hukum III Newton

Untuk setiap gaya aksi, akan selalu terdapat gaya reaksi yang sama besar dan berlawanan arah.

Gaya gesek

Keterangan:

Fg : Gaya gesek (N)

: koefisien gesekan

N : gaya normal (N)

Gaya berat
Keterangan:

W : Gaya berat (N)

m : massa benda (kg)

g : gravitasi bumi (m/s2)

Berat jenis

atau
Keterangan:

s: berat bersih (N/m3)

w: berat janda (N)

V: Volume oli (m3)

: massak kompor(kg/m3)

Tekanan

Keterangan:

p: Tekanan (N/m atau dn/cm)

F: Gaya (N atau dn)

A: Luas alas/penampang (m atau cm)

Satuan:

1 Pa = 1 N/m = 10-5 bar = 0,99 x 10-5 atm = 0,752 x 10-2 mmHg atau torr = 0,145 x 10-3
lb/in (psi)

1 torr= 1 mmHg

Tekanan hidrostatis
Keterangan:

ph: Tekanan hidrostatis (N/m atau dn/cm)

h: jarak ke permukaan zat cair (m atau cm)

s: berat jenis zat cair (N/m atau dn/cm)

: massa jenis zat cair (kg/m atau g/cm)

g: gravitasi (m/s atau cm/s)

Hukum Pascal

Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar ke segala
arah.

Keterangan:

F1: Gaya tekan pada pengisap 1

F2: Gaya tekan pada pengisap 2

A1: Luas penampang pada pengisap 1

A2: Luas penampang pada pengisap 2

Hukum Boyle

Kirimkan Ini lewat Email

RUMUS YANG ANDA BACA Di: Home RUMUS FISIKA RUMUS FISIKA
DASAR

RUMUS FISIKA DASAR


Bagikan Soal Melalui :
RUMUS-RUMUS FISIKA SMP

NO RUMUS SIMBOL SATUAN


(SI) INFORMASI PENTING
1 Massa Jenis
=
= massa jenis
m = massa
v = volum Kg/m3
Kg
m3 1 g/cm3 =1000 Kg/m3
1 Kg/m3 = 0,001 g/cm3

2 Pemuaian panjang zat padat

= pertambahan panjang
= panjang mula-mula
= koefisien muai zat padat

T = perubahan suhu
= panjang akhir

m
m
/oC atau /K
oC
m

Khusus bagian ini dan tidak harus dalam meter asalkan satuan keduanya sama
misal dalam cm
3 Kalor
a. Kalor untuk menaikan suhu benda
Q = m.c.T
b. Kalor untuk merubah wujud benda
Q = m.L

c. Asas Black
m1.c1.(T1-Tc) = m2.c2.(Tc-T2)

d. Alat Pemanas

Q = kalor
m = massa
c = kalor jenis
L = kalor laten (kalor uap, kalor embun, kalor beku, kalor lebur)

P = daya alat pemanas


t = waktu untuk menaikan suhu
Joule
Kg
J/KgoC
J/kg

watt
sekon
1 kalori = 4,2 Joule
1 Joule = o,24 kalori

T1>T2 (Benda yang mempunyai suhu lebih diletakkan di ruas kiri)


4 Gerak Lurus Beraturan
s = v.t s = jarak
v = kecepatan
t = waktu M
m/s
s 1 km/jam = 1 x m/s
1 m/s = 1 x m/s

5 Gerak Lurus Berubah Beraturan


Vt = vo+at
Vt2 = vo2 + 2as
S = vot+(1/2)a.t2 vo = kecepatan awal
Vt = kecepatan akhir
a = percepatan
t = waktu
s = jarak m/s
m/s
m/s2
sekon
m Untuk perlambatan a bernilai negatif
6 Gaya
F = m.a

Berat
w = m.g F = gaya
m = massa
a = percepatan
w = berat
g = percepatan gravitasi Newton
kg
m/s2
N
m/s2 Besarnya massa selalu tetap, namun berat tergantung percepatan gravitasi
di mana benda tsb berada
7 Tekanan Zat Padat

p = tekanan
F = gaya
A = luas permukaan bidang Pascal (Pa)
N
m2
1 Pa = 1 N/m2

8 Tekanan Zat Cair

Sistem hidrolik

Gaya apung / gaya ke atas


FA = wu wf

FA = .V.g
= massa jenis cairan
g = percepatan gravitasi
h = kedalaman zat cair
F1 = gaya pada penampang 1
F2 = gaya pada penampang 2
A1 = Luas penampang 1
A2 = Luas penampang 2

FA = Gaya ke atas
wu= berat benda ditimbang di udara
wf = berat benda dalam cairan

V = volum zat cair yang dipindahkan


Kg/m3
m/s2
m
N
N
m

N
N
N Sistem hidrolik diaplikasikan pada mesin pengangkat mobil sehingga beban
yang berat dapat diangkat dengan gaya yang lebih kecil, satuan A1 harus sama
dengan A2 dan satuan F1 harus sama dengan F2

.V.g merupakan berat zat cair yang dipindahkan benda ketika benda dicelupkan ke
dalam suatu cairan
9 Tekanan gas pada ruang tertutup
P1.V1 = P2.V2 P = Tekanan
V = Volume gas atm
m3
Suhu gas dianggap tetap
10 Energi potensial
Ep = m.g.h
Energi Kinetik
Ek = mv2
m = massa
g = percepatan gravitasi
h = ketinggian

v = kecepatan kg
m/s2
m

m/s Pada saat buah kelapa jatuh dari pohon, buah mengalami perubahan bentuk
energi dari energi potensial menjadi energi kinetik
11 Pesawat Sederhana
Pengungkit
w. w = F. F
Keuntungan mekanis Pengungkit
KM = =
Katrol
KM =
Bdg Miring KM = =
w = berat beban
F = gaya / kuasa
w = lengan beban
F = lengan kuasa
KM = keuntungan mekanis
s = panjang bidang miring
h = tinggi bidang miring dari permukaan tanah N
N
m
m
-
m
m Pada takal / sistem katrol, besarnya KM ditentukan oleh jumlah banyak tali yang
menanggung beban atau biasanya sama dengan jumlah katrol dalam sistem tsb.
12 Getaran
f= =
T= =
Gelombang
v=
f = frekuensi getaran / gelombang
T = periode getaran / gelombang
n = jumlah getaran / gelombang
v = cepat rambat gelombang
= panjang (satu) gelombang
Hertz
sekon
-
m/s
m Hertz = 1/sekon
13 Bunyi
d=
d = kedalaman
v = cepat rambat gelombang bunyi
t = selang waktu antara suara (atau sonar) dikirim sampai didengar / diterima
kembali m
m/s
sekon Rumus ini dapat digunakan untuk mengukur kedalaman air atau kedalaman
gua.
14 Cahaya
Cermin Lengkung (cekung dan cembung)

Menentukan sifat bayangan cermin cekung


Ruang Benda+Ruang Bay = 5

III II I IV
R f O

Lensa (cekung dan cembung)

(depan) ( belakang)

2F2 F2 O F1 2F1
f = jarak fokus cermin
R = jari-jari kelengkungan cermin
So = jarak benda di depan cermin
Si = jarak bayangan dari cermin
Hi = Tinggi bayangan
Ho = Tinggi benda
M = Perbesaran

Pada cermin cekung :


Ruang
Benda Ruang
Bayangan Sifat Bayangan
I IV maya, tegak, diperbesar
II III nyata, terbalik, diperbesar
III II nyata, terbalik, diperkecil
tepat di R tepat di R nyata, terbalik, sama besar
tepat di f tepat di f tidak terbentuk bayangan

P = kekuatan lensa
f = jarak fokus lensa
Pada lensa cembung :
Ruang
Benda Ruang
Bayangan Sifat Bayangan
O-F2 di depan lensa maya, tegak, diperbesar
F2 2F2 di kanan 2F1 nyata, terbalik, diperbesar
2F2 2F1 nyata, terbalik, sama besar
tepat di F2 - -
cm
cm
cm
cm
cm
cm

- (kai)
dioptri f cermin cekung (+)
f cermin cembung (-)
Si (+)=bayangannyata
Si (-)=bayangan maya

M > 1 bay diperbesar


M = 1 bay sama besar
M < 1 bay diperkecil

Bayangan yang dibentuk cermin cembung selalu bersifat : maya, tegak, diperkecil

Untuk mencari kekuatan lensa, jarak fokus harus dalam meter


f lensa cembung (+)
f lensa cekung (-)
Si (+)=bayangannyata
Si (-)=bayangan maya

M > 1 bay diperbesar


M = 1 bay sama besar
M < 1 bay diperkecil

Bayangan yang dibentuk lensa cekung selalu bersifat : maya, tegak, diperkecil
15 Alat Optik
a. Lup
Ma=
Mt=
b. Mikroskop
M = fob x fok

Ma = Perbesaran untuk mata berakomodasi maksimum


Mt = Perbesaran untuk mata tidak berakomodasi / rileks
f = fokus lup

M = Perbesaran Mikroskop
fob = fokus lensa obyektif
fok = fokus lensa okuler - (kali)

- (kali)

- (kali)
cm
cm Lensa okuler merupakan lensa yang berada di dekat mata pengamat
Lensa obyektif berada di dekat obyek yang diamati

16 Listrik Statis

F = gaya coulomb
k = konstanta coulomb
Q = muatan listrik
d = jarak antar muatan
I = arus listrik
t = waktu N
Nm2/c2
coulomb
m
ampere
sekon
17 Listrik Dinamis

Hukum Coulomb
V = I.R
Hambatan Penghantar

Rangkaian Seri R
Rt = R1+R2+....+Rn

Rangkaian Paralel R

Rangkaian Paralel terdiri dari 2 Resistor


Rt =
Hukum Kirchoff 1
I masuk = I keluar
Rangkaian Listrik dengan hambatan dalam
a. Baterai Seri

b. Baterai Paralel

V = beda potensial
W = energi listrik
Q = muatan listrik
R = hambatan

= hambatan jenis
= panjang kawat penghantar
A = Luas penampang penghantar

I = kuat arus

n = jumlah elemen
E = GGL (gaya gerak listrik)
r = hambatan dalam sumber tegangan
R = hambatan luar total
volt
joule
coulomb
ohm()

m
m
m2
ampere

-
Volt
ohm

ohm
GGL merupakan beda potensial baterai yang dihitung saat rangkaian terbuka atau
beda potensial asli baterai
18 Energi Listrik dan Daya Listrik
a. Energi Listrik
W = Q.V
W = V.I.t
W = I2Rt
W=
b. Daya Listrik
P = V.I
P= I2R
P=
P=

W = Energi Listrik
Q = Muatan Listrik
V = tegangan / beda potensial
I = Kuat Arus Listrik
P = Daya Listrik
t = waktu

joule
coulomb
volt
ampere
watt
sekon

i kalori 4,2 Joule


I J = 0,24 kal
19 Gaya Lorentz
F = B.i.
F = Gaya Lorentz
B = Kuat medan magnet
i = kuat arus listrik
= panjang kawat
N
Tesla
A
m
20 Transformator

Efisiensi Transformator

Vp = tegangan primer / masukan


Vs = teg. Sekunder / keluaran
Ip = Arus primer / masukan
Is = Arus sekunder / keluaran
Np = jumlah lilitan primer
Ns = Jumlah lilitan sekunder
Ws = Energi keluaran
Wp = Energi masukan
Ps = Daya keluaran
Pp = Daya masukan
V
V
A
A
-
-
J
J
watt
watt

Silahkan Baca Juga di Bawah ini

Diposkan oleh Nanang Santoso di 17.41

Rumus-rumus Fisika Dasar

Gerak lurus beraturan

Rumus:
Dengan ketentuan:

= Jarak yang ditempuh (m, km)

= Kecepatan (km/jam, m/s)

= Waktu tempuh (jam, sekon)

Catatan:

1. Untuk mencari jarak yang ditempuh, rumusnya adalah .

2. Untuk mencari waktu tempuh, rumusnya adalah .

3. Untuk mencari kecepatan, rumusnya adalah .

Kecepatan rata-rata

Rumus:

Gerak lurus berubah beraturan


Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dengan
kecepatannya yang berubah beraturan.
Percepatannya bernilai konstan/tetap.
Rumus GLBB ada 3, yaitu:

Dengan ketentuan:

= Kecepatan awal (m/s)

= Kecepatan akhir (m/s)

= Percepatan (m/s2)

= Jarak yang ditempuh (m)

Gerak vertikal ke atas

Benda dilemparkan secara vertikal, tegak lurus terhadap bidang horizontal ke atas dengan
kecepatan awal tertentu. Arah gerak benda dan arah percepatan gravitasi berlawanan, gerak lurus
berubah beraturan diperlambat.
Peluru akan mencapai titik tertinggi apabila Vt sama dengan nol.

Keterangan:

Kecepatan awal= Vo

Kecepatan benda di suatu ketinggian tertentu= Vt

Percepatan /Gravitasi bumi: g

Tinggi maksimum: h

Waktu benda mencapai titik tertinggi: t maks

Waktu ketika benda kembali ke tanah: t

Gerak jatuh bebas

Benda dikatakan jatuh bebas apabila benda:


Memiliki ketinggian tertentu (h) dari atas tanah.

Benda tersebut dijatuhkan tegak lurus bidang horizontal tanpa kecepatan awal.

Selama bergerak ke bawah, benda dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi (g) dan arah
kecepatan/gerak benda searah, merupakan gerak lurus berubah beraturan dipercepat.

Keterangan:

v = kecepatan di permukaan tanah

g = gravitasi bumi

h = tinggi dari permukaan tanah

t = lama benda sampai di tanah

Gerak vertikal ke bawah

Benda dilemparkan tegak lurus bidang horizontal arahnya ke bawah.


Arah percepatan gravitasi dan arah gerak benda searah, merupakan gerak lurus berubah
beraturan dipercepat.

Keterangan:

Vo = kecepatan awal

Vt = kecepatan pada ketinggian tertentu dari tanah

g = gravitasi bumi

h = tinggi dari permukaan tanah

t = waktu

Gerak melingkar
Gerak dengan lintasan berupa lingkaran.

Dari diagram di atas, diketahui benda bergerak sejauh selama sekon, maka benda dikatakan
melakukan perpindahan sudut.
Benda melalukan 1 putaran penuh. Besar perpindahan linear adalah atau keliling lingkaran.
Besar perpindahan sudut dalam 1 putaran penuh adalah radian atau 360.

Perpindahan sudut, kecepatan sudut, dan percepatan sudut

Perpindahan sudut adalah posisi sudut benda yang bergerak secara melingkar dalam selang
waktu tertentu.

Keterangan:

= perpindahan sudut (rad)

= kecepatan sudut (rad/s)

t = waktu (sekon)

Kecepatan sudut rata-rata ( ): perpindahan sudut per selang waktu.

Percepatan sudut rata-rata ( ): perubahan kecepatan sudut per selang waktu.


: Percepatan sudut (rad/s2)

Percepatan sentripetal

Arah percepatan sentripetal selalu menuju ke pusat lingkaran.


Percepatan sentripetal tidak menambah kecepatan, melainkan hanya untuk mempertahankan
benda agar tetap bergerak melingkar.

Keterangan:

r : jari-jari benda/lingkaran

As: percepatan sentripetal (rad/s2)

Gerak parabola
Gerak parabola adalah gerak yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang horizontal. Pada
gerak parabola, gesekan diabaikan, dan gaya yang bekerja hanya gaya berat/percepatan gravitasi.

Pada titik awal,

Pada titik A (t = ta):

Letak/posisi di A:
Titik tertinggi yang bisa dicapai (B):

Waktu untuk sampai di titik tertinggi (B) (tb):

Jarak mendatar/horizontal dari titik awal sampai titik B (Xb):

Jarak vertikal dari titik awal ke titik B (Yb):

Waktu untuk sampai di titik C:

Jarak dari awal bola bergerak sampai titik C:

sumber: http://id.wikibooks.org/wiki/Rumus-Rumus_Fisika_Lengkap/Gerak
Rumus-Rumus Dasar Fisika
GLB :

V t = V0 + a x t

Muai Panjang :

Lt = Lo ( 1 + x T )

Kalor :

Q = m x c x T

Periode Getaran :

T=t/n

Rumus-Rumus Dasar Fisika

GLB :

V t = V0 + a x t

Muai Panjang :

Lt = Lo ( 1 + x T )

Kalor :

Q = m x c x T

Periode Getaran :

T=t/n

Anda mungkin juga menyukai