Anda di halaman 1dari 3

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Beberapa reaksi berlangsung sangat cepat, misalnya pada kembang api yang dibakar.
Sementara itu, ada juga reaksi yang berlangsung lambat, misalnya proses perkaratan besi. Laju
suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi kimia adalah sebagai berikut.
1. Konsentrasi
Zat yang konsentrasinya besar mengandung jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga
partikel-partikelnya tersusun lebih rapat disbanding zat yang konsentrasinya rendah. Partikel
yang susunannya lebih rapat akan lebih sering bertumbukan disbanding dengan partikel yang
susunannya renggang, sehingga kemungkinan terjadinya reaksi makin besar. (Bumi Aksara)
Dalam kehidupan sehari-hari dapat diamati pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi, misalnya
kendaraan yang konsumsi bahan bakarnya banyak (boros) dapat berjalan lebih cepat
dibandingkan dengan kendaraan yang konsumsi bahan bakarnya sedikit (irit). (Platinum)
Dapat disimpulkan pengaruh konsentrasi terhadap laju suatu reaksi kimia, yaitu semakin besar
konsentrasi maka semakin besar laju reaksi dan semakin cepat reaksinya. (Bumi Aksara)
2. Luas Permukaan Bidang Sentuh
Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur atau bertumbukan. Reaktan dapat terjadi antara
reaktan-reaktan yang fasenya sama maupun berbeda. (Bumi Aksara) Makin luas permukaan
bidang sentuh, makin banyak kemungkinan terjadinya tabrakan antara partikel-partikel pereaksi
sehingga makin cepat reaksinya. Misalnya, zat padat bentuk serbuk lebih luas permukaannya
daripada bentuk bongkahan atau kepingan.
Pada sebuah percobaan menunjukkan bahwa laju reaksi serbuk pualam dengan asam klorida
berlangsung lebih cepat daripada kepingan pualam yang direaksikan dengan asam klorida. Hal
ini dikarenakan pada kepingan pualam, partikel-partikel pualam yang bersentuhan langsung
dengan asam klorida lebih sedikit daripada serbuk pualam. Partikel-partikel pualam yang
bersentuhan hanya yang ada di permukaan kepingannya saja. Jika kepingan tersebut dipecah atau

menjadi serbuk, partikel-partikel pualam yang semula di dalam akan berada di permukaan dan
terdapat lebih banyak partikel pualam yang secara bersamaan bereaksi dengan larutan asam
klorida. (Erlangga)
Pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi banyak dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika ibu memasak di dapur, bumbu-bumbu (seperti lada,
kemiri, dan cabai) dilumatkan dahulu sebelum dimasukkan kedalam campuran sayur dan daging.
Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat proses pemasakan. (Platinum)
3. Temperatur
Beberapa reaksi tidak terjadi atau berlangsung lambat pada temperatur kamar, tetapi akan
berlangsung cepat ketika zat pereaksi dipanaskan. Panas menyediakan energi untuk mengubah
partikel yang tidak aktif menjadi aktif. Partikel tidak aktif berada pada tingkat energi yang
rendah sehingga tidak dapat merusak ikatannya pada saat tumbukan dan reaksi tidak terjadi.
Partikel aktif dapat merusak ikatannya pada saat tumbukan sehingga dapat terjadi reaksi. Berikut
ilustrasinya.
Foto..
Energi yang diperlukan untuk mengaktifkan partikel-partikel yang tidak aktif disebut energi
aktifasi, Ea. Energi aktivasi adalah energi minimum yang diperlukan partikel saat tumbukan
untuk mencapai keadaan teraktivasi sebelum mereka dapat bereaksi.
Pada umumnya, setiap kenaikan temperature 10 C, laju reaksi menjadi lebih kurang dua
kalinya(terkadang 2 sampai 5 kali). Untuk kenaikan 10 C pertama, laju reaksinya 2 kali,
kenaikan 20 C laju reaksinya menjadi 4 kali dan untuk kenaikan 100 C laju reaksinya menjadi
1.024 kali. (Platinum)
Jika laju reaksi pada t1 C=
v 2=2 t /10 . v 1

v1

dan pada t2 C =

v2

, maka dapat dirumuskan

Karena setiap partikel selalu bergerak, maka dengan menaikkan temperatur energi gerak
molekul akan bertambah, sehingga tumbukan lebih sering terjadi. Jadi, dapat disimpulkan jika
semakin tinggi temperatur maka semakin besar laju reaksinya. (Bumi Aksara)
4. Katalis
Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan
kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut daoat diperoleh kembali. (Bumi
Aksara)
Laju reaksi akan semakin cepat jika pada reaktan ditambahkan katalis. Katalis memberikan
jalan lain bagi reaksi yang energi pengaktifannya lebih rendah. Dengan demikian, akan lebih
banyak partikel yang energi aktivasinya cukup untuk bereaksi. (Platinum)
5. Kereaktifan Zat Pereaksi
Kalium dan kalsium memiliki kereaktifan yang berbeda terhadap air, kalium bereaksi sangat
cepat dengan air sedangkan kalsium bereaksi lambat dengan air. Hal itu disebakan kalium
terletak pada periode 4 golongan IA, sedangkan kalsium terletak pada periode 4 golongan IIA
dalam tabel periodik unsur. Untuk unsur logam dalam tabel periodik unsur, makin ke kiri dank e
bawah makin reaktif karena makin mudah melepas elektron. (Platinum)

Anda mungkin juga menyukai