Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

ANALISA LOG KUALITATIF


PRAY 33

Disusun Oleh:

AFIF DHIYA UDDIN P

111.140.041

PLUG 07

LABORATORIUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

YOGYAKARTA

2017

BAB I
PENDAHULUAN
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2017

I.1. Latar Belakang

Petroleum system merupakan sistem komponen dengan unsur dan proses


tertentu. Seorang Geologist dituntut mampu menginterpretasi sistem petroleum
berdasarkan data log.. Analisa data log sendiri merupakan salah satu dasar dalam
pengambilan keputusan geologi pada eksplorasi migas. Hasil analisa data log
tersebut dapat digunakan untuk menidentifikasi zona-zona produktif, menentukan
kandungan fluida dalam reservoar dan menggambarkan susunan litologi batuan
yang ada. Log adalah gambaran kedalaman dari suatu tingkat kurva yang mewakili
parameter-parameter yang diukur secara terus menerus didalam suatu sumur
(Schlumberger, 1986). Parameter yang digunakan dalam analisa data log antara
lain : sifat radioaktif, kandungan hidrogen dalam batuan,densitas batuan serta jenis
batuan.

I.2. Maksud dan Tujuan

Analisa log kualitatif ini dilakukan dengan maksud agar praktikan mampu
menganalisa data log baik Gamma Ray, Resistivitas, Densitas, dan Neutron
sehingga praktikan dapat menenukan litologi, kandungan flida, serta Petroleum
System.
Analisa log kualitatif ini bertujuan untuk menentukan litologi, jenis
kandungan fluida, serta jenis petroleum sistem. Sehingga dari data log yang ada
dapat diketahui lapisan yang berpotensi memiliki cadangan minyak dan gas bumi.

BAB II
METODE

Nama : Afif Dhiya Uddin P


NIM : 111.140.041
Plug : 07
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2017

II.1. Langkah Kerja

Berikut merupakan langkah kerja dari analisa log kualitatif:

1. Mencetak data log kualitatif sesuai dengan kode soal yang telah ditentukan;
2. Mengukur panjang kolom Gamma Ray;
3. Mengukur jarak GRmax dan GRmin hingga didapat satuan APInya;
GR log GRmin
4. Menentukan nilai GRlog dengan cara : V s= GRmaxGRmin ;

Keterangan :

Vs = Volume lempung standar;


GRlog = Harga kurva log;
GRmax = Hargakurva log maksimal;
GRmin = Harga kurva log minimal.

5. Menentukan jenis litologi berdasarkan perpotongan antara kurva Gamma


Ray dan GRlog;

6. Menentukan jenis fluida(resistivitas log + neutron + densitas) serta


menentukan zona target

BAB III

Nama : Afif Dhiya Uddin P


NIM : 111.140.041
Plug : 07
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2017

PEMBAHASAN

III. 1. Intrepetasi Litologi

Mekanisme penentuan litologi wireline log diperlukan data log berupa


Gamma Ray (GR) yang menunjukkan nilai permeabilitas batuan dan log density
(RHOB) serta Log Neutron (NPHI) yang menunjukkan nilai porositas batuan.
berdasarkan data hasil pengolahan data kode soal PRAY 33 :

Mengukur GRmax dan GRmin menggunakan penggaris, didapatkan


hasil :

Panjang GR : 5,7 cm;


GRmin : 1,2 cm;
GRmax : 3,2 cm.

Mengkonversi nilai GRmax dan GRmin menjadi satuan API :

1,2
GR min : 150 API=32,57 API ;
5,7
3,2
GR max : 150 API=84,21 API .
5.7

Menentukan nilai GR log dalam satuan API menggunakan


persamaan :

GRlogGRmin
Vs=
GRmaxGRmin
GRlog32,57
0,5=
84,2132,57
GRlog32,57
0,5=
51,94
25,97=GRLog32,57
GRlog=58,54

Nama : Afif Dhiya Uddin P


NIM : 111.140.041
Plug : 07
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2017

Mengkonversi nilai GRlog menjadi satuan centimeter :

5,7 150
=
x 5,54
333.67
=x
150
x=2,2 cm

Setelah mendapatkan nilai tengah GR dapat dilakukan interpretasi litologi


dengan hasil sebagai berikut :

a) Litologi Batupasir

Litologi Batupasir terdapat pada kedalaman 1706-1708 meter, kedalaman


1710-1711 meter,kedalaman 1730-1734 meter,dan kedalaman 1738-1740 meter
dengan ciri log sebagai berikut :

Pembacaan API pada log GR rendah sehingga ditandai defleksi


kurva yang rendah pada log GR (menandakan lapisan permeabel);

Pada log SP dapat dilihat melalui defkleksi kurva dari shale base
line yang bisa positif ataupun negatif berdasarkan harga tahanan
jenis lumpur (Rmf) dan tahanan jenis air formasi (Rw);

Pada log Caliper, lapisan permeabel memiliki kecenderungan


membentuk mudcake yang mengakibatkan pembacaan log Calpier
yang mengecil.

b) Litologi Shale (Serpih)

Nama : Afif Dhiya Uddin P


NIM : 111.140.041
Plug : 07
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2017

Litologi Shale terdapat pada kedalaman 1700-1703 meter, kedalaman 1711-


1717 meter, kedalaman 1722-1730 meter, kedalaman 1735-1739 meter, dna
kedalaman 1740-1750 meter, dengan ciri log sebagai berikut :

Pembacaan API pada log GR tinggi sehingga ditandai defleksi


kurva yang tinggi pada log GR (menandakan lapisan impermeabel);

Pada log SP dilihat tidak terjadinya defleksi kurva dari shale base
line;

Pada log Caliper, terkadang lapisan shale mampu membentuk


caving sehingga pembacaan log Caliper yang membesar.

c) Litologi Batugamping

Litologi Batugamping didapatkan pada kedalaman 1708-1710 meter,


dengan ciri log sebagai berikut :

Defleksi kurva GR rendah;

Kurva log Neutron dan log Densitas yang berada di track 3 saling
berhimpit dimana nilai densitas tinggi dan nilai neutron rendah;

Dapat terjadi caving seperti shale sehingga terkadang pembacaan


log Caliper membesar.

d) Litologi Shally sand (Batupasir lempungan)

Litologi Shally sand didapatkan pada kedalaman 1703-1706 meter,


kedalaman 1717-1722 meter, dan kedalaman 1734-1735 meter dengan ciri log
sebagai berikut :
Nama : Afif Dhiya Uddin P
NIM : 111.140.041
Plug : 07
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2017

Log GR menunukkan grafik yang dekat dengan nilai GRlog;

Log SP tidak menunjukkan defleksi kurva pada shale base line;

Pada Log Caliper terdapat bentuk caving sehingga dapat terlihat


bentuk log yang membesar.

III. 2. Intrepetasi Kandungan Fluida

Mekanisme penentuani kandungan fluida, jenis log yang digunakan adalah


log Density (RHOB) dan log Neutron (NPHI). Untuk penentuannya sebagai
berikut :
Adanya kandungan oil, dilihat dari adanya cross-over pada log
Density dan log Neutron.
Adaya kandungan gas, dilihat dari ruang pada kurva antar log
dengan nilai log Neutron lebih besar dari nilai log Density.
Adanya kandungan air, dapat dilihat dari kurva pada log Density dan
log Neutron yang saling berhimpitan namun tidak terjadi cross-over.

Berdasarkan hasil analisa, pada kode soal PRAY 33, didapatkan kandungan
fluida berupa oil pada kedalaman 1708-1709 meter, kedalaman 1710-1713 meter,
dan kedalaman 1732-1734 meter.

III. 3. Intrepetasi Zona Target

Berdasarkan hasil analisa, pada kode soal PRAY 33 terdapat tiga


reservoir oil, yaitu pada kedalaman :

Nama : Afif Dhiya Uddin P


NIM : 111.140.041
Plug : 07
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2017

1708-1709 meter, dengan litologi batugamping. Didapatkan jenis


fluida oil yang merupakan zona target dalam sasaran eksplorasi
migas.
1711-1713 meter, dengan litologi pada bagian atas batupasir dan
bagian bawah shale. Didapatkan jenis fluida oil yang merupakan
zona target dalam sasaran eksplorasi migas.
1732-1734 meter, dengan litologi batupasir. Didapatkan jenis
fluida oil yang merupakan zona target dalam sasaran eksplorasi
migas.

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa Log dengan kode Pray 33, didapatkan


kesimpulan :

Litologi yang ada pada log Kode 33 adalah batupasir,serpih,


batugamping, dan batupasir lempungan.
Jenis Fluida yang didapatkan berdasarkan hasil interpretasi Data
Density dan Log Neutron adalah oil atau minyak pada kedalaman
1708-1709 meter, 1710-1713 meter, dan 1732-1734 meter.
Zona target yang didapat adalah reservoil oil, dengan kedalaman
1708-1709 meter, 1711-1713 meter,dan1732-1734 meter.

Nama : Afif Dhiya Uddin P


NIM : 111.140.041
Plug : 07

Anda mungkin juga menyukai