Anda di halaman 1dari 4

Membangun Etika Politik

Politik di Indonesia saat ini mengalami apa yang dinamakan Ethic Declining , artinya
menurunnya etika dalam kehidupan politik penyebab utama hal tersebut adalah Ketamakan sifat
manusia yang seharusnya dapat di filter oleh aqidah dan akhlak yang baik, karena pada dasarnya
sifat manusia yang tidak pernah puas untuk mendapatkan sesuatu merupakan hal yang
alami,namun sesuai agama yang kita anut, Agama Islam bahwa ketamakan itu dilarang adanya
sesuai surat Al-hadiid Ayat 20:

Artinya :Ketahuilah bahawa (yang dikatakan) kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah (bawaan
hidup yang berupa semata-mata) permainan dan hiburan (yang melalaikan) serta perhiasan
(yang mengurang), juga (bawaan hidup yang bertujuan) bermegah-megah di antara kamu
(dengan kelebihan, kekuatan dan bangsa keturunan) serta berlumba-lumba membanyakkan
harta benda dan anak pinak; (semuanya itu terhad waktunya) samalah seperti hujan yang
(menumbuhkan tanaman yang menghijau subur) menjadikan penanamnya suka dan tertarik hati
kepada kesuburannya, kemudian tanaman itu bergerak segar (ke suatu masa yang tertentu),
selepas itu engkau melihatnya berupa kuning; Akhirnya ia menjadi hancur bersepai dan
(hendaklah diketahui lagi, bahawa) di akhirat ada azab yang berat (di sediakan bagi golongan
yang hanya mengutamakan kehidupan dunia itu) dan (ada pula) keampunan besar serta
keredaan dari Allah (disediakan bagi orang-orang yang mengutamakan akhirat) dan (ingatlah,
bahawa) kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya.

Perkara di Indonesia seperti tindakan KKN (Korupsi,kolusi,dan nepotisme) merupakan


bentuk kejahatan yang banyak dijumpai kasusnya.terutama bagi si pemegang kekuasaan yang
dapat dengan mudah mendapatkan apa yang diinginkan karena kekuasaan yang dimilikinya.
Sistem Pemerintahan yang tidak teratur menjadikan ladang emas bagi para pemilik kekuasaan
untuk melakukan penyelewengan, mungkin perlu adanya sebuah revisi yang baik agar sistem di
Indonesia kokoh dan tidak adanya tindakan penyelewengan seperti tindakan Korupsi,kolusi dan
Nepotisme. Dalam UU No 20 tahun 2001 dikatakan bahwa hukuman bagi pelaku tindakan
korupsi di ganjar hukuman 1 sampai 20 tahun tergantung dari apa yang diterima dan siapa yang
menyuap dan yang disuap. Namun pada kenyataannya pelaku korupsi ratusan juta bahkan
milyaran rupiah di tahan dengan hukuman yang sama dengan pencuri kecil-kecilan yang
melakukan pencurian akibat terpaksa untuk menghidupi keluarganya.Bagaimanapun mencuri
tetaplah mencuri harus di hukum sesuai ganjarannya,Namun bagaimana pelaku korupsi? Yang
secara lahiriah kebutuhannya sudah terpenuhi namun merasa hidupnya selalu kurang lalu
bertindaklah korupsi.jika katakanlah masa hukuman hanya 6 tahun, apakah pantas? Belum lagi
adanya remisi hukuman yang diterima yang menyebabkan memperpendeknya masa
tahanan.pantas saja jika banyaknya korupsi dimana-mana sistem yang bobrok di negeri kita tidak
mampu menutup rapat tindakan KKN. Rubahlah sistem menjadi Sistem pemerintahan yang baik
agar pelaku KKN jera. Bandingkan dengan negara tetangga kita,dan mungkin kita harus belajar
dari Malaysia yang menerapkan

Sistem Pembuktian Terbalik dimana aparat hukum meninjau seberapa besar harta kekayaan
yang di punya dengan kemungkinan penghasilan yang akan di terima,sehingga jika terjadi
kejanggalan dapat langsung teratasi dengan cepat dan tentu saja jika terjadi kejanggalan pejabat
yang bersangkutan akan di tanyai apakah ia memilik bisnis di luar pekerjaanya sehingga ia
mendapatkan harta kekayaan lebih atau yang lainnya.walaupun tindak korupsi tidak sepenuhnya
terberantas namun, Sistem yang di Pakai Malaysia ini tentu saja sangat efektif, terbukti
perkembangan ekonomi yang pesat berbanding jauh dengan negara kita selain itu sistem yang
kokoh pun menjadikan hukum di negeri Jiran tersebut jelas.Lantas, mengapa Indonesia tidak
menggunakan sistem ini? Disinilah peran pemerintah untuk menegakan keadilan dan merubah
sistem di Indonesia dengan baik dan adil. Sebagaiman Q.S Al-Mumtahabah ayat 8-9

(8)

Artinya :Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.Sesungguhnya Allah hanya
melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena
agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan
barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.
(QS. Al-Mumtahabah: 8-9)
Pengkaderan Partai Politik

Pengkaderan untuk memasuki partai politik merupakan hal yang mudah di Indonesia
seseorang yang minim akan ilmu pengetahuan pun dapat dengan mudah memasuki kancah
perpolitikan yang merupakan jalan menuju sebuah kekuasaan, kurangnya ilmu keagamaan yang
dianut serta pemisahan ajaran Islam dengan kehidupan duniawi menjaikan hal tersebut pemicu
dari bobroknya pemerintahan.maka dari itu sepertinya perlu dibenahi hal-hal tersebut dengan
cara yang tepat,yakni lebih memperketat seleksi sebagai anggota partai politik.Selain
Intelegensia yang mumpuni pengetahuan tentang agama dan tentang etika dalam berpolitik juga
tentang mana yang benar dan salah perlu di kaji adanya,tentunya pengkaderan yang ketat
tergantung dari peraturan yang ada dalam masing-masing partai politik. Hal tersebut
dimaksudkan agar menjadikan pemimpin yang adil dan mengayomi rakyatnya.

Bagaimana Generasi Muda Indonesia?

Sebagai generasi penerus bangsa yang kelak menjadi seorang pemimpin dan pasti
menjabat sebagai pemegang kekuasaan hendaknya mulai di ajarkan beberapa Etika politik; budi
pekerti sejak dini oleh orang tuanya dirumah maupun di sekolah. Pemahaman agama secara total
perlu di bentuk pelajarilah Islam secara keseluruhan jangan sebagian,bacalah dan kaji Al-Quran
yang merupakan Kalamullah perkataan Allah sebagai petunjuk manusia di dunia agar mencapai
kebahagian dunia dan akhirat. Jadikanlah Al-Quran sebagai pedoman hidup dengan cara
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan jangan memisahkan antara kehidupan kita
dengan ajaran agama yang dipelajari,kita harus dapat mensinkronkannya sehingga kita
memahami mana yang boleh dan tidak boleh dikerjakan.selain itu ceritakanlah sejarah-sejarah
para Nabi sebagai motivasi anak agar berprilaku baik

Pengaruh media pun sangat penting pengaruhnya bagi perkembangan psikologis anak
dan kaula muda. Akses dunia luar yang serba praktis seiring berkembangnya teknologi mutakhir
menjadi hal yang mungkin di takuti sebagian orang tua,namun tentu saja orang tua lah yang
harus menuntun si anak untuk memfilter mana hal yang baik dan buruk dari perkembangan
teknologi tekankanlah pada pendidikan agama yang menjadi modal dasar kehidupan.

Sistem Pendidikan di Indonesia yang harus dibenahi,menjadi suatu dasar mulainya


perkembangan etika politik generasi muda yang berdasarkan agama, setiap pelajaran di sekolah
maupun mata kuliah di kampus-kampus haruslah selalu di tambahkan atau di selipkan beberapa
ajaran agama, agar baik siswa dan mahasiswa mampu dengan mudah mempelajarinya dan
menyesuaikannya. Jadikanlah Lembaga pendidikan sebagai wadah kreatifitas generasi muda agar
indonesia bangkit menjadi Negara maju yang menerapkan etika beragama sebagai landasannya.

Anda mungkin juga menyukai