Anda di halaman 1dari 7

Implementasi Pendekatan Saintifik ....

(Febriana Marthin Henukh) 449

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN IPA


DI SDN CEPIT, BANTUL.
THE IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH IN SAINS LEARNING AT SDN CEPIT,
BANTUL.
Oleh: Febriana Marthin Henukh, PGSD/PPSD, febyhenukh01@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran
IPA dikelas VA SDN Cepit. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah
guru dan siswa kelas VA SDN Cepit. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi partisipatif,
wawancara semi terstuktur, dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah peneliti yang dibantu dengan panduan
observasi, panduan wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan metode alur yang dikembangkan oleh
Miles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Uji keabsahan
data yang digunakan adalah uji kredibilitas dan uji dependabilitas. Uji kredibilitas dilakukan dengan cara
triangulasi sumber dan bahan referensi, sedangkan uji dependabilitas dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA sudah berjalan
baik. Kegiatan pengamatan sudah dilaksanakan sesuai dengan pendekatan saintifik. Kegiatan menanya sudah
dilaksanakan siswa sudah mengajukan pertanyaan di setiap pembelajaran. Kegiatan menalar sudah sesuai dengan
tahap pelaksanaan pendekatan saintifik. Kegiatan mencoba sudah melibatkan siswa melakukan percobaan. Siswa
juga sudah dapat berkomunikasi dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci : pendekatan saintifik, pembelajaran IPA

Abstract
This study aims to describe the implementation of a scientific approach in sains learning in class VA
SDN Cepit. This research used qualitative approach. The research subject was a teachers and students
in the VA SDN Cepit. The data was collected by using participative observation, semi-structured interview and
documentation. The instrument was the research assisted by the guidelines of observation, interview and
documentation. The data was analyzed by flowchart method developed by Miles and Huberman including data
collection, data reduction, data interpretation and verification. The data validity used credibility test and
dependability test. The credibility test was conducted by resource triangulation and references source, while the
dependability was conducted by thesis supervisor. The research result showed that the implementation
of the scientific approach in sains had implemented well. Observing activity already carried out in
accordance with the scientific approach. Proposing questions had been implemented well and correctly.
Associaty activity had been appropriate with the implementation step of the scientific approach. The students had
been provided opportunity to have experiment according to the scientific approach. Through the communication
activity, the students could be able to communicate in the learning process.

Keywords: scientific approach, learning of sains


450 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke-5 2016
PENDAHULUAN menalar (associating),mencoba (experimentil),
dan membentuk jejaring (networking).Untuk
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
setiap mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu,
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu

yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan tepat diaplikasikan secara prosedural.Pada kondisi
seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus
pembelajaran. Tujuan dari pembelajaran adalah
pembentukan warga negara menjadi warga negara tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah

lebih baik untuk dapat bekerja di masyarakat. Hal dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat
nonilmiah.
tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
Pembelajaran pendekatan saintifik sangat
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
penting untuk diterapkan karena akan melahirkan
Pasal 3 yakni: berkembangnya potensi peserta
anak yang berjiwa pemberani yang sudah
didik agar menjadi manusia yang beriman dan
ditanamkan melalui jenjang pendidikan sesuai
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
komponen pembelajaran saintifik yang telah
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
diterapkan di Sekolah Dasar. Proses pembelajaran
mandiri, dan menjadi warga negara yang
sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga
demokratis serta bertanggung jawab.
ranah pengembangan ranah sikap, pengetahuan,
Standar pendidikan nasional yang menjadi
dan keterampilan tersebut secara utuh/ holistik,
acuan pengembangan dalam kurikulum tingkat
artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa
satuan pendidikan (KTSP) adalah upaya
dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan
pengembangan pembelajaran, penilaian dan tujuan
demikian, proses pembelajaran secara utuh
pendidikan di Sekolah Dasar (SD) namun belum
melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan
dapat tercapai dengan baik di Sekolah Dasar.
keutuhan penguasaan sikap (afektif), pengetahuan
Karena proses kegiatan belajar mengajar belum
(kognitif), dan keterampilan yang terintegrasi
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang
(psikomotor).
mengacu pada pendekatan ilmiah (Scientific)
Sains merupakan bagian dari kehidupan
dalam pembelajaran Ipa kelas VA. Pendekatan
saintifik disini adalah mengacu pada pada 5M kita dan kehidupan merupakan bagian dari

yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, pembelajaran sains. Belajar sains bukan hanya
untuk memahami konsep-konsep ilmiah dan
dan membentuk jejaring yang harus terlihat dalam
aplikasinya dalam masyarakat, melainkan juga
pendidikan sains atau IPA.
untuk mengembangkan berbagai nilai. sains
Proses pembelajaran pada Kurikulum
merupakan suatu deretan konsep serta skema
Tingkat Satuan Pendidikan untuk semua jenjang
konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan
dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
ilmiah (saintifik). Langkah-langkah pendekatan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan
observasi, serta berguna untuk diamati dan di
ilmiah (scientific approach) dalam proses
eksperimentasi lebih lanjut.
pembelajaran meliputi menggali informasi melalui
mengamati (observing), menanya (questioning),
Implementasi Pendekatan Saintifik .... (Febriana Marthin Henukh) 451
IPA (sains) berupaya membangkitkan yang merupakan pelaksana utama dalam
minat manusia agar mau meningkatkan pembelajaran.
kecerdasan dan pemahamannya tentang alam Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak Data
habis-habisnya. Oleh karena itu, untuk Teknik pengumpulan data dengan
menciptakan sekolah dengan suasana menggunakan instrument observasi, wawancara,
pembelajaran yang demokratis serta dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang
menyenangkan, dibutuhkan perubahan yang bermacam-macam (triangulasi data),
cukup mendasar dalam sistem pendidikan. pengumpulan data dilakukan secara terus menerus
Perubahan tersebut berkaitan dengan kurikulum, sampai datanya jenuh.
karena kurikulum merupakan suatu respon
pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat dan Teknik Analisis Data
bangsa dalam membangun generasi muda Teknik analisis data pada penelitian ini
bangsanya. Secara pedagogis, kurikulum adalah dilakukan menggunakan metode analisis deskriptif
rancangan pendidikan yang memberi kesempatan kualitatif. Analisis data kualitatif dengan proses
untuk peserta didik mengembangkan potensi mencari dan menyusun secara sistematis data yang
dirinya dalam suatu suasana belajar yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dan bahan-bahan lain.
dirinya untuk memiliki kualitas yang diinginkan Teknik analisis data penelitian ini
masyarakat bangsanya. dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan
METODE PENELITIAN penarikan kesimpulan.
Jenis Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian ini dilaksanakan di salah satu
kualitatif karena data yang disajikan berupa kata-kata.
sekolah dasar yang terdapat di kelurahan
Penelitian ini untuk mendeskripsikan suatu keadaan,
Panggung harjo kecamatan Sewon Kabupaten
melukiskan dan menggambarkan pelaksanaan
Bantul Yogyakarta. Lokasi SD ini berjarak 30
pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SD Negeri
meter dari jalan besar, tidak diketahui secara pasti
Cepit.
kapan SD Cepit ini dibangun, namun menurut
Waktu dan Tempat Penelitian Kepala Sekolah SD Cepit pada tahun 1959 SD
Penelitian ini secara keseluruhan Cepit sudah ada. Fasilitas yang dimiliki oleh SD
dilaksanakan selama hampir dua minggu yaitu Cepit berupa 12 ruang kelas, masing-masing kelas
dari tanggal 1 Maret sampai 11 Maret 2015 di SD terdiri dari 2 kelas yaitu dari kelas I-VI.Ruang
Negeri Pujokusuman1. Kepala Sekolah dipisahkan dengan ruang guru,
Subjek Penelitian hanya ada satu pintu di dalam ruangan tersebut
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa yang menghubungkan ruang Kepala Sekolah dan
Sekolah Dasar Negeri Cepit Kecamatan Sewon, ruang guru.
452 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke-5 2016
Penetapan lokasi penelitian di SD Negeri 2. Pelaksanaan pendekatan saintifik dalam
Cepit dikarenakan sekolah ini merupakan salah pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Negeri
satu sekolah yang sudah menggunakan kurikulum Cepit.
2006 yaitu kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat
Pelaksanaan pendekatan saintifik dalam
Satuan Pendidikan) tetapi tetap menerapkan
pembelajaran guru menggunakan langkah-
pendekatan saintifik dalam setiap proses
langkah pendekatan saintifik yang dijabarkan
pembelajaran. Maka peneliti mengajukan untuk
menjadi lima aspek yaitu mengamati, menanya,
melakukan penelitian di sekolah ini. SD Negeri
menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.
Cepit menerapkan pendekatan saintifik dalam
Berikut ini adalah hasil wawancara antara
pembelajaran sejak kurikulum sesudah yaitu
peneliti dengan Ibu R selaku guru kelas V A
kurikulum 2013 dan kembali pada kurikulum
dan juga hasil observasi peneliti yang berawal
2006 atau yang disebut KTSP (Kurikulum Tingkat
dari aspek/langkah yang pertama yaitu:
Satuan Pendidikan) pun masih diterapkan
1. Mengamati dengan menggunakan banyak
sehingga guru-guru tidak merasa sulit dalam
indra saat melakukan pengamatan
menerapkan langkah-langkah pendekatan saintifik
Pelaksanaan pembelajaran saat melakukan
dan guru-guru merasa lebih nyaman menerapkan
pengamatan, siswa sudah menggunakan indera
pendekatan saintifik pada kurikulum 2006 dari
penglihatan yaitu dengan cahaya menembus
pada kurikulum 2013 karena akan menyita banyak
benda bening, pelaksanaan pembelajaran yaitu
waktu dan menyulitkan guru pada saat penilaian.
dengan obyek pengamatan guru memanfaatkan
1. Pemahaman Guru Terhadap Pendekatan
sumber belajar yang ada baik dikelas maupun
saintifik
di luar kelas. Contohnya dengan cahaya
Guru kelas VA menjelaskan bahwa
dibiaskan diluar kelas sehingga menembus
pendekatan saintifik adalah pendekatan yang
sinar matahari dan menghasilkan pelangi.
digunakan untuk pembelajaran dengan
2. Menanya dengan mengajukan pertanyaan
menggunakan langkah-langkah ilmiah yaitu
terkait dengan materi yang dipelajari
mengamati, menanya, mengumpulkan infomasi/
kegiatan menanya sudah sesuai dengan
mencoba, menalar/ mengasosiaikan, dan
konsep dan fakta yang dipelajari.Seperti pada
mengkomunikasikan/ membentuk jejaring.
contoh yang ada setelah melakukan
Penjelasan yang sama juga diutarakan oleh pak
pengamatan, siswa dikasih kesempatan untuk
AK selaku kepala sekolah tentang pendekatan
mengajukan pertanyaan sehingga dalam
saintifik, pak AK menjelasakan bahwa pendekatan
pelaksanaan pembelajaran siswa lancar dalam
saintifik adalah sebuah pembelajaran yang diawali
bertanya, hanya masih sesuai dengan golongan
dari mengamati, menanya, mengumpulkan
kemampuan siswa yaitu golongan atas sering
informasi/ mencoba, menalar/ mengasosiasikan,
bertanya sedangkan yang kelompok golongan
dan mengkomunikasikan, dan urutan tersebut
rendah terkadang memilih untuk diam.
selalu dimunculkan dalam setiap kali pertemuan.
Pertanyaan yang diajukan siswa sesuai dengan
Implementasi Pendekatan Saintifik .... (Febriana Marthin Henukh) 453
materi yang dipelajari, namun terkadang tidak dalam kegiatan berdiskusi dalam pelaksanaan
sesuai dengan materi yang dipelajari. pembelajaran siswa belum memiliki sikap
3. Menalar dengan kemampuan mengelola keterbukaan untuk saling memberi dan
informasi menerima pendapat atau gagasan temannya.
kegiatan menalar dalam proses Namun siswa yang memiliki IQ tinggi sudah
pembelajaran sudah berjalan. Diketahui saling membantu sehingga menghasilkan hasil
sebagian siswa sudah berpikir dengan logika, eksperimen yang baik.
mengaitkan konsep dan fakta, mengaitkan 5. Mengkomunikasikan dengan
keterhubungan fakta-fakta, dan mencari apakah menyampaikan hasil pengamatan
ada sebab akibat antarfakta, baik linier maupun kegiatan mengkomunikasikan dalam
bertolak belakang. Kemampuan ini diperlukan pendekatan saintifik melalui pembelajaran IPA
oleh siswa untuk memahami fakta-fakta dan guru sudah memberi kesempatan kepada siswa
menjelaskan fenomena ilmiah yang ada di untuk berkomunikasi tentang apa yang
dalamnya. Guru juga sudah mengetahuinya dari dipelajari yaitu cahaya bermacam-macam yang
kemampuan masing-masing siswa. Guru memantul sehingga memunculkan cahaya lalu
mengajukan pertanyaan kepada semua peserta, siswa bertanya dan membandingkan mengapa
dalam mengelola informasi sehingga siswa bisa terjadi sedangkan dibuku tidak bisa, guru
dapat menambah keluasan wawasannya yaitu juga memberikan kesempatan kepada siswa
dengan siswa bisa menambah wawasannya baik untuk menuliskan atau menceritakan kembali
dari dalam kelas maupun dari luar kelas. apa yang ditemukan dari materi yang dipelajari
4. Mencoba dengan melakukan penyelidikan melalui hasil percobaan agar siswa menuliskan
dalam membuktikan suatu konsep. dan menceritakan kembali, guru juga sudah
menentukan siswa dalam menyampaikan hasil
Kegiatan mencoba sudah diterapkan yaitu
pengamatan melalui keterampilan masing-
dengan melibatkan siswa dalam melakukan
masing yaitu dengan mencampuri siswa yang
aktivitas menyelidiki fenomena dalam upaya
lebih pandai agar bisa membantu siswa yang
menjawab suatu permasalahan yang meskipun
kurang pandai agar saling memberitahu satu
tingkatannya masih terlalumudah. untuk
sama yang lain. materi yang dipelajari siswa
mengetahui kemampuan siswa dalam
boleh dari berbagai sumber siswa yang
mengumpulkan informasi, guru membentuk
dirumahnya memilih jaringan internet dapat
siswa untuk melakukan eksperimen sesuai
menggunakan internet dengan sebaik mungkin
dengan kemampuan masing-masing siswa.
agar dapat menambah wawasannya untuk itu
Siswa mulai membaca buku lain dari buku teks
membuat siswa termotivasi dalam memperluas
lalu berdidkusi, mendemonstrasikan, mulai
wawasan belajarnya dan membuat gurunya
meniru bentuk/ gerak, dan melakukan
semakin bangga. Manfaat yang diperoleh guru
eksperimen. Sebagian dari siswa masih belum
dalam menggunakan pendekatan saintifik
bisa, karena memiliki IQ yang rendah, sehingga
dalam proses pembelajaran yaitu dengan
454 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke-5 2016
adanya pendekatan saintifik siswa menjadi Dari paparan hasil penelitian diatas, dapat
lebih aktif, kreatif, pembelajaran semakin lebih diamati bahwa siswa sudah dapat memahami
menyenangkan, siswa dapat berpikir lebih dengan baik dan jelas pendekatan saintifik
ilmiah dan karakter siswa semakin dibentuk. melalui proses pembelajaran dengan baik dan
Hal tersebut sejalan dengan prinsip yang tidak juga tidak ada kendala diatas yang dapat
dikemukakan oleh Hosnan (2014: 37) yang diatasi. Maka penerapan pendekatan saintifik
mengatakan bahwa pembelajaran sudah jelas bahwa telah diterapkan dengan
meningkatkan motivasi belajar siswa dan sangat baik.
motivasi mengajar guru serta pembelajaran
SIMPULAN DAN SARAN
mendorong terjadinya peningkatan kemampuan
berpikir siswa. Simpulan

Terkait dengan peran siswa dalam Simpulan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

proses pembelajaran dengan menggunakan 1. Pelaksanakan pendekatan saintifik dalam

pendekatan saintifik sudah terlihat dengan jelas pembelajaran IPA khususnya untuk kelas VA

bahwa siswa sangat antusias dalam mengikuti melalui pengamatan sudah dilaksanakan

pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari sesuai dengan prinsip-prinsip pendekatan

keaktifan semua siswa serta kreatifitas yang saintifik. Guru juga sudah mengetahui

ditonjolkan dan dihasilkan selama mengikuti prosedur penerapan pendekatan saintifik

proses pembelajaran. Siswa semakin lebih dengan baik dan benar sehingga selalu

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk

karena pembelajaran yang diberikan tidak melakukan pengamatan.

terlalu banyak menampilkan teori tetapi lebih 2. Pelaksanaan pendekatan saintifik dalam

banyak menampilakan praktek.Hasil temuan ini pembelajaran IPA pada tahap mengajukan

sejalan dengan salah satu tujuan dari pertanyaan sudah dilaksanakan dengan baik

pendekatan saintifik yang dijelaskan oleh dan benar. Guru selalu memberikan

Hosnan (2014: 36) yaitu terciptanya kondisi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan

pembelajaran dimana siswa merasa bahwa pertanyaan di setiap pembelajaran.

belajar itu merupakan suatu kebutuhan. 3. Pelaksanaan pendekatan saintifik dalam

Pendekatan saintifik dalam pembelajaran pembelajaran IPA pada tahap menalar sudah

kurikulum 2006 atau yang disebut KTSP sesuai dengan tahap pelaksanaan pendekatan

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) guru- saintifik, siswa sudah selalu diberikan

guru merasa sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk mengolah informasi sesuai

kendalakarena lebih memudahkan siswa dengan kompetensi berfikir yang dimiliki

sesudah kurikulum 2013 diganti karena buku- siswa setelah melakukan percobaan.

buku sumber masih sangat banyak tersedia 4. Pelaksaan pendekatan saintifik dalam

sehingga lebih memudahkan siswa dalam pembelajaran IPA pada tahap mencoba sudah

menerapkan pelaksanaan pendekatan saintifik. berjalan dengan baik. Guru sudah


Implementasi Pendekatan Saintifik .... (Febriana Marthin Henukh) 455
memberikan kesempatan kepada siswa
melakukan percobaan sesuai dengan Saran
pendekatan saintifik. Semuanya berjalan Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan
dengan baik dan benar. Siswa menjadi mudah dan kesimpulan, maka penulis mengajukan
paham dan mudah untuk bereksperimen beberapa saran sebagai berikut:
dengan hal-hal yang baru yang terkait dengan Penggunaan media perlu ditambahkan lagi
proses pembelajaran yang ada dilingkungan agar anak-anak semakin tertarik dan bersemangat
sekitar. Siswa bisa menerima dengan baik dalam mengikuti pembelajaran, karena media
kegiatan percobaan yang dilakukan, siswa merupakan salah satu aspek penting yang dapat
juga menjadi semakin lebih aktif, kreatif dan menarik minat dan perhatian siswa dalam
bersemangat dalam mengikuti proses mengikuti pembelajaran.
pembelajaran. Perlu adanya refleksi guru kelas VA dari apa
5. Pelaksanaan pendekatan saintifik dalam yang sudah dilaksanakan sehingga guru dapat
pembelajaran IPA pada tahap mendalami apa saja kekurangan dan kelebihan
mengkomunikasikan sudah berjalan dengan yang ada selama proses pembelajaran.
baik. Siswa sudah bisa berkomunikasi dalam Perlu lebih banyak lagi memantau siswa-
proses pembelajaran yaitu dengan siswa yang golongan terendah agar terkejar
menceritakan pembelajaran yang dapat menjadi seperti golongan atas dan semangat tinggi
dipahami dan yang tidak dapat dipahami. untuk terus dan terus berjuang.
Guru merasa puas dan tidak mengalami DAFTAR PUSTAKA

kendala atau kesulitan-kesulitan selama dari


Depdiknas. (2011). Undang-Undang
kurikulum 2013 dipindahkan kembali Sisdiknas (PP No. 20 Tahun 2003). Jakarta: Sinar
Grafika.
menjadi kurikulum KTSP atau kurikulum
2006 dalam menerapkan pendekatan
Hosnan. (2014). Pendekatan saintifik dan
saintifik selama proses pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran Abad 21. Bogor:
Ghalia Indonesia.
berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai