Anda di halaman 1dari 2

ASIMTOT

(kidzuitara kataomoi)

(Seorang pria memandangi dari jauh seorang wanita yang tengah menari)

Pria :

Setiap waktu kubiarkan berlalu, hanya untuk memandang dari jauh

Meneropong keindahan dalam ketidak berdayaan

Dia menyilaukan

Tapi sinarnya begitu hangat

Menyentuh epidermis, merambat ke pembuluh darah, dan pecah pada muara

Di dadaku

Kencang berpacu

Getarkan tubuh

Ah... aku

Mungkin terperangkap dalam apa yang kata orang cinta

Cinta pada setangkai bunga yang tumbuh di atas bukit

Sementara aku berada di lembah

Tanganku terlalu pendek untuk merengkuh

Sulit untuk tubuhku yang ringkih

Bahkan ketika saat kudekati

Seperti ada garis asimtot

Yang membuatku bisa mendekat tapi tak mampu kudapat

(si pria mencoba menembus garis asimtot, tapi tak bisa, ia malah terpelanting ke belakang. Ia
terus mencoba tapi hasilnya tetap sama)

Perasaan terus berlanjut, ku biarkan diri terus terlena pada cinta

Tak peduli apa

Bila waktu patah hati tiba, biarlah jadi urusan air mata
(seorang pria lain mendekati si wanita, mereka menari bersama)

... dan kini sudha jadi urusan air mata

Air mata perasaan yang tak tersampaikan

Perasaan seperti berada dalam roller coaster

Diputar balikan sang takdir

yang berkata Lihat dirimu sebelum melihat tempat yang tinggi!

aku selalu berkaca, apa aku pantas di cinta?

Atau aku hanya bisa mencinta dalam satu tarikan anak panah?

Melesat tak tentu arah , tak kembali...

Ah....bagiku

cinta memang selalu semanis dan sepahit kopi

semua seimbang tanpa perlu menakar

Kita selalu tahu bagaimana menuangkan manis dan pahit bersama

Dan Cinta selalu sepaket dengan pahit

Sama seperti mencintaimu dari jauh

Semakin kurasakan manis,

Semakin pula pahit dan getir menyeruak

Karena asimtot selalu terbentang

Dan kau tak bisa kugapai

(pria itu menari sendiri ,seirama dengan tarian si wanita dan pria yang dicintainya)

By: Moch Afan Zulkarnain

Anda mungkin juga menyukai