PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1
2.1 Pengertian Besi
Besi merupakan salah satu unsur pokok alamiah dalam kerak bumi. Keberadaan
besi dalam air tanah biasanya berhubungan dengan pelarutan batuan dan mineral
terutama oksida, sulfida karbonat, dan silikat yang mengandung logam-logam tersebut.
Bijih besi adalah batuan yang mengandung mineral-mineral besi dan sejumlah
mineral gangue seperti silika, alumina, magnesia, dan lain-lain. Biji besi terdiri atas
oksigen dan atom besi yang berikatan bersama dalam molekul. Besi sendiri biasanya
didapatkan dalam bentuk magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), goethit, limonit atau
siderit. Bijih besi biasanya kaya akan besi oksida dan beragam dalam hal warna, dari
kelabu tua, kuning muda, ungu tua, hingga merah karat.
2.2 Sifat Besi
Besi mempunyai sifat fisika dan sifat kimia, yaitu sebagai berikut:
Sifat fisika dari besi sebagai berikut:
a. Lebur pada suhu 1540 C
b. Mendidih pada suhu 2760 C
c. Dapat menghantarkan panas sebesar 80 joule/ s m K
d. Dapat menghantarkan listrik sebesar 1,1 x 10^7(10 pangkat 7) mho
e. Mmemiliki kerapatan 7860kg/m3.
Lain-lain
Sifat magnetik feromagnetik
Resistivitas listrik (20 C) 96,1 nm
Konduktivitas termal (300 K) 80,4 W/(mK)
Ekspansi termal (25 C) 11,8 m/(mK)
Kecepatan suara (suhu kamar) (elektrolitik)
(pada wujud kawat) 5120 m/s
Modulus Young 211 GPa
Modulus geser 82 GPa
Modulus ruah 170 GPa
Nisbah Poisson 0,29
Skala kekerasan Mohs 4,0
Kekerasan Vickers 608 MPa
Kekerasan Brinell 490 MPa
Isotop
2
iso NA waktu paruh DM DE(MeV) DP
54 54
Fe 5,8% >3,1E22 tahun penangkapan 2 ? Cr
55 55
Fe syn 2,73 tahun penangkapan 0,231 Mn
56
Fe 91,72% Fe stabil dengan 30 neutron
57
Fe 2,2% Fe stabil dengan 31 neutron
58
Fe 0,28% Fe stabil dengan 32 neutron
59 59
Fe syn 44,503 hari 1,565 Co
60
Fe syn 1,5E6 tahun - 3,978 60
Co
4
dalam bijih besi hematite, magnetite, taconite, limonite, goethite, siderite dan pyrite
(FeS).
Kandungan Fe di Indonesia banyak terdapat di Kalimantan Barat, Sumatra Barat,
Sumatra Selatan, Sulawesi tengah dan Pulau Jawa.
Manfaat Besi
Besi selalu dipadukan dengan logam lain supaya leih kerasa. Biasanya paduan yang
di hasilkan adalah paduan untuk membuat baja. Besi digunakan untuk berbagai macam
barang yang membutuhkan daya tahan tinggi dan lama (kendaraan, mesin, perkakas
rumah tangga, dsb). Dalam dunia konstruksi, baja biasa dipakai sebaga bahan
konstruksi jalan, rel kereta api, dan banyak infrastruktur bangunan. Ketahanan
(daktilitas) baja yang lebih tinggi dari besi karena dicampur karbon dan bahan-bahan
lainnya mengakibatkan baja mampu memenuhi fungsinya sebagai komponen struktur
bangunan.
2.4 Pengolahan Besi
Besi adalah logam yang paling luas dan paling banyak penggunaanya. Hal tersebut
disebabkan tiga alasan berikut yaitu:
a) Bijih besi relatif malimpah di berbagai penjuru dunia.
b) Pengolahan besi relatif murah dan mudah.
c) Sifat sifat besi yang mudah dimodifikasi.
Besi terdapat di alam dalam bentuk senyawa, antara lain sebagai hematit (Fe2O3),
magnetit (Fe3 O4), pirit (FeS2) dan siderit ( FeCO3).
Tempat Pengolahan Besi ( Tanur Sembur )
Proses pengolahan bijih besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam tanur
sembur (blast furnace). Tanur sembur berbentuk menara silinder dari besi atau baja
dengan tinggi sekitar 30 meter dan diameter bagian perut sekitar delapan meter. Karena
tingginya alat tersebut, alat ini sering juga disebut sebagai tanur tinggi. Bagian bagian
dari tanur tinggi adalah sebagai berikut:
a) Bagian puncak yang disebut dengan Hopper, dirancang sedemikian rupa sehingga
bahan bahan yang akan diolah dapat dimasukkan dan ditambahkan setiap saat.
b) Bagian bawah puncak, mempunyai lubang untuk mengeluarkan hasil hasil yang
berupa gas.
c) Bagian atas dari dasar (kurang lebih 3 meter dari dasar), terdapat pipa pipa yang
dihubungkan dengan empat buah tungku dimana udara dipanaskan (sampai
suhunya kurang lebih 1.100o C). udara panas ini disemburkan ke dalam tanur
melalui pipa pipa tersebut.
d) Bagian dasar tanur, mempunyai dua lubang yang masing masing digunakan untuk
mengeluarkan besi cair sebagai hasil utama dan terak (slag) sebagai hasil samping.
Proses Pengolahan Besi
Secara umum proses pengolahan besi dari bijihnya dapat berlangsung dengan
urutan sebagai berikut:
a) Bahan bahan dimasukkan ke dalam tanur melalui bagian puncak tanur.
Bahan bahan ini berupa:
5
Bahan utama yaitu bijih besi yang berupa hematit (Fe2O3 ) yang bercampur
dengan pasir (SiO2) dan oksida oksida asam yang lain (P2O5 dan Al2O3).
Batuan batuan ini yang akan direduksi.
Bahan bahan pereduksi yang berupa kokas (karbon).
Bahan tambahan yang berupa batu kapur (CaCO3) yang berfungsi untuk
mengikat zat zat pengotor.
b) Udara panas dimasukkan di bagian bawah tanur sehingga menyebabkan kokas
terbakar.
H = - 394 kJC(s) + O2(g) CO2(g)
Reaksi ini sangat eksoterm (menghasilkan panas), akibatnya panas yang dibebaskan
akan menaikkan suhu bagian bawah tanur sampai mencapai 1.900o C.
c) Gas CO2 yang terbentu kekmudian naik melalui lapisan kokas yang panas dan
bereaksi dengannya lagi membentuk gas CO.
H = +173 kJCO2(g) + C(s) 2 CO(g)
Reaksi kali ini berjalan endoterm (memerlukan panas) sehingga suhu tanur pada
bagian itu menjadi sekitar 1.300o C.
d) Gas CO yang terbentuk dan kokas yang ada siap mereduksi bijih besi (Fe2O3).
Reuksi ini dapat berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu:
Pada bagian atas tanur, Fe2O3 direduksi menjadi Fe3O4 pada suhu 500o C.
3 Fe2O3(s) + CO(g) 2 Fe3O4(s) + CO2(g)
Pada bagian yang lebih rendah, Fe3O4 yang terbentuk akan direduksi
menjadi FeO pada suhu 850o C.
Fe3O4(s) + CO(g) 3 FeO(s) + CO2(g)
Pada bagian yang lebih bawah lagi, FeO yang terbentuk akan direduksi
menjadi logam besi pada suhu 1.000o C.
FeO(s) + CO(g) Fe(l) + CO2(g)
e) Besi cair yang terbentuk akan mengalir ke bawah dan mengalir di dasar tanur.
f) Sementara itu, di bagian tengah tanur yang bersuhu tinggi menyebabkan batu kapur
terurai menurut reaksi:
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
g) Kemudian di dasar tanur CaO akan bereaksi dengan pengotor dan membentuk terak
(slag) yang berupa cairan kental.
Reaksinya sebagai berikut:
CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l)
CaO(s) + P2O5(g) Ca3(PO4)2(l)
CaO(s) + Al2O3(g) Ca(AlO2)2(l)
h) Selanjutnya, besi cair turun ke dasar tanur sedangkan terak (slag) yang memiliki
massa jenis lebih rendah daripaba besi cair akan mengapung di permukaan dan
keluar pada saluran tersendiri.
Hasil Pengolahan Besi
1. Besi Kasar (pig iron) atau Besi Gubal.
Besi cair yang keluar dari dasar tanur disebut dengan besi kasar (pig iron). Besi
kasar mengandung 95% besi, 34% karbon, sisanya berupa fosfor, silikon dan
mangan.
2. Besi Tuang (cast iron) atau Besi Cor
6
Jika pig iron dibuat menjadi bentuk cetakan maka disebut besi tuang atau besi cor.
3. Besi Tempa (wrought iron)
Besi tempam mengandung kadar karbon yang cukup rendah (0,05 0,2%). Besi
tempa ini cukup lunak untuk dijadikan berbagai perlatan seperti sepatu kuda, roda
besi, baut, mur, golok, cangkul dan lain sebagainya.
2.5 Kegunaan Besi dalam kehidupan sehari-hari
Besi merupakan logam paling biasa digunakan di antara semua logam, yaitu
merangkumi sebanyak 95 peratus daripada semua tan logam yang dihasilkan di seluruh
dunia. Gabungan harganya yang murah dengan kekuatannya menjadikan ia amat
diperlukan, terutamanya dalam penggunaan seperti kereta, badan kapal bagikapal besar,
dan komponen struktur bagi bangunan.
Besi waja merupakan aloi besi paling dikenali, dan sebagian dari bentuk yang
dibentuk oleh besi termasuk:
Besi mentah atau Pig iron yang mengandungi 4% 5% karbon dengan
sejumlah bendasing seperti belerang, silikon dan fosforus. Kepentingannya
adalah ia merupakan perantaraan daripada bijih besi kepada besi
tuang dan besi waja.
Besi tuang (Cast iron) mengandungi 2% 3.5% karbon dan sejumlah
kecilmangan. Bendasing yang terdapat di dalam besi mentah yang dapat
memberikan kesan buruk kepada sifat bahan, seperti belerang dan fosforus,
telah dikurangkan kepada tahap boleh diterima. Ia mempunyai takat lebur
pada julat 14201470 K, yang lebih rendah berbanding dua komponen
utamanya, dan menjadikannya hasil pertama yang melebur apabila karbon
dan besi dipanaskan serentak. Sifat mekanikalnya berubah-ubah, bergantung
kepada bentuk karbon yang diterap ke dalam aloi. Besi tuang 'putih'
mengandungi karbon dalam bentuk cementite, atau besi karbida.
Besi karbon mengandung antara 0.5% dan 1.5% karbon, dengan sejumlah
kecil mangan, belerang, fosforus, dan silikon.
Besi tempa (Wrought iron) mengandung kurang daripada 0.5% karbon. Ia
keras, mudah lentur, dan tidak mudah dilakurkan berbanding dengan besi
mentah. Ia mempunyai sejumlah kecil karbon, beberapa persepuluh peratus.
Jika ditajamkan menjadi tirus, ia cepat kehilangan ketajamannya.
Besi aloi (Alloy steel) mengandungi kandungan karbon yang berubah - ubah
dan juga logam - logam lain, seperti kromium, vanadium, molib
denum, nikel, tungsten dsb.
Besi oksida (III) digunakan dalam penghasilan storan magnetik dalam
komputer. Ia sering dicampurkan dengan bahan lain, dan mengekalkan ciri-
ciri mereka dalam larutan.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Besi merupakan salah satu unsur pokok alamiah dalam kerak bumi. Keberadaan besi
dalam air tanah biasanya berhubungan dengan pelarutan batuan dan mineral terutama
oksida, sulfida karbonat, dan silikat yang mengandung logam-logam tersebut. Besi
mempunyai sifat fisika dan sifat kimia.
Ada beberapa jenis besi yaitu :
Besi mentah atau Pig iron
Besi tuang ( cast iron )
8
Besi tempa (wrought iron )
Besi karbon
Besi aloi (Alloy steel)
Besi oksida (III)
Secara umum proses pengolahan besi dari bijihnya dapat berlangsung dengan
urutan sebagai berikut:
Bahan bahan dimasukkan ke dalam tanur melalui bagian puncak tanur.
Udara panas dimasukkan di bagian bawah tanur sehingga menyebabkan kokas
terbakar
Gas CO2 yang terbentu kekmudian naik melalui lapisan kokas yang panas dan
bereaksi dengannya lagi membentuk gas CO
Gas CO yang terbentuk dan kokas yang ada siap mereduksi bijih besi (Fe2O3).
Besi cair yang terbentuk akan mengalir ke bawah dan mengalir di dasar tanur.
Sementara itu, di bagian tengah tanur yang bersuhu tinggi menyebabkan batu
kapur terurai
Kemudian di dasar tanur CaO akan bereaksi dengan pengotor dan membentuk
terak (slag) yang berupa cairan kental.
Selanjutnya, besi cair turun ke dasar tanur sedangkan terak (slag) yang memiliki
massa jenis lebih rendah daripaba besi cair akan mengapung di permukaan dan
keluar pada saluran tersendiri.
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/9362301/PENGETAHUAN_BAHAN_TEKNIK
www.slideshare.net/search/slideshow?
searchfrom=header&q=bahan+besi&ud=any&ft=all&lang=en&sort=
http://yondaimemuhaiminato.blogspot.co.id/2012/04/material-besi-dan-baja.html
http://budisma.net/2015/03/pengertian-ciri-dan-sifat-besi.html
http://rumushitung.com/2014/11/09/sifat-dan-kegunaan-besi/
www.scribd.com
http://www.wikipedia.com id,Wikipedia.org/wiki/Besi
http://www.slideshare.net/NurLatifah1/unsur-fe-besi
9
10