2415105004
Judul : ANALISA EFISIENSI TURBIN GAS UNIT 1 SEBELUM DAN SETELAH OVERHAUL
COMBUSTOR INSPECTION DI PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN
PLTGU CILEGON
Penulis : Sunarwo, Teguh Harijono M
Institusi : Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan pembangkit listrik yang cukup
handal. Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Cilegon menggunakan 2 buah turbin gas
M710F dengan kapasitas daya yang mampu dibangkitakan masing masing sebesar 240 MW.
Combustor Inspection
Combustor inspection merupakan overhaul jangka pendek yang dibutuhkan untuk memeriksa
kompresor inlet, flame detector, ignitor, nosel tingkat pertama, combustion basket, transition piece,
turbine vane row 1 dan turbine blade raw 4. Komponen ini membutuhkan pemeriksaan
secara berkala, karena turbin gas bekerja secara terus menerus, sehingga sistem pembakaran harus dijaga
karena apabila sistem pembakaran buruk maka akan menyebabkan umur komponen pendek.
Siklus Brayton
Siklus Brayton merupakan siklus daya gas yang ditemukan oleh George Brayton
pada tahun 1870 untuk mesin pembakaran minyak bolak-balik. Pada saat ini banyak
digunakan pada mesin turbin gas dimana proses kompresi dan ekspansi berlangsung
dengan putaran mesin. Udara lingkungan dihisap oleh kompresor, kemudian suhu dan
tekanannya dinaikkan. Udara bertekanan tinggi hasil kompresi di masukkan kedalam
ruang pembakaran sebagai campuran bahan bakar, di mana bahan bakar dibakar pada
tekanan konstan. Gas hasil pembakaran dengan temperature tinggi kemudian di
masukkan ke turbin gas, untuk menghasilkan putaran. (Yunus A. Cengel, Michael A.
Boles)
Gambar 2 Diagram T-S Siklus Brayton Gambar 3 Diagram P-V Siklus Brayton
2. 2 - 3 Proses Pembakaran
3. 3 - 4 Proses Ekspansi
Persamaan untuk menghitung temperature keluar turbin teoritis (T4)
4. 4 - 1 Proses Pembuangan
Untuk menghitung efisiensi thermal siklus brayton (nth) dari daya mekaniknya th
X 100%
Keterangan :
PCS = P2
Pa = P1
X 100%
Keterangan : mg = mu + mbb
PEMBAHASAN
Berdasarkan Gambar 5 terlihat bahwa untuk beban yang sama nilai efisiensi pembakaran setelah
overhaul menurun dibandingkan dengan sebelum dilakukan overhaul. Hal tersebut dipengaruhi oleh nilai
enthalpi (h3) yang menurun karena temperatur masuk turbin (T3) lebih kecil, dan jumlah pemakaian
Okky Agassy Firmansyah
2415105004
bahan bakar untuk beban yang sama setelah overhaul lebih sedikit dibandingkan dengan sebelum
dilakukan overhaul atau bisa dikatakan setelah overhaul menjadi hemat bahan bakar. Dari trendline grafik
terlihat bahwa seiring dengan meningkatnya beban turbin gas maka efisiensi pembakarannya akan
semakin besar pula.
Berdasarkan Gambar 6 terlihat bahwa setelah dilakukan overhaul efisiensi turbin meningkat
dibandingkan dengan sebelum overhaul. Hal tersebut dipengaruhi entalpi outlet turbin (h4) yang semakin
kecil setelah overhaul.
Berdasarkan gambar 7 terlihat bahwa efisiensi thermal siklus brayton setelah overhaul meningkat
dibandingkan dengan sebelum dilakukan overhaul. Besarnya nilai efisiensi thermal dipengaruhi oleh
panas masuk dan panas keluar yang dilihat pada TS diagram siklus brayton. Pada trendline gambar 4.7
semakin besar beban turbin gas maka akan semakin besar pula efisiensi siklus Brayton.
Okky Agassy Firmansyah
2415105004
Berdasarkan gambar 8 terlihat efisiensi thermal efektif setelah overhaul meningkat dibandingkan
sebelum overhaul. Hal tersebut dipengaruhi oleh laju aliran massa bahan bakar yang digunakan untuk
beban sama setelah overhaul lebih sedikit dibandingkan dengan sebelum overhaul. Trendline grafik juga
menunjukkan bahwa semakin besar beban yang dibangkitkan maka nilai efisiensi thermal efektif akan
semakin besar pula.
REVIEW KOMENTAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh overhaul combustor inspection terhadap
efisiensi turbin gas unit 1 di PLTGU Cilegon. Untuk mengetahui pengaruh overhaul terhadap efisiensi
turbin gas maka digunakan metode perhitungan efisiensi berdasarkan input dan output komponen turbin
gas. Pengaruh overhaul combustor inspection dilihat dari efisiensi kompresor, efisiensi ruang bakar,
efisiensi turbin, efisiensi thermal siklus brayton, efisiensi thermal efektif, heat rate turbin, dan konsumsi
bahan bakar.
Efisiensi turbin setelah overhaul mengalami kenaikan dibandingkan dengan sebelum overhaul. Hal
tersebut dipengaruhi oleh entalpi outlet turbin (h4) yang semakin kecil. Kerja turbin untuk beban sama
setelah overhaul lebih baik dibandingkan sebelum overhaul, karena untuk membangkitkan daya yang
sama tidak memerlukan kerja turbin yang terlalu besar. Hal tersebut dipengaruhi menurunnya enthalpi
outlet turbin (h4), dan dipengaruhi oleh laju aliran massa gas yang lebih sedikit setelah overhaul.
Efisiensi thermal siklus brayton setelah overhaul mengalami kenaikan dibandingkan dengan
sebelum dilakukan overhaul. Sedangkan efisiensi thermal efektif setelah overhaul mengalami kenaikan
dibandingkan sebelum overhaul. Hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah massa bahan bakar.