BAB I
PENDAHULUAN
kali lebih tinggi disbanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari
17 juni 2009).
Bayi berat lahir rendah sangat rentang terhadap kematian
2009 ).
2
menyatakan bahwa semua bayi baru lahir yang berat badanya kurang
atau sama dengan 2.500 gram, disebut Low Birth Weight Infant (Bayi
yaitu Thailand sebanyak 175 ribu bayi, Philipina 269 ribu bayi,
secara adil dan merata ),dan memiliki derajat kesehatan yang tinggi )
Kelahiran bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dinegara
DKI Jakarta, sekitar 15-20 % bayi baru lahir dilahirkan berat badan
kematian neonatal tersebut adalah BBLR (29%) dan asfiksia lahir (27
bayi yang lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), sedangkan
bayi yang lahir mati 731 (0,57 %). Dan didapatkan angka kematian
hari 629 (0,74 %) dan umur 1-<12 bulan sebanyak 220(25,91 %).
Dengan penyebab kematian yang berbeda-beda, termasuk
2008).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan
badaan lahir rendah (BBLR), sedangakan jumlah baayi yang lahir mati
(9,27%).
Sesuai dengan data yang diperoleh padaa bagian
diperoleh data bahwa dari 1.626 jumlah bayi yang lahir, terdapaat 60
Rachmi;2007:3)
BBLR tergolong bayi dengan resiko tinggi.Oleh karena itu
yang baik dan memperhatikan gizi seimbang ibu. Angka kesakitan dan
wewenang bidan.
2. Tujuan khusus
a) Dapat melaksanakan pengkajian data bayi S dengan
Juni 2009.
d) Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi guna
2009
e) dapat merencanakan tindakan asuhan kebidanan padaa
JUNI 2009
g) Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan pada bayi S
Kabupaten Gowa.
2. Manfaat Akademik
8
meliiputi ;
1.Studi Kepustakaan
Dengan membaca dan mempelajari buku-buku dan literature,
menggunakan teknik :
a) Anamnese
Penulis melakukan Tanya jawab dengan orang tua dan
sebelumnya
c) Pengkajian psikososial
Pengkajian psikoosial dilakukan meliputi pangkajian status
lingkunganya.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan mempelajari status kesehatan
Konsultasi
E. Langkah V. Rencana Tindakan
F. Langkah VI. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan
G. Langkah VII. Evaluasi Asuhan Kebidanan (SOAP)
BAB IV. PEMBAHASAN
11
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Berat Badan Bayi Lahir Rendah
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) ialah bayi yang baru
lahir dengan berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram. Istilah
BBLR digunakan oleh WHO untuk mengganti salah satu istilah bayi
dengan berat badan kurang dari 2500 gram, yaitu : 1). Masa
terakhir), 2). Bayi yang beratnya kurang dari berat semestinya menurut
12
(Wiknojosastro, H; 2006:771)
Bayi kurang bulan adalah bayi yang lahir sebelum umur
bayi yang termasuk bayi KMK kurang bulan. Bayi KMK cukup bulan
berat badanya saat lahir kurang dari 2.500 gram (sampai 2499
berat badan samaa atau kurang dari 2.500 gram disebut BBLR
dekat.
c) Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, perokok,
2. Faktor kehamilan
a) Hamil dengan hidramnion
b) Gizi saat hamil kurang
c) Kehamilan ganda
d) Perdarahan antepartum
e) Komplikasi hamil : pre-eklamsia/eklamsia, ketuban pecah
dini
3. Faktor janin
a) Gawat janin
b) Infeksi dalam kandungan
(Jumiarni; 2002:74-76)
D. Klasifikasi Berat Badan Lahir Rendah
Bayi yang lahir dengan berat 2.500 gram atau lebih
yang lahir pada umur kehamilan lebih dari 37-47 minggu 6 hari.
3. Post term infant atau bayi yang lebih bulan (post term/post matur)
rahim.
2. Dismaturitas adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari
berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Hal ini berarti
a) Bayi small for date (SFD / KMK) sama dengan bayi dengan
sama karena itu akan lebih mudah untuk hidup diluar rahim,
antara lain :
16
a) Berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang dari
dari 30 cm.
b) Masa gestasi kurang dari 37 minggu
c) Kepala lebih besar dari pada badan
d) Kulit tipis treansparan
e) Lanugo (bulu-bulu halus) banyak terutama pada dahi, pelipis,
(Http://Warnetdipo.Blogspot.Com/2009/05/Faktor Resiko-Bayi-
H; 2006: 783)
I. Penatalaksanaan Berat Badan Lahir Rendah
1. Prinsip penanganan BBLR antara lain :
a) Mempertahankan suhu dengan ketat
18
masih lemah.
c) Pengawasan nutrisi / ASI
Reflex menelan BBLR belum sempurna, oleh sebab itu
menit pertama
f) Lakukan dengan segera pemeriksaan menyeluruh pada
0 1 2 NA
Jumlah
3. Perawatan khusus
21
langsung ibu dan bayi. Tubuh ibu dan bayi harus berada
2006:778)
Tabel II. Pengaturan Suhu Incubator
Berat Badan
0-24 jam 2-3 hari 4-7 hari 8 hari
Lahir (gram)
2001-2500 33 32-33 32 32
minggu dan apabila berat badan bayi 2000 gram bayi boleh dirawat di
lebih dingin.
2. Konduksi. Panas dihantarkan dari tubuh bayi ke benda
(Jumiarni 2002:95)
b) Makanan Bayi
Pemberian minum bayi dimulai dalam waktu bayi berumur
paling baik adalah ASI. Bila bayi belum dapat menyusu, ASI
sendok. Bila daya isap cukup baik maka bayi menyusu pada
Tetesi ASI bila dapat menelan. Bila Beri ASI bila dapat
tidak dapat menelan, langsung menghisap dan
dirujuk menelan langsung
dari putting.
- Rujuk ke rumah sakit
-Bila tidak dapat
menelan langsung
rujuk
0 1 2 3 4 5
Kulit Merah seperti Merah muda Permukaan Daerah pusat Seperti kertas Seperti kulit
agar licin, halus, mengelupas retak-retak, retak lebih retak-retak
transparan tampak vena dengan/tanpa vena jarang dalam, tidak mengkerut
ruam sedikit ada vena
vena
Lipatan Tidak ada Tanda merah Hanya lipatan Lipatan 2/3 Lipatan
plantar sangat sedikit anterior anterior diseluruh
lipatan
payudara Hamper tidak Areola datar, Areola seperti Areola lebih Areola penuh,
ada tidak ada titik, tonjolan jelas, tonjolan tonjolan 5-10
benjolan sampai 2mm 3-4 mm mm
Nilai Minggu
5 26
10 28
15 30
20 32
25 34
30 36
35 38
40 40
45 42
50 44
cara :
1) Menilai 7 tanda kematangan fisik
2) Menilai 6 tanda kematangan neurologic
3) Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologic dijumlah
4) Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan dengan table
logis bagi kedua belah pihak yaitu pasien dan pelaksana pelayanan
perilaku diharapkan.
30
(Simatupang, E.J;2006:7).
Hal tersebut di atas, dinyatakan dengan jelas tidak hanya
sebelumnya.
d. Evaluasi kebutuhan akan intervensi segera oleh bidan atau
aman.
g. Evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan, kaji ulang secara
informasi yang akurat dan sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan
menyertai diagnose.
Langkah III : Antisipasi diagnose/masalah potensial.
Pada langkah ini, kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain
asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah diidentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan dari kerangka
setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan, setiap rencana
asuhan harus disetujui oleh kedua belah pihak yaitu bidan dank lien agar
pelaksana rencana tersebut, oleh karena itu pada langkah ini tugas bidan
melaksanakan tindakan.
Langkah VI : Pelaksanaan asuhan kebidanan
33
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh, seperti yang telah diuraikan
kerjasama dengan tim kesehatan lain. Jika bidan tidak melakukannya sendiri
apa yang telah dilakukan oleh seorang bidan melalui proses berfikir
Dokumentasian SOAP
Alur Pikir Bidan Pencatatan dari Asuhan
Kebidanan
Anitisipasi Assesment/Diagnosa
masalah
potensial.diagnosa
lain
Menetapkan Plan :
kebutuhan segera -Konsul
untuk konsultasi -Test Lab
kolaborasi -Rujukan
-Pendidikan/konseling
Perencanaan Perencanaan -Follow up
Implementasi Implementasi
Evaluasi Evaluasi
Alamat : Lambengi
Nikah/lamanya : 1x/ 1 tahun
B. Data Biologis
1. Riwayat bayi baru lahir
a. Bayi lahir tanggal 18 Juni 2009 jam 07.30 wita dengan lahir
spontan, PBK
b. Jenis Kelamin Perempuan
c. Bayi lahir segera menangis
d. BBL 2200 gram, PBL 44 cm, LD 32 cm
e. Apgar score 1 menit pertama 9 dan 5 menit kedua 10
f. Tidak ada trauma lahir ataupun kelainan congenital
g. Ibu mengatakan menyusui bayinya segera stelah lahir
h. Kemampuan mengisap bayi kuat
2. Riwayat Kehamilan
a. HPHT 27-09-2008
b. TP 04-072009
c. GI PO AO
d. Umur kehamilan 37 minggu 5 hari
e. Ibu memeriksakan kehamilannya di bidan puskesmas Palatikang 2
terbungkus dengan kain kering dan hangat, popok diganti tiap kali
basah
D. Data Psikologis
37
harapan orang tua terhadap anaknya mendapat perawatan yang baik dan
secret
c. Hidung
Inspeksi :
1. Lubang hidung simetris kiri dan kanan
2. Tidak ada gerakan cuping, hidung bersih dan tidak ada secret
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
d. Telinga
Inspeksi :
1. Lekuk telinga normal
2. Daun telinga terbentuk sempurna
3. Simetris kiri dan kanan
4. Lubang tampak bersih
e. Mulut
Inspeksi :
1. Bibir merah muda, tidak kering
2. Palatum tidak ada kelainan
3. Refleks mengisap baik
4. Mulut dalam keadaan bersih
f. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembengkakan pada leher
g. Kulit
Inspeksi : Warna kulit merah muda, integritas kulit baik
h. Dada dan Perut
Inspeksi :
1. Gerakan dada sesuai irama napas bayi
2. Tampak tali pusat terbungkus dengan kasa bethadine
i. Punggung dan Bokong
Inspeksi : Tidak ada benjolan pada punggung
j. Genitalia
Inspeksi :
1. Jenis kelamin perempuan
2. Labia Mayora dan minora terbentuk sempurna
3. Lubang anus (+)
k. Ekstremitas atas dan bawah
Inspeksi :
1. Pergerakan aktif
2. Jari tangan dan kaki lengkap teraba dingin
3. Reflex menggenggam ada tapi masih lemah
4. Reflex moro positif
LANGKAH II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
39
untuk menilai cirri-ciri bayi normal seperti lingkar kepala 33-35 cm,
lingkar dada 30-38 cm, panjang badan 47-52 cm dan berat badan
panas sangat terbatas pada bayi dengan berat badan lahir yang
selanjutnya
LANGKAH V : RENCANA ASUHAN KEBIDANAN
A. Diagnosa Aktual : Bayi berat lahir rendah
Diagnosa Potensial : Potensial terjadi hipotermi
B. Tujuan
41
60x/menit
4. Bayi mendapatkan nutrisi ASI, BAB/BAK lancar
D. Rencana Tindakan, jam 09.00 wita
1. Beri pakaian dan bungkus badan bayi dengan kain kering
Rasional : Bayi sangat mudah kehilangan panas melalui
uterus
2. Lakukan pengawasan keadaan umum, perubahan tingkah laku,
hipotermi
4. Timbang berat badan bayi setiap hari
Rasional : Sebagai indicator untuk mengetahui pertambahan
antiseptic
42
mikroorganisme
7. Beri intake yang adekuat sesuai kebutuhan nutrisi bayi
Rasional : Untuk memenuhi kebutuhan bayi
8. Ajarkan ibu teknik menyusui yang benar
Rasional : Agar bayi menyusu dengan tenang sehingga
seimbang
Rasional : pemenuhan asupan gizi pada ibu menyusu sangat
perawatan bayi
Rasional : Agar orang tua mengerti tentang pentingnya
Hasil : Keadaan umum bayi, tingkah laku bayi tenang, banyak tidur,
vital: heart rate 145 x/menit, respiration 45 x/menit dan suhu 36,5 oC.
3. Memonitor suhu badan tiap 3 jam
Hasil : Suhu badan 36,5oC
4. Menimbang berat badan bayi setiap hari
Hasil : Berat badan 2200 gram
5. Mengganti pakaian dan popok bayi tiap kali BAB/BAK
Hasil : Popok bayi diganti sudah terganti
6. Melakukan perawatan pada bayi dengan tindakan aseptic dan antiseptic
Hasil : Petugas telah mencuci tangan sebelum memegang bayi
7. Memberi intake yang adekut sesuai kebutuhan nutrisi bayi
Hasil : Bayi telah diberikan ASI
8. Mengajarkan ibu tekhnik menyusui yang benar
Hasil : Ibu mengerti dan mau menyusu bayinya
9. Menganjurkan ibu menyusui bayinya sesering mungkin
Hasil : Ibu bersedia menyusui bayinya sesering mungkin
10. Merawat tali pusat setiap hari
Hasil : Tali pusat terbungkus dengan kain kasa steril
11. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Hasil : Ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikan
12. Mengajarkan kepada orang tua cara merawat bayi dan pentingnya
perawatan bayi
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia merawat bayinya.
LANGKAH VII : EVALUASI
Tanggal 18 Juni 2009, jam 11.00 wita
1. Kebutuhan bayi terpenuhi ditandai dengan :keadaan umum bayi,
tingkah laku bayi tenang, lebih banyak tidur, warna kulit kemerahan,
dengan :
a. ASI ada tapi sedikit dan bayi tetap menyusui pada ibunya
b. Tingkah laku bayi tenang
44
No Register : 170951
Tanggal Lahir : 18 Juni 2009 jam 07.30 wita
Tanggal Pengkajian : 18 Juni 2009 jam 09.30 wita
Identifikasi Data Dasar
1. Identitas Bayi
Nama : By S
Tanggal/jam : 18 Juni 2009 jam 07.30 wita
Anak ke : 1 (Pertama)
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Lambengi
2. Identitas Ibu/Ayah
Nama ibu/Ayah : Ny.S/TnR
Umur : 27 tahun/ 28 tahun
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMP/SMP
Pekerjaan : IRT/Sopir
Nikah/lamanya : 1x/ 1 tahun
Alamat : Lambengi
A. Data Subjektif
a. G1 P0 A0
b. HPHT tanggal 27-09-2008
c. ANC 2x selama kehamilan
d. Imunisasi TT 2x selama kehamilan di Puskesmas Palangtikang
e. Tidak ada ketergantungan obat atau alcohol
f. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit DM, Hipertensi.
B. Data Objektif
a. Umur kehamilan 37 minggu 5 hari
45
b. Bayi lahir tanggal 18 Juni 2009 jam 07.30 wita dengan lahir
spontan, PBK
c. Bayi lahir segera menangis dengan BBL 2200 gram, PBL 44 cm,
antiseptic
Hasil : Petugas telah mencuci tangan sebelum memegang bayi
7. Beri intake yang adekut sesuai kebutuhan nutrisi bayi
Hasil : Bayi telah diberikan ASI
8. Ajarkan ibu tekhnik menyusui yang benar
Hasil : Ibu mengerti dan mau menyusu bayinya
9. Anjurkan ibu menyusui bayinya sesering mungkin
Hasil : Ibu bersedia menyusui bayinya sesering mungkin
46
seimbang
Hasil : Ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikan
12. Ajarkan kepada orang tua cara merawat bayi dan pentingnya
perawatan bayi
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia merawat bayinya.
No Register : 170951
Tanggal Lahir : 18 Juni 2009 jam 07.30 wita
Tanggal Pengkajian : 18 Juni 2009 jam 09.30 wita
Identifikasi Data Dasar
1. Identitas Bayi
Nama : By S
Tanggal/jam : 18 Juni 2009 jam 07.30 wita
Anak ke : 1 (Pertama)
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Lambengi
2. Identitas Ibu/Ayah
Nama ibu/Ayah : Ny.S/TnR
Umur : 27 tahun/ 28 tahun
47
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMP/SMP
Pekerjaan : IRT/Sopir
Nikah/lamanya : 1x/ 1 tahun
Alamat : Lambengi
A. Data Subjektif
a. ASI ada tapi sedikit
b. Bayi menyusu pada ibunya
B. Data Objektif
a. Bayi berat badan lahir rendah hari ke II
b. Pengeluaran ASI ada tapi sedikit
c. Keadaan umum baik, BB 2250 gram
d. Refleks mengisap dan menelan baik
e. Tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kasa steril
f. Pergerakan aktif dan reflex menggenggam baik
g. BAB meconium, BAK lancar
C. Assesment
Diagnosa : Berat badan lahir rendah/bayi cukup bulan/kecil masa
antiseptic
Hasil : Petugas telah mencuci tangan sebelum memegang bayi
7. Beri intake yang adekut sesuai kebutuhan nutrisi bayi
Hasil : Bayi telah diberikan ASI
8. Ajarkan ibu tekhnik menyusui yang benar
Hasil : Ibu mengerti dan mau menyusu bayinya
9. Anjurkan ibu menyusui bayinya sesering mungkin
Hasil : Ibu bersedia menyusui bayinya sesering mungkin
10. Rawat tali pusat setiap hari
Hasil : Tali pusat terbungkus dengan kain kasa steril
11. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Hasil : Ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikan
12. Ajarkan kepada orang tua cara merawat bayi dan pentingnya
perawatan bayi
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia merawat bayinya.
No Register : 170951
Tanggal Lahir : 18 Juni 2009 jam 07.30 wita
49
A. Data Subjektif
1. Ibu mengatakan ASI nya sudah banyak dan bayi menetek dengan
tenang.
B. Data Objektif
1. Bayi Berat Badan Lahir Rendah hari ke III
2. Tampak pengeluaran ASI pada putting bila payudara dipencet
3. Keadaan umum baik. BB 2300 gram
4. Refleks mengisap dan menelan baik
5. Tali pusat sudah sedikit kering dan terbungkus dengan kasa steril
6. Pergerakan Aktif dan reflex menggenggam baik
7. BAB dan BAK lancar
C. Assesment
Diagnosa : Berat badan lahir rendah/bayi cukup bulan/kecil masa
antiseptic
Hasil : Petugas telah mencuci tangan sebelum memegang bayi
7. Beri intake yang adekut sesuai kebutuhan nutrisi bayi
Hasil : Bayi telah diberikan ASI
8. Ajarkan ibu tekhnik menyusui yang benar
Hasil : Ibu mengerti dan mau menyusu bayinya
9. Anjurkan ibu menyusui bayinya sesering mungkin
Hasil : Ibu bersedia menyusui bayinya sesering mungkin
10. Rawat tali pusat setiap hari
Hasil : Tali pusat terbungkus dengan kain kasa steril
11. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi
seimbang
Hasil : Ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikan
12. Ajarkan kepada orang tua cara merawat bayi dan pentingnya
perawatan bayi
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia merawat bayinya.
51
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan kesesuaian maupun
Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa tanggal 18 s/d 20 juni
2009.
Dalam pembahasan ini, penulis akan membahas berdasarkan
psiko, sosial, dan spiritual dalam asuhan yang dilakukan pada bayi S
secara verbal sehingga data yang diperoleh dari klien hanya secara
merupakan bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
badan kurang dari 2005 gram, panjang badan kurang dari 45 cm,
cukup bulan diantaranya : berat badan kurang dari 2005 gram, usia
53
minggu 6 hari ( 259 hari sampai 293 hari), maka hal ini sesuai dengan
data yang ada yaitu hasil umur kehamilan pada waktu bayi dilahirkan
bulan (BCB). Menurut teori dismaturitas adalah bayi lahir dengan berat
dismatur atau kecil masa kehamilan dalam hal ini terdapat kesesuaian
kasus ini adalah potensial terjadinya hipotermi dan infeksi tali pusat,
luas permukaan tubuh bayi yang relatif lebih besar dan berat badan
terjadinya infeksi tali pusat, berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
dengan adanya luka yali pusat yang masih basah yang merupakan
konsep dasar dan data yang ada dalam menegaakkan masalah yang
mungkin muncul pada klien bila tidak segera ditangani sehingga padaa
kesehatan klien.
Pada pelaksanaan perawatan tetap sesuai dengan rencana
ondemend.
Langkah VII. Evaluasi Asuhan Kebidananproses evaluasi merupakan
tahap aakhir dari proses asuhan kebidanan. Pada tahap evaluasi ini,
tindakan dari rencaana dan tindakan yang telah dicapai. Hasil evaluasi
sampai klien pulang yaitu pada hari ke tiga tetap dilakukan penulis dan
BAB V
PENUTUP
tentang bayi berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu bayi dismaturitas
(BCB / KMK).
1. Kesimpulan
Setelah mempelajari tinjauan pustaka dan pengalaman langsung
teori dan praktek tentang kasus bayi berat badan lahir rendah (BBLR)
bayi baru lahir yang berat badan lahirnya kurang dari 2500 gram,
utamanya.
3. Dengan latar belakang identifikasi data dasaar ditegakkan
pusat.
5. Dengan intervensi dan implementasi yang efektif dan efisien tujuan
secara dini.
b. Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan
dan faktor plasenta, faktor janin ataupun faktor lain yang belum
diketahui.
2. Bagi institusi
Dapat meningkatkan mutu pendidikan sehingga dapat
professional.
3. Baagi pemerintah
Hendaknya pemerintah meningkatkan sarana dan prasarana
DAFTAR PUSTAKA
Akbid Syekh Yusuf Gowa, 2007, Buku Penuntun Praktikum Askeb III cara
2009
Anonim, http://www.yayan Akhyar israr.wordpress.com.online, Diakses 17
Juni 2009
Anonim, http://Warnetdipo.Blogspot.com/2009/05/resiko-bayi-beratlahir-
Bogor
Jumiarni, Dra, dkk.2002. asuhan Keperawatan perinatal. EGC. Jakarta
61
Jakarta.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.1998
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa 2008
Saifuddin, Abd Bari. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Yogyakarta.
Untoro, Rachmi. 2007. Manajemen Bayi Berat Badan Lahir Rendah. Depkes
Jakarta.
Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Benar
5. Tujuan Khusus : Ibu dapat menyebutkan dan menguraikan serta
merupakan pembagian Tuhan yang tidak dapat ditiru oleh para ahli dalam
infeksi
4. Bahaya alergi tidak ada
5. Hemat waktu dan uang
63
Hal ini sangat penting bagi perkenbangan psikis dan emosi dari
bayi.
2. Dengan menyusui menyebabkan uterus berkontraksi sehingga
mineral yang sangat dibutuhkan oleh bayi, selain itu ASI juga
merah/kuning.
E. Makanan yang dibatasi untuk ibu menyusui
1. Bahan makanan yang merangsang : cabe, merica, jahe
makanan tambahan.
2. Teknik menyusui yang benar
Cara menyusui dengn sikap duduk
a. Duduk dengan posisi santai dan tegak
b. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi, bayi
ibu dan tangan kiri ibu memegang bokong bayi ( bila dimulai
langit-langit
g. Dekaplah bayi ketubuh dengan organ kiri hingga ujung hidung
bayi.
i. Sebelum diletakkan pada payudara sebelah lagi, sendawakan
selama 20 menit.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu menetekkan bayi
a. Susuilah bayi segera setelah lahir
b. Berilah bayi ASI saja pada bulan pertama dan keempat
c. Ibu yang menyusui sebaikny makan makanan yang bergizi