Anda di halaman 1dari 66

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY S DENGAN ABORTUS KOMPLIT

DI RSUD H.PADJONGA DAENG NGALLE KABUPATEN TAKALAR

TANGGAL 20 JUNI 2009

KARYA TULIS ILMIAH

Dianjurkan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan

Pendidikan Di Akademi Syekh Yusuf Gowa

OLEH:

YUPA

BD.0702.131

AKADEMI KEBIDANAN SYEKH YUSUF GOWA

TAHUN 2009
PERNYATAAN PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMLAH

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY S DENGAN ABORTUS KOMPLIT

DI RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE KABUPATEN TAKALAR

TANGGAL 20 JUNI 2009

OLEH

YUPA

BD.0702131

Karya Tulis Ilmiah ini diterimah dan disetujui,untuk diuji dan

Dipertahankan Depan Tim Penguji Karya Tulis ilmiah

Akademi Kebidanan Syekh Yusup Gowa

Sungguminasa juni 2009

Pembimbing

(HALIMAH CHAERUDDIN,Amd.Keb,SKM)

NIDN:0915035903

Mengetahui

Direktur Akbid Syekh Yusuf Gowa

(HJ. ROHANA RAHMAN Amd.Keb,SKM)

NIDN: 0913045201

HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY S DENGAN ABORTUS KOMPLIT

DI RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE KABUPATEN TAKALAR

TANGGAL JUNI 2009

Yang disusun dan diajurkan oleh:

YUPA

BD.0702.131

Telah Dipertahankan Di Hadapan Tim Penguji

Pada hari : Senin

Tanggal : 20 Juli 2009

Telah di perbaiki dan dinyatakan telah memenuhi syarat

PEMBIMBING

1.HALIMAN CHAERUDDIN Amd.Keb,SKM (


)

PENGUJI:

1.HJ.SITTI NURMALA,Amd.Keb,SKM (
)

2.HJ.NURMIATY,Amd.Keb,SKM ( )

Diketahui Disahkan Oleh

Pembantu Direktur Bidang Akademi Direktur Akademi


Kebidanan AKBID Syekh Yusuf Gowa Syekh Yusuf Gowa

HJ.SITTI MUKARRAMAH,S.ST HJ.ROHANA


RAHMAN.SKM

NIDN: 091304520 NIDN: 091304520


PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
keserjanaan disuatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya
juga tidak terdapa karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan di sebutkan dalam daftar pustaka.

Sungguminasa,juni 2009

(YUPA)
KATA PENGANTAR

Sungguminasa, Juni 2009

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha

Adil dan Bijaksana karena berkat rahmat dan hidayah-Nya berupa

kesehatan,kesempatan bagi penuis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah dengan judul ASUHAN KEBIDNAN PADA NY S DENGAN ABORTUS

KOMPLIT DI RSUD H.PADJONGA DAENG NGALLE KAB.TAKALAR TANGGAL 20-22

JUNI 2009 sebagai persysratan dalam menyelesaikan pendidikan di Akedemi

kebidanan Syekh Yusuf Gowa.

Penulis sangat menyadari bahwa kesempurnaan adalah milik Alaah SWT

dan tidak ada ketidak sempurnaan hanyalah dari makhluk-Nya.Jadi,bila ada

kekeliruan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini baik dalam

penulisan,ejaan,kalimat sampai penyajian mohon maklumi,mengingat

keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki oleh penulissebagai manusia

biasa ciptaan Allah SWT.Walaupun demikian penulis telah berpaya semaksimal

mungkin untuk penyempurnaan karya tulis ini.

Dengan selesainya karya tullis ini,penulis menyatakan penghargaan dan

ucapan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Halimah Chaeruddin SKM,selaku pembimbing Karya tulis ilmiah.


2. Ibu Rohana Rahman Skm selaku direktur akademi kebidanan syekh yusuf

gowa
3. Bapak Abd.Haris ,skp selaku ketua Yayasan Sanre Kare Bangun Akademi

Kebidanan Syekh Yusuf Gowa.


4. Seluruh dosen dan staf akaademi kebidanan Syekh Yusuf Gowa yang

telah memberikan bimbingan kepada penilis selama mengikuti

pendidikan.
5. Kepada seluruh staf di ruang KIA RSUD H.Padjonga daeng ngalle

kabpaten Takalar yang telah memberikan izin untuk pengambilan kasus.


6. Yang tercinta ayahanda Mada dan ibunda Farida serta kedua adik saya

yang telah memberikan semangat dan mengiringi langkah penulis

dengan doa serta dorongan moril dan materil sehingga penulis dapat

menyelesaikan pendidikan di akdemi kebidanan syekh yusuf

Semoga Tuhan Yang maha Esa akan senantiasa memberikan imbalan yang

sebesar-besarnya atas bantuan dan bimbingan yang diberikan pada

penulis.Akhirnya penilis mengharapkan semoga Karya Tulis ini bermammfaat

bagi yang membacanya.

Sunggu minasa

Penulis
BIODATA PENULIS

A. Identitas
1. Nama : YUPA
2. NIM : BD.0702131
3. Jenis kelamin : PEREMPUAN
4. Tempat/tangaal lahir : BUTTU/20 NOVEMBER 1989
5. Suku/bangsa : BUGIS/INDONESIA
6. Agama : ISLAM
7. Alamat : BTN ANDI TONRO

B. Riwayat Pendidikan
1. Tamat SD Negeri Lembang 2001
2. Tamat SMP Negeri 3 Lembang 2004
3. Tamat Sma Negeri 1 Lembang 2007
4. Mengikuti Pendidikan di Akedemi Kebidanan Syekh Yusuf Gowa

sampai sekarang

ABSTRAK AKADEMI

KEBIDANAN

SYEKH YUSUF

GOWA KARYA
YUPA (Asuhan Kebidanan pada Ny S
TULIS ILMIAH
dengan Abortus Komplit Di Rumah sakit
JUNI 2009
Umum daerah H. Padjonga Dg.Ngalle

Kabupaten Takalar tanggal 20-22 Juni 2009).Dibimbing oleh

Halima Chaerudding.

5 Bab,64 halaman,2 lampiran


Abortus komplit(keguguran lengkap) adalah seluruh hasil

konsepsi dikeluarkan (desiduadan fetus),sehingga rahim kosong.Karya

Tulis ini bertujuan untuk dapat melakukan asuhan kebidanan pada NyS
abortus komplit di RSUD H>Padjonga Dg.Ngalle Kabupaten Takalar

tanggal 20-22 juni 2009 dengan pendekatan asuhan kebidanan sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab bidan.


Mamfaat penulisnya karya tulis ilmiah ini ada 4 yaitu mamfaat

praktis,akademik,institusi dan bagi penulis ,sedangkan metode yang

digunakan adalah studi kepustakaan,studi kasus,studi dokumentasi dan

diskusi.
Berdasarkan studi kasus dan teori tentang abortus komplit tidak

ditemukan adanya kesenjangan.disarankan kepada ibu hamil untuk

sering melakukan pemeriksaan agar dapat ditangani apabila terdapat

tanda-tanda atau komplikasi kehamilan dan menganjurkan sebaiknya

melahirkan pada tempat yang aman yang telah tersedia tenaga

kesehatan yang handal dan alat-alat yang lengkap.


Kata Kunci : Abortus komplit
Daftar Pustaka : 9(1998-2008)
A. DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iv

LEMBARAN PERNYATAAN KEASLIAN.........................................................v

KATA PENGANTAR..................................................................................vii

BIODATA PENULIS................................................................................... xi
DAPTAR ISI............................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL...................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR................................................................................... xv

BAB I.PENDAHULUN

A. Latar Belakang Masalah...............................................................1


B. Ruang Lingkup Penulisan..............................................................3
C. Tujuan Penulisan........................................................................... 3
D. Manfaat Penulisan ........................................................................5
E. Metode Penulisan..........................................................................6

BAB II.TINJAUN PUSTAKA

A. Tinjaun umum Tentang Abortus


B. Tinjaun Khusus Tentang Abortus komplit.....................................14
C. Manajemen Asuhan Kebidanan...................................................12

BAB III.STUDI KASUS


A. Identifikasi dan Analisa Data Dasar.............................................27
B. Identifikasi Diagnosa / Masalah Aktual........................................27
C. Identifikasi Diagnosa / Masalah Potensial...................................28
D. Perlunya Tindakan Segera dan Kolaborasi .................................29
E. Rencana Asuhan Kebidanan........................................................30
F. Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan..................................34
G. Evaluasi Asuhan Kebidanan........................................................36
H. Pendokumentasian Asuhan KEbidanan ......................................37

BAB IV :PEMBAHASAN

A. Langkah I.identifikasi dan analisa data dasar...........................44


B. Langkah II. Identifikasi diagnosa/ Masalah Aktual....................45
C. Langkah III. Jdentifikasi Diagnosa/ Masalah Potensial...............46
D. Langkah IV. Perlunya Tindakan Segera dan Kolaborasi.............46
E. Langkah V. Rencana Asuhan Kebidanan..................................47
F. Langkah VI. Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan............47
G. Langkah VII.Evaluasi.................................................................48
BAB V. PENUTUP
A. KESIMPULAN ................................................................................
B. SARAN ..................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 51

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. MAcam-Abortus....................................................................61
Gambar 2. Alat-Alat Kontrasepsi............................................................63
Gambar 3.................................................9 Tanda bahaya pada ibu hamil

................................................................................................. 65
Xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Konsultasi KTI


2. Surat Keterangan Studi Kasus
3. SAP Keluarga Berencana
4. SAP 9 Tanda bahaya Dalam Kehamialan

Xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BeLakang
Kematian ibu atau kematian maternal seorang ibu sewaktu hamil atau

dalam waktu 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung

pada tempat atau usia kehamilan. Kematian ibu dibagi menjadi kematian

langsung dan kematian tidak langsung. Kematian ibu langsung adalah

sebagai akiabat kompliakasi kehamilan, persalinan atau masa nifas, I

penyakidan segala intrvensi atau penanaganan tidak tepat dari

komplikasi tersebut. Kematian ibu tidak langsung merupakang akibat

dari penyakit yang sudah ada atau penyakit yang timbul sewaktu

kehamilan yang berpengaruh terhadap kehamilan misalnya malaria,

anemia,HIV/ AIDS, dan penyakit kardiovaskuler.


Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung.

Pada penyebab langsung dimana-mana sama, yaitu perdarahan (25 %

biasanya perdarahan pasca persalinan), komplikasi aborsi tidak aman

(13%), sepsis (15 %), hipertensi dalam kehamilan (12%),dan sebab-

sebab lain (8%) (Saifuddin AB dkk,2008 hal 53-54).


Menurut organisasi dunia (WHO) pada tahun 2007, memperkirakan

bahwantiap tahunnyandidunia sejumlah 500.000 wanita meninggal

karena kehamilan dan persalinan. Sedangkan di Indonesia tiap tahunnya

sekitar 14.180 wanita di Indonesia meninggal karena kehamilan dan

persalinan.( line, diakses 8 juni 2009).


Angka kematian Ibu (AKI) menurut Survai Demografi Kesehatan

Indonesia (SDKI, 2003) masih cukup tinggi, yait 307 per 100.000

kelahiran hidup. Berarti kematian ibu terjadi 18.300 setiap tahun, 1500

setiap bulan, 352 setiap minggu, 50 setiap hari dan 2 setiap jam, dengan

stimulasi ibu besalin (Bulin)/tahun (Suriani,dkk,2008,hal 15).


Data yang diperoleh dari Dines Kesehatan Provensi Sulawesi Selatan

pada tahun 2007 angka kematian ibu sekitar 141/100.01,77%) or00

kelahiran hidup dengan penyebab kematian yang disebabkan oleh

pendarahan 73 (51,77 %) orang, eklamsi 39 (27,66%) orang, infeksi

8(5,67%) orang dan lain-lain 21 (14,09%) orang.


Berdasarkan data diperoleh dari Dines Kesehatan kabupaten Takalar

pada tahun 2008 tercatat angka kematian ibu sekitar 1/100.000

kelahiran hidupyang disebabkan pendarahn post partum 1 kasus (0,2 %)


Selanjutnya di Rumah Sakit H.padjonga DG Ngalle ditemukan kasus

abortus dari Januari 2008 sampai Desember 2008 sebanyak 347 orang,

dimana abortus imminens sebanyak 56 orang (14,17%),abortus inkoplit

145 orang (53,30 %),dan abortus komlit 146 orang (59,1 %).
Berdasarkan data .-data dan masalh yang dikemukakan diatas maka

penulis tertarik untuk menyusunnkarya tulis ilmia dengan judul Asuhan

Kebidanan Pada Ny S dengan Abortus komplit diRSU H. Padjonga Dg.

Ngalle kab Takalar tanggal 20-22 juni 2009.

B. Ruang Lingkup Penulisan


Adapun ruang lingkup penulisan karya tulis ini adalah asuhan

kebidanan pada Ny s dengan abortus komplit di RSUD H.Padjanga Dg

Ngalle Kab. Takalar tanggal 20-22 Juni 2009.


C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat Melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny S dengan abortus

komplit di RSUD H.Padjonga Dg Ngalle Kab.Takalar tanggal 20-22 juni

2009
2. Tujuan khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian dat a pada NyS dengan

abortus komplit di RSUD H.Padjonga Dg Ngalle Kab. Takalar

tanggal 20-22 Juni 2009.


b. Dapat menganalisa dan menginterpretasikan data untuk

menegakkan dignosa /masalah actual pada Ny S dengan

abortus kamlit di RSUD H.Padjonga Dg.Ngalle Kab Takalar

tanggal 20-22 Juni 2009.


c. Dapat mengantisipasi diagnose/masalah potensial pada NyS

dengan abortus komplit di RSUD H.Padjonga Dg Ngalle Kab

Takalar tanngal 20-22 Juni 2009.


d. Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi guna

pemecahan masalah pada Ny S dengan abortus komplit di

RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kab. Takalar tanggal 20-22 juni

2009
e. Dapat merencanakan tindakan asuhan kebidanan pada NyS

dengan abortus komplit di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Kab

takalar tanggal 20-22 juli 2009


f. Dapat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pda NYS

dengan abortus komplit di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Kab

takalar tanggal 20-22 juni 2009


g. Mengevaluasi asuhan kebidanan pada NyS dengan abortus

komplit di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Kab Takalar tanggal 20-

22 juni 2009
h. Dapat asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada NyS

dengan abortus komplit di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Kab

Takalar tanggal 10-22 juni 2009

D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Praktis (Program)
Sebagai salah satu masukan institusi kesehatan khususnya

kebijakan dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak.


Sebagai sumber imformasi bagi institusi tenaga kesehatan dalam

melaksanakan asuhan kebidanan dengan kasus abortus komplit


2. Manfaat Akademik
Menjadi bahan bacaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi

mahasiswa yang lain


3. Manfaat Institusi
Menjadi bahan informasi bagi institusi dalam penyelenggaraan

proses belajar mengajar


4. Manfaat bagi penulis
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam proses

manajemen asuhan kebidanan dengan abortus komplit.


Merupakan sarana pengembangan ide dan pikiran penulis dalam

mengembangkan potensi pribadi dan potensi kebidanan

E. Metode Penulisan
Metode yang di gunakan dalam peulisan karya tulis ilmiah ini secara

sistematis meliputi:
1. Studi Kepustakaan
Penulisan mempelajari berbagai literature, diktat, catatan kuliah

yang ada relevansinya dengan isi karya tulis ini dengan abortus

komplit.
2. Studi Kasus
Penulis melaksanakan studi kasus dengan menggunakan pendekatan

pemecahan masalah melalui asuhan kebidanan yang meliputi:

Pengkajian , Merumuskan diagnosa/Masalah actual maupun potensial,

melaksanakan tindakan segera atau kolaborasi, perencanaan,

implementasi, serta melaksanakan evaluasi terhadap asuhan

kebidanan kebidanan pada Ny s dengan abortus komplit

Untuk memperoleh data yang akurat, penulis menggunakan tekhnik:


a. Anamnese
Penulis melakukan Tanya jawab dengan klien, suami maupun

kelurganya yang dapat membantu memberikan

keterangan/informasi yang di butuhkan.

b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik di lakukan secara sistematis untuk menjamin

diperoleh data yang lengkap mulai dari kepala sampai kaki

meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan pemeriksaan

laboratorium serta pemeriksaan diaknostic lainnya dengan

menggunakan format pengkajian yang telah di susun

sebelumnya.
c. Pengkajian psikososial
Pengkajian psikkososial di lakukan meliputi pengkajian status

emosional, respon terhadap kondisi yang dialami serta pola


interaksi klien terhadap keluarga, petugas kesehatan,dan

lingkugannya.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan mempelajari status kesehatan

klien yang bersumber dari catatan dokter, bidan, perawat, petugas

laboratorium dan atau hasil pemeriksaan penunjang lainnya yang

dapat member kontribusi dalam penyelesaian tulisan ini.


4. Diskusi
Penulis melakukan Tanya jawab dengan dokter dan atau bidan yang

menangani langsung klien tersebut serta mengadakan diskusi dengan

dosen pengasuh/pembimbing karya tulis ilmiah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Abortusu Komplit
1. Pengertian Abortus
a. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi

sebelum janin dapat hidup di dunia luar kandungan. Sebagai

batasan ialah kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin

kurang dari 500 gram. (Saifuddin AB dkk, 2008)


b. Abortus adalah ancaman atau peneluaran hasil konsepsi pada

usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang

dari 500 gram( Mansjoer A, 2001)


c. Abortus adalah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana

fetus belum sanggup hidup sendiri di luar uterus. Belum sanggup

diartikan apabila fetus itu beratnya antara 400-1000 gram, atau

usia kehamilan kurang dari 28 minggu.(Easman)


d. Abortus adalah pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia

kehamilan 28 minggu, yaitu fetus belum fiable by low.(jeffcoat)


e. Abortus adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke 16

dimana proses plasenta belum selesai.(Holmer)

2. Klasifikasi Abortus dapat dibagi atas dua golongan


1. A bortus spontan adalah abortus yang terjadi dengan tidak

didahului factor-faktor mekanis ataupun medialis, semata-mata

disebabkan oleh factor-faktor alamiah. Abortus ini dapat

dibbagi atas:
a. Abortus komplit (keguguran lengkap) : artinya seluruh hasil

konsepsi di keluarkan (desiduadan fetus), ehingga rahim

kosong
b. abortus komplit (keguguran bersisa) : hanya sebagian darin

hasil konsepsi yang dikeluarkan , yang tertinggal adalah

deciduas dan plasenta


c. abortus insipient (keguguran sedang berlangsung adalah

abortus yang sedang berlangsung , dengan ostium sudah

terbuka dan ketuban yang teraba , kehamilan tidak teraba

dipertahangkan lagi.
d. abortus iminens ( keguguran membakat): keguguran

membakat dan akan terjadi . dalam hal ini keluarnya fetus


masih dapat dicegah denga dengan memberikan obat-obat

hormonal dan antisipasimodika dan istirahat.


e. Missed abortionadalah keadaan dimana janin sudah mati,

tetapi tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan

selama 2 bulan atau lebih.Abortus Habitualis (keguguran

berulang) adalah keadaan dimana penderita mengalami

kegugur an berturut-turut 3 kali atau lebih


2. Abortus provakatus adalah abortus yang di sengaja , baik

dengan memakai obat-obatan maupun alat-alat. Abortus

ini di bagi lagi menjadi:


a. Abortus medisinalis (abortus trerapeutica) adalah abortus

karena tindakan kita sendiri , dengan alasan bila kehamilan

dilanjutkan , dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan

indikasi media)
b. abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena

tindakan tindakan yang tidak legal dan tidak berdasarkan

indikasi medis.(Mochtar R,1998)


3. Etiologi
Penyebab abortus sebagian besar tidak diketahui secara pasti,

tetapi terdapat beberapa factor sebagai berikut:


1. Factor pertumbuhan hasi l konsepsi
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menimbulkan

janin cacat bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi

dikeluarkan.gangguan pertumbuhan hasil konsepsi dapat

terjadi karena :
a. Factor kromoson , gangguan terjadi sejak prtemuan

kromoson, termasuk kromoson seks


b. Factor lingkungan endometrium , yang belum siap untuk

menerimah implantasi hasil konsepsi dan gizi karena

anemia atau terlalu pendek jarak kehamilan


c. Pengaru luar, infeksi endometrium tidak siap menerimah

hasil konsepsi , dan hasil konsepsi terpengaruh oleh obat

dan radiasi menyebabkan pertumbuhan hasil konsepsi

terganggu.

2. Kelainan pada plasenta


a. Infeksi pada plasenta dengan berbagai sebab, sehingga

plasenta tidak dapat berfungsi


b. Gangguan pembuluh darah plasenta , diantaranya pada

diabetes mellitus
c. Hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darah

plasenta sehingga menimbulakn keguguran.


3. Penyakit ibu
Penyakit ibu dapat secara langsung mempengaruhi

pertumbuhan janin dalam kandungan melalui plasenta :


a. Penyakit infeksi seperti pneumonia, types abdominal,

malaria, sifilis.
b. Anemia ibu melalui gangguan nutrisi dan peredaran darah

O2 menuju sirkulasi retroplasenter


c. Penyakit menahun ibu seperti hipertensi, penyakit ginjal,

penyakit hati, penyakit diabetes mellitus.


4. Kelainan yang terdapat pada rahim
Rahim merupakan tempat tumbuh kembangnya janin dijumpai

keadaan abnormal dalam bentuk mioma uteri, bekas operasi

pada serviks (ampatasi serviks), robekan serviks post partum.

(Manuaba IBG, 1998)


4. Patofisiologi
Pada awal abortus terjadi decidua basalis. Diikuti nekrosisi

Jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan

dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus

berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.


Pada kehamilan kurang dari 8 minggu , vili koralis belum

menembus deciduas secara dalam, jadi hasil konsepsi dapat

dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 minggu sampai 14

minggu penembusan sudah lebih dalam hingga plsenta tidak

dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak pendarahan.

Pada kehamialn lebih dari 14 minggu , janin dikeluarkan

daripada plasenta . hasil konsepsi keluar dalam berbagai bentuk,

seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tidak jelas

bentuknya (blighted ovum), janin lahir mati, janin masih hidup.

(Mansjoer A, 2001)
5. Faktor yang mempengaruhi
Faktor-faktor yang terjadi dapat menyebabkan terjadinya

abortus
Faktor janin : kelainan yang paling sering dijumpai pada abortus

adalah gangguan pertumbuhan zigot, embrio, janin atau

plasenta. Kelainan tersebut biasanya menyebabkan abortus

pada trimester pertama, yakni:


a. Kelainan telur, telur kosong, kerusakan embrio,atau

kelainan kromoson
b. Embrio dengan kelainan local
c. Abdominalitas pembentukan plasenta
1. Faktor maternal
a. Infeksi. Infeksi maternal dapat membawa

resiko bagi janin yang sedang berkembang,

terutama pada akhir trimester pertama atau

awal trimester kedua. Tidak diketahui

penyebab kematian janin secara pasti, apakah

janin yang menjadi terinfeksi ataukah toksin

yang dihasilkan mikroorganisme penyebabnya


b. Penyakit vaskuler, misalnya hipertensi vaskuler
c. Kelainan endokrin, Abortus spontan dapat

terjadi bila produksi progesteron tidak

mencukupi atau pada penyakit dissfungsi

tyroid,defisiensi insulin.
d. Trauma , kasusnya jarang terjadi, umumnya

abortus terjadi segera setelah trauma

tersebut.
e. Faktor psikolosomatik, pengaruh dari factor ini

masih di pertanyakan.
2. Faktor eksternal
a. Obat-obatan, sebaiknya tidak menggunakan

obat-obatan sebelum kehamilan 16 minggu,

kecuali telah dibuktikan bahwa obat tersebut

tidak membahayakan janin, atau untuk

pengobatan penyakit ibu yang parah.

( Sastrawinata S dkk 2005)


B. Tinjauan Khusus Tentang Abortus Komplit
1. Pengertian Abortus Komplit
a. Abortus komplit (Keguguran lengkap) artinya: seluruh hasil

konsepsi keluar (Desidua dan fetus) sehingga rongga rahim

kosong.(Mochtar R, 1998)
b. Abortus komplit adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar

dari kavum uteri pada kehamilan kurang dari 20 minggu atau

berat janin kurang dari 500 gram. (saifuddin AB dkk, 2008)


2. Tanda/gejala abortus komplit
a. Sedikit/ tampak nyeri perut bagian bawah
b. Riwayat ekspulsi hasil konsepsi (Saifuddin AB dkk,2000)
3. Penanganan Abortus Komplit
a. Tidak perlu evakuasi lagi
b. Observasi untuk melihat adanya perdarahan banyak
c. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah

penanganan
d. Apabilah terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas

ferrosus 600 mg/hari selama 2minggu, jika anemia berat

berikan transfuse darah.


e. Konseling asuhan pasca keguguran dan pemantauan lanjut.

Pemantauan pasca abortus :


Sebelum ibu di perbolehkan pulang, beritahu bahwa abortus

spontan merupakan hal yang biasa terjadi paling 15% (satu

dari tujuh kehamilan) dari seluruh kehamilan yang tidak di

ketahui secara klinis. Berikan keyakinan akan kemungkinan

keberhasilan untuk kehamilan berikut kecuali jika terdapat

sepsis atau adanya penyebab abortus yang dapat


mempunyai efek samping pada kehamilan berikut. ( hal ini

jarang terjadi ). (saifuddin AB 2002)


C. Manajemen Asuhan Kebidanan
1. Pengertian
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah ynag

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran

dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, keterampilan

dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan

yang berfokus pada klien.


2. Tahapan dalam manajemen asuhan kebidanan
Langkah I : Identifikasi dan Analisa Data Dasar
Pada langkah pertama ini semua informasi yang akurat dan

lengkap dikumpulkan dari semua sumber yang berkaitan dengan

kondisi klien. Untuk memperoleh fisik sesuai kebutuhan,

pemeriksaan tanda vita, pemeriksaan khusus, dan pemeriksaan

penunjang.

Langkah II : Identifikasi Diagnosa/ Masalah Aktual


Pada langkah ini, bidan melakukan identifikasi diagnose atau

masalah berdasarkan interpretasi yang akurat terhadap data-

data yang telah dikumpulkan . data dasar yang sudah

dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan

diagnosis dan masalah yang spesifik. Rumusan diagnosis dan

masalah keduanya digunakan karena masalah tidak dapat

didefinisikan seperti diagnosis tetapi tetap membutuhkan

penanganan. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang


sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai

dengan hasil pengkajian.

Langkah III: Identifikasi Diagnosa atau Masalah potensial


Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau

diagnosis potensial berdasarkan diagnosis / masalah yang

sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkanantisipasi, bila

memungkinkan dilakukan pencegahan diagnosis/masalah

potensial bila terjadi. Dalam langkah ini penting sekali

melakukan asuhan yang aman.

Langkah IV : Perlunya Tindakan Segera dan Kolaborasi


Pada langkah ini, bidan mengidentifikasi perlunya bidan atau

dokter segera melakukan konsultasi atau melakukan

penanganan bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain

sesuai dengan kondisi klien. Langkah keempat mencerminkan

kesinambungan dari proses penatalaksanaan kebidanan.

Langkah V : Rencana Asuhan Kebidanan


Pada langkah ini di rencanakan asuhan yang menyeluruh dan di

tentukan oleh langkah-lankah sebelumnya. Langkah ini

,merupakan kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau

diagnose yang telah di identimfikasi atau diantisifikasi.pada

langkah ini, informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi.


Rencanakan asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa

yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap


masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangkah pedoman

antisipasi/perkiraan yang mungkin terhadap wanita tersebut,

apakah di butuhkan penyuluhan / konseling , dan apakah perlu

merujuk klien bila ada masalah yang berkaitan dengan social-

ekonomi kultural atau masalah psikologis. Asuhan terhadap

wanita sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan

semua aspek asuhan kesehatan. Setiap rencana asuhan harus

disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu oleh bidan dan klien agar

dapat di laksanakan secara efektip karena klien juga akan

melaksanakan rencana tersebut. Oleh karena itu, tugas bidan

dalam langkah ini adalah merumuskan rencana asuhan sesuai

dengan hasil pembahasan klien yang kemudian membuat

kesepakatan sebelum melaksanakannya.

Langkah VI : Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan


Pada langkah keenam ini, rencana asuhan menyeluruh yang

telah diuraikan pada langkah 5. Dilaksanakan secara efesien dan

aman. Perencanaan ini di lakukan seluruhnya oleh bidan atau

sebagian lagi oleh klien atau anggota t im kesehatan lain.

Walaupun bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul

tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya ( mis,

untuk memastikan langkah pelaksanaan tepat)


Dalam situasi ketika bidan berkolaborasi dengan dokter untuk

menangani klien yang mengalami komplikasi , bidan tetap


bertanggung jawab dalam penatalaksanaan asuahan klien

sesuai rencana asuhan bersama yang menyeluruh.

Penatalaksanaan yang efesien akan menyangkut waktu biaya

serta meningkat kan mutu dan asuhan klien. Kaji ulang apakah

semua asuhan telah di laksanakan.

Langkah VII: evaluasi


Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keektipfitan asuhan

yang sudah di berikan, meliputi apakah pemenuhan kebutuhan

telah terpenuhi sesuai diagnosis dan masalah. Rencana di

anggap efektif jika memang benar efektif penatalaksanaannya

(Simatupang E.J 2008)

Pendokumentasian Asuhan Kebidanan


Metode empat langkah yang dinamakan SOAP (Subjektif,

objektif, Assesment, Planning) disarikan dari proses pemikiran

penatalaksanaan kebidanan, dipakai untuk mendukumentasikan

asuhan pasien dalam rakam medis sebagai catatan asuhan

pasien . subjektif adalah apa yang dikatakan oleh klien. Objektif

adalah apa yang dilihat dan dirasakan oleh bidan sewaktu

melakukan pemeriksaan (laboratorium, tanda vital, dan lain-

lain). Assessment adalah kesimpulan dari data-data


subjektti/objektif. Planning adalah apa yang dilakukan

berdasarkan hasil pengevaluasian.(simatupang EJ, 2008)

Keterkaitan Antara Manajemen Kebidanan Sebagai Pola Pikir Dan


Pendokumentasian.

Alur Pikir Badan SOAP NOTES Pencatatan


dan Asuhan Kebidanan
Subjektif
Objektif
Proses
Manajemen
Pendokumentasian
Kebidanan
Asuhan
Assesment/
Kebidanan
Diagnosa

Plan :
a. Konsul
b. Uji
Diagnostik/
lab
c. Rujukan
d. Pendidikan/
Konseling
e. Follow Up
7 Langkah 5 Langkah
Varney ( kompete
nsi
Bidan )
Data Data

Masalah/Diag
nosa
Antisipasi Assesment
Masalah /
Potensial/ Diagnosa
Diagnosa
Lain
Menetapkan
Kebutuhan
Segera
Untuk
Konsultasi,
Kolaborasi
Perencanaan Perencana
( Intervensi ) an

Pelaksanaan Pelaksana
( Implementa an
si )
Evaluasi Evaluasi

BAB III
STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY S DENGAN

ABORTUS KOMPLIT DI RSUD H. PADJONGA

DG. NGALLE KABUTEN TAKALAR

TANGGAL 20-22 JUNI 2009


No. Register : 03 11 29

Tanggal masuk RS : 20 juni 2009, jam 12.40 Wita

Tanggal pengkajian : 20 juni 2009, jam 12.40 Wita

Nama pengkaji : YUPA

A. Langkah I Identifikasi dan Analisa data Dasar


1. Identitas ibu/suami
a. Nama : Ny S / Tn S
b. Umur : 24 tahun / 25 tahun
c. Nikah/lamanya : 1 / 1 tahun
d. Suku : Makassar /Makassar
e. Agama : Islam /Islam
f. Pendidikan : SD / SD
g. Pekerjaan : IRT / Petani
h. Alamat : Takalar

2. Riwayat Kehamilan sekarang


a. GI PO AI
b. Hari pertama haid terakhir 14 maret 2009
c. Keluar darah dari jalan lahir sejak jam 09.00 WITA.

Disertai dengan keluarnya jaringan dan stolsel.


d. Umur kehamilan 14 minggu
e. Pengeluaran darah sebanyak 200 cc
3. Riwayat Kesehatan yang lalu
a. Tidak pernah menderita penyakit jantung,DM,hipertensi
b. Tidak pernah dioperasi
c. Tidak pernah ada riwayat aleri terhadaap makanan dan

obaat-obatan.
4. Riwayat Reproduksi
a. Riwayat haid
1) Menarche : umur 14 tahun
2) Siklus haid : 28-30 hari
3) Lamanya haid : 3-7 hari
4) Selama haid tidak ada dismenore
5. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

a. Kebutuhan nutrisi

1) Pola makan : nasi,ikan,sayur dan buah

2) Frekuensi makan : 3 kali sehari

3) Kebutuhan minum : 7-8 gelas/hari

b. Kebutuhan eliminasi BAB dan BAK

1). Frekuensi BAK : 6-7 kali sehari

2). Warna/bau : kuning jernih / pesing

3). Frekuensi BAB : 1 kali sehari

4). Warna/ konsistensi : Kuning / lunak

c.Personal hygiene

1). Mencuci rambut 1-2 kali seminggu menggunakan

shampoo

2). Mandi 2 kali sehari menggunakan sabun mandi


3). Pakaian dalam diganti setiap kali basah atau lembab

d. Kebutuhan istirahat

1). Tidur siang jam 13.00-14.00 WITA

2). Tidur siang jam 21.00-05.00 WITA

6. Data psikososial, spiritual dan ekonom

a. Ibu merasa cemas dengan keadaannya

b. Kehamilan sekarang direncanakan dengan suami

c. hubungan dengan suami, keluarga dan petugas kesehatan

baik

d. ibu mengerjakan urusan rumah tangga sendiri dan di bantu

keluarga

e. pendapatan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari

f. ibu rajin beribadah

g. ibu menyerahkan segalanya kepada tuhan yang maha esa.


7. pemeriksaan fisik

a. keadaaan umum baik

1. kesadaran : composmentis

2. tanda-tanda vital :

a). Tekanan darah : 110/70 mmhg

b).Pernapasan : 20 kali per menit

c). Denyut nadi : 80 kali/ menit

d). Suhu badan :37C.

b. kepala

1). Rambut lurus, hitam, tidak mudah tercabut, tidak

berketombe.

2). Wajah tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum dan e

kspresi wajah tampak

Cemas.
3). Mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva agak pucat dan

sclera tidak ikterus.

4) . Gigi dan mulut tampak bersi, tidak ada caries, mukosa bibir

kering.

c. leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis

d. payudara

Simetris kiri dan kanan, putting susu terbentuk serta tampak

hiperpigmentasi areola

mammae.

e. abdomen

Perut tampak tegang karena tidak ada peregangan

sebelumnya. Palpasi Leopold TFU

1 jari atas sympisis, pembesaran perut sesuai umur kehamilan

14 mingga, nyeri

Tekan pada bagian bawah simpisis.


f. genetallia

Tidak ada varises, tampak pengeluaran darah dari jalan lahir

berwarna kehitaman

dan berbau amis.

g. ekstremitas

Simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema dan varies

8. pemeriksaan dalam (VT) Tanggal 20 juni jam 12.50 WITA

dengan hasil

a). pembukaan serviks 1 cm

b). portio lunak

c). pelepasan darah(+)

9. pemeriksaan laboratorium tanggal 24 juni 2009 jam 14.00

WITA

a).Haemoglobin : 10,8 gr ( N =11-14 gr % )

b). plano test : Negatif (-)


10. Pemeriksaan khusus

USG : Kavum uteri terlihat kosong

B. Langkah II Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual


GI P0 AI, Gestasi 14-16 minggu, Abortus komplit
1. GI P0 AI
DS : Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan

tidak pernah Keguguran sebelumnya


DO : Tonus otot perut tampak tegang
Analisa dan interpretasi
Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama.

Pemeriksaan fisik tonus otot perut tegang karena

pembebasan perut dan peregangan otot-otot pada

kehamilan

2. Gestasi 14-16 minggu


DS : ibu mengatakan umur kehamilannya 3 bulan
HPHT Tanggal 14 Maret 2009
Do : HTP Tannggal 21 Desember 2009
Tanggal pengkajian 20 juni 2009
Analisa dan interpretasi data
Menurut hokum neagle
Dari HPHT tanggal 14 maret 2009 sampai pengkajian

tanggal 20 juni 2009, maka umur kehamilannya 98 hari

atau 14 minggu dengan masa gestasi 14-16 minggu.


3. Abortus komplit
DS : keluar darah dari jalan lahir sejak tanggal 20-06-2009

jam 09.00
WITA mulai banyak sudahkeluar jaringan dan stolsek.

HPHT tanggal
14 Maret 2009
DO : 1).Tampak perdarahan sedikit dari jalan lahir
2). Palpasi tinggi fundus 1 jari atas sympisis
3). Pembukaan serviks 1 cm
4). Plano test negative (-)
5). USG : Kavum uteri Nampak kosong
Analisa dan interpretasi
Keluar darah dari jalan lahir disebabkan terjadi

perdarahan desidua basalis,


Diikuti nekrosis jaringan sekitar yang menyebabkan

hasil konsepsi terlepas


Terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus.

Kemudian uterus berkon


traksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.

(Mansjoer Arif, 2001, hal 261)

C. Langkah III Identifikasi diagnose/maalah potensial


1. Potensial terjadi infeksi jalan lahir
a. Data subjektif :
keluar darah dari jalan lahir sejak tanggal 20-06-2009 jam

09.00 WITA mulai


banyak sudah keluar jaringan dan stolsek
b. Data objektif :
1). Ibu Nampak lemas
2). Tampak pengeluar darah dari jalan lahir bergumpal
3). Konjungtiva agak pucat
4). Haemoglobin 10,8 gr%
Analisa data
pengeluaran darah yang banyak menyebabkan keadaan

lemah dan daya tahan tubuh menurun sehingga kuman

penyakit mudah masuk ke dalam tubuh.


Adanya pengeluaran darah dari jalan lahir, dimana

darah sifatnya alkalis (basa) merupakan media yang

baik untuk berkembang biaknya mikroorganisme dan

adanya pembukaan pada serviks lebih memudahkan

masuknya mikroorganisme yang biasa menyebabkan

infeksi (Sarwono P, 1999, Hal 691)


D. Langkah IV Perlunya Tindakan Segera dan Kolaborasi
1. Pemberian infuse RL btl 1 (500cc), 28 tetes/menit
Rasional .
RL merupakan larutan garam fisiologi yang komposisinya

hampir
Sama dengan cairan tubuhnya dapat menggantikan darah

yang keluar
Sehingga tidak terjadi syok hipovolemik.
2. kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotic
Rasional
Antibiotik merupakan zat yang dapat membunuh kuman

pathogen penyebab
Infeksi dari dalam tubuh.

E. Langkah V Rencana Asuhan Kebidaanan


Abortus komplit
a. Tujuan
1. Tanda-tanda vital dalam batar normal :
Tekanan darah systole antara 100-120 mmhg dan tekanan

darah diastole
100-120 mmhg
Nadi : 80-90x/menit
Suhu : 36c
2. Kecemasan teratasi
3. Infeksi jalan lahir tidak terjadi
b. Kriteria :
1.Pendarahan berhenti
2. ibu tidak sering menanyakan keadaanya.
3. ibu mengerti dan menerimah keadaannya.
4. Respon positif terhadap tindakan yang di lakukan.
5. Tanda- tanda vital dalam batas normal:
Tekanan darah systole antara 100-120 mmhg dan tekanan

darah diastole 70-90 mmhg


Nadi : 80-90 mmhg
Suhu : 36c
Pernapasan : 18- 24 kali/ menit
6. HB normal 11 gram %

Rencana tindakan
1. Beri penjelasan tentang masalah yang di alami
Rasional :
Dengan memberikan penjelasan kepada pasien, maka pasien

dapat
Memahami keadaannya, serta mengerti dan diajak untuk

dilakukan
Tindakan
2. Observasi tanda-tanda
Rasional :
Tanda-tanda vital merupakan salah satu indikator untuk

mengetahui adanya penyimpangan dari keadaan normal sehingga

memudahkan untuk melakukan tindakan selanjutnya


3. Obserpasi cairan infus
Rasional :
Mengetahui jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh
4. Obserpasi Tanda-tanda infeksi
Rasional :
Dengan mengetahui lebih dini adanya Tanda-tanda infeksi dapat

memudahkan tndakan selanjutnya sehingga dapat dicegah hal-

hal yang lebih fatal.


5. Obserpasi jumlah perdarahan
Rasional :
Dengan mengopserasi jumlah perdarahan dapat di tentukan

perdarahan masih aktif atau tidak.


6.Memberkan He tentang gizi seimbang selama hamil dengan

menganjurkan memenuhi kebutuhan 300 gram kalori (1

piring nasi perhari) dengan :


- Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin terutama

vitamin C,seperti : Buah-buahan,dan makanan yang

mengandung kalsium
- Mengkonsumsi makananan yang mengandung protein tinggi

seperti telur,ikan,dan daging.


-Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti

sayuran hijau dan kacang-kacangan


Rasional :
- Kalsium dibutuhkaan untuk pertumbuhan tulang dan gigi bayi.
-Protein merupakan salah satu sumber kalori yang dibutuhkan

selama hampir seluruh masa pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim.


- makanan yang mengandung zat besi dapat meningkatkan

jumlah sel darah merah secara alamiah dan makanan yang


mengandung vitamin C, membantu penyerapan zat besi Dalam

darah
7. Memberikan He tentang istirahat yang cukup selama hamil

Rasional :
Istirahat sejenak terutama pada siang hari dapat mengurangi

beban kerja jantung yang meningkat selama kehamilan dan

dapat memberikan relaksasi otot.


8. Jelaskan penyebab nyeri
Rasional :
Ibu dapat mengerti dan memahami rasa nyeri yang di

alaminya sehingga dapat beradaptasi dengan nyeri


9. Rasional Libatkan orang terdekat dari klien selama

perawatan
Rasional :
Ibu akan merasa lebih aman bila berada di samping orang

yang terdekat
10. Bekerja secara septic dan antiseptic
Rasional :
Prosedur septic dan anti septic dapat mencegah dan

membunuh kuman pathogen penyebab infeksi


11. Anjurkan klien memelihara kebersihan diri ( personal

hygiene )

Rasional :
Personal hygiene yang baik dapat memberikan rasa nyaman

yang dapat menghilangkan berkembang biaknya kuman

pathogen yang dapat menyebabkan infeksi.


12. Penatalaksanaan pemberian antibiotic Amoxicillin 3 X 500

mg ( 3 hari )
Rasional :
Amoxicillin merupakan antibiotic berpekstrum luas yang

dapat membunuh kuman penyebab infeksi.

F. Langkah VI: Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan


Tanggal 20 juli 2009 jam 15.00-17.00 Wita
1. Menjelaskan kepada ibu tentang masalah yang dialami
2. Mengobserpasi Tanda-tanda vital dengan tanda-tanda

infeksi,tanda-tanda vital :
Tekanan darah 110/70 mm Hg, S= 37 C, P =

20x/menit,infeksi tidak terjadi


3. Mengobserpasi cairan infus
4. Obserpasi tanda-tanda infeksi
5. Mengobserpasi jumlah perdarahan
6. Memberikan He tentang gizi seimbang selama hamil dengan

menganjurkan
Memenuhi kebutuhan 300 gram kalori (1 piring nasi per hari )

dengan :
a. Mengkomsumsi makanan yang mendukung vitamin

terutama vitamin C, seperti: buah-buahan, dan makan yang

mengandum kalsium
b. Mengkonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi

seperti telur , ikan, dan daging.


c. Mengkonsumsi makanan Yang mengandung zat besi seperti

sayuran hijau dan kacang-kacangan


7. memberikan HE tentang istirahat yang cukup selamah hamil
Rasional:
Istirahat sejenak terutama pada siang hari dapat mengurangi

beban kerja jantung


Yang meningkat selama kehamilan dan dapat memberikan

relaksasi otot.
8. Jelaskan penyebab nyeri
9. Libatkan orang terdekat dari klien selama perawatan
10. Bekerja secara septic dan antiseptic
11. Anjurkan klien memelihara kebersihan diri (personal

hygiene)
12. Penatalaksanaan pemberian antibiotic Amoxillin 3x 500 mg.

Langkah VII : Evaluasi Asuhan Kebidanan


Tanggal 20 juni 2009 jam 15.00 WITA
1. Abortus komplit teratasi dengan ditandai:
a. Masih ada pengeluaran darah dari jalan lahir sedikit
b. Terpasang infus RL 28 tetes/menit
2. kecemasan teratasi ditandai
a. ibu dapat beradaptasi dengan keadaannya
b. Respon positip terdapat tindakan yang dilakakun
c. Ekspresi wajah tidak cemas
3. tidak terjadi infeksi ditandai
a. Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti panas, nyeri tekan

pada
uterus
b. tanda tanda vital
1. Tekanan darah : 110/70 mmhg
2. Denyut jantung : 88 x/menit
3. Suhu badan : 37c
4. Pernapan : 20x/menit
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA
NYS DENGAN
ABORTUS KOMPLIT DI RSUD H. PADJONGA DAENG
NGALLE
KABUPATEN TAKPALAR TANGGAL 20 JUNI 2009

A. Identitas ibu/ suami


1. Nama : NyS / TnS
2. Umur : 24 tahun / 25 tahun
3. Nikah/Lamanya : 1 Kali / 1 tahun
4. Suku : Makassar /Makassa
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SD/ SD
7. Pekerjaan : IRT / Petani
8. Alamat : Sabbala
B. Data Subyektif (S)
1. HPHT 14 Maret 2009
2. Umur kehamilan 14 minggu
3. Keluar darah dari jalan lahir sejak tanggal 20-06-2009

jam 09.00 WITA disertai keluarnya jaringan dan stolsel.


4. ibu mengatakan nyeri tekan diatas simfisis
C. Data Obyektif (O)
1. Tanda-tanda vital
a. Tekana sarah : 110/70 mmhg
b. Permapasan : 20 x/menit
c. Denyut nadi : 80 x/menit
d. Suhu badan : 37C
2. Konjungtiva agak pucat, scelera tidak ikterus
3. Abdomen perut tampak tegang
4. Pemeriksaan Leopold TFU 1 jari atas simfisis
5. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan 14 minggu.
6. Nyeri tekan atas sjmfisis
7. Genetalia tidak varices tampak pengeluaran darah

seik dari jalan lahir


8. Pemeriksaan dalam (VT) tanggal 20 juni 2009 jam

14.00 WITA dengan hasil:


a. Pemeriksaan erviks 1 cm
b. Portio lunak
c. Pelepasan darah (+)
9. Pemeriksaan laboratorium tanggal 24 juni 2009 jam

14.00 WITA.
a Haemogloben :10,8 gr% (N = 11-14 gr%)
b. Plano tes :negative (-)
10. Pemeriksaan USG : kavum uterimterlahan kosong.

D. Asessment
Diagnosa : GI PO AI, Gestasi14-16Minggu,

Abortus
komplit
Masalah actual : kecemasan
Masalah potensial : potensial terjadinya infeksi jalan

lahir

E. Planning
Tanggal 20 juni 2009 jam 14.00-17.00 WITA
1. Menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan

dilakukan
2. Mengobservasi tanda-tanda vital dengan hasil:

a. Tekanan Darah : 110/70 mmhg

b Permapasan : 20 x/menit
c. Denyut nadi : 80 x/menit

d. Suhu badan : 37C

3. Mengobservasi pemberian cairan infuse RL 28

tetes /menit

4. Melibatkan orang terdekat yaitu orang tua suami

dan saudara selama perawatan.

5. Mengobservasi tanda-tanda infeksi

Infeksi tidak terjadi, pengeluaran darah sedikit dari

jalan lahir dan tidak berbau busuk, klien tidak

demam (suhu 37C)

6. Bekerja secara aseptic dan antiseptik

7. Menganjurkan klien memelihara personal Hygiene

dan mengganti pakaian dalam setiap kali lembab/

basah

8. Jam 16.30 WITA memberikan obat antibiotic

amoxilin 500 mg 1 table. (3 X 500 )


PNDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN (SOAP)

TANGG L 21 JUNI 2009

Data Subyektif

1. Masih ada darah sedikt keluar dari jalan lahir


2. ibu srlalu mengganti duk apabila terasa basah
3. ibu minum obat sesuai anjuran yang diberikan

Data Objektif

1. Masih nampak pengeluaran darah dari jalan lahir


2. Keadaan umum baik, tanda-tanda vital:
a. Tekana darah : 110/70 mmhg
b. Pernapasan : 20 kali/menit
c. Denyut nadi : 80 kali/menit
d. Suhu badan : 37C
3. Tidak fundus tidak teraba

Assesment (A)
Abortus komplit hari kedua

Planning (P)

Jam 08.00-13.00 WITA

1. Mengajurkan ibu untuk minum yang cukup dan makan makanan yang

mengandung gizi seimbang dengan menghabiskan porsi yang telah

disiapkan
2. Menganjurkan untuk tetap menjaga personal Hygiene terutama

daerah genetalia selama proses oemulihan.


3. Memberikan obat amoxillin 500 mg 1 table (3 X 500) (3 hari)
4. Aff infuse
5. Mengobservasi tanda-tanda vital
a. Tekenan darah : 110/70 mmhg
b. Pernapasan : 20 kali/menit
c. Denyut nadi : 80 kali/menit
d. Suhu badqan : 37C

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN (SOAP)

TANGGAL 22 JUNI 2009

Data Subyekti (S)


1. Masih ada bercak darah sedikit pada celana
2 Ibu rencana pulang hari ini

Data Obyektif (O)


1. Tampak bercak darah sedikit pada celana
2. fundus uteri tidak teraba

Assesment
Abortus komplit hari ketiga

Planning
Jam 08.00-12.00 WITA
1. Menganjurkan ibu untuk tetap makan makanan bergzi
2. Manjurkan ibu untuk tetap menggunakan alat kontrasepsi, dan

meleksanakan anjuran yang diberikan.


3. Jam 08.30 WITA melanjutkan pemberian obat amoxillin 500 mg 1

tablet. (3X500) (3hari )


4. Memeriksakan tanda-tanda vital yaitu tekanan darah 120/80 mmhg

pernapasan 18 kali/menit, denyut nadi 80 kali/menit dan suhu badan

36,3C
5. Ibu pulang atas anjuran dokter

BAB IV

PEMBAHASAN
Dalam bab ini prenulis akan menguraikan tentang kesejahteraan antara

tinjauan pustaka dan studi kasus pada Ny S dengan abortus komplit

yang di rawat di RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Kabupaten Takalar tanggal

20-22 Juni 2009.


Pembahasan ini dibuat berdasarkan teori dan asuhan yang nyata dengan

pendekatan prosesmanajemen, yang dibagi dalam 7 langkah yaitu:

identifikasi data dasar, identifikasi diagnose/masalah actual, identifikasi

diagnose potensial, rencana asuhan kebidanan, implementasi asuhan

kebidanan dan evaluasi asuhan kebidanan.


A. Langkah I. Identifikasi Dan Analisa Data Dasar
Dalam penkajian diawali dengan pengumpulan data melalui

anamneses, meliputi identifikasi data biologis/psikologis serta data

spitual ibu yang berpedoman pada format pengkajian yang telah

tersediah, namun tidak tertutup kemungkinan untuk dikembangkan

dengan data lain yang ditemukan pada ibu, selanjutnya pemeriksaan

fisik yang dimulai kepal sampai kaki yang meliputi inspeksi, palpasi, dan

pemeriksaan laboratorium.
Dalam tahap ini penulis tidak menemukan hambatan yang berarti

karena pada saat pengumpulan data baik ibu maupun keluarganya

selalu terbuka untuk memberikan informasi atau data yang diperlukan

yang berhungan dengan keadaan ibu.


Pada tinjaun pustaka defenisi dari abortus komplit adalah seluruh

hasil konsepsi keluar ( desidua dan fetus ), sehingga rongga rahim

kosong.
Pada Ny S, diketahui bahwa seluruh jaringan hasil konsepsi

sudah keluar beserta stolsek berdasarkan data di atas, tidak ditemukan

adanya kesenjangan antara tinjauan pustaka dan studi kasus pada Ny

S di RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kabupaten Takalar.

B. Langkah II. Identifikasi Diagnosa/ Masalah Aktual


Dalam menegangkan suatu diagnosa atau masalah kebidanan

yang harus berdasarkan pendekatan asuhan kebidanan yang didukung

dan ditunjang oleh hasil pengkajian yang diperoleh dari beberapa data

baik data baik subyektif maupun data obyektif yang diperoleh dari hasil

pengkajian yang didaptkan dari hasil pengkajian pada Ny S maka

panulis merumuskan diagnose/maalah actual sebagai berikut : G I PO A

I, Gestasi 14-16 Minggu, abortus komplit.


Masalah/diagnose ditegkkan dengan terlebih dahulu menganalisa data

yang telah diperoleh dengan mengacu pada teori yang ada, sehingga

pada tahap ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan

kenyataan yana ada yaitu tentang diagnosi kecemasan. Diagnose

kecemasan tidak ditimukan didalam teori tetapi tampak dari keluhan

dan ekspresi wajah Ny S yang disebabkan karena keluar darah dari

jalan lahir, nyeri perut bagian bawah dan mules, menyebabkan ibu
bertanya-tanya tentang keadaanya sehingga timbul respon psikologis

yang melebihi kemampuan ibu dalam oroses adaptasi dan menyebabkan

munculnya kecemasan.
C. Langkah III. Identifikasi Diagnosa/ Masalah Potensial
Pada tinjauan pustaka didapatkan bahwa abortus komplit adalah

seluruh hasil konsepsi keluar ( desidua dan fetus ), sehingga rahim

kosong.
Pada Ny S,didapatkan data adanya pelepasan darah dari jalan lahir

sejak tanggal 20-06-2009 jam 09.00 WITA sudah keluar jaringan dan

stolsel (darah beku),sehingga pada pemeriksaan dalam pembukaan

serviks 1 cm sehingga potensial untuk terjadi infeksi jalan lahir.


Berdasarkan data di atas,tidak ditemukan adanya kesenjangan antara

tinjauan pustaka dan studi kasus pada Ny S di RSUD H. Padjonga Dg

Ngalle Kabupaten Takalar.


D. Langkah IV. Perlunya Tindakan Segera dan Kolaborasi
Pada tinjauan pustaka persiapan yang dilakukan adalah kolaborasi

dengan dokter untuk pemberian cairan intervena sehingga faktor resiko

untuk terjadinya syok hipovolomik tidak terjadi.


Pada kasus NyS di RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kabupaten

Takalar yaitu tindakan pemasangan infuse RL 28 tetess/menit segera

dilakukan untuk mengganti cairan tubuh yang hilamg. Hal ini

menunjukkan tidak adanya kesenjangan antara tinjauan pustaka dan

studi kasus pada NyS.


E. Langkah V. Rencana Asuhan Kebidanan
Dalam membuat rencana tindakandibuat berdasarkan tujuan dan

criteria yang akan dicapai. Adapun rencana tindakan yang aakan

dilakukan pada NyS dengan abortus komplit menunjukkan adanya

kesamaan antar tinjauan pustaka dan studi kasus dimana rencana yang

ditegakkan berdasarkan diagnosa yang dibuat seperti pasang

infuse,obsevasi tanda-tanda vital,beri posisi yang menyenangkan,beri

dukungan moril,bekerja secara septic dan antiseptic,dan berikan obat

sesuai instuksi dokter.


F. Langkah VI. Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Tindakan asuhan kebidnan berdasarkan dengan perencanaan

asuhan kebidanan yang telah dibuat dilaksanakan seluruhnya dengan

baik dai RSUD H.Padjonga Dg Ngalle Kabupaten Takalar tanggal 20-22

Juni 2009,sehingga penulis tidak menemukan hambatan yang berarti

karena adanya kerjasama dan penerimaan yang baik dari ibu dan

keluarga serta dukungan,bimbingan dan asuhan dari pembimbing di

lahan praktek.
G. VII. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen asuhan

kebidanan yaitu penilaian terhadaap tingkat kebrhasilan auhan yang

diberikan kepada klien dengan pedoman pada tujuan dan criteria yang

telah ditetapkan sebelumnya. Hasil evaluasi setelah perawatan dari


tanggal 20-22 Juni 2009 sebagai berikut : abortus komplit

teratasi,kecemasan teratasi,tidak terjadi infeksi jalan lahir.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pengkajian hasil pengolahan analisa data tentang kejadian

abortus komplit di RSUD H. Padjonga Dg ngalle kabupaten takalar 20-22

juni 2009 maka dapat disimpulkan sebagai berikut:


1. Dari pengkajian Ny S maka di tegangkan diagnose GI P0 AI gestasi

14-16 minggu, dengan abortus komplit


2. Abortus komplit adalah seluruh hasil konsepsi dilakukan ( desidua dan

fetus ), sehingga rahim kosong.


3. Setelah dilaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ny S dengan Abortus

komplit didapatkan hasil : Abortus komplit teratasi, kecemasan

teratasi, tidak terjadi infeksi, TTV Dalam batas normal.


4. berdasarkan manajemen asuhan kebidanan dengan metode

pendekatan 7 langkah menujuh bahwa penaganan abortus komplit

RSUD H. padjonga Dg Ngalle Kabupaten takalar tidak ada perbedaan

dengan tinjauan pustaka.


5. pendokumentasian hasil asuhan kebidanan merupakan pertanggung

jawaban petugas kesehatan terhadap setiap penanganan yang di

berikan kepada klien.

B. Saran
1. Untuk menurunkan angkah kejadian abortus diharapkan krpada tenaga

pelayanana
Kebidanan dapat memberikan konseling pasca aborsi, yang

mewajibkan pemakaian kontrasepsi bagi mereka yang aktif seksua,

namun tidak ingin mempunyai anak untuk jangka waktu tertentu, dan

konseling untuk pemeriksaan kehamilan secara dini, sehingga jika

terjadi kelaiana dalam kehamilan dapat segera terdeteksi.


2. Untuk dapat memberika pelayanana yang profesioal diharapkan

kepada tenagan bidan untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan melalui pendidikan lanjutan dan pelatihan institusi, demi

penurunan angka kematian ibu (AKI) dan kematian bayi ( AKB ).


3. Bagi setiap institusi pendidikan agar menerapkan asuhan kebidanan

dalam pemecahan masalah dapat lebih ditingkatkan dan

dikembangkan mengingat metode tersebut sangat bermanfaat didalam

membina tenaga pelayanan kebidanan guna menciptakan manusia

yang professional.
4. Bagi setiap institusi pendidikan agar menerapkan asuhan kebidanan

dalam pemecahan masalah dapat lebih ditingkatkan dan

dikembangkan mengingat metode tersebut sangat bermanfaat didalam

membina tenaga pelayanan kebidanan guna menciptakan manusia

yang professional.
DAFTAR PUSTAKA
A : http://.analisa dalily . com, diakses 3 juni 2009
Mochtar R, 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan patologi.

Jakarta
Buku kedokteran EGC
Mansjoer A dkk, 2001. Kapita Selekta Kedoktera. Jakarta :
Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia
Saifuddin A.B 2000. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan

neonatal
Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Saifuddin A.B, 2008. Ilmu Kebidanan Sarwono

Prawirohardjo.
Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono prawirohardjo.
Saifuddin A.B, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan

Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan

Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo


Sastrawinata S. dkk, 2005. Obstetri Patologi. Jakarta :

Buku Kedokteran EGC


Simatupang EJ, 2008. Manajemen Pelayanan Kebidanan.

Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Suriani dkk, 2008. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan

Komunitas. Yokyakarta: Titik Publishers

Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Keluarga Berencana


2. Sasaran : Klien Ny S

3. Tujuan Umum : Pada akhir penyuluhan klien bisa

Mengerti serta memahami tentang


Keluarga berencana
4. Tujuan Khusus : Ibu menjadi akseptor KB
5. Metode : Cerama dan diskusi
6. Waktu : Tanggal 22 juni 2009 jam 12.00

WITA
7. Tempat : Di Ruang PNC Rumah Sakit Umum
Daerah H. Padjonga Dg Ngalle
Kabupaten takalar.
8. Alat / Bahan : Leaflet
9. Pembimbing : BidanH
10. Daftar Pustaka Pelayanan : Saifuddin AB, 2003 Buku

panduan
Praktis Pelayanan Kontrasepsi, YBP-

SP, Jakarta
KELUARGA BERENCANA

Asuhan pasca keguguran mungkin merupakan

kesempatan yang langkah bagi seorang peremuan terpapar

dengan pelayanan kesehatan oleh karena itu, haln ini

merupakan kesempatan untuk memberikan informasi dan

pelayanan keluarga Berencana.


Kontrasepsi pasca keguguran perlu dimulai segera

karena ovulasi dapat terjadi 11 hari sesudah terapi

keguguran/abortus. Sekurang-kurang klien perlu

mendapatkan konseling dan informasi agar mereka

mengerti bahwa klien dapat hamil lagi sebelum haid

berikutnya datang dan ada kontrasepsi yang aman untuk

menundah atau mencegah kehamilan.


Jenis kontrasepsi yang da[at di pakai sesudah

keguguran trimester II
1. pil kombinasi
Jenis :
1. Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21

tablet mengandung hormone aktif estrogen/

progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7

tablet tanpa hormone aktif.


2. Bipasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21

tablet mengandung aktif estrogen/progestin (E/P)

dgn 2 dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa

hormone aktif.
3. Tifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21

tablet mengandung aktif estrogen/progestin (E/P)

dgn 3 dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa

hormone aktif.
Informasi lain yang perlu disampaikan
4. pada permulaan penggunaan pil kadang-kadang

timbil mual, pening atau sakit kepala, nyeri

payudara, serta perdarahan bercak yang bisa

hilng sendiri.kelainan seperti muncul terutama

pada 3 bulan pertama penggunaan pil dan makin

lama penggunaannya kelainan tersebut akan

hilang dengan sendirinya. Cobalah minum pil

pada saat hendak tidur atau pada saat makan

malam. Bila tetap saja muncul keluhan silahkan

berkonsultasi kembali ke dokter


2. AKDR
Jenis :
1. AKDR CuT- 380A
Kecil, kerangka dari plasti yang fleksibel,

berbentuk huruf T diselebungi oleh kawat halus yang

terbuat dari tembaga (Cu).


Kerugian :
Efek samping yang umum terjadi :
1. perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan

pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan)


2. haid lebih lama dan banyak
3. perdarahan (spotting) antar menstruasi
4. saat haid lebih sakit.
Komplikasi Lain :
1. Merasakan sakit dan kejang selama 3 hari sampai

5 hari setelah pemasangan.


2. Perdarahan berat pada waktu haid atau

diantaranya yang memungkinkan penyebAb

anemia.
3. tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
4. tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS

atau perempuan yang sering berganti pasangan.


3. Kondom
Kondom merupakan selubung/ sarung karet yang

terbuat dari berbagai bahan diantarany lateks

(karet), plastic (vinil), atau bahan alami (produksi

hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan

seksual.
4. tubektomi
Tubektomi adalah sel telur bedah suka rela untuk

menghentikan fertilitas (kesuburan) seorang

perempuan secara permanen.

Lampiran 2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Topic : Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan

2. Sasaran : Klien Ny S

3. Tujuan umum :Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan klien


dan keluarga mengerti dan memahami tentang
nutrisi ibu hamil

4. Tujuan khusus : Setelah akhir penyuluhan ibu dan suami dapat


:

1).Menyebutkan dan menguraikan pentingya pengetahuan tentang


bahaya kehamilan

2). Menguraikan 9 tanda bahaya kehamilan

5. Metode : Ceramah dan Diskusi

6. Waktu : Tanggal 22 Juni 2009 jam 12.30 wita

7. Tempat : Ruang PNC RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kab


Takalar

8. Alat/ Bahan :Materi Penyuluhan Tentang Tanda-tanda bahaya


dalam kehamilan.

9. Pembimbing : Bidan H

10. Daftar Pustaka :Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen


Kesehatan RI
TANDA TANDA BAHAYA KEHAMILAN

A. Pentingnya pengetahuan tentang bahaya

kehamilan

Masa kehamilan adalah masa dimana seorang

wanita banyak mengalami perubahan-perubahan pada

dirinya nammun hal tersebut fisiologi. Tapi perlu

diketahui tanda-tanda bahayaini maka segera

memeriksakan dirinya ke bidan atau puskesmas

terdekat.

B. 9 Tanda Bahaya

9 Tanda bahaya ibu hamil meliputi:

1. Perdarahan Pervaginam

Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah

jaringan yang normal pada masa awal

kehamilan,ibu mungkin akan mengalami

perdarahan yang sedikit atau spotting di sekitar

waktu pertama haidnya.Perdarahan ini adalah


perdarahan implantasi dan ini normal terjadi.Pada

waktu yang lain dalam kehamilan perdarahan

ringan mungkin bertanda dari serviks normal atau

mungkin tanda infeksi.

2. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala yang bisaterjadi selama kehamilan dan

sering merupakan ketidaknyamanan yang normal

dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan

suatu masalah yang merupakan serius adalah sakit

kepala yang hebat dan hilang dengan istirahat.

3. Gangguan penglihatan

Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat

tersebut mungkin menemukan bahwa penglihatan

yang kabur atau berbayang,sakit kepala yang hebat

adalah gejala dari preeclampsia.

4. Mual dan muntah yang berlebiahan


Mual dan muntah sering terjadi kehamilan trimester

I namun jika berlebihan aakan mengalami

perubahan dalam stasus

gizi,dehidrasi,ketidakseimbangan

elektrolit,kehilangan berat badan,nyeri epigastrium

disertai dengan sakit kepala berat,tekanan darah

tinggi,dan oedema patologis pada trimester III

(preeclampsia).

5. Bengkak pada muka dan tangan

Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami

bengkak yang normal pada kaki yang biasanya

muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah

beristirahat atau meninggikan kaki.

6. Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan

persalinan normal.Nyeri abdomen yang mungkin

menimbulkan masalah yang mengancam

keselamatan,nyeri yang hebat menetap dan tidak

hilanng setelah berisirahat.


7. Bayi kurang bergerak seperti biasa

Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke

5. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya

lebih awal jika bayi gerakannya melemah.janin

harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam priode 3

jam.Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu

berbaring atau beristirahat,dan jika ibu makan dan

minum.

8. Demam

9. Kejang

Anda mungkin juga menyukai