TINJAUAN PUSTAKA
C. Siklamat
1. Sejarah dan Definisi Siklamat
Siklamat pertama kali ditemuakan dengan tidak sengaja oleh
Michael Sveda pada tahun 1937. Sejak tahun 1950 siklamat ditambahkan
dalam pangan dan minuman, siklamat biasanya terdapat dalam bentuk
garam natrium dari asam siklamat dengan rumus molekul
CHNHSONa. nama lain dari siklamat adalah natrium
siklohekssilsulfamat atau natrium siklamat. Dalam perdagangan, siklamat
sikenal dengan nama assugrin, sucaryl, atau sucrose.
Siklamat merupakan pemanis buatan yang mempunyai rasa manis
tanpa ada rasa ikutan yang kurang disenangi atau rasa pahit. Pemanis ini
mempunyai rasa manis 30 kali sukrosa, bersifat mudah larut dalam air .
dalam industri pangan, natrium siklamat dipakai sebagai bahan pemanis
yang tidak mempunyai nilai gizi (non-nutritive) untuk pengganti sukrosa
atau yang sering kita kenal dengan gula pasir atau gula tebu. Siklamat
bersifat tahan panas, sehingga sering digunakan dalam pangan yang
diproses dalam suhu tinggi, misalnya pangan dalam kaleng.
Meskipun memiliki tingkat kemanisan yang tinggi dan rasanya yang
enak (tanpa rasa pahit), tetapi siklamat dapat membahayakan kesehatan.
Pada hasil penelitian National Academy Of Science tahun 1968 pada tikus
yang diberikan siklamat dapat menimbulkan kanker kantong kemih. Hasil
metabolisme siklamat, yaitu Sikloheksilamin bersifat karsinogenik. Oleh
karena itu, ekskresinya melalui urine dapat merangsang pertumbuhan
tumor. Penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa siklamat dapat
8
batas mengkonsumsi harian siklamat yang aman adalah 11 mg/kg per berat
badan.
Table 2.1 Bahan pemanis siklamat yang diizinkan sesuai peraturan
ADI
Nama
(Acceptable Jenis Bahan Batas Maksimal
pemanis
Daily Makanan Penggunaan
sintetis
Intake)
Makanan
berkalorin rendah :
500 mg/kg dihitung
a. Permen karet
sebagai asam siklamat
1 g/kg dihitung
b. Permen
sebagai asam siklamat
3 g/kg dihitung
c. Saus
sebagai asam siklamat
Siklamat
d. Es krim dan 2 g/kg dihitung
(serta
sejenisnya sebagai asam siklamat
garam
1 g/kg dihitung
natrium e. Es lilin
sebagai asam siklamat
dan garam
1 g /kg dihitung
kalsium) f. Jem dan jeli
sebagai asam siklamat
g. Minuman 1 g/kg dihitung
ringan sebagai asam siklamat
h. Minuman 1 g/kg dihitung
youghurt / sebagai asam siklamat
Minuman
ringan
terfermentasi
Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 208/Menkes/Per/IV/1985
10
D. Minuman
Minuman adalah segala sesuatu yang diminum (masuk ke dalam tubuh
seseorang dan merupakan salah satu intake makanan yang berfungsi untuk
membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberi tenaga, membantu
semua proses didalam tubuh (Tarwodjo, 1998).
Minuman ringan adalah minuman yang tidak mengandung alkohol
atau minuman keras, pada umumnya istilah ini hanya digunakan hanya untuk
minuman dingin seperti minuman yang kita kenal seperti teh kotak, teh botol,
dan salah satu jenis minuman ringan yang berkarbonasi seperti Coca-cola dan
pepsi. Minuman ringan tersedia dalam berbagai rasa seperti rasa buah-
buahan. Selain minuman ringan ada juga minuman terfermentasi yaitu
minuman yang prosesnya melalui peragian yaitu seperti pembuatan yoghurt
yang merupakan minuman yang terbuat dari air susu (Anonim, 2013).
E. Teh
Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang
dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang
dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang
berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh olong, teh
hijau, dan teh putih.
Biasanya teh digunakan sebagai bahan baku minuman. Minuman teh
dapat menimbulkan rasa segar dan dapat memulihkan kesehatan badan dan
sangat disukai masyarakat khususnya di Indonesia karena harganya relatif
murah. Air seduhan dapat diminum dalam kemasan panas atau dingin, yang
bisadijadikan sebagai minuman penyegar atau obat. Beraneka produk olahan
11
dan bahan baku teh banyak dijumpai di pasaran dewasa ini. Produk tersebut
merupakan bentuk lanjut dari teh seperti teh celup, teh kotak dan teh botol
(Anonim, 2010).
Keanekaragaman produk teh ini merupakan langkah dalam
mengantisipasi yang masih luas. Pertimbangan praktis dan mudah didapat
merupakan hal yang diinginkan konsumen. Dengan sedikit modifikasi,
minuman teh tampil dalam bentuk lain yang diharapkan mampu menjerat
kosumen untuk membelinya.
Biasanya untuk membuat satu cangkir teh diperlukan 5 10 gram teh
yang diseduh dalam 200 ml panas dengan lama penyeduhan 5 menit. Dalam
pembuaan sirup teh jumlah yang diseduh berpengaruh terhadap mutu sirup
yang dihasilkan. Dimana jumlah teh yang diseduh mempengaruhi sifat kimia
dan organoleptik (rasa,warna dan aroma minuman) (Anonim, 2010).
F. Metode Analisis
Secara umum analisis bahan pemanis sintetis jenis siklamat yang
terdapat dalam minuman secara kualitatif dapat dilakukan dengan :
1. Metode Gravimetri (Sudjadi, 2012)
Analisis gravimetri adalah cara analisis kuantitatif berdasarkan berat
tetap (berat konstan)-nya. Dalam analisis ini, unsur atau senyawa yang
dianalisis dipisahkan dari sejumlah bahan yang dianalisis. Bagian terbesar
dari analisis gravimetri menyangkut perubahan unsur atau gugus atau
senyawa yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni dan mantap
(stabil), sehingga dapat mengetahui berat tetapnya. Berat unsur atau gugus
yang dianalisis selanjutnya dihitung dari rumus senyawa serta berat atom
penyusunnya.
Pengerjaan analisis secara gravimetri dapat dibagi dalam beberapa
langkah sebagai berikut: Pengendapan, penyaringan, pencucian endapan,
dan pengeringan, pemanasan/pemijaran dan penimbangan endapan
sehingga konstan.
12