Gambaran Umum PDF
Gambaran Umum PDF
PENDAHULUAN
kota itu sendiri maupun karena faktor urbanisasi. Dampak negatif urbanisasi yang
telah berlangsung selama ini lebih disebabkan oleh tidak seimbangnya peluang untuk
sehigga memunculkan adanya daya tarik yang sangat kuat untuk mengadu nasibnya
di kota yang dianggap mampu memberikan masa depan yang lebih baik dengan
penghasilan yang lebih tinggi, sementara pendidikan dan ketrampilan yang mereka
penyediaan akan prasarana dan sarana permukiman akan meningkat pula, baik
kebutuhan prasarana dan sarana permukiman baik dari segi perumahan maupun
lingkungan permukiman yang terjangkau dan layak huni belum sepenuhnya dapat
disediakan baik oleh masyarakat sendiri maupun pemerintah, sehingga kapasitas daya
dukung prasarana dan sarana lingkungan permukiman yang ada mulai menurun yang
Akibat makin banyaknya permukiman kumuh dan liar yang pada gilirannya akan
pengaturan, pengorganisasian tata ruang dan sumberdaya yang dimiliki kota dalam
dihadapi di kota besar, tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga berlangsung di
dan Afrika, menurut publikasi World Bank (1999) lingkungan permukiman kumuh
diantaranya dirunjukkan dengan kondisi lingkungan hunian yang tidak layak huni,
tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sarana dan prasarana lingkungan yang tidak
penanganannya.
permukiman kumuh tidak dapat diselesaikan secara sepihak, tetapi harus secara
sinergis melibatkan potensi dan eksistensi dari seluruh pihak yang berkepentingan
sendiri selaku penerima manfaat, Pelaku dunia usaha, LSM/NGO, cerdik pandai dan
pemerhati yang peduli. Apabila hal ini tidak disiapkan penanggulanganya sejak dini,
dalam menjalankan perannya sebagai pusat pembangunan sosial, ekonomi dan politik
(Sri, 1988).
permasalahan. Oleh karena itu, permukiman kumuh tidak dapat diselesaikan secara
sepihak. Akan tetapi harus secara sinergis melibatkan potensi dan eksistensi dari
masyarakat. Adapun salah satu langkah awal dari perlibatan masyarakat adalah
Banyak kota-kota besar yang kita saksikan saat ini tumbuh dan berkembang
pada daerah aliran sungai. Sungai telah memegang peranan yang sangat penting
dalam sejarah peradaban dan kebudayaan manusia. Sejak ribuan tahun yang lalu telah
perkembangan sistem hubungan aktivitas dan struktur internal suatu kota (Munford,
1961).
Begitu pula yang terjadi di kota-kota di Indonesia yang dilalui aliran sungai.
Pada mulanya aktifitas penduduk di daerah aliran sungai adalah bercocok tanam
karena penggunaan air yang mudah didapat dan untuk kehidupan sehari-hari mencari
ikan, mencuci dan mandi. Tapi peranan sungai dalam kehidupan sehari-hari terus
linear sepanjang sungai. Semakin lama peran sungai terus berkembang dan tidak
aliran sungai yang kemudian membentuk kota. Kota menurut Wirth, dapat diartikan
sebagai suatu permukiman yang relatif besar, padat dan permanen dengan penduduk
adalah nelayan. Pada awal mula permukiman di tepi sungai Padang ini dimulai dari,
konstruksi rumah yang dibuat dari kayu sehingga bisa mengambang di permukaan air
mulai dibangun, permukiman tersebut mulai naik ke atas, tumbuh di sekitar bantaran
1. 5 Hipotesis