sosial Penyakit: Perubahan pada individu yg menyebabkan parameter kesehatan berada di bawah kisaran normal Normal: sesuatu yang kompleks, ada variasi, kisaran normal (nilai rata-rata yang dianggap normal) Patologi Ilmu yang mempelajari tentang penyakit Terdiri atas: Patologi Anatomik dan Patologi Klinik Patologi Anatomik: mempelajari tentang perubahan morfologik pada sel dan jaringan: papsmear, sitologi efusi pleura, asites, sputum, urine, LCS (keganasan) Patologi Klinik: darah, urine, cairan, sekret (infeksi) Patofisiologi: mempelajari tentang perubahan/gangguan fungsi yang diakibatkan oleh penyakit Perkembangan penyakit Etiologi: Penyebab suatu penyakit Genetik: mutasi, polymorphism (variasi gen) Didapat:infeksi, nutrisi,kimia,fisik Patogenesis: Perkembangan penyakit mulai dari masuknya bibit penyakit sampai timbulnya kelainan Stadium subklinis: fungsi masih normal, belum tampak gejala (perubahan molekuler,imunologi dan dan morfologi) Abnormalitas fungsi dan Manifestasi klinis: Gejala/symptom: keluhan yang di utarakan pasien/subyektif Tanda/sign: manifestasi penyakit secara obyektif Organisasi Sel Sel: Unit kehidupan terkecil Terdiri atas: Membran sel: pintu gerbang keluar masuk zat- zat tertentu, menerima sinyal kendali dari luar sel dan meneruskan ke dalam sel Nukleus: inti sel, DNA (deoxy ribonukleic acid), pusat pengaturan sintesis protein, pembelahan sel, aktivitas metabolik. Nukleolus: anak inti, RNA (Ribonucleic acid) Sitoplasma: Medium berair yang banyak mengandung organel sel Organel sel Mitokondria: Memproduksi energi untuk aktivitas seluler. Retikulum endoplasma dan apparatus golgi: sistem pembuatan, pemrosesan dan penyaluran di dalam sitoplasma. Ribosom menempel di Retikulum endoplasma, melakukan sintesis protein sesuai dengan petunjuk DNA. Apparatus Golgi: Membungkus produk sel untuk disekresikan atau disimpan Organel sel Lisosom: Kemasan enzim pencernaan yang dibatasi membran dan tetap dibiarkan tidak aktif sampai dibutuhkan Sitoskeleton: kerangka sel terdiri atas mikrotubul, mikrofilamen, dan protein kontraktil Modalitas Cedera Sel Defisiensi oksigen: hipoksik/ anoksik Oksigen merupakan energi pd reaksi kimia oksidatif yg menggerakkan mesin sel dan mempertahankan integritas komponen sel Fisik: Penyebab signifikan: mekanik, termis Jarang: perubahan tekanan, radiasi, kejutan listrik Agen infeksius: bakteri, jamur, parasit,virus Reaksi imunologik: Sistem imun normal: pertahanan Hipersensitivitas: anafilaktik krn sengatan lebah /obat Agen kimia: luar, gangguan metabolik Genetik Defek genetik: defek enzim, akumulasi DNA yg rusak, Misfolded protein Ketidakseimbangan nutrisi: kekurangan kalori/protein/vitamin, kelebihan (obesitas): kolesterol Mekanisme adaptasi sel Jejas ringan/kurang bermakna: Peningkatan kebutuhan fungsional: Adaptasi Jejas ringan -sedang: Subletal kerusakan sel reversibel (degeneratif/infiltrasi) Jejas hebat: Letal kerusakan sel ireversibel Nekrosis Adaptasi Atrofi: Pengecilan ukuran sel bagian tubuh yang pernah berkembang sempurna Hipertrofi:Penambahan ukuran organ karena ukuran sel menjadi lebih besar dr normal Hiperplasia: Penambahan ukuran organ karena penambahan jumlah sel Metaplasia: Perubahan suatu jenis jaringan dewasa ke jaringan dewasa lain (mis: epitel selapis torak berlapis gepeng) Displasia: perubahan ke arah kemunduran pd sel dewasa dalam hal bentuk, besar dan orientasi Anaplasi: perubahan ke arah sel primitif (keganasan) Atrofi Atrofi: pengurangan ukuran organ karena pengurangan jumlah dan ukuran sel Atrofi Fisiologi: mengecil / menghilang selama masa perkembangan: Kelenjar timus, duktus tiroglosus, duktus omfalomesenterikus Atrofi Senilis pd orang tua: berkurangnya hormon & vaskularisasi Atrofi inaktivitas/Disuse Atrofi: pd otot yg tidak digunakan atau hilangnya persarafan (fraktur, poliomielitis) Atrofi desakan / Pressure Atrofi: Fisiologik: tumbuh gigi Patologik: aneurisma aorta pd sternum, hidronefrosis Atrofi Endokrin: Peny Simmonds: hipofisis tdk aktif atrofi kel gondok, adrenal & ovarium Mekanisme atrofi Penurunan sintesis protein dan peningkatan degradasi protein di dalam sel Penurunan sintesis tjd karena penurunan aktivitas metabolik. Degradasi: ubiquitin-proteasome pathway Defisiensi nutrien dan disuse mengaktivasi ubiquitin ligase berikatan dgn small peptide ubiquitin ke protein seluler dan target protein untuk degradasi di proteosome. Peningkatan autophagy / self eating: autophagic vacuol + Lisosom residual bodies: lipofuchsin granule Hipertrofi Terjadi pada otot rangka (fisiologi), otot jantung (patologi) Bisa terjadi bersamaan dengan Hiperplasi: mis uterus masa kehamilan Bila organ ada 2, tapi yang satu tidak berfungsi baik maka organ yang lain akan mengambil alih Hipertrofi kompensatorik. mis: ginjal Pseudohipertrofi: yang bertambah stroma/lemak, sel parenkim tetap/berkurang Mekanisme Hiperplasia Kelebihan hormon atau growth factor Proliferasi sel-sel matur dan sel baru dari stem sel Fisiologi:Hormonal (perkembangan payudara) dan compensatory (hepatektomi) Patologi: Contoh: hiperplasia endometrium (ketidakseimbangan estrogen dan progesteron) dan prostat (androgen) Metaplasia Bersifat reversibel, kalau menetap displasia anaplasia Bisa pada epitel atau mesenkimal Epitel:Penyebab iritasi kronik Paling banyak: kolumnarskuamosa Contoh: traktus respirasi (rokok, defisiensi vit A), duktus kel. Liur, pancreas, vesika urinaria( batu) Berlapis skuamosa kolumnar (Barret esofagus) Mesenkimal: Penyebab perdarahan, degenerasi Jaringan ikat: tulang rawan, tulang, lemak Otot: Myositis ossifican Mekanisme Metaplasia Bukan dari sel yg sudah berdiferensiasi. Reprogramming stem cell pd jaringan normal atau undiff mesenkimal cell pd jar ikatsel prekursor berdiferensiasi sesuai dgn pathway yang baru. Diferensiasi berdasarkan sinyal oleh sitokin, growth factor, extraseluler matriks yang ada di Environment sel Perubahan morfologik pd cedera subletal Bila rangsang yang menimbulkan cedera dihentikan reversibel / sel kembali normal Bila rangsang terus berjalan ireversibel mati Perubahan pada jejas subletal: disebut Degenerasi: Perubahan biokimia disertai perubahan morfologik Pada Degenerasi terjadi perubahan pada Sitoplasma Macam-macam Degenerasi: Degenerasi bengkak keruh (cloudy swelling) Degenerasi hidropik / vakuolar Degenerasi lemak / steatosis Degenerasi bengkak keruh/ pembengkakan seluler Cedera pada membran sel menyebabkan sel tidak mampu memompa natrium keluar Na meningkat menarik air kedalam sel Organel sel membengkak Mikr: Sitoplasma granuler Makr: Pembengkakan organ Degenerasi hidropik / vakuolar Aliran masuk air lebih hebat dari degenerasi bengkak keruh, organel sel diubah menjadi kantong-kantong berisi air Mikr: Sitoplasma bervakuol Makr: Pembengkakan organ Contoh: Mola Hidatidosa / hamil anggur Degenerasi lipid/ lemak Mikr: Sitoplasma bervakuol tetapi isinya lemak Makr: Pembengkakan jaringan, warna kekuningan Hati merupakan tempat metabolisme lemak: oksidasi dan sintesis lipoprotein Lemak tertimbun bila ada: Cedera sel sehingga oksidasi terganggu Makan berlebihan / malnutrisi Hipoksia Alkohol Apoptosis Kematian sel terprogram, oleh informasi genetik yg telah ada di dalam sel Aktivasi gen / pelepasan proses inhibisi normal Proses melibatkan sel tunggal/kelompok Sel mati fragmen terikat membran yang difagosit sel sebelahnya / makrofag Sedikit/tanpa respon peradangan yg jelas Apoptosis pada proses fisiologis Pembuangan jaringan di antara jari Pengelupasan endometrium pada awal menstruasi Sinaps di antara neuron Apoptosis pada proses Patologis Sel terinfeksi virus Sel sel sistem imun: CD 4+ ( Limfosit T helper) pd HIV/AIDS Sel dengan kerusakan DNA Gen p53 berperan pada proses apoptosis Sel kanker Gen p53 mutasi Perubahan morfologik pd nekrosis Perubahan paling jelas pada nukleus Piknotik: Nukleus menyusut, batas tidak teratur, warna gelap Karioreksis: Nukleus hancur membentuk fragmen kromatin Kariolisis: Nukleus hilang Macam - macam nekrotik 1.Nekrosis Koagulatif: Sel nekrotik mempertahankan bentuk dan jaringan mempertahankan ciri arsitekturnya terutama disebabkan oleh hilangnya suplai darah. Contoh: jantung 2.Nekrosis Liquefaktif: jaringan nekrotik secara bertahap mengalami pencairan akibat kerja enzim dan akumulasi leukosit. Biasanya disebabkan karena infeksi. Contoh: otak, kulit 3. Nekrosis Kaseosa: Sel nekrotik hancur, tetapi pecahan sel yang menjadi fragmen halus tetap ada sampai berbulan bulan/tahun. Contoh: TBC 4. Nekrosis lemak: Dilepaskannnya pankreatik lipase yang melisis pankreas dan lemak yg ada di peritoneum. Asam lemak dgn kalsium: Chalky white area (saponifikasi lemak) Jaringan adiposa di tempat lain bila nekrotik, lipid yang keluar menimbulkan peradangan tapi tidak menimbulkan deposit sabun
5. Nekrosis fibrinoid: reaksi Ag dan AB pada
dinding PD dgn fibrin merusak ddg PD dan menyebabkan gambaran amorf berwarna merah muda Gangren Gangren: Jaringan mati disertai pembusukan akibat invasi kuman saprofit Nekrosis: Kematian jaringan yang dilihat di bawah mikroskop Infark: Kematian jaringan akibat gangguan sirkulasi darah Terjadi di jaringan nekrotik yang terpajan bakteri hidup Gangren hanya terjadi pada alat tubuh yang berhubungan dengan dunia luar: kulit, lambung, usus, paru, serviks Penyebab gangren: Hilangnya pasokan darah pada suatu organ Invasi bakteri saprofit Macam-macam gangren dibagi berdasarkan banyaknya vaskularisasi: Banyak: Gangren basah Sedikit : Gangren kering Gangren Basah
Terjadi pada alat tubuh yang mengandung banyak
cairan dan tempat yang tidak memungkinkan penguapan Paru, lambung, usus, tungkai Terjadi karena penyumbatan aliran darah Arteri/Vena dan stagnasi darah kuman tumbuh baik Penyebab: embolus, trombus, torsio ovarium, strangulasi hernia Batas dengan jaringan sekitar tidak jelas Gangren Kering Jaringan dengan cairan sedikit, mudah terjadi penguapan Anggota tubuh/ekstremitas akral vaskularisasi sedikit kuman sulit tumbuh gangren sangat lambat Berangsur-angsur: arteriosklerosis, diabetes, Frosbite, tromboangitis obliterans, Raynaud/penyempitan spasmodik Warna hitam disebabkan H2S dr bakteri berikatan dgn Fe dari Hb Sulfida besi Batas dengan jaringan sekitar jelas Pengaruh Nekrosis Hilangnya fungsi pada daerah yang nekrosis, tergantung luas daerah nekrosis dan organ yang terkena Fokus infeksi Perubahan sistemik mis demam Peningkatan leukosit Keluarnya enzim: CPK, LDH,AST Nasib jaringan nekrotik Nekrosis respon peradangan jaringan hancur/hilang Regenerasi / jaringan parut Jaringan parut + pengendapan garam kalsium Kalsifikasi distrofik Kalsifikasi Patologik
Pengendapan garam -garam kalsium pada
jaringan selain tulang dan gigi Terdiri atas: Kalsifikasi distrofik: terjadi pd jaringan rusak / nekrosis yang tidak cepat diabsorbsi mis nekrosis kaseosa Kalsifikasi metastatik: tjd pd jaringan normal, tetapi konsentrasi Kalsium dan posfat meningkat Kalkuli / batu: saluran empedu, saluran kemih, prostat, pankreas