Anda di halaman 1dari 36

Cewek

Ku tahu dirimu setia


Bertahun kita hidup bersama
Kecewa hatiku kecewa
Karena hatimu bercabang dua

Cowok
Pernah ku ucap kepadamu
Dialah cinta pertamaku
Namun kini kau milikku
Demi tuhan kau hidupku
Hingga akhir hayatku

Duet
Bukan cuma kata indah
manis bibir saja
Bukan cuma kata cinta
Namun bukti nyata

Cowok
Resah gelisah jangan tumbuh luka
Mengurangi cinta
Usah kau ragu hasrat cintaku
Hanya milikmu selalu

Duet
Bukan cuma kata indah
Manis bibir saja
Bukan cuma kata cinta
Namun bukti nyata

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas izin dan
rahmat-Nya telah di buat POA Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi Puskesmas Balongbendo
Rencana Program Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut ini disusun.
Dengan Perencanaan Program Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut ini, diharapkan sebagai
acuan untuk melaksanakan upaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut di wilayah Puskesmas
Balongbendo yang lebih terstruktur dan tersistem sehingga tercapai pelayanan kesehatan gigi dan
mulut yang optimal.
POA ini akan dievaluasi dan diperbaiki secara berkala dan akan diperbaiki bila ditemukan hal-hal
yang dianggap sudah tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi- tingginya kepada semua
pihak atas perhatian, bantuan dan masukan serta kontribusinya dalam Penyusunan POA upaya
pelayanan kesehatan gigi dan mulut ini.

Sidoarjo, Januari 2018


Pengelolah program kesehatan gigi dan mulut

UMAR TAUFIQ Amd, K.G


NIP 197812292008011011

DAFTAR ISI

BAB. I.
PENDAHULUAN
1

1
I.1. Latar Belakang
1
I.2. Tujuan
3
I.3. Dasar Hukum
3
BAB.II.
ANALISA SITUASI DAN KECENDERUNGAN
5
II.1. Kondisi Saat ini dan Permasalahannya
5
II.2. Lingkungan Strategis
13
II.3. Kecenderungan
14
II.4. Keadaan dan Masalah
15
II.5. Isu Strategis
18
BAB.III. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI
20
III.1. Visi
20
III.2. Misi
20
III.3. Tujuan
20
III.4 Sasaran
21

viii
III.5. Strategi
21
III.6. Kebijakan
22
BAB.IV. PROGRAM-PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN
23
GIGI DAN MULUT
1.
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
23
2.
Program Fluoridasi
23
3.
Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
24
4.
Upaya Kesehatan Perorangan
24
5.
Program Pengawasan Obat dan Bahan
25
Kedokteran Gigi
6.
Program Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
26
7.
Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen
27

2
Pembangunan Kesehatan
8.
Monitoring dan Evaluasi
27
9.
Bimbingan Teknis / Supervisi
27
10. Program Unggulan
28
BAB.V.
PENYELENGGARAAN DAN PENILAIAN
35
V.1. Penyelenggaraan
35
V.2. Penilaian
35
BAB.VI. PENUTUP
36

1
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi
tingginya dapat terwujud.
Undang-Undang Dasar 1945, pasal 28 H angka (1) mengamanahkan, bahwa setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan, serta pasal 34 angka (3) Negara
bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum
yang layak. Undang-Undang nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional, mengamanahkan bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan
berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi,
anak, manusia usia lanjut (manula), dan keluarga miskin.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan upaya kesehatan, pembiayaan
kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan yang disertai oleh
peningkatan pengawasan, pemberdayaan masyarakat, dan manajemen kesehatan. Upaya tersebut
dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan
ekologi dan lingkungan, kemajuan iptek serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat
kemitraan dan kerja sama lintas sektor. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan
kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif. Pembangunan nasional harus
berwawasan kesehatan, yaitu setiap kebijakan publik selalu memperhatikan dampaknya terhadap
kesehatan.
Pelaksanaan kewenangan wajib bagi pemerintahan daerah baik di provinsi, kabupaten/kota yang
tertuang pada Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota, dinyatakan pada pasal 7 bahwa urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang
wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah
kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar. Pada penjelasan Peraturan Pemerintah nomor
38 tahun 2007, bahwa kewenangan bidang kesehatan untuk pencegahan dan pemberantasan
penyakit yang menjadi tanggungjawab daerah yaitu penyelenggaraan pencegahan dan
penanggulangan penyakit tidak menular tertentu pada skala provinsi, kabupaten/kota.

3
Organisasi perangkat daerah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 2007,
pasal 19 dinyatakan bahwa besaran organisasi perangkat daerah ditetapkan berdasarkan variable
jumlah penduduk, luas wilayah dan jumlah anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD),
dinas yang akan terbentuk terdiri dari 1 (satu) sekretariat dan paling banyak 4 (empat) bidang,
sekretariat terdiri dari 3 (tiga) subbagian, dan masing-masing bidang terdiri dari paling banyak 3
(tiga) seksi.
Dalam undang undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan di pasal 93 disebutkan bahwa
pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, penyakit gigi, pengobatan
penyakit gigi dan pemulihan kesehatan gigi oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan. Dan pasal 94
dijelaskan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin ketersediaan tenaga,
fasilitas pelayanan, alat dan obat kesehatan gigi dan mulut dalam rangka memberikan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang aman, bermutu, dan terjangkau oleh masyarakat.
Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) tahun 1948 tertulis bahwa Health is a
fundamental human right, yang mengandung suatu kewajiban untuk menyehatkan yang sakit
dan mempertahankan yang sehat. Hal ini melandasi pemikiran bahwa sehat sebagai hak asasi
manusia dan sehat sebagai investasi.
Kesehatan gigi merupakan bagian intergral dari kesehatan secara keseluruhan yang dapat
mempengaruhi kualitas hidup. Prevalensi karies gigi dan penyakit periodontal tinggi di
masyarakat dan hasil penelitian menunjukkan karies gigi mempunyai dampak yang luas, yaitu
gangguan pada kualitas hidup antara lain keterbatasan fungsi, disabilitas fisik, ketidak nyamanan
psikis dan disabilty psikis.
WHO pada tahun 2003 telah membuat acuan Global Goals for Oral Health 2020, yaitu
meminimalkan dampak dari penyakit mulut dan kraniofasial dengan menekankan pada upaya
promotif dan mengurangi dampak penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut
dengan diagnosa dini, pencegahan dan manajemen yang efektif untuk penyakit sistemik.

Disamping itu, pada The Sixtieth World Health Assembly (WHA- 60) tahun 2007 disusun
Resolusi WHA 60.17 tentang kesehatan gigi dan mulut yaitu: Rencana aksi promosi kesehatan
dan pencegahan penyakit terintegrasi.
Dengan adanya kebijakan pelayanan dibidang kesehatan gigi dan mulut, maka perlu ada langkah-
langkah selanjutnya yang lebih terstruktur dan tersistem melalui komitmen yang kuat dari para
pakar, akademisi serta stakeholder terkait dalam menyusunan suatu rencana strategi pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di Indonesia, yang dapat dijadikan rujukan bagi pelaksana baik di pusat,
provinsi dan kabupaten/kota.

I.2 Tujuan
* Terwujudnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut profesional,
komprehensif dan terpadu sesuai standar dan e ka profesi
* Meningkatnya manajemen pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
efek f dan efi sien
* Meningkatnya sumber daya manusia yang berkualitas.
* Meningkatnya kemandirian pelayanan kesehatan dalam dan
meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut
* Terciptanya kerjasama lintas program dan lintas sektor
* Meningkatnya peran serta masyarakat dalam memelihara kesehatan
gigi dan mulut

1.3 Sasaran

Pemangku kepen ngan dalam upaya peningkatan kesehatan gigi dan


mulut masyarakat
Kualitas Sumber Daya Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Kualitas pelayanan kesehatan gigi secara bermakna di Ins tusi
pelayanan kesehatan
FasilitasPelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesadaran Masyarakat akan pen ngnya kesehatan gigi dan mulut
Jejaring kesehatan gigi dan mulut

4
5
BAB II
ANALISIS SITUASI

II.1 KONDISI SAAT INI

A. Keadaan Geografi.
Puskesmas Balongbendo terletak di Kecamatan Balongbendo yang merupakan daerah kurang
lebih 4 m diatas permukaan laut yang terletak pada tepi Jalan Raya yang menuju kea rah Surabaya
dan Mojokerto, yang mengandalkan hasil pertanian berupa padi.
Kecamatan Balongbendo terletak di bagian Barat Kabupaten Sidoarjo dengan batas batas
wilayah :
Sebelah Utara : Kecamatan Wringin Anom
Sebelah Timur : Kecamatan Krian
Sebelah Selatan : Kecamatan Tarik
Sebelah Barat : Kabupaten Mojokerto
Letak ketinggian Wilayah Kecamatan Balongbendo dari permukaan laut rata-rata 10 12
m.
Gambar II.1
Peta Kecamatan Balongbendo

B. Luas Wilayah.
Luas Wilayah Kecamatan Balongbendo 31.40 Km2, yang terbagi menjadi 20 desa. Dari 20
desa tersebut wialyah yang terluas adalah desa Sumokembangsri dengan luas 2.62 km2.
C. Keadaan Iklim
Suhu di Kecamatan Balongbendo berkisar antara 20 C 35 C, letak Kecamatan Balongbendo
disekitar Garis Katulistiwa sehingga wilayah ini mengalami perubahan musim dua kali yaitu musim
kemarau dan musim penghujan yang selalu berganti.
D. Kependudukan.
1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk.
Jumlah penduduk Kecamatan Balongbendo pada tahun 2016 adalah 77.179 jiwa, dengan
penduduk rumah tangga 22.650
2. Persebaran dan Kepadatan Penduduk.

6
Tingkat kepadatan penduduk Kecamatan Balongbendo rata-rata 2.500 jiwa per Km2.
Kepadatan penduduk di Kecamatan Balongbendo menurut Desa sangat bervariasi. Desa
Seketi dengan luas 2.42 Km2 merupakan desa terpadat penduduknya dengan jumlah
8.174.Sedangkan Desa yang penduduknya terendah adalah Desa Gagang Kepuhsari
dengan luas 1.16 dengan jumlah penduduk 1.920.
3. Komposisi Penduduk.
Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dilihat dari perkembangan rasio jenis
kelamin, yaitu rasio penuduk laki-laki dan perempuan. Jumlah penduduk Kecamatan
Balongbendo tahiun 2015 777.179. Perbandingan antara penduduk laki laki dan
perempuan relative seimbang yaitu 38.773 jiwa penduduk laki-laki dan 38.406 jiwa
penduduk perempuan.
Gambar II.2
Prosentase Penduduk Kecamatan Balongbendo Tahun 2016
Berdasar kelompok Umur

0-4
5-9
10 - 14
15 - 19
1,692 719 437 385 3,211
20 - 24
1,011 3,313
2,268 25 - 29
3,059
2,773 30 - 34
3,094 35 - 39
3,319
3,427 3,373 40 - 44
3,362 3,330 45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75+

7
8
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH

II.2 Status Kesehatan Gigi dan Mulut


Penyakit gigi dan mulut berpotensi menimbulkan gangguan bagi berbagai profesi sepertikedirgantaraan, barotaksis dan lain-lain sehingga dapat menutup
peluang untuk pekerjaan tertentu misalnya untuk menjadi anggota TNI.
Upaya kesehatan gigi dan mulut di Indonesia belum terselenggara secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Penyelenggaraan yang bersifat
pemeliharaan, peningkatan, dan perlindungan kesehatan gigi dan mulut masih dirasa kurang.
Tabel

9
10
Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita Masyarakat diwilayah kerja Puskesmas
Balongbendo adalah berkaitan dengan kebersihan mulut yang erat hubunganya dengan penyakit
karies gigi dan penyakit jaringan periodontal.
Dari hasil rekapan kunjungan di Balai pengobatan gigi Puskesmas Balongbendo tahun 2015,
1 Menurut ICD X Pasien yang berkunjung ke balai pengobatan gigi puskesmas. Dari jumlah
seluruh kunjungan 6512 kasus. Penyakit jaringan pulpa (K04) merupakan
penyakit gigi dan mulut terbanyak diderita masyarakat Balongbendo
dengan jumlah kunjungan 2690. Di ikuti penyakit periodontal (K05)
merupakan penyakit gigi dan mulut ke dua terbanyak diderita masyarakat
Balongbendo dengan jumlah kunjungan 1099 kasus. Lalu penyakit
jaringan keras gigi (K 02) merupakan penyakit gigi dan mulut ke tiga
terbanyak diderita masyarakat Balongbendo dengan jumlah kunjungan
1061 kasus.

2 Menurut usia Pasien yang berkunjung ke balai pengobatan gigi puskesmas. Dari jumlah
seluruh kunjungan 6512 kasus. Usia muda 20 44 tahun merupakan jumlah kunjungan
terbanyak diderita masyarakat Balongbendo dengan jumlah 2670. Di ikuti usia
anak sekolah umur 7-19 tahun merupakan jumlah ke dua terbanyak
diderita masyarakat Balongbendo dengan jumlah kunjungan 1099 kasus.

Dari data diatas Maka keadaan gigi dan mulut dapat disimpulkan sebagai berikut:
Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita Masyarakat diwilayah kerja Puskesmas
Balongbendo adalah berkaitan dengan kebersihan mulut yang erat hubunganya dengan penyakit
karies gigi dan penyakit jaringan periodontal. Penderita penyakit gigi dan mulut di dominasi
pasien yang berumur muda/produktif dan anak sekolah
Dalam undang undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan di pasal 93 disebutkan
bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, penyakit gigi,
pengobatan penyakit gigi dan pemulihan kesehatan gigi oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan. Dan
pasal 94 dijelaskan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin ketersediaan
tenaga, fasilitas pelayanan, alat dan obat kesehatan gigi dan mulut dalam rangka memberikan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang aman, bermutu, dan terjangkau oleh masyarakat.
Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) tahun 1948 tertulis bahwa Health is
a fundamental human right, yang mengandung suatu kewajiban untuk menyehatkan yang sakit
dan mempertahankan yang sehat. Hal ini melandasi pemikiran bahwa sehat sebagai hak asasi
manusia dan sehat sebagai investasi.
Kesehatan gigi merupakan bagian intergral dari kesehatan secara keseluruhan yang dapat
mempengaruhi kualitas hidup. Prevalensi karies gigi dan penyakit periodontal tinggi di
masyarakat dan hasil penelitian menunjukkan karies gigi mempunyai dampak yang luas, yaitu
gangguan pada kualitas hidup antara lain keterbatasan fungsi, disabilitas fisik, ketidak nyamanan
psikis dan disabilty psikis.
WHO pada tahun 2003 telah membuat acuan Global Goals for Oral Health 2020, yaitu
meminimalkan dampak dari penyakit mulut dan kraniofasial dengan menekankan pada upaya
promotif dan mengurangi dampak penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut
dengan diagnosa dini, pencegahan dan manajemen yang efektif untuk penyakit sistemik.
Walaupun selama ini program-program kesehatan gigi dan mulut telah dilaksanakan, namun
pelayanan kesehatan gigi dan mulut belum terjangkau secara efektif dan merata oleh masyarakat.
Untuk itu pelayanan asuhan dalam upaya pemeliharaan diri harus dilakasanakan lebih efektif
dengan menggunakan metode yang lebih terarah baik terhadap penyakit gigi dan mulut maupun
terhadap masyarakat umum
1. Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi

Upaya Pelayanan kesehatan gigi dilaksanakan baik oleh pemerintah maupun swasta. Upaya
pelayanan kesehatan gigi yang dilaksanakan oleh pemerintah selama ini mengacu pada

11
pendekatan level of care (kebijakan WHO) yang meliputi tindakan promotif, preventif, deteksi
dini, kuratif dan rehabilitatif yaitu merumuskan pelayanan kesehatan berjenjang untuk
memberikan pelayanan yang menyeluruh dikaitkan dengan sumber daya yang ada.
Pendekatan WHO saat ini untuk upaya pelayanan kesehatan gigi dilakukan dengan
pendekatan Basic Package of Oral Care (BPOC) atau Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut di Puskesmas, yang terdiri dari: Perawatan Kegawat daruratan Gigi dan Mulut (Oral
Urgent Treatment (OUT), Tersedianya Pasta Gigi yang mengandung uoride dengan harga
terjangkau (Aordable Fluoride Toothpaste (AFT) dan Penambalan gigi dengan invasi minimal
(tanpa bur) /Atraumatic Restorative Treatment (ART).
Pada tahun 2003, WHO Global Oral Health Programme memformulasikan kebijakan dan
aksi-aksi yang dibutuhkan guna meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Strategi yang ditetapkan
adalah bahwa pencegahan penyakit gigi dan mulut harus diintegrasikan dengan pencegahan
penyakit kronis dan promosi kesehatan umum karena resiko kesehatan yang saling berhubungan.
World Health Assembly (WHA) dan Executive Board (EB) merupakan badan tertinggi pada
WHO dan untuk pertama kalinya dalam 25 tahun, kesehatan gigi dan mulut dibahas oleh kedua
badan tersebut yaitu pada tahun 2007. Pada EB 120 dan WHA 60, negara-negara anggota
menyepakati suatu rencana aksi kesehatan gigi dan mulut dan mengintegrasikannya dengan
pencegahan penyakit, dengan demikian hal ini mengesahkan pendekatan Program Kesehatan Gigi
dan Mulut. Kebijakan tersebut membentuk landasan bagi pengembangan atau penyesuaian
program kesehatan gigi dan mulut pada tingkat nasional di kemudian hari. World Congress on
Preventive Dentistry (WCPD) ke 8 diadakan pada bulan September 2005 di Liverpool, Inggris.
Partisipan dari 43 negara membahas mengenai pencegahan penyakit gigi dan mulut yang
merupakan permasalahan besar bagi seluruh populasi di dunia. Untungnya, penyakit gigi dan
mulut dapat dicegah dan dapat diperbaiki apabila dilakukan suatu program kesehatan masyarakat
yang tepat. Partisipan kongres juga menekankan bahwa kesehatan gigi dan mulut merupakan
bagian tidak terpisahkan dari kesehatan secara umum, kesejahteraan dan juga merupakan hak
asasi manusia. Para partisipan menegaskan komitmen mereka untuk mendukung seluruh program
yang dilaksanakan oleh otoritas kesehatan nasional dan internasional, institusi penelitian,
lembaga swadaya masyarakat dan kelompok masyarakat dalam upaya promosi kesehatan serta
pencegahan penyakit gigi dan mulut.
Program kesehatan gigi dan mulut di puskesmas pada dasarnya dapat di bagi dalam tiga
bagian
a. Kegiatan pelayanan kesehatan gigi pada masyarakat /keluarga
b. Kegiatan pelayanan kesehatan gigi pada anak usia sekolah
c. Kegiatan pelayanan kesehatan gigi pada penderita/ pengunjung /Puskesmas

II.3 Sarana Kesehatan Lainnya


Selain Puskesmas dan Rumah Sakit keberadaan sarana Kesehatan yang
lain sangat membantu terwujudnya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat Balongbendo. Sarana Kesehatan yang ada di Wilayah Kecamatan
Balongbendo pada tahun 2016 antara lain :
NO FASILITAS KESEHATAN JUMLAH

1 RUMAH SAKIT UMUM 2


2 KLINIK / RUMAH BERSALIN 3

3 PUSKESMAS RAWAT INAP 1

4 PUSKESMAS PEMBANTU 3

5 PUSKESMAS KELILING 2

12
6 PRAKTIK DOKTER 3
PERORANGAN
7 POSKESDES 20
8 PRAKTEK DOKTER SPESIALIS 1

9 PRAKTEK BIDAN SWASTA 29

10 APOTIK 5

2. SUMBER DAYA

A. Sumber daya manusia puskesmas Balongbendo

Data petugas tenaga kesehatan gigi puskesmas Balongbendo

No Nama Petugas Pendidikan terakhir Status Kepegawaian

1 drg. Peni wulandari S1 Kedokteran gigi PNS

2 Novita Andriani, drg., M.Si S2 ilmu forensik PTT

3 Sutris Sst D4 PNS

4 Umar taufiq Amd K.G D III kesehatan gigi PNS

Tugas dan wewenang tenaga kesehatan gigi di puskesmas Balongbendo

Dokter gigi

Pelayanan asuhan Pelayanan medik


Manjemen Manajemen mikro kes. gigi gigi dasar
makro

Perawat gigi

Tugas pokok
Pendelegasian
Dilaksanakan bila pelaksana utama tidak ada

1. Tugas dokter gigi


1.1. Medis tehnis
a. Melaksanakan pelayanan medik gigi dasar
b. Menerima rujukan kasus-kasus medik gigi dasar dan merujuk kasus-kasus spesialistik
c. Bila diperlukan bisa melaksanakan pelayanan asuhan baik asuhan sistemik maupun
asuhan masyarakat

13
1.2. Manajemen (makro)
a. Mengidentifikasi, merencanakan, memecahkan masalah, mengevalusi masalah
kesehatan gigi dan mulut di wilayahnya.
b. Menkordinasi, monitor keseluruhan program kesehatan gigi di puskesmas
c. Mengkoordinasi, menggerakan perawat gigi dalam melaksanakan pelayanan asuhan
d. Meningkatkan kemampuan perawat gigi dalam bidang medis tehnis, dalam rangka
pendelegasian wewenang bila yang bersangkutan akan di tempatkan di puskesmas
tanpa dokter gigi.
e. Bertanggung jawab dalam pencatatan/pelaporan dalam rangka sistem monitoring /
evaluasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di wilayahnya.

2. Tugas perawat gigi


2.1. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
a. Pelayan asuhan kesehatan gigi dan mulutmeliputi:
- Pelayanan asuhan sistemik (pada kelompok : anak sekolah/UKGS, ibu
hamil/menyusui dan anak pra sekolah)
- Pelayanan asuhan kesehatan masyarakat.
b. Berdasarkan pendelegasian dari dokter gigi, bila diperlukan bisa melakukan pelayanan
medik gigi dasar.
2.2. Manajemen mikro
a. Merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan, mengevaluasi program pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut
b. Membina , mengkoordinasi, melatih prokesa dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.
c. Melaksanakan pencatatan/pelaporan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.

Dalam pengembangan karier dibidang pelayanan / fungsional (pembinaan kepangkatan)


dewasa ini telah di susun angka kredit jabatan fungsional, berdasarkan kepada tugas dan
wewenang masing-masing tenaga.
Keterangan
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah : suatu bentuk pelayanan profesional
yang merupakan bagian integral dar pelayanan kesehatan yang di tujukan kepada masyarakat,
keluarga maupun perorangan baik yang sakit maupun yang sehat meliputi : peningkatan
kesehatan gigi dan mulut, pencegahan penyakit gigi dan mulut dan penyembuhan terbatas
penyakit gigi dan mulut.

B. Pemberdayaan Masyarakat Kec. Balongbendo dan manajemen kesehatan gigi dan


mulut
Upaya kesehatan gigi dan mulut berbasis masyarakat ( UKBM )

1 Jumlah SD / MI 34
2 Jumlah TK / RA 30
3 Jumlah Posyandu 65
4 Jumlah PAUD 28
5 Jumlah Kader Posyandu 325
6 Jumlah kelas Ibu hamil 20
Kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam program kesehatan gigi belum dilibatkan oleh
program kesehatan lainnya.

C. Pembiayaan

14
Kebutuhan biaya untuk pelayanan kesehatan gigi cenderung semakin besar oleh karena
pelayanan promotif dan preventif tidak dilakukan secara maksimal, sehingga mengakibatkan
pelayanan kuratif semakin meningkat dan kebutuhan biaya pelayanan tersebut menjadi semakin
mahal.

BAB IV
RUMUSAN MASALAH

15
Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita Masyarakat diwilayah kerja Puskesmas
Balongbendo adalah berkaitan dengan kebersihan mulut yang erat hubunganya dengan penyakit
karies gigi dan penyakit jaringan periodontal.
Walaupun selama ini program-program kesehatan gigi dan mulut telah dilaksanakan, namun
pelayanan kesehatan gigi dan mulut belum terjangkau secara efektif dan merata oleh masyarakat.
Untuk itu pelayanan asuhan dalam upaya pemeliharaan diri harus dilakasanakan lebih efektif
dengan menggunakan metode yang lebih terarah baik terhadap penyakit gigi dan mulut maupun
terhadap masyarakat umum

Bab V
PERIORITAS MASALAH

Kecenderungan
Penyakit gigi dan mulut saat ini dak terbatas pada penyakit karies
dan jaringan penyangga gigi, tetapi lebih berkembang menjadi
masalah sistem stomatogna k, facial pain, celah bibir dan langit-
langit, penyakit-penyakit mulut (sariawan, jamur, dll), serta penyakit
dan kelainan yang dapat mbul pada mulut dan rongga mulut.

16
Penyakit gigi dan mulut merupakan faktor resiko penyakit kronis
seper penyakit jantung, sistem pernapasan, diabetes, kanker, diet
yang dak sehat (unhealthy diet), penggunaan tembakau,
penggunaan alkohol, dan kebersihan mulut yang buruk.
Kelainan / kerusakan akibat trauma pada jaringan gigi dan mulut
semakin meningkat
Penyakit yang ditularkan melalui darah seper HIV/AIDS dan hepa
s meningkat.
Meningkatnya jumlah usia lanjut karena umur harapan hidup
meningkat memerlukan rehabilitasi fungsi kunyah dan memerlukan
perawatan penyembuhan yang sangat kompleks.
Pen ngnya keadaan gigi geligi seseorang sebagai iden tas.
Peran dokter gigi ke depan dapat mendorong kemitraan unsur
terkait, termasuk masyarakat dan badan usaha di bidang kesehatan
gigi dan mulut. Di samping itu akan memacu pelayanan holis k
komprehensif, pendidikan dan riset, termasuk penyediaan alat
kesehatan gigi dan mulut, obat, bahan dan komoditas yang
berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut.

Dari permasalahan program Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi yang
ada, hal ini dikarenakan :
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pelayanan perawatan
kesehatan gigi dan mulut
2. Pertambahan jumlah dan sebaran tukang gigi yang semakin merugikan masyarakat dalam
hal kesehatan gigi dan mulut
3. Tempat tinggal masyarakat jauh dari faskes
4. Tempat faskes di tepi jalan protokol
5. Kerjasama lintas program belum maximal
6. kurangnya dana pengelolaan dan pembiayaan program
7. Kurangnya tenaga di balai pengobatan gigi

17
BAB VI
ANALISIS PENYEBAB MASALAH

Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusuri factor penyebab yang berpengaruh pada masalah tersebut baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan alat analisis diagram tulang ikan (fish bone analyzer). Beberapa factor penyebab masalah tersebut, dikelompokan
dalam kelompok internal (sumberdaya) maupun faktor eksternal (lingkungan) yang dapat dilihat dalam digram berikut

DIAGRAM FISH BONE


PROGRAM KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Lingkungan Manusia

Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk


mendapatkan pelayanan perawatan kesehatan
Tempat tinggal gigi dan mulut
masyarakat jauh dari
faskes Kurangnya tenaga di balai

Tempat faskes di tepi


jalan protokol Pertambahan jumlah dan sebaran tukang gigi
yang semakin merugikan masyarakat dalam hal
Penurunan penyakit dan
kelainan gigi dan mulut
masyarakat masih jauh dari
harapan

kurangnya dana Kerjasama lintas


pengelolaan dan program belum
pembiayaan program maximal

Dana Metode

18
BAB III
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

III.1 Visi

Mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut dalam
rangka mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang setinggi-tingginya

III.2 Misi

1. Mendidik masyarakat dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut secara mandiri dengan
membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Memberikan pelayanan kesehatan gigi profesional yang komprehensif, terpadu, bermutu
dan terjangkau
3. Melaksanakan manajemen kesehatan gigi dan mulut yang efisien dan efektif
4. Memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
5. Mendorong pemenuhan kebutuhan sarana, prasarana dan pendanaan untuk pelayanan
kesehatan gigi dan mulut
6. Mendorong terlaksananya penelitian dan pengembangan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut
7. Mendorong kerjasama lintas program dan lintas sektor baik nasional maupun
internasional

III.5 Strategi

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut profesional yang komprehensif,


terpadu, bermutu dan terjangkau.
2. Meningkatkan peran serta organisasi profesi dan institusi pendidikan dalam upaya
kesehatan gigi dan mulut.
3. Mengembangkan tenaga kesehatan gigi melalui pendidikan dan pelatihan tambahan baik
ketrampilan maupun manajemen.
4. Memberdayakan masyarakat serta tenaga kesehatan melalui UKGMD dan UKGS
5. Mendorong pemenuhan kebutuhan sarana, prasarana dan dana yang mendukung
pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
6. Mengembangkan dan mengoptimalkan sistem informasi kesehatan gigi dan mulut
mencakup penelitian dan pengembangan pelayanan kesehatan gigi dan mulut

III.6 Kebijakan

1. Pembinaan dalam hal pencegahan, pengendalian,dan penurunan prevalensi penyakit gigi


dan mulut (integrated health approach).
2. Pemberdayaan masyarakat dan mengembangkan kemitraan dengan pihak-pihak terkait
3. Peningkatan manajemen kesehatan gigi dan mulut terpadu: lembaga, payung hukum,
standar sumber daya, sarana prasarana, pembiayaan.
4. Adanya sistem informasi, surveilans, monitoring laporan fasilitas dan pelayanan
kesehatan.

19
BAB IV
PROGRAM - PROGRAM PELAYANAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Pelaksanaan program dan kegiatan kesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan pendekatan terintegrasi dengan program kesehatan lainnya dengan
memperhatikan, kegiatan serta sasaran yang ingin dicapai oleh DINAS KESEHATAN Sidoarjo antara lain:

TABEL INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PROGRAM GIGI DAN MULUT TAHUN 2017

UKGS
TARGE
INDIKATOR
N T(%) SUMBE
KINERJA/JEN DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN
O R DATA
IS KEGIATAN 2017
Jumlah murid kelas 1 SD/MI
Murid kelas 1 Laporan
yang dilakukan
yang Murid kelas 1 yang dilakukan penjaringankesehatan gigi dan gigi /
1 penjaringan di bagi jumlah 100%
dilakukan mulut di wilayah kerja puskesmas waktu tertentu Puskesm
murid kelas 1 SD/MI dikali
penjaringan as
100 %
Perawatan preventif dan kuratif sederhana (berupa kumur- Jumlah Murid kelas 1-6
Murid kelas 1 kumur flour, topical aplikasi flour, Fissure sealant, surface yang mendapat perawatan
Laporan
- 6 yang protection, Automatic Restoratif Treatment (ART), dibagi umlah Murid kelas
2 40% Puskesm
mendapat Pencabutan gigi sulung), yang diberikan pada murid kelas 1-6 SD/MI
as
perawatan 1-6 SD/MI yang dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi baik di yangmembutuhkan
sekolah ataupun yang dirujuk ke puskesmas perawatan dikali 100 %

SD/MI dengan Murid SD/MI yang dirujuk ke Puskesmas yang mendapatkan Jumlah SD/MI dengan Laporan
3 UKGS Tahap perawatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu UKGS Tahap III dibagi 30% gigi /
III tertentu jumlah SD/MI dikali 100% UKGS

20
UKGM
TARGE
INDIKATOR
N T(%) SUMBE
KINERJA/JENIS DEFINISI OPERASIONAL CARA PENGHITUNGAN
O R DATA
KEGIATAN 2017
Jumlah APRAS yang
Anak pra sekolah ( APRAS) di UKBM (Posyandu
APRAS yang dilakukan dilakukanpenjarigan dibagi Laporan
dan PAUD ) yang dilakukan penjaringan
4 penjaringan di UKBM jumlah APRAS di UKBM 40% Puskesm
kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja
(Posyandu dan PAUD) (Posyandu dan PAUD ) as
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
dikali 100 %
cakupan UKBM yang melaksanakan UKGM di Jumlah UKBM yang Laporan
UKBM Yang
5 wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu melaksakan UKGM dibagi 15% Puskesm
melaksanakan UKGM
tertentu jumlah UKBM dikali 100 % as

UPAYA KESEHATAN PERORANGAN


FREKUE SUMB
PERI TARGE PJ
JENIS DIMEN NSI ER
N DEFINISI CARA ODE T pelayanan
PELAYA SI TUJUAN PENGUM DATA
O OPERASIONAL PENGHITUNGAN ANAL
NAN MUTU PULAN
ISA 2017
DATA
Pelayanan kesehatan
Rasio gigi dan mulut dalam
Mengura
gigi bentuk upaya Promotif,
ngi Jumlah gigi yang di
tetap Kualita Preventif dan Kuratif
angka tambal di bagi PJ pelayanan
yang di s sederhana seperti 3 Regist
6 pencabu jumlah gigi tetap 1 bulan 100% gigi dan
tambal keseha pencabutan gigi, bulan er gigi
tan gigi yang dicabut dikali mulut
terhadap tan gigi pengobatan dan
permane 100 %
gigi yang penambalan yang
nt
di cabut dilakukan di sarana
pelayanan kesehatan

21
Jumlah Bumil yang
Bumil
Kunjungan baru bumil mendapat
yang Kualita
Pelayan yang dirujuk dari KIA perawatan kes gigi
mendap s
an yang mendapat di Puskesmas PJ pelayanan
at keseha 3 Regist
7 paripurn perawatan kesehatan dibagi jumlah 1 bulan 60% gigi dan
perawat tan gigi bulan er gigi
a bagi gigi/diperiksa dan Bumil yang mulut
an pada
Bumil dirawat di Poli gigi diperiksa di
kesehata Bumil
puskesmas puskesmas dikali
n gigi
100%

22
Program, kegiatan dan sasaran pelayanan kesehatan gigi dan mulut, dilakukan melalui:

1. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


a) Mengintegrasikan promosi kesehatan gigi dan mulut kedalam program perilaku hidup
bersih dan sehat.
b) Melakukan pendidikan tentang pentingnya perawatan gigi dan mulut yang teratur oleh
tenaga kesehatan gigi baik secara individu maupun masyarakat.

2. Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat

a) Melakukan screning UKGS di SD/MI di wilayah kec. Balongbendo


b) Melakukan screening UKGS pada anak pra sekolah (Taman kanak-kanak)
c) Melakukan screning BUTEKI dan BALITA di posyandu, Paud dan anak prasekolah
d) Memiliki buku pedoman pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut di masyarakat,
KEMENKES RI Th 2012
e) Memiliki buku pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi Ibu hamil dan balita,
KEMENKES RI Th 2012.
f) Memiliki Buku Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ( UKGS ), KEMENKES RI Th
2012

4. Upaya Kesehatan Perorangan

a) Melakukan pelayanan dasar medik gigi di BPG puskesmas balongbendo.


b) Penyusunan dan Memiliki Standar Pelayanan Operasinal Kesehatan Gigi di Puskesmas
Balongbendo
c) Penyusunan dan memiliki buku pedoman balai pengobatan gigi puskesmas balongbendo
d) Memiliki buku Pedoman Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas,
KEMENKES RI th. 2012
e) Memiliki buku panduan Rekam medik kedokteran gigi, KEMENKES RI Th 2014
f) Memiliki buku PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 75 TAHUN 2014
TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
g) Memiliki buku Standar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Pelayanan Kesehatan Gigi
dan Mulut di Fasilitas Kesehatan Gigi. KEMENKES RI 2012
h) Melakukan pencatan dan pelaporan bulanan, tribulan dan tahunan
o) Pelaksanaan Angka Kredit Jabatan Dokter Gigi/Perawat Gigi.

5. Lintas Program
Kerjasama dengan pemegang program Pomosi kesehatan
Kerjasama dengan pemegang program Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )
Kerjasama dengan pemegang program Gizi
Kerjasama dengan pemegang program Sanitasi
Kerjasama dengan bidan desa untuk melaksanakan UKBM
Pelatihan/TOT Tenaga Kesehatan/Pemegang Program

6. Lintas Sektor
Kerjasama dengan Kecamatan balongbendo
Kerjasama dengan Cabang dinas pendidikan kecamatan Balongbendo
Kerjasama dengan Ikatan Guru Taman kanak-kanak (IGTKI), kec. Balongbendo
Kerjasama dengan Ikatan Guru Paud , Kec Balongbendo
Kerjasama dengan Kader kesehatan di wilayah kec. Balongbendo

7. Kebijakan dan Manajemen Kesehatan gigi dan mulut


a) Tersusunnya laporan kinerja bulanan, tribulan, dan tahunan program kesehatan gigi
kesehatan gigi dan mulut

23
b) Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan luar gedung
c) Adanya bukti fisik hasil kegiatan dalam dan luar gedung

8. Monitoring dan Evaluasi:

a) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas berjalan


b) Upaya Kesehatan Gigi Sekolah ( UKGS ) berjalan
c) Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat ( UKGM ) berjalan
d) Pelayanan kesehatan gigi rujukan dan integrasi
e) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas

Faktor Penentu Keberhasilan

Untuk terwujudnya visi, misi melalu strategi yang telah ditetapkan, maka perlu
diperhatikan faktor-faktor penentu keberhasilan (Critical succsess factor) sebagai berikut:
- Adanya Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria untuk pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan upaya kesehatan gigi dan mulut.

Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan dalam penyebarluasan dan penerapan


paradigma sehat dibidang kesehatan gigi dan mulut baik secara intern kesehatan maupun
ekstern atau pihak lain yang terkait, melalui:

a. Adanya forum komunikasi/temu karya lintas program/lintas sektor terkait


b. Adanya pedoman pelaksanaan upaya promotif preventif terpadu.
d. Kerjasama dengan lintas program/lintas sektor terkait.

Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan gigi dalam bidang manajemen, ilmu dan
teknologi serta etika profesi dalam penyelenggaraan upaya kesehatan gigi dan mulut dan
program pokok serta program unggulan kesehatan dalam rangka menuju Indonesia Sehat
2020, melalui:

a. Mengikuti seminar yang ada.


b. Mengikuti table klinik yang diadakan
c. mengikuti pelatihan2 yang ada
d. Mengikuti bimbingan tentang kesehatan gigi mulut yang diadakan DINAS kesehatan
sidoarjo

Melengkapi fasilitas kerja baik secara teknis, dalam rangka peningkatan kinerja, melalui:
a. Peningkatan sarana, prasarana di lingkungan kerja
b. Peningkatan sumber daya dalam mendukung peningkatan kinerja di sarana kesehatan.

24
BAB V
PENYELENGGARAAN DAN PENILAIAN

V.1 Penyelenggaraan
Kebijakan Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut memerlukan komitmen yang tinggi dan dukungan serta kerjasama yang baik antara para pelakunya, yang
ditunjang oleh tata penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang baik (good governance). Penyelengaraan Kebijakan Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut
dilakukan melalui siklus perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggung jawaban.

RENCANA KEGIATAN PROGRAM

NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU TENAGA KET


1. Pelayanan di Meningkatkan derajat Pasien BPJS dan non Setiap hari Senin S/d Dokter gigi dan
BPG kesehatan gig dan mulut BPJS yang berkunjung di Sabtu Perawat gigi
pasien BPG puskesmas
balongbendo
2. Pemeriksaan Meningkatkan derajat Bumil yang dirujuk dari Setiap hari Senin S/d Dokter gigi dan
Gigi pada kesehatan gigi pada bumil KIA Sabtu Perawat gigi
Bumil
Meningkatkan
pengetahuan kesehatan
gigi dan mulut Bumil

3. Usaha Meningkatkan derajat Sasaran primer: Sesuai Jadwal Dokter gig dan
kesehatan Gigi kesehatan gigi anak peserta didik (murid screening untuk siswa Perawat gigi
Sekolah sekolah sekolah) SD/MI SD/MI
( UKGS ) dan 2. Sasaran sekunder:
sikat gigi Meningkatkan guru, pengelola
bersama pendidikan, orang tua
pengetahuan kesehatan
murid serta TP UKS.
gigi dan mulut anak

25
sekolah

Meningkatkan
pengetahuan dan
keterampuilan anak
sekolah tentang cara
memelihara gigi dengan
baik dan benar.

3. Usaha Meningkatkan derajat Bidan desa Sesuai Jadwal Dokter gig dan
kesehatan Gigi kesehatan gigi Masyarakat BIAS/pemberian vit Perawat gigi
Masyarakat Kader kesehatan A
Meningkatkan
pengetahuan kesehatan Calon ibu hamil dan
gigi dan mulut Masyarakat balita di Posyandu,
paud dan anak pra
sekolah murid taman
kanak-kanak (TK )

5 Screning kelas Mengetahui kesehatan gigi Bumil Sesuai Jadwal untuk Dokter gigi dan
Bumil dan mulut Bumil sedini kelas Bumil Perawat gigi
mungkin
6. Sikat gigi Meningkatkan pengetahuan Siswa SD/MI kelas IV Sesuai Jadwal Dokter gigi dan
bersama dan keterampuilan anak dan V screening untuk Perawat gigi
sekolah tentang cara siswa SD
memelihara gigi dengan baik
dan benar.

7. Pelatihan Meningkatkan pengetahuan Kader tiwisada Sesuai jadwal Dokter gigi dan
Tiwisada kesehatan gigi pada kader pelatihan tiwisada UKS Perawat gigi
tiwisada

26
Perencanaan program Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi disusun untuk mengatasi permasalahan yang ada, selain itu juga untuk
mempertahankan pencapaian target tahun sebelumnya. Perencanaan disusun sesuai alokasi dana yang tersedia. Adapun alokasi dana yang ada di puskesmas
khususnya program Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi adalah dana bantuan operasional, dana APBD propinsi.

RENCANA USULAN KEGIATAN ( RUK ) TAHUN 2017

Kebutuhan Sumber Daya Sumber


Indikator
No Upaya kesehatan Kegiatan Tujuan Sasaran Target Pembiayaa
Dana (Rp) Alat Tenaga Keberhasilan
n
Pembinaan Promotif kesehatan Kelas Alat peraga Dokter gigi Kegiatan
Peningkatan derajat Rp
1 Kesehatan gigi gigi dan mulut ibu Ibu 20 desa penyuluhan dan perawat UKGMD APBD/BOK
kesehatan Ibu hamil 1.000.000
Bumil hamil hamil (phantom) gigi berjalan
Alat peraga
Pembinaan dan Promotif kesehatan Kegiatan
Peningkatan Murid- penyuluhan Dokter gigi
bimbingan sikat gigi dan mulut dan 34 Rp UKGS di
2 derajad kesehatan murid (phantom, dan perawat APBD/BOK
gigi massal pada demo sikat gigi SD/MI 1.700.000 sekolah
Masyarakat SD/MI Laptop, gigi
SD / MI massal berjalan
LCD)
Alat peraga
Kegiatan
Perawatan Promotif dan Peningkatan Murid- penyuluhan Dokter gigi
34 Rp UKGS di
3 kesehatan gigi preventif kesehatan derajad kesehatan murid (phantom, dan perawat APBD/BOK
SD/MI 1.700.000 sekolah
pada SD / MI gigi dan mulut Masyarakat SD/MI Laptop, gigi
berjalan
LCD)
Alat peraga
Kegiatan
Pembinaan Peningkatan Murid- penyuluhan Dokter gigi
Promotif kesehatan Rp UKGS anak
4 kesehatan gigi derajad kesehatan murid 30 TK (phantom, dan perawat APBD/BOK
gigi dan mulut 1.500.000 pra Sekolah
pada TK Masyarakat TK/RA Laptop, gigi
(TK) berjalan
LCD)

27
Alat peraga
Pembinaan Peningkatan BUTEK 40 penyuluhan Dokter gigi Kegiatan
Promotif kesehatan Rp
5 kesehatan gigi di derajad kesehatan I dan posyand (phantom, dan perawat UKGMD APBD/BOK
gigi dan mulut 2.000.000
Posyandu Masyarakat BALITA u/PAUD Laptop, gigi berjalan
LCD)

RENCANA USULAN BAHAN / OBAT PADA TAHUN 2018


KEBUTUHA
BAHAN / OBAT HARGA JUMLAH HARGA TOTAL KETERANGAN
N
Rp Rp
5 botol @
eugenol 70.000,00 350.000,00
Rp Rp
5 botol @
devitalisasi pasta 500.000,00 2.500.000,00
Rp Rp
3 botol
Alvogyl 539.000,00 1.617.000,00
Rp Rp
3 botol
Caustener rapid 423.500,00 1.270.500,00
Rp Rp
5 botol @
Forinokresol (tkf) 70.000,00 350.000,00
Rp Rp
3 botol
Cresophene 715.000,00 2.145.000,00
Rp Rp
5 botol @
chkm 105.000,00 525.000,00
Rp Rp
5 botol @
mumifiying 600.000,00 3.000.000,00
Rp Rp
60 botol @
ethyl clorida 120.000,00 7.200.000,00
albothyl 12 botol @ Rp Rp

28
30.000,00 360.000,00
Rp Rp
24 botol @
alkohol 1L 30.000,00 720.000,00
Rp Rp 1 box
12 kotak @
kasa 4cmX10 cm 30.000,00 360.000,00 = 5 rol
Rp Rp
5 set @
calcium hidr0xida 20.000,00 100.000,00
Rp Rp
30 buah @
kapas 20.000,00 600.000,00
Rp Rp
120 box @
hands scoend 40.000,00 4.800.000,00
Rp Rp 1 box
36 box @
masker 40.000,00 1.440.000,00 = 100 buah
Rp Rp 1 box
24 botol @
betadin 10ml 20.000,00 480.000,00 = 50 buah
Rp Rp 1 set
5 set @
elite semen 200.000,00 1.000.000,00 = powder+liquid
glass Rp Rp 1 set
10 set @
ionomer(FUJI X) 900.000,00 9.000.000,00 = powder+liquid
Rp Rp 1
20 kotak @
spongostan 75.000,00 1.500.000,00 kotak 50 buah
Rp Rp
36 botol @
Cavit 171.600,00 6.177.600,00
Flatcher/tempora Rp Rp 1 set
3 set @
ry 50.000,00 150.000,00 = powder+liquid
Rp Rp
3 botol @
tooth cleansing 120.000,00 360.000,00
Rp Rp
6 botol @
te-econom bond 500.000,00 3.000.000,00
composit(3M Rp Rp 1 set 1 etsa,1 bonding,3
15 Set @
ESPE) 2.500.000,00 37.500.000,00 = composit
Ectsa gel 6 botol @ Rp Rp

29
200.000,00 1.200.000,00

Rp Rp
JUMLAH 8.089.100,00 87.705.100,00

RENCANA USULAN ALAT KESEHATAN GIGI PADA TAHUN 2018


PERKIRAAN HARGA
KEBUTU
N
NAMA ALAT GIGI MEREK HAN
O HARGA JUMLAH HARGA
ALAT

BUA Rp Rp
1 BEIN LURUS BESAR SMIC 1 H @ 120.000,00 120.000,00
BUA Rp Rp
2 BEIN LURUS SEDANG 1 H @ 120.000,00 120.000,00
BUA Rp Rp
3 BEIN LURUS KECIL 1 H @ 120.000,00 120.000,00
BUA Rp Rp
4 BAEIN BENGKOK BESAR 1 H @ 120.000,00 120.000,00
BUA Rp Rp
5 BAEIN BENGKOK SEDANG 1 H @ 120.000,00 120.000,00
BUA Rp Rp
6 BAEIN BENGKOK KECIL 1 H @ 120.000,00 120.000,00
BOR INTAN UNTUK KECEPATAN TINGGI BUA Rp Rp
7 (ROUND) 40 H @ 50.000,00 2.000.000,00
BOR INTAN UNTUK KECEPATAN TINGGI BUA Rp Rp
8 (FISURE) 40 H @ 50.000,00 2.000.000,00
BOR INTAN UNTUK KECEPATAN TINGGI BUA Rp Rp
9 (INVERTED) 40 H @ 50.000,00 2.000.000,00
BOR INTAN UNTUK KECEPATAN TINGGI (WHITE BUA Rp Rp
10 STONE ) 5 H @ 50.000,00 250.000,00

30
BUA Rp Rp
14 EKSKAVATOR BERUJUNG DUA (BESAR) 5 H @ 50.000,00 250.000,00
BUA Rp Rp
15 EKSKAVATOR BERUJUNG DUA (KECIL) 15 H @ 50.000,00 750.000,00
BUA Rp Rp
16 GUNTING OPERASI GUSI 12 CM (WAGNER) PAKISTAN 2 H @ 50.000,00 100.000,00
BUA Rp Rp
18 KACA MULUT DATAR NO.4 DENGAN TANGKAI PAKISTAN 20 H @ 50.000,00 1.000.000,00
LEMPENG KACA PENGADUK SEMEN 10X7,5X1 BUA Rp Rp
19 CM 4 H @ 30.000,00 120.000,00
PENGUNGKIT AKAR GIGI KANAN (CRYER BUA Rp Rp
25 MESIAL) 1 H @ 200.000,00 200.000,00
BUA Rp Rp
26 PENGUNGKIT AKAR GIGI KIRI (CRYER DISTAL) 1 H @ 200.000,00 200.000,00
BUA Rp Rp
29 PENUMPAT PLASTIS 5 H @ 50.000,00 250.000,00
BUA Rp Rp
30 PENUMPAT SEMEN BERUJUNG DUA 20 H @ 50.000,00 1.000.000,00
BUA Rp Rp
31 PINSET GIGI 20 H @ 50.000,00 1.000.000,00
Rp Rp
32 PITA MATRIK (MATRIX BAND) 5MMX100MM 3 ROL @ 50.000,00 150.000,00
Rp Rp
33 SELULOID STRIP 30 BOX @ 30.000,00 900.000,00
Rp Rp
34 ARTIKULATING PAPER 30 BOX @ 30.000,00 900.000,00
BUA Rp Rp
35 SKELER, BLACK KIRI&KANAN (TYPE HOE) PAKISTAN 1 H @ 50.000,00 50.000,00
BUA Rp Rp
36 SKELER STANDAR BULAN SABIT (TYPE SICKLE) PAKISTAN 1 H @ 50.000,00 50.000,00
SKELER STANDAR CANGKUL KANAN(TYPE BUA Rp Rp
37 CHISEL MESIAL) PAKISTAN 1 H @ 50.000,00 50.000,00

31
SKELER STANDAR CANGKUL KIRI(TYPE CHISEL BUA Rp Rp
38 DISTAL) PAKISTAN 1 H @ 50.000,00 50.000,00
BUA Rp Rp
39 SKELER STANDAR TOMBAK (TYPE HOOK) PAKISTAN 1 H @ 50.000,00 50.000,00
BUA Rp Rp
40 SONDE LENGKUNG PAKISTAN 5 H @ 50.000,00 250.000,00
BUA Rp Rp
41 SONDE LURUS PAKISTAN 10 H @ 50.000,00 500.000,00
BUA Rp Rp
42 SPATULA PENGADUK SEMEN PAKISTAN 1 H @ 50.000,00 50.000,00
SPATULA PENGADUK SILIKAT/GLASSS BUA Rp Rp
43 IONOMER PAKISTAN 4 H @ 30.000,00 120.000,00
TANG PEMOTONG TULANG UNTUK ANAK BUA Rp Rp
44 (KNABEL TANG) 15CM PAKISTAN 1 H @ 120.000,00 120.000,00
TANG PENCABUTAN AKAR GIGI ATAS BUA Rp Rp
45 (BAYONET) PAKISTAN 1 H @ 120.000,00 120.000,00
TANG PENCABUTAN AKAR GIGI BAWAH UNTUK BUA Rp Rp
46 ANAK PAKISTAN 1 H @ 120.000,00 120.000,00
BUA Rp Rp
47 TANG PENCABUTAN AKAR GIGI DEPAN ATAS PAKISTAN 1 H @ 120.000,00 120.000,00
BUA Rp Rp
48 TANG PENCABUTAN GIGI GERAHAM ATAS ANAK PAKISTAN 1 H @ 120.000,00 120.000,00
TANG PENCABUTAN GIGI GERAHAM ATAS BUA Rp Rp
49 KANAN PAKISTAN 1 H @ 120.000,00 120.000,00
BUA Rp Rp
50 TANG PENCABUTAN GIGI GERAHAM ATAS KIRI PAKISTAN 1 H @ 120.000,00 120.000,00
TANG PENCABUTAN GIGI GERAHAM BAWAH BUA Rp Rp
51 ANAK PAKISTAN 1 H @ 120.000,00 120.000,00
TANG PENCABUTAN GIGI GERAHAM BESAR BUA Rp Rp
52 BAWAH PAKISTAN 1 H @ 120.000,00 120.000,00
TANG PENCABUTAN GIGI GERAHAM KECIL BUA Rp Rp
53 ATAS PAKISTAN 1 H @ 120.000,00 120.000,00

32
TANG PENCABUTAN GIGI GERAHAM BUA Rp Rp
54 KECIL&TARING BAWAH PAKISTAN 1 H @ 120.000,00 120.000,00
TANG PENCABUTAN GIGI GERAHAM TERAKHIR BUA Rp Rp
55 ATAS PAKISTAN 1 H @ 120.000,00 120.000,00
TANG PENCABUTAN GIGI GERAHAM TERAKHIR BUA Rp Rp
56 BAWAH PAKISTAN 1 H @ 120.000,00 120.000,00
TANG PENCABUTAN GIGI SERI & SISA AKAR BUA Rp Rp
57 BAWAH PAKISTAN 1 H @ 120.000,00 120.000,00
TANG PENCABUTAN GIGI SERI & TARING ATAS BUA Rp Rp
58 ANAK PAKISTAN 1 H @ 120.000,00 120.000,00
BUA Rp Rp
59 TANG PENCABUTAN GIGI SERI & TARING ATAS PAKISTAN 1 H @ 120.000,00 120.000,00
TANG PENCABUTAN GIGI SERI & TARING BUA Rp Rp
60 BAWAH ANAK PAKISTAN 1 H @ 120.000,00 120.000,00
BUA Rp Rp
63 TEMPAT ALKOHOL ( DAPPEN GLASS ) 2 H @ 30.000,00 60.000,00
BUA Rp Rp
65 JARUM JAHIT, LENGKUNG (NO. 14) 10 H @ 20.000,00 200.000,00
BUA Rp Rp
66 BENANG JAHIT 2 H @ 30.000,00 60.000,00
KLEM / PEMEGANG JARUM JAHIT (METHIEU BUA Rp Rp
69 STANDAR) PAKISTAN 2 H @ 50.000,00 100.000,00
BUA Rp Rp
70 KORENTANG PENJEPIT SPONGE (FOERSTER) PAKISTAN 2 H @ 50.000,00 100.000,00
BUA Rp Rp
74 SKALPEL MATA PISAU BEDAH (KECIL) PAKISTAN 5 H @ 20.000,00 100.000,00
BUA Rp Rp
75 SKALPEL TANGKAI PISAU OPERASI PAKISTAN 2 H @ 50.000,00 100.000,00
BUA Rp Rp
78 BAKI LOGAM UNTUK ALAT STERIL PAKISTAN 10 H @ 100.000,00 1.000.000,00
BUA Rp Rp
80 LAMPU SPIRITUS ISI 120 CC 1 H @ 50.000,00 50.000,00

33
TOPLES KAPAS LOGAM DENGAN BUA Rp Rp
82 PEGAS&TUTUP (50X75) PAKISTAN 2 H @ 50.000,00 100.000,00
BUA Rp Rp
83 TOPLES PEMBUANGAN KAPAS (50X175 T.1M) PAKISTAN 2 H @ 50.000,00 100.000,00
BUA Rp Rp
84 WASKOM BENGKOK (NIERBEKEN) PAKISTAN 20 H @ 50.000,00 1.000.000,00
BUA Rp Rp
89 PERIODONTAL PROBE PAKISTAN 5 H @ 50.000,00 250.000,00
WOODPEC BUA Rp Rp
91 SKELER ELEKTRIC KER 1 H @ 4.000.000,00 4.000.000,00
Rp Rp
92 SALIVA EJECKTOR 12 BOX @ 100.000,00 1.200.000,00
BUA Rp Rp
93 HAND PIECE (HIGH SPEED) 4 H @ 2.500.000,00 10.000.000,00
BUA Rp Rp
94 HAND PIECE (LOW SPEED) 2 H @ 2.500.000,00 5.000.000,00
BUA Rp Rp
96 PHANTOM GIGI 4 H @ 250.000,00 1.000.000,00

41 Rp Rp
JUMLAH
7 14.230.000,00 41.420.000,00

RENCANA USULAN LAIN LAIN POLI GIGI PADA TAHUN 2017


PERKIRAAN HARGA
N
KEBUTUHAN JUMLAH KETERANGAN
O HARGA JUMLAH HARGA

Rp Rp
1 PERBAIKAN ALAT - ALAT KESEHATAN GIGI 1 TAHUN @ 10.000.000,00 10.000.000,00
Rp Rp UNTUK WATER
2 AIR BERSIH 6 GALON @ 20.000,00 120.000,00 TANK

34
Rp
3 -
Rp
-
Rp
-

Rp Rp
JUMLAH 7
10.020.000,00 10.120.000,00

V.2 Penilaian

penilaian Kebijakan Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut ini dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka perlu dikembangkan sistem pelaporan
pelaksanaan. Untuk mengetahui keberhasilan program di dalam rencana strategi pelayanan kesehatan gigi diperlukan penyelenggaraan dan penilaian. Sebagai alat
ukur dalam proses pengawasan, pengendalian dan penilaian digunakan berbagai indikator kinerja yang diuraikan secara terperinci.sebagai berikut:
1. Pelaporan program upaya kesehatan gigi dan mulut bulanan, trisemester, dan tahunan
2. Pelaporan LPLPO bulanan
3. Pelaporan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ( UKGS )
4. Pelaporan Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat ( UKGM ) di UKBM
- Pelaporan Usaha Kesehatan Gigi anak prasekolah ( TK )
- Pelaporan Usaha Kesehatan Gigi di Posyandu atau PAUD
- Pelaporan Usaha Kesehatan Gigi di kelas ibu hamil

35
BAB VI
PENUTUP

POA Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut dibuat dalam rangka menunjang tercapainya
tujuan yang ingin dicapai pada Rencana penyelenggaraan Kesehatan gigi dan mulut puskesmas
balongbendo. Kebijakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut ini, diharapkan dapat dipakai
sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian upaya kesehatan gigi dan mulut
dalam tahun berikutnya.
POA Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut ini disusun sedemikian rupa sehingga hasil
pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan Penyusunan Memiliki rencana
program dan kegiatan selanjutnya.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam Penyusunan Memiliki Kebijakan Pelayanan
Kesehatan gigi dan mulut ini diucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya dan semoga upaya
yang akan dilaksanakan dapat lebih terarah, fokus dan terukur.
Selanjutnya Kebijakan Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut ini hanya dapat dilaksanakan
dan tercapai tujuannya, bila dengan dedikasi dan kerja keras, terutama semua aparatur kesehatan
dipuskesmas balongbendo dan membawa manfaat bagi kesehatan masyarakat di Indonesia,
khususnya masyarakat di wilayah kerja puskesmas balongbendo

36

Anda mungkin juga menyukai

  • 12 2017menu
    12 2017menu
    Dokumen2 halaman
    12 2017menu
    eri
    Belum ada peringkat
  • Standar Puskesmas Dinkes Prov Jatim
    Standar Puskesmas Dinkes Prov Jatim
    Dokumen260 halaman
    Standar Puskesmas Dinkes Prov Jatim
    bangun
    95% (19)
  • 04 2018menu
    04 2018menu
    Dokumen2 halaman
    04 2018menu
    eri
    Belum ada peringkat
  • 1 A
    1 A
    Dokumen27 halaman
    1 A
    eri
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen1 halaman
    A
    eri
    Belum ada peringkat
  • Cewek
    Cewek
    Dokumen25 halaman
    Cewek
    eri
    Belum ada peringkat
  • 1 A
    1 A
    Dokumen27 halaman
    1 A
    eri
    Belum ada peringkat
  • Cewek
    Cewek
    Dokumen36 halaman
    Cewek
    eri
    Belum ada peringkat
  • Cewek
    Cewek
    Dokumen2 halaman
    Cewek
    eri
    Belum ada peringkat
  • Cewek
    Cewek
    Dokumen28 halaman
    Cewek
    eri
    Belum ada peringkat
  • Cewek
    Cewek
    Dokumen33 halaman
    Cewek
    eri
    Belum ada peringkat
  • Cewek
    Cewek
    Dokumen33 halaman
    Cewek
    eri
    Belum ada peringkat
  • Cewek
    Cewek
    Dokumen33 halaman
    Cewek
    eri
    Belum ada peringkat
  • Diagram Alir
    Diagram Alir
    Dokumen2 halaman
    Diagram Alir
    eri
    Belum ada peringkat
  • Cewek
    Cewek
    Dokumen36 halaman
    Cewek
    eri
    Belum ada peringkat
  • Cewek
    Cewek
    Dokumen36 halaman
    Cewek
    eri
    Belum ada peringkat
  • Cewek
    Cewek
    Dokumen36 halaman
    Cewek
    eri
    Belum ada peringkat
  • Cewek
    Cewek
    Dokumen1 halaman
    Cewek
    eri
    Belum ada peringkat
  • Cewek
    Cewek
    Dokumen36 halaman
    Cewek
    eri
    Belum ada peringkat
  • 1 A
    1 A
    Dokumen2 halaman
    1 A
    eri
    Belum ada peringkat
  • Cewek
    Cewek
    Dokumen1 halaman
    Cewek
    eri
    Belum ada peringkat
  • Cewek
    Cewek
    Dokumen36 halaman
    Cewek
    eri
    Belum ada peringkat
  • Cewek
    Cewek
    Dokumen2 halaman
    Cewek
    eri
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen1 halaman
    A
    eri
    Belum ada peringkat
  • Ab
    Ab
    Dokumen1 halaman
    Ab
    eri
    Belum ada peringkat
  • Cowok
    Cowok
    Dokumen2 halaman
    Cowok
    eri
    Belum ada peringkat
  • ""Gerry Dan Tasya"": Lagu Dermaga Cinta
    ""Gerry Dan Tasya"": Lagu Dermaga Cinta
    Dokumen2 halaman
    ""Gerry Dan Tasya"": Lagu Dermaga Cinta
    eri
    Belum ada peringkat
  • 1 A
    1 A
    Dokumen1 halaman
    1 A
    eri
    Belum ada peringkat
  • SPO P
    SPO P
    Dokumen3 halaman
    SPO P
    eri
    Belum ada peringkat