Anda di halaman 1dari 3

Learning Objective

1. Hydrocele
Prosesus Vaginalis

Kongenital anomaly
- Prosesus vaginalis dapat menetap semua atau sebagian yang nantinya akan membentuk
hernia.
- Prosesus vaginalis dapat menyempit tetapi lumennya masih bisa menghubungkan tunika
vaginalis dengan peritoneum. Hal ini dapat menyebabkan peritoneal fluid masuk dan
menyebabkan terjadinya hidrocele kengenital.
- Bagian atas dan bawah prosesus vaginalis dapat tertutup namun meninggalkan sedikit
bagian yang nantinya menjadi kista. Kista ini disebut encysted hydrocele of the cord.

# Definisi
Pengumpulan dari cairan serous akibat dari defek/iritasi pada tunika vaginalis.
# Etiologi
- Biasanya idiopatik.
- Muncul pada 5-10% testicular tumor.
- Diasosiasikan dengan trauma/infeksi.
- Patent prosesus vaginalis biasanya ukuran dari hari kehari membesar.
- Non-patent prosesus vaginalis biasa di orang dewasa.
# Gejala, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
- Tidak terasa nyeri
- Jika kongenital, ukuran akan terus bertambah
- Akan dirasakan adanya nyeri jika disertai dengan penyakit testis lain.
- Pada pemeriksaan fisik testis biasanya tidak teraba, hanya teraba cairan didalam skrotum
- Transiluminasi didapatkan cahaya homogeny dan tidak ada inner shadow
- Pada pemeriksaan USG tidak terlihat adanya tumor
# Treatment
Indikasi : Primer untuk repair dari hydrocele
Sekunder tidak untuk repair tapi untuk menghilangkan penyebab terlebih dahulu
Anasthesia : Bisa local, bisa general
Teknik treatment :
1. Lords plication technique
Digunakan untuk hydrocele kecil hingga sedang. Minimal kontak dengan jaringan sekitar
sehingga minimal resiko.
2. Jaboulay procedure
Digunakan untuk hydrocele besar. Nantinya dilakukan eksisi pada hydrocele sehingga
kemungkinan terjadi resiko lebih besar.
3. Hydrocele aspiration
Paling sering dilakukan akan tetapi dapat terjadi komplikasi seperti mnculnya abses, dan juga
sering diikuti hematoma.
# Komplikasi post operasi
- Bengkak pada skrotum yang tidak bias hilang dengan sendirinya.
- Hematomahydrocele recurrent
# Prognosis
Tergantung dengan situasi pada saat akan dilakukan operasi akan tetapi biasanya bonam.

2. Refractile teticle
# Definisi
- Testicle yang dapat bergerak ke belakang antara skrotum dan pangkal paha. Biasanya
dapat langusng dibenarkan. Pada saat menjelang pubertas akan kembali ketempat asal
dan menetap.
- Pada kurang dari 5% kasus testicular refractile tidak dapat kembali le tempat seharusnya
dan nantinya menjadi acquired UDT.
# Sign and Symptoms
- Testicle dapat dipindahkan dengan tangan dari pangkal paha dan tidak akan tiba-tiba
kembali ke pangkal paha.
- Testicle bisa muncul spontan di skrotum pada waktu tertentu dan dapat hilang spontan
pada waktu tertentu juga.
- Biasanya tidak disertai rasa sakit dan tidak enak.
- Biasanya hanya terjadi pada salah satu testis.
# Etiologi
- Pendorongan dari muskulus kremaster yang terlalu kuat.
- Pada saat guiding testicle tidak sampai ke tempat seharusnya.
- Spermatic cord yang pendek sehingga dapat menarik testicle ke atas.
- Jaringan parut dari operasi hernia dapat mengurangi elastisitas.
# Test
- Dilakukan palpasi dan pengembalian posisi
- Jika termasuk testicle refractile biasanya tanpa rasa sakit dan mudah digerakkan.
- Jika termasuk ascendens testis biasnya hilang timbul, namun pernah berada di tempat
seharusnya.
- Jika termasuk UDT hanya bergerak sedikit, terdapat rasa sakit dan tiba-tiba kembali jika
posisinya dibenarkan.
# Treatment
- Biasanya turun sendiri saat pubertas
- Jika tidak dapat turun saat menjelang pubertas dapat dilakukan operasi
- Hormone treatment sudah tidak dianjurkan oleh American Urology Association 2014
karena dianggap sudah tidak efektif.
- Setelah operasi : - pembatasan bersepeda dan olahraga dalam beberapa mnggu
- follow up dalam 2 minggu dan pada bulan ke 6
# Komplikasi
- Testicular cancer dikarenakan immature sperm
- Problem dalam fertilitas
- Testicular torsion
- Trauma
# Prognosis
Tergantung situasi, semakin lama dibiarkan semakin mudah terjadi kemungkinan infertility

Anda mungkin juga menyukai