Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini seringkali orang terserang penyakit yang menyerang sistem ekskresi khususnya
dalam ginjal. Banyak penyakit yang menyerang salah satu organ ekskresi ini yang salah satunya
adalah batu ginjal yang ditandai dengan demam dan timbul rasa nyeri yang hebat di daerah
pinggang. Pada golongan usia lanjut, gejala batu ginjal buka hanya panas atau rasa nyeri
melainkan timbul kegelisahan atau bingung, dan yang lebih tidak bisa mengeluarkan air kencing.
Rasa sakit diakibatkan ginjal berusaha mengeluarkan batu yang tersumbat. Keberhasilan ginjal
mengeluarkan batu yang menyumbat tergantung dari ukuran batu.
Batu yang berukuran kecil biasanya berhasil dikeluarkan oleh ginjal, kemudian masuk
kedalam kantung kemih. Kadang-kadang batu yang masih berbentuk pasir kecil dapat
dikeluarkan saat kencing tanpa mengalami keluhan. Biasanya, keluhan terjadi ketika batu sudah
cukup besar. Gerakan batu ketika terjadi proses pengeluarannya akan melukai diding saluran
kemih sehingga dapat menimbulkan infeksi. Tanda infeksi dapat terlihat pada air kencing yang
mengandung darah atau air kencing yang berwarna merah.
Jika tidak diobati, batu ginjal tersebut akan semakin membesar sehingga pengeluaran
secara alami sulit terjadi. Semakin besar batu dalam ginjal akan menghambat proses pengeluaran
air kencing. Secara medis,penanganannya dapat dilakukan dengan mengeluarkan batu melalui
operasi.
Banyak obat-obatan batu ginjal yang sudah tersedia, salah satunya adalah dari bahan
tanaman tempuyung. Tanaman yang sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita ini ternyata
dapat dijadikan obat dari bahan alami untuk mengobati penyakit batu ginjal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari penyakit batu ginjal?
2. Apa yang dimaksud dengan tanaman tempuyung?
3. Apa saja kandungan yang ada dalam tanaman tempuyung?
4. Bagaimana tanaman tempuyung mengobati batu ginjal?

C. Tujuan
Karya Ilmiah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui tentang pengertian penyakit batu ginjal.
2. Mengetahui tentang pengertian tanaman tempuyung.
3. Mengetahui kandungan-kandungan yang terdapat dalam tanaman tempuyung
4. Mengetahui bagaimana cara tanaman tempuyung mengobati penyakit batu ginjal.

D. Metode Penulisan
Laporan Karya Ilmiah ini kami susun dengan metode studi pustaka, yaitu dengan
pengumpulan data melalui buku-buku, literatur-literatur serta data dari internet.

BAB II
ISI

A. Landasan Teori
Penyakit batu ginjal dapat di deteksi dengan cepat melalui kehadiran darah atau protein
didalam air kencing. Penyebab utamanya adalah darah dalam air kencing adalah adanya infeksi
atau akibat gesekan batu-batu dalam saluran kencing dan dalam ginjal ketika terjadi proses
pengeluaran air kencing serta perkembangan sel yang tidak normal didaerah tersebut. Biasanya,
dalam kondisi tersebut seseorang bisa dikatakan terkena kanker ginjal atau kanker saluran
kencing.
Adanya protein didalam air kencing bisa dijadikan indikasi terjadinya penurunan fungsi
ginjal sebagai penyaring darah. Kondisi ini diakibatkan oleh keadaan ginjal yang tidak berfungsi
secara normal atau penyaringannya tidak ketat sehingga protein lolos. Dalam keadaan normal,
protein tidak boleh lolos dan harus dialirkan keseluruh tubuh.
Kerusakan ginjal atau peradangan mengakibatkan adanya darah dan protein dalam air
kencing. Keadaan ini akan menimbulkan penderitaan yang berat bagi penderitanya, seperti rasa
tidak enak, mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, bahkan diare. Penderita tertentu akan
mengalami gangguan pernapasan, badan panas, tekanan darah naik, dan pembengkakan jaringan
dikelopak mata atau kaki yang akan berkembang menjadi pembengkakan jaringan ditubuh
bagian bawah. Jika ditekan, daerah tersebut akan terasa sakit.
Penyakit batu ginjal sering dialami masyarakat tanpa mengenal golongan. Batu pada ginjal
atau saluran kemih terbentuk dari berbagai senyawa dalam makanan yang dikonsumsi sehari-
hari. Senyawa batu berupa batu oksalat, urat, CaCO 3, dan lemak. Dalam kondisi tertentu,
senyawa oksalat berbentuk larutan sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh melalui air kencing.
Namun, dalam kondisi yang lain senyawa tersebut dapat bereaksi dengan senyawa
kalsium(kapur) membentuk kalsium oksalat yang susah larut dan cenderung mebentuk Kristal.
Semakin lama Kristal tersebut akan semakin besar sehingga membentuk gumpalan batu. Batu
dalam senyawa tersebut dapat mengganggu fungsi ginjal dan saluran kemih.
Gejala yang dirasakan oleh penderita penyakit ginjal adalah demam dan timbul rasa nyeri
yang hebat didaerah pinggang. Pada golongan usia lanjut, gejala batu ginjal buka hanya panas
atau rasa nyeri melainkan timbul kegelisahan atau bingung, dan yang lebih parah tidak bisa
mengeluarkan air kencing. Rasa sakit diakibatkan ginjal berusaha mengeluarkan batu yang
tersumbat. Keberhasilan ginjal mengeluarkan batu yang menyumbat tergantung dari ukuran batu.
Batu yang berukuran kecil biasanya berhasil dikeluarkan oleh ginjal, kemudian masuk
kedalam kantung kemih. Kadang-kadang batu yang masih berbentuk pasir kecil dapat
dikeluarkan saat kencing tanpa mengalami keluhan. Biasanya, keluhan terjadi ketika batu sudah
cukup besar. Gerakan batu ketika terjadi proses pengeluarannya akan melukai diding saluran
kemih sehingga dapat menimbulkan infeksi. Tanda infeksi dapat terlihat pada air kencing yang
mengandung darah atau air kencing yang berwarna merah.
Jika tidak diobati, batu ginjal tersebut akan semakin membesar sehingga pengeluaran
secara alami sulit terjadi. Semakin besar batu dalam ginjal akan menghambat proses pengeluaran
air kencing. Secara medis,penanganannya dapat dilakukan dengan mengeluarkan batu melalui
operasi.
Tempuyung (Sonchus arvensis) merupakan salah satu tanaman obat yang berkhasiat
sebagai pemecah batu ginjal dan pelancar air seni. Tanaman ini sering ditemukan di lingkungan
sekitar. Tanaman yang tergolong mudah tumbuh ini dapat tumbuh liar diantara bangunan,
ditembok atau dipinggir jalan. Tempuyung juga bisa hidup ditempat terbuka atau sedikit
terlindung. Daerah dengan curah hujan merata sepanjang tahun atau daerah dengan musim
kemarau pendek juga cocok sebagai tempat hidup tempuyung. Selain tumbuh liar, tempuyung
juga bisa ditanam sebagai tanaman pekarangan. Beberapa nama daerah tanaman ini adalah lobak
air, lempung jombang, tempuyung, galibug, lampenas, dan rayana.

B. Pembahasan Masalah
Kandungan kimia yang terdapat dalam daun tempuyung berupa ion-ion mineral, seperti
silika, kalium, magnesium, natrium, dan senyawa organik, seperti flavonoid, kumarin
(skepoletin), taraksasterol, inositol, serta asam fenolat (sinamat, kumarat,dan vanilat).
Kandungan flavonoid total dalam daun tempuyung sekitar 0,1044%. Sementara itu, kandungan
senyawa flavonoid total didalam akar sekitar 0,5%. Flavonoid terbesar yang terkandung dalam
akar adalah apigenin-7-O-glukosida. Selain flavonoid, tempuyung juga mengandung senyawa
kimia organik lainya, seperti alkaloida, saponin, glikosida jantung, glikosida sianogen,
antrakinon, tanin, dan polifenol (minyak asiri).
Kandungan kalium dalam daun tempuyung cukup tinggi. Kalium inilah yang membuat
batu ginjal berupa kalsium karbonat tercerai berai. Kalium akan menyingkirkan kalsium untuk
bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang merupakan pembentuk batu ginjal.
Endapan batu ginjal itu akhirnya larut dan keluar bersama urin.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit batu ginjal merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya butiran kalsium
karbonat dalam ginjal. Batu ginjal dapat di deteksi dengan cepat melalui kehadiran darah atau
protein didalam air kencing. Penyebab utamanya adalah darah dalam air kencing adalah adanya
infeksi atau akibat gesekan batu-batu dalam saluran kencing dan dalam ginjal ketika terjadi
proses pengeluaran air kencing serta perkembangan sel yang tidak normal didaerah tersebut.
Tempuyung (Sonchus arvensis) merupakan salah satu tanaman obat yang berkhasiat
sebagai pemecah batu ginjal dan pelancar air seni. Kandungan kimia yang terdapat dalam daun
tempuyung berupa ion-ion mineral, seperti silika, kalium, magnesium, natrium, dan senyawa
organik, seperti flavonoid, kumarin (skepoletin), taraksasterol, inositol, serta asam fenolat
(sinamat, kumarat,dan vanilat). Kandungan flavonoid total dalam daun tempuyung sekitar
0,1044%. Sementara itu, kandungan senyawa flavonoid total didalam akar sekitar 0,5%.
Flavonoid terbesar yang terkandung dalam akar adalah apigenin-7-O-glukosida. Selain
flavonoid, tempuyung juga mengandung senyawa kimia organik lainya, seperti alkaloida,
saponin, glikosida jantung, glikosida sianogen, antrakinon, tanin, dan polifenol (minyak asiri).
Kandungan kalium dalam daun tempuyung cukup tinggi. Kalium inilah yang membuat
batu ginjal berupa kalsium karbonat tercerai berai. Kalium akan menyingkirkan kalsium untuk
bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang merupakan pembentuk batu ginjal.
Endapan batu ginjal itu akhirnya larut dan keluar bersama urin.

B. Saran
1. Diharapkan pemerintah untuk dapat mengembangkan, melestarikan, dan membudayakan
tanaman herbal alami seperti tanaman tempuyung.
2. Untuk masyarakat jika mempunyai tanaman tempuyung agar memanfaatkannya untuk obat batu
ginjal atau sebagai obat yang lain dengan cara diramu secara sederhana.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyani Sutedjo, Mul.2004.Pengembangan Kultur Tanaman Berkhasiat Obat.PT RINEKA


CIPTA:Jakarta.
Winarto, W.P.2004.Tempuyung Tanaman Penghancur Bagi Ginjal.Agromedia:Tangerang.
http:// muhammadresaadidaya.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai