Anda di halaman 1dari 7

I.

IDENTIFIKASI PASIEN

Nama : Tn. E
Umur : 29 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Ketapang RT 02/01 Dusun Ketapang Gebang, Padang Cermin
Pekerjaan : Nelayan
Suku bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Status : Menikah

II. ANAMNESIS
- Keluhan utama
Timbul koreng sejak 1 bulan yang lalu

- Keluhan tambahan
Koreng timbul di kedua kaki dan tangan serta badan, gatal, perih dan
sakit.

- Riwayat penyakit
Os datang dengan keluhan timbul koreng sejak 1 bulan yang lalu. Mula-
mula timbul kemerahan di kedua kaki, tangan dan badan kemudian
menjadi koreng dan luka di beberapa bagian karena terasa gatal, panas
dan perih. Demam (-), mual muntah (-), batuk pilek (-), nafsu makan baik,
BAB dan BAK normal, alergi makanan dan obat (-)

- Riwayat Penyakit Dahulu: (-)

- Riwayat Penyakit Keluarga : (-)

- Pengobatan yang pernah didapat : (-)

- Penyakit lain yang pernah diderita : Tidak ada

III. STATUS GENERALIS


Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Status gizi : Baik
Tanda vital
- Tekanan darah : 130/80 mmHg
- Nadi : 90 x/m
- Respirasi : 22 xlm
- Suhu : 36,7 C
Berat badan : 45 Kg
Tinggi badan : 165 cm
Thorak : Tampak papul hiperpigmentosum lentikular multipel
dengan sebagian menjadi krusta dan ekskoriasi.
Abdomen : Tampak papul hiperpigmentosum lentikular multipel
dengan sebagian meninggalkan daerah sikatrik.
KGB : Dalam batas normal
IV. STATUS DERMATOLOGIS/VENERALOGIS
Lokasi
- Regio thorak anterior
- Regio abdomen
- Ekstremitas superior dekstra et sinistra
- Ekstremitas inferior dekstra et sinistra

Inspeksi
- Papul hiperpigmentosum lentikular multipel dengan sebagian menjadi
krusta dan ekskoriasi regio thorak anterior.
- Papul hiperpigmentosum lentikular multipel dengan sebagian
meninggalkan daerah sikatrik regio abdomen.
- Papul hiperpigmentosum lentikular multipel, plak hiperpigmentosum
dengan sebgaian menjadi krusta, ekskoriasi dan likenifikasi ekstremitas
superior dekstra et sinistra.
- Papul hiperpigmentosum lentikular multipel, plak hiperpigmentosum
dengan sebgaian menjadi krusta, ekskoriasi, skuama dan likenifikasi
ekstremitas inferior dekstra et sinistra.

V. LABORATORIUM
Hb = 13,5 gr%
Leukosit = 6.490 ul
Hitungan jenis leukosit
- basofil o%
- eosinofil o %
- batang 0 %
- segmen 64 %
- limfosit 29 %
- Monosit 7 %
Eritrosit = 4.890.000 ul
Ht = 40,9 %
Trombosit = 244.000 ul
Glukosa sewaktu = 93 mg/dL
Asam urat = 6,3 mg/dL

VI. RESUME

Os datang dengan keluhan timbul koreng sejak 1 bulan yang lalu. Mula-
mula timbul kemerahan di kedua kaki, tangan dan badan kemudian
menjadi koreng dan luka di beberapa bagian karena terasa gatal, panas
dan perih.

STATUS DERMATOLOGIS/VENERALOGIS
- Papul hiperpigmentosum lentikular multipel dengan sebagian menjadi
krusta dan ekskoriasi regio thorak anterior.
- Papul hiperpigmentosum lentikular multipel dengan sebagian
meninggalkan daerah sikatrik regio abdomen.
- Papul hiperpigmentosum lentikular multipel, plak hiperpigmentosum
dengan sebgaian menjadi krusta, ekskoriasi dan likenifikasi ekstremitas
superior dekstra et sinistra.
- Papul hiperpigmentosum lentikular multipel, plak hiperpigmentosum
dengan sebgaian menjadi krusta, ekskoriasi, skuama dan likenifikasi
ekstremitas inferior dekstra et sinistra.
VII. DIAGNOSIS BANDING
1. Psoriasis
2. Tinea korporis
3. Prurigo nodularis

VIII. DIAGNOSIS KERJA


Neurodermatitis

IX. PENATALAKSANAAN
- Loratadin 1x1 tablet
- Carmed krim 10 % 20 gr 2x1
- Desoksometason krim 2x1
- Neurodex 1x1 tablet

X. PEMERIKSAAN ANJURAN
- Darah lengkap
- Urin rutin
- GDS (Gula Darah Sewaktu)

XI. PROGNOSIS
Baik

TINJAUAN PUSTAKA
NEURODERMATITIS

Definisi

Neurodermatitis adalah peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip, ditandai


dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi) menyerupai
kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan yang berulang-ulang karena
berbagai rangsangan pruritogenik.

Etiopatogenesis

Pruritus memainkan peran sentral dalam timbulnya pola reaksi kulit berupa
likenifikasi dan prurigo nodularis. Hipotesis mengenai pruritus dapat oleh karena
adanya penyakit yang mendasari, gagal ginjal kronis, obstruksi saluran empedu,
limfoma hodgkin, hipertiroidia. Penyakit kulit seperti dermatitis atopik, dermatitis
kontak alergi, gigitan serangga, dan aspek psikologik dengan tekanan emosi.

Pada prurigo nodularis jumlah eosinofil meningkat. Eosinofil berisi protein X dan
protein kationik yang dapat menimbulkan degranulasi sel mast. Jumlah sel
Langerhans juga bertambah banyak. Saraf yang berisi CGRP (Calcitonin Gene-
Related peptide) dan SP (Substance P), bahan imunoreaktif, jumlahnya di dermis
bertambah. SP dan CGRP melepaskan histamin dari sel mast yang selanjutnya
akan memicu pruritus. Ekspresi faktor pertumbuhan saraf p75 pada membran sel
Schwan dan sel perineum meningkat, mungkin ini menghasilkan hiperplasi
neural.

Gejala klinis

- Penderita mengeluh gatal sekali, bila timbul malam hari dapat mengganggu
tidur. Rasa gatal memang tidak terus menerus, biasanya pada waktu tidak
sibuk, bila muncul sulit ditahan untuk tidak digaruk.
- Lesi biasanya tunggal, pada awalnya berupa plak eritematosa, sedikit
edematosa, lambat laun edema dan eritema menghilang, bagian tengah
berskuama dan menebal, likenifikasi dan ekskoriasi, sekitarnya
hiperpigmentasi, batas dengan kulit normal tidak jelas. Gambaran klinis
dipengaruhi juga oleh lokasi dan lamanya lesi.
- Neurodermatitis tidak biasa pada anak, tetapi pada usia dewasa ke atas,
puncak insiden pada usia antara 30 hingga 50 tahun. Wanita lebih sering
menderita dari pada laki-laki. Variasi klinis neurodermatitis dapat berupa
prurigo nodularis, akibat garukan atau korekan tangan penderita yang
berulang-ulang pada suatu tempat.

Pemeriksaan fisik

- Lokasi : Letak lesi dapat timbul dimana saja, tetapi yang biasa ditemukan
ialah di skalp, tengkuk, samping leher, lengan bagian ekstensor, pubis, vulva,
skrotum, perianal, paha bagian medial, lutut tungkai bawah lateral,
pergelangan kaki bagian depan, dan punggung kaki.
- Efloresensi : papula milier, likenifikasi dan hiperpigmentasi, skuama dan
kadang-kadang ekskoriasi.

Gambaran histopatologis

- Epidermis hiperkeratosis, akantosis dan sedikit papilomatosis.


- Dermis : pelebaran pembuluh-pembuluh darah dan sebukan sel radang
kronik.

Diagnosis banding

1. Psoriasis : efloresensi biasanya berupa eritema berbatas tegas,


skuama putih mengkilat dan berlapis-lapis.
2. Tinea korporis : mikroskopik ditemukan elemen jamur.
3. Prurigo nodularis : kelainan kulit yang berbatas tegas, bagian pinggir
aktif dengan bagian tengah relatif tenang.

Penatalaksanaan

- Umum : mencegah garukan dan gosokan, hindari gigitan serangga.


- Khsusus :
o Sistemik : sedatif atau antihistamin
o Topikal : salep kortikosteroid dan preparat ter, kompres jika basah. Injeksi
kortikosteroid intralesi pada lesi-lesi yang kecil memberi hasil yang
memuaskan.

Prognosis

Baik

DOKUMENTASI
Efoleresensi:
- Papul hiperpigmentosum lentikular multipel dengan sebagian
menjadi krusta dan ekskoriasi regio thorak anterior.
- Papul hiperpigmentosum lentikular multipel dengan sebagian
meninggalkan daerah sikatrik regio abdomen.

Efloresensi : Papul hiperpigmentosum lentikular multipel, plak


hiperpigmentosum dengan sebgaian menjadi krusta, ekskoriasi dan
likenifikasi ekstremitas superior dekstra et sinistra.
Efloresesnsi: Papul hiperpigmentosum lentikular multipel, plak
hiperpigmentosum dengan sebgaian menjadi krusta, ekskoriasi, skuama dan
likenifikasi ekstremitas inferior dekstra et sinistra.

Daftar Pustaka

1. Djuanda, Adhi, Mochtar, Aisah, Siti. Ilmu Penyakit Kulit Kelamin. Edisi
Keenam. FKUI, Jakarta: 2010.
2. Siregar, R.S., Prof., Dr., Sp.KK (K)., Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit.
Edisi Kedua. EGC, Jakarta: 2004.

Anda mungkin juga menyukai