Anda di halaman 1dari 14

1.

Kifosis

Kifosis adalah lengkungan kedepan pada punggung bagian atas (bungkuk). Biasanya
pembungkukan ini terjadi secara belebihan, yaitu lebih dari 50 derejat sehingga
punggung akan terlihat memiliki punuk (daging yang menonjol pada tengkuk).Kifosis
yaitu kelainan tulang belakang yang bentuknya bengkok ke arah belakang (Mardiana,
2010)

Penyebab Kifosis

osteroporosis atau pengeroposan tulang

genetik

kekurangan kalsium vitamin D

infeksi pada tulang belakang

kaku tulang belakang

posisi duduk yang salah


Gejala Kifosis

tubuh merasa cepat lelah

postur tubuh yang bungkuk

nyeri punggung ringan

rasa kaku

Tipe Kifosis

Kifosis idiopatik
Kifosis idiopatik masih belum diketahui apa penyebab jelasnya namun
menurut para ahli, penyakit ini disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan.

Kifosis congenital
Kelainan tulang belakang yang satu ini terjadi karena pembentukan tulang
punggung yang tidak sempurna.Kifosis congenital biasa terjadi pada bayi juga
anak-anak.Kifosis ini juga disebut dengan kifosis bawaan karena kelainan
tulang ini terjadi sejak dalam kandungan.

Kifosis postural
Kifosis postural disebabkan oleh kebiasan duduk atau posisi tidur yang
salah.Kifosis postural banyak dialami oleh seseorang yang sudah tua.Namun
penyebabnya adalah kita membiasakan posisi duduk ataupun tidur salah sejak
masih muda.Jika anda ingin terhindar dari kifosis postural tentu anda harus
membiasakan kebiasaan tidur dan duduk saat masih muda.

Cara Mencegah Kifosis


Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mencegah terjadinya kifosis seperti:

a. Mencegah terjadinya osteoporosis atau pengeroposan tulang pada tubuh

Penyebab utama dari kifosis adalah pengeroposan tulang.Untuk mencegahnya, anda


bisa mengonsumsi banyak makanan sehat yang bagus untuk tulang seperti
memperbanyak makanan yang mengandung kalsium. Bagi wanita yang telah
memasuki masa menopause maka melakukan terapi pergantian hormon atau HRT
dapat mengurangi resiko terkena osteoporosis. Biasakan memposisikan tubuh dengan
baik. Kifosis dapat disebabkan oleh posisi duduk atau tidur yang kurang baik.Dalam
hal ini anda bisa mencegahnya dengan menghindari membungkuk dalam waktu
terlalu lama serta jaga punggung dan leher anda untuk selalu berpostur lurus.

b. Terapi fisik

Terapi fisik dapat dilakukan dengan cara menyesuaikannya dengan kemampuan


tulang belakang anda. Anda bisa melakukan olahraga ringan seperti berenang,
melakukan peregangan yang sederhana, fitness dan lain-lain.Hindari olahraga yang
melebihi kondisi fisik anda.olahraga yang berlebihan akan buruk bagi kesehatan
sekaligus tulang anda dan bukannya berdampak sebaliknya.

c.Konsumsi susu

Susu atau beberapa jenis makanan yang mengandung kalsium tinggi bagus untuk
kesehatan tulang. Untuk hasil yang bagus anda bisa membiasakan mengonsumsi susu
sejak kecil.

Konsultasi ke dokter
Jika anda merasakan adanya gejala kifosis pada tubuh, anda bisa segera
mengunjungi dokter untuk meminta saran terbaik. Konsultasi yang dilakukan dengan
segera dapat mencegah kelainan tulang belakang ini bertambah parah.

Cara Mengatasi Kifosis

Melalui jalur pengobatan


Mengatasi kifosis dapat dilakukan melalui jalur pengobatan. Dalam hal ini
dokter biasanya akan menganjurkan untuk mengonsusmi obat penghilang rasa
sakit seperti: ibuprofen, naproxen serta acetaminophen. Obat-obatan ini
merupakan jenis obat tulang dengan dosis yang tinggi sehingga tidak boleh
digunakan secara sembarangan.Dalam hal ini anda perlu resep dari dokter
untuk membelinya.

Melakukan terapi
Ada beberapa jenis terapi yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak
buruk dari kifosis serta untuk mengindari kelainan tulang yang semakin
parah.Terapi untuk menghindari semakin parahnya kifosis adalah latihan fisik
seperti halnya dengan melakukan peregangan.Latihan peregangan ini
dimaksudkan untuk memperkuat otot perut sehingga bisa memperbaiki postur
tubuh.Selain itu, anda bisa pula menggunakan bracing supaya kelainan tidak
semakin parah.

Lakukan gaya hidup sehat


Gaya hidup sehat bisa dilakukan dengan cara menjaga berat badan supaya
tetap stabil dan ideal serta melakukan aktivitas fisik yang sehat dan teratur.

Melakukan operasi
Jika kelainan tulang belakang telah parah dan tindakan lain tidak
membuahkan hasil, maka dokter biasanya akan menganjurkan dilakukannya
operasi. Dalam hal ini dokter dan tim medis akan memasang batang logam
serta sekrup yang berguna untuk membenarkan kembali postur tubuh yang
bermasalah.

2. Skoliosis

Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang bentuknya bengkok ke arah


kanan atau bisa pula ke kiri.Kelainan ini banyak terjadi pada anak-anak
sebelum mengalami masa pubertas.Banyak kasus skoliosis yang dialami oleh
anak-anak masih bersifat ringan sehingga tidak perlu perawatan.Namun
disarankan untuk terus mengawasinya dengan seksama serta dianjurkan untuk
menjalani X-Ray dalam mengetahui perkembangannya (Soetjaningsih, 2004).
Skolisis merupakan penyakit tulang belakang yang menjadi bengkok ke
samping kiri atau kanan sehingga wujudnya merupakan bengkok benjolan
yang dapat dilihat dengan jelas dari arah belakang.Penyakit ini juga sulit
untuk dikenali kecuali setelah penderita meningkat menjadi dewasa
(Mion,Rosmawati, 2007).

Gejala Skoliosis
Kelainan tulang belakang skoliosis dapat dideteksi melalui penampilan fisiknya yang
berubah.Anggota tubuh yang paling banyak mengalami perubahan adalah bagian
pinggul, dada atau bahu.

Secara umum penderita akan merasakan kesulitan bernapas terutama jika


kelengkungan tulang telah bertambah parah.

Salah satu bahu tampak lebih tinggi

Salah satu sisi pinggul terlihat lebih menonjol

Penderita mengalami bentuk tubuh yang condong ke arah satu sisi

Tulang belikat pada salah satu sisi tampak lebih menonjol

Tidak hanya gejala- gejala di atas, namun beberapa penderita juga mengalami nyeri
pada punggungnya.Penderita biasanya mengalami nyeri pada bagian titik
lengkungan.Hal ini disebabkan oleh lengkungan tulang yang semakin parah. Nyeri
tersebut dapat menyebar hingga area kaki, pinggul atau bahkan tangan. Rasa nyeri
akan bertambah ketika menggerakkan tangan atau hanya sekedar berdiri dan akan
mereda ketika membaringkan tubuh dengan posisi punggung lurus.

Kelainan tulang belakang skoliosis dapat mempengaruhi sistem syaraf ketika bagian
syaraf pada ujungnya tertekan oleh salah satu tulang belakang yang melengkung.
Pada kejadian ini, bahkan penderita dapat mengalami kaki kebas, susah buang air
kecil dan susah BAB. Bagi penderita pria, kasus skoliosis yang parah dapat
menyebabkan terjadinya gangguan ereksi.

Penyebab Skoliosis
Penyakit skoliosis termasuk kelainan tulang belakang yang tergolong susah untuk
dicegah karena penyebabnya yang belum diketahui dengan jelas. Namun ada
beberapa tipe skoliosis yang dapat dikelompokkan menurut penyebabnya seperti:

Skoliosis degerenatif
Skoliosis tipe ini dapat terjadi akibat tulang belakang yang mengalami
kerusakan secara perlahan-lahan.Skoliosis tipe ini dapat menyerang orang
dewasa seiring dengan usianya yang bertambah.Dalam hal ini pada bagian
tulang belakang mengalami penyempitan dan kondisi yang semakin lemah.
Pada beberapa kasus, skoliosis degeneratif disebabkan oleh penyakit
parkinson, osteoporosis, akibat operasi, motor neurone disease serta skerosis
multipel.

Skoliosis idiopatik
Para ahli menyatakan jika faktor terjadinya skoliosis idiopatik adalah faktor
genetik.Dari semua penderita kelainan tulang belakang, skoliosis idiopatik
dianggap yang paling banyak diderita.Hal ini dibuktikan melalui benyaknya
penderita skoliosis yang mengaku menderita skoliosis idiopatik hingga 80%.

Skoliosis congenital
Tipe skoliosis yang satu ini disebabkan oleh tulang belakang yang tumbuh
secara tidak normal saat masih di dalam kandungan.

Patofisiologi
Kelainan bentuk tulang punggung yang disebut skoliosis ini berawal dari adanya
syaraf yang lemah atau bahkan lumpuh yang menarik ruas2 tulang belakang.Tarikan
ini berfungsi untuk menjaga ruas tulang belakang berada pada garis yangnormal yang
bentuknya seperti penggaris atau lurus.Tetapi karena suatu hal, diantaranya kebiasaan
duduk yang miring, membuat sebagian syaraf yang bekerja menjadi lemah. Bila ini
terus berulang menjadi kebiasaan, maka syaraf itu bahkan akan mati. Ini berakibat
pada ketidakseimbangan tarikan pada ruas tulang belakang.Oleh karena itu, tulang
belakang penderita bengkok atau seperti huruf S atau huruf C.

Pemeriksaan diagnostik
Pada pemeriksaan fisik penderita biasanya diminta untuk membungkuk kedepan
sehingga pemeriksa dapat menentukan kelengkungan yang terjadi.Pemeriksaan
neurologis (saraf) dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi ataurefleks.
1. Skoliometer adalah sebuah alat untuk mengukur sudut kurvaturai.
2. Rontgen tulang belakangFoto polos : Harus diambil dengan posterior dan
lateral penuh terhadaptulang belakang dan krista iliaka dengan posisi tegak,
untuk menilaiderajat kurva dengan metode Cobb dan menilai maturitas skeletal
denganmetode Risser.
Derajat Risser adalah sebagai berikut :
Grade 0 : tidak ada ossifikasi,
grade 1 : penulangan mencapai 25%,
grade 2 : penulangan mencapai 26-50%,
grade 3 : penulangan mencapai 51-75%,
grade 4 : penulangan mencapai 76%
grade 5 : menunjukkan fusi tulang yang komplit.
3. MRI ( jika di temukan kelainan saraf atau kelainan pada rontgen )

Komplikasi

Walaupun skoliosis tidak mendatangkan rasa sakit, penderita perlu dirawat seawal
mungkin. Tanpa perawatan, tulang belakang menjadi semakin bengkok dan
menimbulkan berbagai komplikasi seperti :
1. Kerusakan paru-paru dan jantung.Ini boleh berlaku jika tulang belakang
membengkok melebihi 60 derajat. Tulang rusuk akan menekan paru-paru
dan jantung, menyebabkan penderita sukar bernafas dan cepat capai.
Justru, jantung juga akan mengalami kesukaran memompa darah. Dalam
keadaan ini, penderita lebih mudah mengalami penyakit paru-paru dan
pneumonia
2. Sakit tulang belakang.Semua penderita, baik dewasa atau kanak-kanak,
berisiko tinggi mengalami masalah sakit tulang belakang kronik. Jika tidak
dirawat, penderita mungkin akan mengidap masalah sakit sendi. Tulang
belakang juga mengalami lebih banyak masalah apabila penderita berumur 50
atau 60 tahun

Penanganan Skoliosis

Dalam merawat pasien dengan gejala skoliosis, dapat dilakukan sesuai dengan tingkat
keparahan yang diderita, lokasi kelainan, usia serta pola lengkungan.

Obat
Penggunaan obat untuk meredakan rasa nyeri seperti obat parasetamol dan
ibuprofen akan dibutuhkan bagi para pasien.

Penyangga
Menggunakan penyangga dapat digunakan untuk menghentikan bertambah
parahnya lengkungan.Penyangga biasa diberikan bagi para pasien dengan
sudut kelengkungan tulang lebih dari 20 derajat.Penyangga dapat digunakan
untuk mencegah kelainan tulang belakang.

Observasi
Melakukan observasi menggunakan X-ray dapat dilakukan pada tiap 6 bulan
sekali dengan tujuan untuk mengatahui perkembangan lengkungan. Pada
anak-anak, skoliosis masih dapat kembali normal seriring dengan
pertambahan usia.

Operasi
Operasi dapat dilakukan jika perawatan lain tidak membuahkan hasil dan
tingkat lengkungan lebih dari dari 50 derajat. Operasi dapat dilakukan dengan
menggunakan tangkai baja dan sekrup.Meski tidak selalu terjadi, namun
operasi yang dilakukan dapat menimbulkan beberapa resiko seperti infeksi,
kerusakan syaraf serta tergesernya tangkai baja.

Kondisi yang Dapat Memperparah Skoliosis

Berat badan berlebih


Berat badan yang berlebih dapat membuat kelainan tulang belakang ini
menjadi lebih parah serta mempengaruhi keberhasilan penggunaan brace.

Faktor usia
Semakin muda usia seseorang yang terkena skoliosis, maka kemungkinan
semakin parahnya kelainan akan lebih besar.

Sudut kurva
Semakin besar sudut kelengkungan bisa memperparah keadaan jika tidak
segera ditindaklanjuti.

Lokasi
Jika skoliosis posisinya di bagian bawah atau bagian tengah pada tulang
punggung maka kemungkinan bertambah parah semakin kecil. Namun jika
posisi kelainannya berada di bagian atas akibat berat badan, maka
kemungkinan semakin parahnya akan bertambah besar.

Pemeriksaan Penunjang

Foto polos = postero anterior dan lateral penuh terhadap tulang belakang dan krista
iliaka dengan posisi tegak.

CT dan Mielografi = menentukan kelainann vertebra/ kompresi korda.

Uji fungsi paru = pada deformitas dada yang parah. Uji kapasitas vital paru.
Uji biokimiawi dan neuromuskular = pada pasien dengan distrofi otot/ penyakit
jaringan ikat.

4. Lordosis

Lordosis adalah kondisi dimana lumbal spinalis atau tulang belakang tepat diatas
bokong melengkung kedala.pada tulang belakang lordosis akan tampak mebengkok
terutama dipunggung bagian bawah (Mutaqqin, Arif. 2005)

Penyebab Lordosis

Kebiasaan buruk ketika duduk

Berat badan yang berlebihan sehingga tubuh tidak kuat dalam menahan berat
badan

Kondisi tubuh yang sudah buruk sejak anak-anak


Melemahnya kesehatan tulang sehingga kepadatannya turun dan
menyebabkan osteoporosis

Perubahan struktur tulang

Manifestasi kinis

Gejala lordosis yang paling sering adalah penonjolan bokong. Gejala lain bervariasi
sesuai dengan gangguan lain yang menyertainya seperti gangguan perkembangan
paha,gangguan neuromuskuler,nyeri punggung,gangguan deformits tulang belakang
lainya atau dapat diakibatkan oleh infeksi atau cedera tulang belakang.

Pemeriksaan penunjang

1.Sinar X : digunakan untuk mengukur dan menilai kebengkokan , serta sudutnya

2.MRI (magnetic resonance imaging

3.CT Scan ( Computed tomography scan

4.Pemeriksaan darah

Patofisiologi

Congenital lordosis sering terjadi pada anak perempuan. Obesitas, osteoporosis,


archrondroplasia, spondyloslithosis dan diskitis dapat menyebabkan lorosis. Pada
tulang belakang penderita lordosis, akan tampak bengkok tertama bagian punggung
bagian bawah,penonjolan bokong.

Perawatan Lordosis
Pada beberapa kondisi khusus lordosis membutuhkan perawatan namun jika
kondisinya tidak menimbulkan gangguan, maka perawatan bisa ditinggalkan.
Penyakit lordosis yang telah parah bisa menyebabkan beberapa gangguan sepeti rasa
sakit berlebih, sakit otot berlebih, susah buang air kecil dan besar, kejang otot serta
kesemutan. Jika tidak segera diobati maka lordosis bisa semakin parah dan
menimbulkan komplikasi. Beberapa jenis perawatan untuk lordosis yaitu:

Penggunaan obat untuk mengurangi rasa sakit

Latihan yoga untuk membuat tubuh lebih fleksibel, rileks serta lebih santai.

Melakukan terapi untuk memperbaiki kondisi punggung bagian bawah

Jika disebabkan oleh berat badan tubuh, maka anda bisa mengurangi berat
badan anda melalui diet

Resiko Lordosis

Bagi penderita yang menderita keluhan akibat lordosis dapat melakukan perawatan
seperti:

Bagi seorang atlet, lordosis dapat menyebabkan penurunan prestasi karena


dapat membuat terjadinya gangguan gerakan

Gerakan tubuh yang menjadi terbatas akibat kondisi lordosis

Faktor Penyebab Kelainan Tulang Belakang

1. Salah posisi duduk


Penyebab paling banyak yang dialami oleh seeorang dengan kelainan tulang belakang
adalah karena kebiasaan duduk yang salah.Kebanyakan orang tidak mau ambil pusing
dalam menata bagaimana dia sebaiknya duduk.Sejak kecil, banyak yang telah
membiasakan duduk dengan membungkuk, memiringkan badannya ke kekanan,
miring kekiri atau bahkan duduk dengan membungkukan tubuhnya ke belakang.

Cara duduk salah yang dilakukan dalam waktu yang lama dapat menimbulkan
gangguan berupa bengkoknya tulang belakang.Duduk yang benar adalah dengan
menegakkan posisi badan dan tidak cenderung membengkokkannya pada satu sisi
arah tertentu.

Davis, Kim; Campbell, Anthony (editor); Mardiana, Dina (penerjemah) . 2010 . Buku
Pintar Nyeri Tulang & Otot . Jakarta: ESENSI .

Soetjaningsih, 2004; definisi scoliosis; Diakses tanggal


18/4/04,darihttp//:Shalhachacha.blogspot.com/2004/4/definisi-scoliosis.html.

Mutaqqin, Arif. 2005. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Trauma Sistem
Muskuloskeletal. EGC : Jakarta

Corwn, Elisabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai