Anda di halaman 1dari 5

Prinsip Penatalaksaan Keperawatan

a. Prinsip Biopsikososiospiritual ( Stuart Sundeen )


Biologis :
Tindakan biologis dikenal dengan detoksifikasi yang bertujuan untuk :
1) Memberikan asuhan yang aman dalam withdrawl (proses penghentian) bagi
klie pengguna NAPZA
2) Memberikan asuhan yang humanistic dan memelihara martabat klien
3) Memberi terpai yang sesuai
Setelah didetoksifikasi tercapai , mempertahankan bebas dari adiktif , dimana
terapi farmakologis harus diujang oleh terapi yang lainnya.

Psikologi :

Bersama klien mengevaluasi pengalaman yang lalu dan mengidentifikasi aspek

positifnya untuk dupakai mengatasi kegagalan.

Sosial :

- Konseling Keluarga :
Keluarga sering frustasi menghadapi klien dan tidak mengerti sifat dan proses
adiksi sehingga seringkali melakukan hal yang tidak terapeutik terhadap klien.
Keluarga sering melindungi klien dari dampak adiksi, meminta keluarga lainya
untuk memaafkan klien. Menyalahkan diri sendiri, menghindari konfrontasi yang
semuanya menyebabkan klien meneruskan pemakaian adiktif. Masalah yang
dihadapi klie menimbulkan dampak bagi keluarga seperti rasa tidak aman, malu,
rasa bersalah , masalah keuangan , takut dan merasa diisolasi. Oleh karena itu
perawat perlu mendorong keluarga untuk mengikuti pendidikan kesehatan tentang
proses penggunaan dan ketergantungan , gejala putus zat, gejala relapse, tindakan
keperawatan, lingkungan terapeutik , dan semua hal yang terkait dengan
pencegahan relapse di rumah.
- Terapi Kelompok
Terdiri dari 7-10 orang yang difasilitasi oleh terapist , kegiatan yang dilakukan
adalah taip anggota bebas menyampaikan riwayat sampai terjadinya adiksi, upaya
yang dilakukan untuk berhenti memakai zat, kesulitan yang dihadapi dalam
melakukan program perawatan, therapist san anggota kelompok memberi umpan
balik dengan jujur dan dapa menambah pengalaman masing-masing.
- Self help group
Self help group adalah kelompok yang anggotanya terdiri dari klien yang
berkeinginan bebas dari zat adiktif , dukungan antar anggota kelompok akan
memberi kekuatan dan motivasi untuk bebas dari zat adiktif
b. Prinsip Community Therapeutik (Ana Keliat)
Pada tempat ini klien dilatih untuk merubah prilaku kearah yang positif, sehingga
mampu menyesuaikan dengan kehidupan dimasyarakat. Hal ini dapat dilakukan bila
klien dberi kesempatan mengungkapkan masalah pribadi dan lingkungan. Community
terapeutik yang dilakukan intervensi untuk mengatasinya. Beberapa metode yang
dilakukan :
- Slogan yang berisi norma atau nilai kearah positif
- Pertemuan pagi (Moorning Meeting) yang diikuti oleh seluruh staf dank lien untuk
membahas masalah individu , interaksi antar klien dan kelompok
- Talking to metode yang digunakan untuk saling memperingatkan dengan cara
yang ramah sampai ke yang keras
- Learning experience yaitu pemberian tugas yang bersifat membangun untuk
merubah prilaku negative
- Pertemuan kelompok
- Pertemuan umum

Pemeriksaan Diagnostik
Ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan pada
pengguna narkoba, yaitu :
1. Tes urin
Dapat dilakukan tes urin pada seseorang untuk mengetahui apakah dia
pemakai atau bukan. Mengapa harus dilakukan tes urin? Karena urin
mengandung kadar metabolic dalam jumlah yang tinggi dan pengambilan
sampel mudah dan tidak perlu menyakiti pasien.
Di samping itu, penetapan atau diagnosis tentang ketergantungan
seseorang terhadap Narkoba (menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO)
ditentukan oleh adanya simptom-simptom dan tanda-tanda klinis, hasil-
hasil pemeriksaan fisik, laporan pihak ketiga, penemuan zat dan
parafrenilia (barang/alat yang digunakan untuk memasukkan zat ke dalam
tubuh) milik pasien serta pemeriksaan laboratorium dibutuhkan
keterampilan professional untuk mendiagnosis secara tepat.
Untuk Narkoba jenis opioida, apabila diperiksa secara analisis urine
hasilnya positif, hanya bermakna bila di dalam urine orang tersebut
terdapat kandungan opioida (jika memang benar-benar urine berasal dari
orang yang bersangkutan, karena umumnya ada kecenderungan
mengelabui pemeriksaan). Pemeriksaan hanya bersifat kualitatif, tidak
kuantitatif. Pemahaman hasil yang keliru dapat menimbulkan interpretasi
yang menyesatkan.
Berhubung banyaknya jenis-jenis Narkoba yang disalahgunakan (mulai
opioida atau putaw, metamfetamin atau shabu, MDMA atau ecstacy,
kannabinoid atau ganja, sampai beragam zat lainnya), maka pilihan untuk
menentukan jenis zat yang akan diperiksa juga memerlukan keterampilan
dan keahlian tersendiri. Half life atau lamanya zat di dalam tubuh juga
sangat bervariasi. Ada yang hanya beberapa jam, da nada yang sampai
berminggu-minggu, zat baru dapat hilang dari dalam tubuh. Oleh karena
itu, ada beberapa hal yang perlu dipahami dalam melakukan pemeriksaan
laboratorium (urine) untuk mendeteksi adanya Narkoba di dalam tubuh
seseorang, yaitu:
9
1. Mengetahui jenis zat yang akan diperiksa sesuai dengan hasil
wawancara dan pemeriksaan gejala fisik yang terlibat.
2. Cara pengambilan urine dan rantai penyerahanurine ke laboratoriium.
Ini dimaksudkan agar tidak terjadi sampel yang tidak semestinya (urine
orang lain).
3. Mengetahui kemurnian urine dan memastikan tidak dicampur oleh zat
lain (dengan melihat warna dan suhunya).
4. Mengetahui zat atau obat lain yang dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan zat (missal:obat batuk, obat penenang dari dokter, dan
sebagainya).
5. Mengetahui lama obat dapat terdeteksi dalam tubuh seseorang
sehingga tidak memberikan hasil yang palsu.
Berikut ini jenis dan perkiraan waktu deteksi obat dalam urine seseorang
No. Jenis Zat/Narkoba Lama Terdeteksi
1. Amphetamin 2 hari
2 . Benzodiazepam 3 hari
3. Alkohol 1 hari
4. Ganja 2 3 minggu
5. Kokain 2 4 hari
6. Kodein 2 hari
7. Heroin 1- 2 hari
8. Morfin 2 5 hari
9. Methadone 3 hari
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan, jelaslah bahwa tidak mudah
untuk mengidentifikasi apakah seseorang mengonsumsi Narkoba atau
tidak. Sebelum melakukan pemeriksaan urine, setidaknya kita harus
mengetahui lebih dulu berdasarkan ciri-ciri fisik, apakah seseorang patut
dicurigai bahwa ia mengonsumsi Narkoba. Baru kemudian untuk
memastikannya perlu dilakukan tes laboratorium atau pemeriksaan urine di
laboratorium.
10
2. Rapid Test
Dalam pemeriksaan narkoba ada beberapa cara salah satunya dengan
menggunakan Rapid Test. Rapid Test ini menggunakan Strip/Stick Test
dan Card Test.
a. Strip/Stick Test
Dalam pemeriksaan Strip/Stick Test tersebut ada yang menggunakan 3
parameter yaitu Amphetamine (AMP), Marijuana (THC), Morphine
(MOP), dan ada yang menggunakan 6 parameter yaitu Amphetamine
(AMP), Methamphetamine (METH), Cocaine (COC), Morphine (MOP),
Marijuana (THC), dan Benzidiazephine (BZO).
Strip/Stick Test ini telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dibuat
dalam bentuk imunokromatografi kompetitif kualitif yang praktis, tidak
memerlukan tenaga terampil dan cepat (hasil dapat diperoleh dalam 3-10
menit). Dengan sampel urin teknik ini memiliki sensitivitas sesuai dengan
standard Nasional Institute on Drug Abuse (NIDA, sekarang SAMHSA),
dan dengan spesifisitas 99,7%.
Jika pada pemeriksaan Strip/Stick Test ini menggunakan metode
imunokromatografi kompetitif kualitif yang ditandai hasil positif dengan
terbentuk hanya 1 garis yaitu pada area control, dan hasil negative dengan
terbentuk 2 garis yaitu pada area control dan test, dan invalid apabila
terbentuk garis pada test atau garis tidak terbentuk sama sekali.
Perlu diingat untuk pemeriksaan ini, pembacaan hasil harus dilakukan saat
5 menit dan tidak boleh melebihi 10 menit karena akan terbentuk hasil
yang positif palsu.
b. Card Test
Card Test ini sama dilakukan seperti Strip/Stick Test yang sudah
dijelaskan sebelumnya. Yang membedakan, jika Strip/Stick Test ini
dicelupkan pada wadah yang sudah diisi dengan urin, sedangkan pada
Card Test ini urin yang diteteskan pada zona sample sekitar 3-4 tetes urin.
3. Test Darah
Selain dilakukan pemeriksaan urin dan rapid test seperti Strip/Stick dan
Card Test, dapat dilakukan tes darah. Pada pengguna narkoba, akan
didapat hasil SGOT dan SGPT yang meningkat karena biasanya
pemakaian narkoba dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya
hepatomegali.
4. Menggunakan sampel rambut
11
Cara ini dinilai lebih mantap ketimbang tes urin untuk memastikan
seseorang pecandu narkoba atau tidak. Ada beberapa kelebihan dari
analisis rambut bila dibandingkan dengan tes urin. Salah satunya adalah
narkoba dan metabolism narkoba akan berada dalam rambut secara abadi
dan mengikuti pertumbuhan rambut yang berlangsung sekitar 1 inchi per
60 hari. Sedangkan, kandungan narkoba dalam urin segera berkurang dan
menghilang dalam waktu singkat.
E. Terapi & Rehabilitasi
Gawat darurat medik akibat penggunaan NAPZA merupakan tanggung
jawab profesi medis.

Anda mungkin juga menyukai