Anda di halaman 1dari 4

Nomor : 440/054/SOP.

UKP/TU
Terbitke : 01
No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : 04/05/2016
Halaman : 1/3

SOP RUJUKAN PASIEN EMERGENSI

DiberikanKepada

Dokumen

TanggalPemberian

Disiapkanoleh, Diperiksaoleh, Disahkanoleh,


KetuaPokja UKP KetuaAkreditasi Ka. PuskesmasPondokAren

(dr. Dina Ratnasari) (dr. Prima SesariSaraswati) (drg. I GustiAyuRaiRatih, M.M.)


NIP. 19840414 201001 2 022 NIP. 19651024 199302 2 003
RUJUKAN PASIEN EMERGENSI
No. Dokumen : 440/054/SOP.UKP/TU
Terbitke : 01
SOP No. Revisi : 00
TanggalTerbit : 04/05/2016
Halaman : 1/2
Puskesmas
PARIGI
1. Pengertian Rujukan emergensi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
pada keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera
guna menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai kemmpuan lebih tinggi.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan rujukan emergensi agar psien
mendapatkan tindakan dan terapi yang cepat dan tepat.
3. Kebijakan SK kepala puskesmas tentang

4. Referensi 1. undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 42


tentang sistem rujukan
2. Peraturan Gubernur BANTEN nomor 50 tahun 2014 tentang sistem
rujukan pelayanan kesehatan perorangan
5. Prosedur 1. Petugas menentukan kasus emergensi yang perlu di rujuk.
2. Petugas melakukan stabilisasi keadaan umum sesuai kasus sebelum
melakukan rujukan:
a. Tekanan darah stabil/terkendali
b. Nadi teraba
c. Pernafasan teratur dn jalan nafas longgar
d. Terpasang oksigen atau jika perlu dipasang infus
e. Tidak terda[at kejang (kejang terkendali)
3. Petugas mengatasi perdarahan, bila ada perdarahan sehingga:
a. Tidak terdapat perdarahan aktif, atau
b. Perdarahan telah terkendali
c. Terpasang infus dengan aliran lancar 20-30 tpm
4. Petugas menyiapkan sarana transportasi ke tempat rujukan dengan di
lengkapi oksigen dan cairan infus yang cukup selama proses rujukan
(1 kolf untuk 4-6 jam) atau sesuai kondisi pasien.
5. Petugas menjelaskan kondisi pasien dan alasan di rujuk kepada
pasien dan atau keluarga pasien.
6. Petugas dan keluarga pasien atau yang mengatur pasien
memutuskan unit pelyanan tujuan rujukkan.
7. Petugas menghubungi rumah sakit yang akan dituju dengan
emnggunakan sarana komunikasi, menjelaskan kondisi pasien dan
memastikan unit pelayanan tujuan dapat menerima pasien.
8. Petugas membuat surat rujukan
9. Petugas meminta keluarga pasien menandatangani surat persetujuan
rujukan.
10. Petugas memberikan surat rujukan kepada keluarga pasien atau yang
mengantar pasien.
11. Petugas mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien.
12. Petugas yang mampu mengawasi dan antisipasi kedaruratan
mendampingi pasien dan dalam ambulans.
13. Petugas mencatat kondisi pasien dan tindakan yang di berikan
terhadap pasien di dalam ambulans dalam catatan perkembangan
pasien.
14. Petugas mengantar pasien dengan kendaraan ambulans dan
menyerahkan kepada petugas tempat rujukan.
15. Petugas dan kendaraan ambulans tetap menunggu sampai pasien
mendapatkan kepastian pelayanan.
Petugas melengkapi rekam medis pasien
5. Prosedur 16. Petugas menentukan kasus emergensi yang perlu di rujuk.
17. Petugas melakukan stabilisasi keadaan umum sesuai kasus sebelum
melakukan rujukan:
f. Tekanan darah stabil/terkendali
g. Nadi teraba
h. Pernafasan teratur dn jalan nafas longgar
i. Terpasang oksigen atau jika perlu dipasang infus
j. Tidak terda[at kejang (kejang terkendali)
18. Petugas mengatasi perdarahan, bila ada perdarahan sehingga:
d. Tidak terdapat perdarahan aktif, atau
e. Perdarahan telah terkendali
f. Terpasang infus dengan aliran lancar 20-30 tpm
19. Petugas menyiapkan sarana transportasi ke tempat rujukan dengan di
lengkapi oksigen dan cairan infus yang cukup selama proses rujukan
(1 kolf untuk 4-6 jam) atau sesuai kondisi pasien.
20. Petugas menjelaskan kondisi pasien dan alasan di rujuk kepada
pasien dan atau keluarga pasien.
21. Petugas dan keluarga pasien atau yang mengatur pasien memutuskan
unit pelyanan tujuan rujukkan.
22. Petugas menghubungi rumah sakit yang akan dituju dengan
emnggunakan sarana komunikasi, menjelaskan kondisi pasien dan
memastikan unit pelayanan tujuan dapat menerima pasien.
23. Petugas membuat surat rujukan
24. Petugas meminta keluarga pasien menandatangani surat persetujuan
rujukan.
25. Petugas memberikan surat rujukan kepada keluarga pasien atau yang
mengantar pasien.
26. Petugas mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien.
27. Petugas yang mampu mengawasi dan antisipasi kedaruratan
mendampingi pasien dan dalam ambulans.
28. Petugas mencatat kondisi pasien dan tindakan yang di berikan
terhadap pasien di dalam ambulans dalam catatan perkembangan
pasien.
29. Petugas mengantar pasien dengan kendaraan ambulans dan
menyerahkan kepada petugas tempat rujukan.
30. Petugas dan kendaraan ambulans tetap menunggu sampai pasien
mendapatkan kepastian pelayanan.
31. Petugas melengkapi rekam medis pasien.

Anda mungkin juga menyukai