Abstrak
Nerve Conductivity Studi (NCS) adalah elektrodiagnosa yang digunakan untuk
mengevaluasi konduksi impuls listrik pada saraf. Studi konduktifitas saraf yang dilakukan
kali ini adalah studi pada saraf motorik, dengam letak pada median tangan. Pada NCS
terdapat parameter-parameter yang memengaruhi kecepatan konduktifitas saraf seperti
Distal Latency atau Onset pada pergelangan tangan (wrist) dan siku (elbow), amplitudo, dan
jarak antara pergelangan tangan ke siku. Pemeriksaan ini dilakukan oleh 3 Naracoba yaitu
Nicko, Nurrahma dan Desya. Pada Naracoba Nicko dan Nurrahma menggunakan right
side, sedangkan pada Naracoba Desya menggunakan left side. Hasil perekaman kedua
praktikan tersebut adalah normal, dimana Distal Latency kurang dari 5 ms, Amplitudo lebih
dari 5 ms dan kecepatan konduktifitas saraf lebih dari 50 ms.
Kata Kunci : NSC. Wrist, Elbow, Amplitudo
I. Pendahuluan dari organ-organ internal atau dari
rangsangan eksternal. Sel-sel sistem saraf
Tubuh manusia membutuhkan motorik membawa informasi dari SSP ke
suatu sistem yang dapat mengkoordinasi organ, otot, dan kelenjar. SST terdiri atas
dan mengendalikan organ-organ yang saraf aferen dan saraf eferen. Neuron
kompleks, oleh sebab itu dalam tubuh eferen menyampaikan informasi ke
terdapat sistem yang disebut dengan sistem susunan saraf pusat semua organ sensorik,
saraf. Sistem saraf berperan penting untuk neuron eferen menyampaikan rangsangan
merasakan perubahan-perubahan yang neural ke otot dan kelenjar. Neuron eferen
terjadi di luar atau di dalam tubuh, masuk dalam sistem saraf autonomy dan
menafsirkannya, dan memberi respon somatic.
(menjawab) dalam bentuk kontraksi otot
atau dapat berupa sekresi kelenjar. Sistem Untuk pergerakan otot pada organ
saraf dibedakan menjadi Sistem Saraf ekstremitas terhubung dengan saraf
Pusat (SSP), Sistem Saraf Tepi (SST) atau somatic pada sistem saraf perifer yang
perifer. Namun yang akan dibahas lebih teridiri dari neuron-neuron motoric eferen
disini yaitu sistem saraf tepi dengan saraf yang keluar dari otak (korda spinalis_ dan
motorik. Sistem saraf tepi biasa disebut bersinaps langsung di sel-sel otot rangka.
dengan sistem saraf Perifer. Sistem saraf Saraf somatic yang membawa impuls ke
perifer berada pada paling ujung sistem otot rangka sebagai organ efektor melalui
saraf dan langsung berhubungan reseptor komunikasi secara biolistrik di saraf dan
saraf. Sistem saraf perifer adalah bagian proses komunikasi melalui
dari sistem saraf yang terdiri dari sel-sel neurotransmitter dihubungkan ke saraf
yang membawa informasi ke (sel saraf otot, sehingga terbangkitkannya kontraksi
sensorik) dan dari (sel saraf motorik) otot.
sistem saraf pusat (SSP). Sel-sel sistem
saraf sensorik mengirim informasi ke SSP Dalam elektrodiagnostik terdapat
dua metode yaitu menggunakan NCS
(Nerve Conduction Study) dan jarum Langkah-Langkah:
Elektromiogram (EMG). Pada praktikum
ini metode yang akan dibahas adalah NCS.
NCS digunakan untuk mengevaluasi
konduksi impuls listrik ke saraf perifer.
Namun, dalam beberapa kasus, kehalusan
defisit sensorik atau motorik memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut untuk diagnosis
yang pasti. Pemeriksaan NCS dapat dibagi
menjadi studi konduksi sensorik dan studi
konduksi motorik. Studi konduksi sensorik
dan saraf motorik melibatkan analisis
parameter tertentu, termasuk latency,
Gambar 3.1 Peletakan elektroda dan
kecepatan konduksi, dan amplitudo.
simulasi
Latency onset adalah waktu yang
dibutuhkan untuk stimulus untuk memulai
potensi yang dimunculkan dan
mencerminkan konduksi sepanjang serabut
tercepat. Puncak latency adalah latency
sepanjang mayoritas akson dan diukur
pada amplitudo puncak. Keduanya
dipengaruhi oleh keadaan mielinisasi saraf.
Gambar 3.2 gelombang simulasi pertama
Pada studi konduksi saraf motorik,
saraf motorik dirangsang dan potensial
aksi otot senyawa dari otot dicatat. Hal ini
terkait dengan integritas unit motor. Hasil
penelitian ini dapat dipengaruhi oleh
proses yang merusak tubuh anterior sel
tanduk atau akson, sel Schwann,
sambungan neuromuskuler, atau sel otot
itu sendiri. Juga dianalisis adalah ukuran,
bentuk, dan morfologi dari senyawa
potensial aksi otot untuk menentukan
keadaan mielinisasi, jumlah berfungsi serat
otot, dan fungsi neuromuscular junction. Gambar 3.2 gelombang simulasi pertama
Karena sel tubuh dari saraf motorik dan kedua
terletak di tanduk anterior dari sumsum
tulang belakang, konduksi saraf motorik
abnormal di kedua cedera preganglionik
dan postganglionik.
II. Metodologi
Alat dan Bahan:
1. Satu set EMG Cadwell Satu set alat
EMG Cadwell dan software Sierra
Summit
2. Elektroda
A. Hasil
1. Naracoba: Nicko (Laki-laki)
Amplitudo= 8,4 ms
DL elbow=6,6 ms
DL wrist=2,6 ms
Distance=33 ms
B. Analisis
Jika dilihat dari data maka dapat dianalisis
sebagai berikut:
Rumus:
Syarat normal:
DL <5 ms
Velocity > 50 ms
Amplitudo > 5 ms