Anda di halaman 1dari 6

UAS

EDUPRENEURSHIP
Dosen Pengampu :
Suharyono, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :
Hermawan (1371393)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
2017

BAB I
PENDAHULUAN

Di dalam era globalisasi tentunya banyak sekali tuntutan yang di alami oleh sebagian bahkan
seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini. Tak khayal, banyak murunnya lapangan pekerjaan
yang pada akhirnya manusia berusaha membanting stir untuk melakukan usaha atau bisa kita kenal
dengan berwirausaha. Pekerjaan sebagai seorang wirausaha yang saat ini menjadi incaran utama bagi
hampir semua umat manusia. Wirausahawan merupakan individu yang menyusun dan menjalankan
bisnis, mengambil resiko keuangan untuk melakukannya. Dala bahasa inggris, wirausahawan disebut
sebagai enterpreneur yang memiliki arti orang yang melakukan aktifitas wirausaha yang dicirikan
dengan pandai atau berbakat mengenal produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
manajemen operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan
operasinya. Sedangkan kewirausahaan atau wirausaha meiliki arti sendiri yang merupakan proses
mengidentifikasi, mengembangkan dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses
tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian. Dalam
berwirausaha, seseorang harus berani serta mampu menanggung resiko. Kalaupun usaha yang
digagasnya itu gagal, seseorang harus memiliki hati yang lapang serta semangat yang tinggi untuk
selalu berpikir positif untuk memulai berwirausaha. Suatu hal bisa berhasil apabila kita berusaha
dengan baik serta diiringi rasa percaya diri yang tinggi, kalaupun usaha tersebut gagal setidaknya kita
sudah percaya diri dan berpikir positif dengan usaha kita sehingga rasa patah semangat tidak begitu
mempengaruhi untuk berwirausaha.
Ide-ide yang inovatif juga menjadi poin penting dalam hal berwirausaha. Bagaimana mungkin
seorang wirausahawan mampu sekses dalam berwirausaha ketika mereka miskin akan ide-ide yang
inovatif serta kreatif. Ide-ide baru muncul ketika kita mengalami suatu masalah yang berhubungan
dengan apa yang kita jalani. Jika kita pandai dalam menangkap apa yang menjadi sebuah hikmah dari
kesalahan tersebut, maka kita selamat dari kata rugi atau gagal. Semangat yang tidak patah akan
menjadi sebuah pendukung untuk menjadi pribadi yang mampu berdiri ketika kegagalan
menghadangnya, mereka yang bersemangat tinggi akan mampu membangun inovasi untuk berkarya
dalam berwirausaha.

BAB II
DESKRIPSI USAHA

Jenis Usaha : Pedagang


Tempat Usaha : Area Car Free Day Jombang (Pusat: Samping Rumah Makan Tivoli)
Modal Awal : Rp. 120.000,-
No. Bahan Volume Harga Jumlah
Satuan
1 Beras 2 Kg 9.000 18.000
2 Ayam 1 Kg 25.000 25.000
3 Jamur 1 Bungkus 5.000 5.000
4 Wortel 1/2 Kg 8.000 4.000
5 Jagung manis 2 Bungkus 2.000 4.000
6 Sosis 5 Batang 1.000 5.000
7 Minyak goreng 1/2 Kg 12.000 6.000
8 Kerupuk 1/2 Kg 14.000 7.000
9 Daun pisang 5.000 5.000
10 Bawang merah 1/4 Kg 28.000 7.000
11 Bawang putih - - 3.000
12 Cabe - - 5.000
13 Tomat - - 2.000
14 Daun bawang - - 1.000
15 Penyedap rasa (Royco 8 Bungkus 500 4.000
sapi)
16 Garam 1 Bungkus 1.000 1.000
17 Plastik - 2.000 2.000
18 LPG - 16.000 16.000
Jumlah 120.000

Pelaksanaan : Minggu, 12 Pebruari 2017 pukul 06.00-09.00 WIB


Produk yang Dijual : Nasi Bakar Dinamit (Si Bandit)
Harga Satuan : Rp. 9.000,-

Penghasilan :
No. Jenis Makanan Jumlah Makanan Harga Satuan Jumlah

1 Nasi Bakar Dinamit 26 Bungkus 9.000 234.000


Modal 120.000
Laba 114.000

Nasi bakar merupakan jenis makan berat yang memiliki kadar karbohidrat lebih banyak dari
roti. Makanan ini merupakan makanan yang berbahan dasar nasi yang menjadi makanan pokok orang
Indonesia. Nasi bakar dinamit merupakan perpaduan antara nasi goreng yang dibakar dan berisi
dinamit yang berarti makanan pedas didalamnya. Nasi goreng yang dibumbui seperti halnyanasi
goreng biasa yang kemudian diisi dengan isian seperti tahu ranjau yakni kompilasi antara wortel,
jagung manis, jamur dan ayam yang disedapkan dengan bumbu dapur pada umumnya. Setelah diisi
dan dan dicetak rapi seperti halnyalontong, kita membungkusnya dengan daun pisang agar lebih
sedap dan tidak mudah terbakar. Aroma daun pisang yang alami membuat nasi bakar ini lebih khas
dan mampu meuaskan para pecinta kuliner.
Proses memasaknya cukup membutuhkan waktu yang cukup lama karna harus memasak nasi
terlebih dahulu yang kemudian digoreng dengan rempah-rempah dapur pada umumnya. Tapi kami
tidak membutuhkan waktu yang begitu lama karna disamping kami menanak nasi, kami menyiapkan
isian dari nasi bakar tersebut. Setelah semua telah masak. Kami membungkusnya dengan daun
pisang. Dan nasi bakar tersebut kami bakar dilokasi penjualan agar lebih menarik pelanggan dengan
aroma daun pisang yang harum dan alami. Selain berpusat di satu tempat, kami menjual Si Bandit
tersebut dengan berkeliling sepanjang jalan Car Free Day. Alhasil seluruh nasi bakar kami habis
terjual.

Kendala Ber-Usaha
Rasa lelah dan tidak sabar menjadi kendala dalam proses wirausaha ini. Karna membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk memasaknya. Tetapi rasa itu terbayar dengan rasa nikmat pengalaman
yang didapat dari proses tersebut. Selain itu, putus asa hampir menjadi kendala dalam usaha ini,
karnauntuk menjajakan masakan ini tidak mudah. Masyarakat Jombang lebih sukadengan masakan
instan yang beraromagurih kebaratan.

Pengalaman
Pengalaman merupakan sebuah pelajaran berharga, ibarat seorang guru yang mampu
menunjukkan kesalahan serta arahan yang benar untuk belajar dari kesalahan itu. Dari pengalaman
berwirausaha saya ini, saya lebih mengerti bagaimanacara bertransaksi yang baik. Dengan senyum
ramah, pandai-pandai merebut hati calon pembeli kita serta kesabaran yang harus benar-benar kita
terapkan. Bukan hanya itu, saya lebih mampu membuang rasa malu untuk menghadapi para pembeli
yang berlatar belakang berbeda-beda. Selain itu, saya mampu mengolah keuangan dalam
berwirausaha ini. Tentunya tidak mudah mengembalikan modal awal dan mencari laba dari proses
berwirausaha ini. Tapi, dari ketelatenan dalam mengolah uang modal, kelompok kami tidak perlu
menguras banyak isi kantong untuk memodali usaha ini. Kami mendapatkan laba yang cukup untuk
menutupi rasa lelah kami dalam proses ini. Semoga Bermanfaat...

BAB III
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai