Anda di halaman 1dari 33

TYROID

MAKALAH

Dismpaikan Pada Penyuluhan


Kesehatan
Praktikum : Micro
Teaching
Mata Kuliah : Promosi
Kesehatan

Oleh:
Fatimah Purnama Sari
133110200

Dosen pembimbSing : herwati


SKM,M.Biomed

JURUSAN KEPERAWATAN

1
POLITEKNIK KESEHATAN PADANG

KEMENTRIAN KESEHATAN

2014
TIROID
I. PENDAHULUAN
Kelenjar tiroid, yang terletak tepat dibawah laring

sebelah kanan dan kiri depan trakea. Sekresi tiroid

terutama diatur hormon perangsang tiroid yang disekresi

oleh kelenjar hipofisis anterior berupa tiroksin (T4),

triiodotironi (T3), yang mempunyai efek nyata pada

kecepatan metabolisme tubuh. Kelenjar ini juga

menyekresikalsitonin, suatu hormon yang penting untuk

metabolisme kalsium.

Nodul hipertiroid dibedakan atas struma multinoduler

toksik dan struma uninoduler toksik atau nodul toksik,

insiden struma multinoduler toksik di Inggris dilaporkan

sebanyak 5-8 % dari kasus hipertiroid, sedangkan di Jerman

dilaporkan oleh Fischer sebanyak 34 %. Di Selandia baru,

Brownlie melaporkan sesuai dengan pemeriksaan sidik

tiroid dengan menggunakan presentase yang didapatkan

kasus hipertiroid sebanyak 75 % Graves, 15 % struma

multinodular toksik, dan 10 % struma uninodular toksik .

Struma multinodular toksik disebut juga sebagai sindroma

Marine-Lenhart dan struma uninodular toksik disebut juga

2
adenoma toksik atau penyakit plummer. Kemungkinan

keganasan pada nodul yang hipertiroid sekitar 2 % .

Tidak adanya sekresi tiroid sama sekali biasanya

menyebabkan laju metabolisme turun sekitar 40 persen di

bawah normal dan sekresi tiroksin yang berlebihan sekali

dapat menyebabkan laju metabolisme basal meningkat

setinggi 60 sampai 100 persen di atas normal yang beresiko

terjadinya hipertiroidisme pada tubuh.

II. TIROID
1. Pengertian tiroid

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar

yang mengirimkan hasil sekresinya langsung kedalam darah

yang beredar dalam jaringan. Kelenjar tanpa melewati

3
duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebur hormon.

Beberapa dari organ endokrin ada yang menghasilkan satu

macam hormon atau hormon tunggal, disamping itu juga

ada yang menghasilkan lebih dari satu hormon atau hormon

ganda, misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar

yang lain. (Syaifuddin, 2006. Hlm: 219).

Kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu

digolongkan bersama dibawah nama organ endokrin, sebab

sekresi yang dibuat tidak meninggalkan kelenjarnya melalui

suatu saluran, tetapi langsung masuk kedalam darah yang

beredar didalam jaringan kelenjar. Kata endokrin berasal

dari bahasa yunani yang berarti sekresi kedalam; zat aktif

utama dari sekresi internal ini disebut hormon, dari kata

yunani yang berarti merangsang. (C. Pearce Evelyn, 2009.

Hlm: 281).

2. Anatomi Kelenjar Tiroid


Kelenjar tiroid merupakan organ yang bentuknya

seperti kupu - kupu dan terletak pada leher bagian bawah

disebelah anterior trakea. Kelenjar ini terdiri atas dua buah

lobus lateral yang dihubungkan oleh sebuah istimus.

Kelenjar tiroid mempunyai panjang kuranag lebih 5 cm dan

4
lebar 3 cm dan berat kurang lebih 25 - 30 gram. Aliran darah

ke dalam tiroid per gram jaringan kelenjar sangat tinggi,

yaitu kurang lebih lima kali aliran darah kedalam hati.

Kelenjar tiroid menghasilkan 3 jenis hormon yang berbeda

yaitu Tiroksin (T4), serta Triiodotironin (T3) yang keduanya

disebut dengan satu nama hormkon tiroid, dan Kalsitonin.

(Smeltzer, 2002. Hlm: 1293).

Kelenjar tiroid mempunyai dua lobus, struktur yang

kaya vaskularisasi. Lobus terletak di sebelah lateral trakea

tepatnya dibawah laring yang dihubungkan dengan

jembatan jaringan tiroid, yang disebut istmus, yang secara

terbentang pada permukaan anterior trakea. Secara

mikroskopik, tiroid terutama terdiri atas folikel steroid,

yang masing-masing menyinpan materi koloid didalam

pusatnya. Folikel memproduksi, menyimpan serta

mensekresikan kedua hormon utama yaitu triiodotironin (T 3)

dan tiroksin (T4). (Hudak & Gallo, 2010. Hlm: 425)

Kelenjar ini terdiri dari lebih dari satu juta kelompok

sel, atau folikel. Struktur ini tersusun sferis dan terdiri dari

sel sel yang mengelilingi rongga sentral yang mengandung

zat seperti jeli yang disebut koloid, yang fungsinya

menyimpan hormon tiroid sebelum di sekresi. Setiap sel

tiroid memiliki tiga fungsi ;


a. Eksokrin, karena mensekresikan zat ke dalam

koloid

5
b. Absorptif, karena mengambil zat dari koloid dengan

pinositosis
c. Endokrin, karena mensekresikan hormone

langsung ke dalam aliran darah


(Ben Greenstein & Diana Wood,2010. Hlm: 31)

3. Hormon Tiroid
Kelenjar tiroid memiliki fungsi untuk mensintesisi

dan mensekresikn hormone tiroid trioksin (T 4) dan tri-

iodotronin (T3). Hormon hormon ini bersifat esensial untuk

tumbuh kembang normal dan homeostasis tubuh dengan

meregulasi produksi energi.

Sintesis sel folikel memiliki mekanisme penangkap

iodide (iodide-trapping) pada membrane basalnya yang

memompa iodide dari makanan ke dalam sel. Pompa ini

sangat kuat dan sel dapat mengkonsentrasikan iodide

sampai 25-50 x lipat dari konsentrasinya dalam plasma.

Kandungan iodidin dalam tiroid pada keadaan normal

adalah sekitar 600 ug/g jaringan.

Metabolisme hormon tiroid mensekresi secara total

80-100 ug T3 dan T4 per hari. Walaupun T3 dan T4 sama

sama bersirkulasi, namun jaringan mendapat 90% dari T3

yang dimilikinya dengan mendeiodinasi T4. Iodida yang

dibebaskan dari hormone tiroid diekresi di urin atau

diresirkulasi ke tiroid, tempat iodida ini di konsentrasikan

oleh mekanisme perangkap (trapping). Sekitar sepertiga T4

yang keluar dari plasma di konjungasikan dengan

6
glukuronida atau sulfat di hati dan di ekskresi dalam

empedu . Adapun fungsi hormon tiroid adalah :

a. Mengendalikan aktivitas metabolik seluler


b. Sebagai alat pemacu umum dengan mempercepat

proses metabolisme
c. Untuk pertumbuhan
d. Sebagai respon terhadap kadar kalsium plasma

yang tinggi

Menurunkan kadar kalsium plasma dengan

meningkatkan jumlah penumpukan kalsium dalam

tulang. (Smeltzer, 2002. Hlm: 12

3. KONSEP DASAR PENYAKIT

Kanker tiroid menempati urutan ke 9 dari sepuluh

keganasan tersering. Lebih banyak pada wanita dengan

distribusi berkisar antara 2 : 1 sampai 3 : 1. Insidennya

berkisar antara 5,4 30 %. Berdasarkan jenis histopatologi,

sebenarnya adalah kanker tiroid jenis papilar (71,4%) ;

kanker tiroid jenis folikular (16,17 %) ; kanker tiroid jenis

anasplastik (8,4%) ; dan kanker tiroid jenis medular (1,4%).

1. Definisi

Kangker tiroid adalah suatu keganasan pada tiroid

yang memiliki 4 tipe yaitu: papiler, folikuler, anaplastik dan

meduler. Kanker tiroid jarang menyebabkan pembesaran

kelenjar, lebih sering menyebabkan pertumbuhan kecil

(nodul) dalam kelenjar. Sebagian besar nodul tiroid bersifat

7
jinak, biasanya kanker tiroid bisa disembuhkan.(Smeltzer,

2002. Hlm: 1294-1295).

Hipertiroidisme adalah suatu ketidakseimbangan

metabolik yang merupakan akibat dari produksi hormon

tiroid yang berlebihan. Bentuk umumnya dari masalah ini

adalah penyakit graves, sedangkan benruk yang lain adalah

toksik adenoma, tumor kelenjar hipofisis yang menimbulkan

sekresi TSH meningkat, tiroiditis subakut dan berbagai

bentuk kanker tiroid. (Doenges, dkk, 2000. Hlm: 708).

Hipertiroidisme yang dalam hal prevalensi merupakan

penyakit endokrin yang menempati urutan kedua sesudah

diabetes melitus, adalah suatu kesatuan penyakit dengan

batasan yang jelas, dan penyakit grave menjadi penyebab

utamanya. Pengeluran hormon yang berlebihan diperkirakan

terjadi akibat stimulasi abnormal kelenjar tiroid oleh

imunoglobulin dalam darah.(Smeltzer, 2002. Hlm: 1307)

Hipertiroidisme menyerang wanita lima kali lebih

sering dibandingkan laki-laki dan insidennya akan

memuncak dalam dekade usia ketiga serta keempat.

(Schimke, 1992).

2. Klasifikasi

Menurut WHO, tumor epitel maligna tiroid dibagi menjadi:


a. Karsinoma Folikuler.

8
Terdapat kira-kira 25 % dari seluruh karsinoma tiroid

yang ada, terutama mengenai kelompok usia diatas 50

tahun. Menyerang pembuluh darah yang kemudian

menyebar ke tulang dan jaringan paru. Jarang menyebar ke

daerah nodes limpa tapi dapat melekat/menempel di trakea,

otot leher, pembuluh darah besar dan kulit, yang kemudian

menyebabkan dispnea serta disfagia. Bila tumor mengenai

The Recurrent Laringeal Nerves, suara klien menjadi

serak. Prognosisnya baik bila metastasenya masih sedikit

pada saat diagnosa ditetapkan.


b. Karsinoma Papilar.
Merupakan tipe kanker tiroid yang sering ditemukan,

banyak pada wanita atau kelompok usia diatas 40 tahun.

Karsinoma Papilar merupakan tumor yang

perkembangannya lambat dan dapat muncul bertahun-tahun

sebelum menyebar ke daerah nodes limpa. Ketika tumor

terlokalisir di kelenjar tiroid, prognosisnya baik apabila

dilakukan tindakan Tiroidektomi parsial atau total.

c. Karsinoma Medular.
Timbul di jaringan tiroid parafolikular. Banyaknya 5 10

% dari seluruh karsinoma tiroid dan umumnya mengenai

orang yang berusia diatas 50 tahun. Penyebarannya

melewati nodes limpa dan menyerang struktur di

sekelilingnya. Tumor ini sering terjadi dan merupakan

bagian dari Multiple Endocrine Neoplasia (MEN) Tipe II yang

juga bagian dari penyakit endokrin, dimana terdapat sekresi

9
yang berlebihan dari kalsitonin, ACTH, prostaglandin dan

serotonin

d. Karsinoma berdiferensiasi buruk (Anaplastik).


Merupakan tumor yang berkembang dengan cepat dan

luar biasa agresif. Kanker jenis ini secara langsung

menyerang struktur yang berdekatan, yang menimbulkan

gejala seperti:
1) Stridor (suara serak/parau, suara nafas terdengar

nyaring).
2) Suara serak.
3) Disfagia

Stadium kanker tiroid tidaksaja berdasarkan

histopatologi, ekstensi lokal, regional dan metastase jauh,

tetapi juga pada umur dan jenis kelamin. Klasifikasinya

sebagai berikut :

Tipe dan <45 tahun > 45 tahun

stadium
Papiler

Stadium I Setiap T, setiap N, M0 T1, N1, M0

Stadium Setiap T, setiap N, M1 T2-4, N1, M0

Setiap T, N0,
II
M0,
Stadium
Setiap T,
III
setiap N, M0
Stadium

IV

10
Tipe dan stadium <45 tahun >45 tahun
Folikuler

Stadium I Setiap T, setiap N, M0 T1, N0, M0

Stadium II Setiap T, setiap N, M1 T2-4, N0, M0

Stadium III - Setiap T, N1, M0

Stadium IV - Setiap T, setiap N,

M0
Meduler

Stadium I - T1, N0, M0

Stadium II setiap T, setiap N, M0 T2-4, N0, M0

Stadium III - Setiap T, N1, M0

Stadium IV setiap T, setiap N, M1 Setiap T, setiap N,

M1
Tidak dapat

diklasifikasikan - -

Stadium I - -

Stadium II - -

Stadium III setiap T, setiap N, setiap T, setiap N,

Stadium IV etiap M setiap M


Catatan :

Tx : tumor tidak dapat ditentukan

T0 : Tidak ada tumor

T1 : tumor berdiameter terpanjang < 3 cm

T2 : tumor berdiameter terpanjang >3 cm

T3 : fikus intraglanduler multiple

T4 : tumor primer terfiksasi

11
4. Etiologi

Etiologi dari penyakit ini belum pasti, yang berperan

khususnya untuk terjadi well differentiated (papiler dan

folikuler) adalah radiasi dan goiter endemis, dan untuk jenis

meduler adalah factor genetic. Belum diketahui suatu

karsinoma yang berperan untuk kanker anaplastik dan

meduler. Diperkirakan kanker jenis anaplastik berasal dari

perubahan kanker tiroid berdiferensia baik (papiler dan

folikuler), dengan kemungkinan jenis folikuler dua kali lebih

besar.

Radiasi merupakan salah satu faktor etiologi kanker

tiroid. Banyak kasus kanker pada anak-anak sebelumnya

mendapat radiasi pada kepala dan leher karena penyakit

lain. Biasanya efek radiasi timbul setelah 5-25 tahun, tetapi

rata-rata 9-10 tahun. Stimulasi TSH yang lama juga

merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid. Faktor

resiko lainnya adalah adanya riwayat keluarga yang

menderita kanker tiroid dan gondok menahun.

5. Tanda dan gejala (Manifestasi Klinik)

Adapun tanda dan gejala adalah mencakup penurunan

selera makan, konsumsi makanan, penurunan berat badan

yang progresif, kelelahan otot yang abnormal, amenore,

perubahan defekasi dengan konstipasi dan diare, efek pada

12
jantung mencakup sinus takikardi, peningkatan tekanan

nadi, dan palpitasi.(Smeltzer, 2002. Hlm: 1307) .

6. Patofisiologi

Neoplasma tiroid sering timbul sebagai pembesaran

tiroid yang diskret. Kadang-kadang mirip goiter noduler

jinak. Nodule-nodule tiroid dapat diraba, kebanyakan nodule

tersebut jinak, namun beberapa nodule goiter bersifat

karsinoma.

Untuk menentukan apakah nodule tiroid ganas atau

tidak, harus dinilai factor-faktor resiko dan gambaran klinis

massa tersebut, dan harus dilakukan beberapa

pemeriksaan laboratorium.

7. Komplikasi

1. Paralisis pita suara

2. Pendarahan

3. Trauma nervus langerhan

4. Abses

5. Hipokalsemia

8. Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan Medik

Tidak ada pengobatan yang langsung ditujukan

kepada penyebab hipertiroidisme. Namun upaya untuk

13
menurunkan hiperaktif tiroid akan mengurangi gejalanya

secara efektif dan menghilangkan penyebab utama

terjadinya komplikasi serius. Terdapat 3 bentuk terapi yang

tersedia untuk mengobati dan mengendalikan aktivitas

tiroid yang berlebihan yaitu : (Smeltzer, 2002. Hlm: 1308-

1310)

1) Pemerikasaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang membedakan tumor

jinak dan ganas tiroid belum ada yang khusus, kecuali

kanker meduler, yaitu pemeriksaan kalsitonon dalam

serum. Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang

diperlukan karena pada karsinoma tiroid dapat terjadi

tiroktositosis walaupun jarang. Human Tiroglobulin

(HTG) Tera dapat dipergunakan sebagai tumor marker

dan kanker tiroid diferensiasi baik. Walaupun

pemeriksaan ini tidak khas untuk kanker tiroid, namun

peninggian HTG ini setelah tiroidektomi total merupakan

indikator tumor residif atau tumbuh kembali (barsano).

Kadar kalsitonin dalam serum dapat ditentukan untuk

diagnosis karsinoma meduler.

2) Radiologis

a) Foto X-Ray

Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher kadang-

kadang diperlukan untuk melihat obstruksi trakhea

karena penekanan tumor dan melihat kalsifikasi pada

massa tumor. Pada karsinoma papiler dengan badan-

14
badan psamoma dapat terlihat kalsifikasi halus yang

disertai stippledcalcification, sedangkan pada

karsinoma meduler kalsifikasi lebih jelas di massa

tumor. Kadang-kadang kalsifikasi juga terlihat pada

metastasis karsinoma pada kelenjar getah bening.

Pemeriksaan X-Ray juga dipergunnakan untuk survey

metastasis pada pary dan tulang. Apabila ada

keluhan disfagia, maka foto barium meal perlu untuk

melihat adanya infiltrasi tumor pada esophagus.

b) Ultrasound

Ultrasound diperlukan untuk tumor solid dan kistik.

Cara ini aman dan tepat, namun cara ini cenderung

terdesak oleh adanya tehnik biopsy aspirasi yaitu

tehnik yang lebih sederhna dan murah.

c) Computerized Tomografi

CT-Scan dipergunakan untuk melihat prluasan tumor,

namun tidak dapat membedakan secara pasti antara

tumor ganas atau jinak untuk kasus tumor tiroid.

d) Scintisgrafi

Dengan menggunakan radio isotropic dapat

dibedakan hot nodule dan cold nodule. Daerah cold

nodule dicurigai tumor ganas. Teknik ini

dipergunakan juga sebagai penuntun bagi biopsy

aspirasi untuk memperoleh specimen yang adekuat.

15
3) Biopsy aspirasi

Pada dekade ini biopsy aspirasi jarum halus banyak

dipergunakan sebagai prosedur diagnostik pendahuluan

dari berbagai tumor terutama pada tumor tiroid. Teknik dan

peralatan sangat sederhana , biaya murah dan akurasi

diagnostiknya tinggi. Dengan mempergunakan jarum tabung

10 ml, dan jarum no.22 23 serta alat pemegang, sediaan

aspirator tumor diambil untuk pemeriksaan sitologi.

Berdasarkan arsitektur sitologi dapat diidentifikasi

karsinoma papiler, karsinoma folikuler, karsinoma

anaplastik dan karsinoma meduler.

b. Penatalaksanaan Keperawatan

Adapun penatalaksanaan keperawatan yang dapat

dilakukan adalah modifikasi aktivitas, pemantauan

berkelanjutan, pengaturan suhu, dukungan emosional, dan

pendidikan pasien.(Smeltzer, 2002. Hlm: 1302-1303).

1) Modifikasi aktivitas

Penderita kangker tiroid akan mengalami pengurangan

tenaga dan letargi sedang hingga berat. Sebagai akibatnya,

resiko komplikasi akibat imobilitas akan meningkat.

Kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas menjadi

terbatas akibat perubahan pada status kardiovaskuler dan

pulmoner yang terjadi akibat hipertiroidisme. Peranan

16
perawat yang penting adalah membantu perawatan dan

kebersihan diri pasien sambil mendorong partisipasi pasien

untuk melakukan aktivitas yang masih berada dalam batas

toleransi yang ditetapkan untuk mencegah komplikasi

imobilitas.

2) Pemantauan berkelanjutan

Pamantauan TTV dan tingkat kognitif pasien dilakukan

dengan ketat selama proses penegakan diagnosis dan awal

terapi untuk mendeteksi :

a) Kemunduran status fisik dan mental

b) Tanda serta gejal yang menunjukkan peningkatan

laju metabolik akibat terapi yang melampaui

kemampuan reaksi sistem kardivaskuler dan

pernafasan

c) Keterbatasan dan komplikasi miksidema yang

berkelanjutan

3) Pengaturan suhu

Pasien yang sering mengalami gejala menggigil dan

menderita intoleransi yang ekstrem terhadap hawa dingin

meskipun ia berada pada ruangan yang nyaman atau panas.

Ekstra pakaian dan selimut yang diberikan dan pasien harus

dilindungi terhadap hembusan angin.

17
4) Dukungan emosional

Penderita hipertiroidisme sedang hingga berat dapat

mengalami reaksi emosional hebat terhadap perubahan

penampilan serta citra tubuhnya dan terhadap terlambatnya

diagnosis, yang sering dijumpai pada penyakit ini.

5) Pendidikan pasien

Pasien dan keluarga sering sangat prihatin terhadap

perubahan yang mereka saksikan akibat hipertiroid. Sering

kita menentramkan pasien dan keluarga dengan penjelasan

bahwa banyak diantara gejala-gejala tersebut akan

menghilang setelah dilakukan terapi dan berhasil

dilakukan.pasien diberitahu untuk terus minum obat seperti

yang diresepkan dokter meskipun gejala sudah membaik.

Instruksi tentang diit untuk meningkatkan penurunan berat

badan begiru pengobatan dimulai, untuk prose

penyembuhan.

9. gejala dan dampak disfungsi tiroid

Terdapat dua macam disfungsi tiroid, yaitu hipotiroid

dan hipertiroid. Hipotiroid merupakan kejadian dimana

kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup banyak hormone

tiroid. Sehingga metabolisme tubuh menjadi lambat.

a. Gejala Hipotiroid :

Mudah lelah

18
Mengantuk

Kedinginan

Berat badan cenderung bertambah walaupun pola

makan wajar dan olah raga teratur

Depresi

Konstipasi

Nyeri otot dan sendi

Kulit kering bersisik

Rambut dan kuku menipis dan rapuh

Penurunan libido

Gangguan menstruasi

b. Penyebab Hipotiroid bisa bermacam-macam, yaitu :

Penyakit autoimun

Hipotiroid akibat autoimun ini dikenal dengan

Tiroiditis Hashimoto. Pada kondisi ini tubuh

menyerang kelenjar tiroid karena menganggapnya

sebagai sel asing. Hal ini menyebabkan sel-sel dalam

kelenjar tiroid mati dan tidak dapat menghasilkan

hormone tiroid.

19
Kehilangan jaringan tiroid

Biasa terjadi secara sekunder akibat

penyinaran (radiasi) atau operasi kelenjar tiroid yang

dilakukan sebagai pengobatan hipertiroid.

Kelainan congenital

c. Kelenjar tiroid tidak berfungsi secara normal sejak

lahir

Konsumsi obat-obatan, seperti lithium yang sering

digunakan untuk terapi gangguan mood.Hipertiroid adalah

kebalikan dari hipotiroid. Kelenjar tiroid bekerja terlalu aktif

sehingga menghasilkan hormone tiroid secara berlebihan.

Akibatnya, metabolisme tubuh menjadi lebih cepat.

Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita.

d. Gejala Hipertiroid :

Denyut jantung sangat cepat (lebih dari 100 kali per

menit)

Keringat berlebih dari biasanya

Tangan gemetar

Peningkatan frekuensi buang air besar

20
Pertumbuhan kuku yang sangat cepat

Rambut rontok

Kulit tipis dan halus

Penurunan berat badan meskipun pola makan normal

Cemas, mudah tersinggung

Terjadi gangguan menstruasi

e. Penyebab Hipertiroid :

Penyakit Grave

Merupakan salah satu penyakit autoimun. Tubuh

menyerang sel-sel kelenjar tiroid tapi tidak mematikan

sel, justru membuat antibodi (thyrotropin receptor

antibody) yang merangsang kelenjar tiroid untuk

memproduksi hormon tiroid secara berlebih.

Sehingga terjadi pembengkakan pada pada salah

satu organ tubuh. Salah satu ciri khasnya mata yang

menonjol keluar dari rongga mata da tatapan seperti

ketakutan.

Adenoma (tumor kelenjar) tiroid toksik

Sebagian kelenjar tiroid memproduksi hormone

tiroid sendiri tanpa distimulasi oleh TSH. Biasa dialami

21
oleh penderita goiter (pembesaran kelenjar tiroid)

jangka panjang, terutama lanjut usia.

Tiroiditis

Peradangan pada kelenjar tiroid yang menyebabkan

produksi hormone berlebihan. Sehingga dapat

berakibat terjadinya hipertiroidisme yang berlangsung

selama berminggu-minggu sampai beberapa bulan.

Adenoma hipofise

Tumor pada kelenjar hipofise yang menyebabkan

produksi TSH berlebihan menyebabkan kelenjar tiroid

memproduksi hormon secara berlebihan.

f. Gejala Penyakit Tiroid

Hipertiroidisme Hipotiroidisme

Denyut jantung yg cepat Denyut nadi yg lambat


Tekanan darah tinggi Suara serak
Kulit lembat & berkeringat
Berbicara menjadi lambat
banyak
Gemetaran Alis mata rontok
Gelisah Kelopak mata turun
Nafsu makan bertambah Tidak tahan cuaca dingin

disertai penambahan berat

22
badan
Sulit tidur Sembelit
Sering buang air besar &
Penambahan berat badan
diare
Lemah Rambut kering, tipis, kasar
Kulit kering, bersisik, tebal,

Kulit diatas tulang kering kasar

menonjol & menebal Kulit diatas tulang kering

menebal & menonjol


Mata membengkak,
Sindroma terowongan karpal
memerah & menonjol
Mata peka terhadap cahaya Kebingungan
Mata seakan menatap Depresi
Kebingungan Demensia

g. Kekurangan tiroid

Salah satu penyebab goiter alias gondok yang paling

sering di dunia ialah kekurangan yodium. Kelenjar tiroid

tidak dapat menghasilkan hormon tiroid memadai tanpa

yodium yang cukup.

Untuk mengatasi, di Indonesia, zat ini biasanya

ditambahkan pada bahan yang digunakan sehari-hari,

seperti garam. Jika kekurangan yodium, kelenjar pituitary

melepaskan TSH merangsang kelenjar tiroid meningkatkan

produksinya.

23
Rangsangan berlebihan dalam jangka waktu lama

mengakibatkan kelenjar tiroid membesar.Imam

mengatakan, gejala hipotiroid (kekurangan tiroid), antara

lain lemah, lesu, sulit berpikir, dan mengantuk terus.

Metabolisme tubuh melemah. Gejala ini kerap tidak

disadari.

Kekurangan tiroid pada perempuan hamil dalam waktu

panjang menyebabkan bayi yang dilahirkan mengalami

hipotiroid. Jika terlambat diintervensi, bayi akan terganggu

pertumbuhan otaknya.

Kepala Subdit Pengendalian Diabetes dan Penyakit

Metabolik Kementerian Kesehatan Tjetjep Ali Akbar

mengatakan, untuk menghasilkan generasi muda yang

cerdas, pemerintah berencana melakukan penapisan kadar

tiroid pada ibu hamil mulai tahun 2014. Hal itu dilakukan

lewat pemeriksaan darah untuk melihat kadar TSH.

Penyebab lain goiter ialah tiroiditis Hashimoto akibat

otoimun. Terjadi perusakan kelenjar tiroid oleh sistem

kekebalan tubuh sendiri sehingga produksi hormon tiroid

rendah.

Menurut Imam, jika hipotiroid disebabkan defisiensi

yodium, akan diberikan suplemen yodium oral. Penanganan

hipotiroidisme bisa dengan terapi sulih hormon. Biasanya

digunakan L-tiroksin, bentuk sintetis dari T4.

24
h. Kelebihan tiroid

Sebagian besar kelebihan hormon tiroid

(hipertiroidisme) disebabkan penyakit Graves yang

merupakan penyakit autoimun. Dalam hal ini, sistem

kekebalan tubuh menghasilkan protein thyroid simulating

immunoglobulin (TSI) yang menyerupai TSH. TSI juga

merangsang kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid dan

menyebabkan goiter.

Pada penderita, metabolisme tubuh akan meningkat.

Penderita kerap kepanasan, kelelahan di malam hari,

kesulitan tidur, tangan bergetar, dan detak jantung tidak

beraturan.

Terapi dilakukan dengan yodium radioaktif sehingga

goiter mengecil. Hipertiroid dapat pula disebabkan

gangguan sekresi TSH oleh kelenjar di otak.

Pembesaran kelenjar tiroid bisa juga akibat tumor

jinak maupun ganas (kanker). Untuk itu, diperlukan tes

fungsi tiroid guna memastikan keaktifan kelenjar tiroid. Jika

kelenjar tiroid membesar merata dan terjadi hipertiroid,

dokter akan melanjutkan dengan tes penyakit Graves. Jika

terjadi hipotiroid, kemungkinan terjadi tiroiditis Hashimoto.

Untuk memastikan, dapat dilakukan tes darah. Cara lain

lewat pemindaian, ultrasonografi tiroid, maupun biopsi

aspirasi jarum halus

25
10. Daftar pustaka

NANDA, 2005, NANDA: Nursing Diagnosis Definition &

Classification 2005-2006 , Philadelphia.

Mansjoer, Arif, dkk, 2000, Kapita Selekta Kedokteran ,

Media Aesculapius, Jakarta

Suastika, K., 1995, Penyakit Kelenjar Tiroid , EGC,

Jakarta

http://medicastore.com/penyakit/131/Kelenjar_Tiroid.ht

ml
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_tiroid

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : tiroid


Waktu Pertemuan : 20 menit
Tanggal : 15 Oktober 2014
Tempat : puskesmas Belimbing
Sasaran : Masyarakat Desa Belimbing
Metode : Ceramah dan Tanya jawab
Presentator : Fatimah Purnama Sari

TUJUAN

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Agar masyarakat atau peserta penyuluhan mengetahui tentang tiroid.

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

26
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan masyarakat atau peserta
penyuluhan mampu:
a. Menyebutkan pengertian tiroid
b. Menjelaskan letak tiroid
c. Menjelaskan konsep dasar penyakit tiroid
d. Menjelaskan penyebab tiroid
e. Menjelaskan tanda dan gejala penderita penyakit tiroid
f. Menjelaskan perjalanan penyakit tiroid
g. Menjelaskan penyakit lain yang disebabkan oleh panyakit tiroid
h. Menjelaskan cara mengatasi penderita tiroid
i. Menjelaskan gejala dan dampak penderita tiroid

SUB POKOK BAHASAN

1. Pengertian tiroid
2. Letak tiroid
3. Konsep dasar penyakit tiroid
4. Penyebab tiroid
5. Tanda dan gejala penderita penyakit tiroid
6. Perjalanan penyakit tiroid
7. Penyakit lain yang disebabkan oleh tiroid
8. Cara mengatasi penderita tiroid
9. Gejala dan dampak penderita tiroid

NO. WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN PESERTA


1. 5 menit PEMBUKAAN
Mengucapkan salam Menjawab
Memperkenalkan diri Mendengar
Menjelaskan topik, waktu dan Mendengarkan dan
tujuan penyuluhan memperhatikan
2. 10 menit KEGIATAN INTI
Memperhatikan
Menjelaskan pengertian tiroid
Memberikan kesempatan peserta
Mengajukan
untuk bertanya
pertanyaan
Memberikan kesempatan peserta
lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement Mengemukakan
Menjelaskan letak tiroid pendapat
Memberikan kesempatan peserta Mendengarkan
untuk bertanya Memperhatikan
Memberikan kesempatan peserta
Mengajukan
lain untuk menjawab
pertanyaan

27
Memberikan reinforcement
Menjelaskan konsep dasar Mengemukakan
penyakit tiroid pendapat
Memberikan kesempatan peserta Mendengarkan
untuk bertanya Memperhatikan
Memberikan kesempatan peserta Mengajukan
lain untuk menjawab pertanyaan
Memberikan reinforcement
Menyebutkan penyebab penyakit Mengemukakan
tiroid pendapat
Memberikan kesempatan peserta mendengarkan
untuk bertanya Memperhatikan
Memberikan kesempatan peserta Mengajukan
lain untuk menjawab pertanyaan
Memberikan reinforcement
Menjelaskan tanda dan gejala Mengemukakan
penderita penyakit tiroid pendapat
Memberikan kesempatan peserta Mendengarkan
untuk bertanya Memperhatikan
Memberikan kesempatan peserta
Mengajukan
lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement pertanyaan
Menjelaskan perjalanan penyakit
tiroid Mengemukakan
Memberikan kesempatan peserta
pendapat
untuk bertanya Mendengarkan
Memberikan kesempatan peserta Memperhatikan
lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement Mengajukan
Menjelaskan penyakit lain yang pertanyaan
disebabkan oleh panyakit tiroid
Memberikan kesempatan peserta
Mengemukakan
untuk bertanya
pendapat
Memberikan kesempatan peserta
Mendengarkan
lain untuk menjawab Memperhatikan
Memberikan reinforcement
Menjelaskan cara mengatasi Mengajukan

28
penderita tiroid pertanyaan
Memberikan kesempatan peserta
untuk bertanya Mengemukakan
Memberikan kesempatan peserta
pendapat
lain untuk menjawab Mendengarkan
Memberikan reinforcement
Memperhatikan
Menjelaskan gejala dan dampak
penderita tiroid Mengajukan
Memberikan kesempatan peserta pertanyaan
untuk bertanya
Memberikan kesempatan peserta
Mengemukakan
lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement pendapat
Mendengarkan
Memperhatikan

Mengajukan
pertanyaan

Mengemukakan
pendapat
Mendengarkan

3. 5 menit PENUTUP
Bersama peserta Bersama-sama
menyimpulkan atau menyimpulkan
merangkum kembali apa yang
telah disampaikan menjawab pertanyaan
Evaluasi tentang tiroid
Melakukan terminasi
memperhatikan dan
Memberi salam untuk menutup
mendengarkan
pertemuan menjawab salam

29
METODE

1. Ceramah
2. Tanya jawab

MEDIA/ALAT BANTU

1. Leaflet
2. Slide show

EVALUASI

30
PERTANYAAN ESSAY

1. Apa itu tryroid ?


2. Bagaimanakah bentuk kelenjar tyroid ?
3. Apa itu kanker tyroid ?
4. Apa tanda dan gejala dari kanker tyroid ?
5. Apa saja komplikasi kanker tyroid ?

PERTANYAAN OBJEKTIF
1. Bagaimanakah bentuk kelenjar tyroid ?
a. Kupu-kupu c. capung
b. Nyamuk d. pita

2. Dimanakah letak kelenjar tyroid ?


a. Otak c. ketiak
b. Tenggorokan d. perut

3. Siapakah yang lebih mudah terkena kanker tyroid ?


a. Anak-anak c. laki-laki
b. Orang dewasa d. wanita

4. Apa saja factor-faktor penyebab tyroid ?


a. Radiasi
b. Stimulasi TSH yang lama
c. riwayat keluarga yang menderita kanker tiroid dan gondok
menahun
d. A,B,C benar

5. Resiko terjadi nya kanker akan tampak setelah


a. 9-10 tahun c. 9-10 bulan
b. 10-12 tahun d. 10-12 bulan

6. Apa saja tanda dan gejala seseorang menderita tyroid ?


a. Penurunan nafsu makan
b. Kelelahan
c. Peningkatan tekanan nadi
d. A,B,C benar

7. Kekurangan tyiroid pada ibu hamil dapat menyebabkan ?


a. Ginjaal c. hypertiroid
b. Hypothyroid d. jantung

8. Bagaimana cara mencegah seseorang agar tidak kekurangan tyroid ?


a. Mengkonsumsi buah
b. Mengonsumsi makanan beryodium
c. Mengkonsumsi sayuran
d. Mengkonsumsi daging

31
9. Apakah fungsi hormone tyroid ?
a. Sebagai alat pemacu umum dengan mempercepat proses metabolism
b. Untuk pertumbuhan
c. Sebagai respon terhadap kadar kalsium plasma yang tinggi
d. A,B,C benar semua

10. Berikut ini adalah pemeriksaan radiologi untuk penderita kanker tyroid,
kecuali.
a. Foto X-Ray
b. Biopsy aspirasi
c. Ultrasound
d. Scintisgrafi

KUNCI JAWABAN

ESSAY :

1. Devenisi tyroid
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirimkan
hasil sekresinya langsung kedalam darah yang beredar dalam jaringan.
Kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebur
hormon. Beberapa dari organ endokrin ada yang menghasilkan satu
macam hormon atau hormon tunggal, disamping itu juga ada yang
menghasilkan lebih dari satu hormon atau hormon ganda, misalnya
kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.

2. Bentuk kelenjar tyroid


Kelenjar tiroid merupakan organ yang bentuknya seperti kupu - kupu dan
terletak pada leher bagian bawah disebelah anterior trakea. Kelenjar ini

32
terdiri atas dua buah lobus lateral yang dihubungkan oleh sebuah istimus.
Kelenjar tiroid mempunyai panjang kuranag lebih 5 cm dan lebar 3 cm dan
berat kurang lebih 25 - 30 gram.

3. Devenisi kanker tyroid


Kangker tiroid adalah suatu keganasan pada tiroid yang memiliki 4 tipe
yaitu: papiler, folikuler, anaplastik dan meduler. Kanker tiroid jarang
menyebabkan pembesaran kelenjar, lebih sering menyebabkan
pertumbuhan kecil (nodul) dalam kelenjar. Sebagian besar nodul tiroid
bersifat jinak, biasanya kanker tiroid bisa disembuhkan.(Smeltzer, 2002.
Hlm: 1294-1295).

4. Tanda dan gejala kanker tyroid


Adapun tanda dan gejala adalah mencakup penurunan selera makan,
konsumsi makanan, penurunan berat badan yang progresif, kelelahan otot
yang abnormal, amenore, perubahan defekasi dengan konstipasi dan diare,
efek pada jantung mencakup sinus takikardi, peningkatan tekanan nadi,
dan palpitasi.

5. Komplikasi dari kanker tyroid


1. Paralisis pita suara
2. Pendarahan
3. Trauma nervus langerhan
4. Abses
5. Hipokalsemia

OBJEKTIF

1. A
2. B
3. D
4. D
5. A
6. D
7. C
8. D
9. D
10. B

33

Anda mungkin juga menyukai