Anda di halaman 1dari 3

Ulama selalu berusaha untuk memahami kandungan Al-

Quran sejak masa ulama


salaf sampai masa modern. Dari sekian lama perjalanan sejarah penafsiran Al-
Quran,
banyak ditemui beragam tafsir dengan metode dan corak yang berbeda-beda. Dari sekianbanyak macam-
macam tafsir, ulama coba membuat mengklasifikasikan tafsir dengan sudutpandang yang berbeda-beda
antara yang satu dengan yang lainnya.Quraish Shihab, dalam membumikan Al-
Quran, membagi tafsir dengan melihatcorak dan metodenya menjadi; tafsir yang bercorak
matsur dan tafsir yang menggunakanmetode penalaran yang terdiri dari metode tahlili dan
maudhui.
[10] Al-Farmawi membagi tafsir dari segi metodenya menjadi empat bagian yaitu: metode
tahlili, ijmali, Muqaaran dan maudhui. sedangkan metode tahlili dibagi menjadi beberapa
corak tafsir yaitu: Tafsir bi al-
matsur, Tafsir bi al
-
Royi, Tafsir Sufi, Tafsir Fiqh, Tafsir Falsafi, Tafsir ilmi, Tafsir Adaby dan ijtima.
[11] Berikut ini akan penulis jelaskan metode-metode tafsir dengan mengikuti polapembagian Al-
Farmawi.1.

Metode Tafsir Tahlily

a.

Pengertian
Metode Tafsir Tahlily adalah suatu metode tafsir yang bermaksudmenjelaskan kandungan ayat-ayat Al-
Quran dari seluruh aspeknya. Di
dalamtafsirnya, penafsir mengikuti runtutan ayat sebagaimana yang telah tersusun di dalammushaf. Penafsir
memulai uraiannya dengan mengemukakan arti kosa kata diikutidengan penjelasan mengenai arti global ayat.
Ia juga mengemukakan munasabah(korelasi) ayat-ayat serta menjelaskan hubungan maksud ayat-ayat
tersebut satu samalain. Begitu pula, penafsir membahas mengenai
sabab al-nuzul
(latar belakangturunnya ayat) dan dalil-
dalil yang berasal dari Rasul, atau Sahabat, atau para Tabiin,
yang kadang-kadang bercampur baur dengan pendapat para penafsir itu sendiri dandiwarnai oleh latar
belakang pendidikannya, dan sering pula bercampur baur dengan

pembahasan kebahasaan dan lainnya yang dipandang dapat membantu memahaminash Al-
Quran tersebut.
[12] Muhammad Baqir al-Shadr menyebut tafsir metode tahlily ini dengan tafsir
tajziI
, yang secara harfiah berarti tafsir yang menguraikan berdasarkan bagian
-bagian atau
tafsir parsial.
[13]
b.

Bentuk Tafsir Al-


Quran dengan metode Tahlily
Metode Tahlily kebanyakan dipergunakan para ulama masa-masa klasik danpertengahan. Diantara mereka,
sebagian mengikuti pola pembahasan secara panjanglebar (
ithnab
), sebagian mengikuti pola singkat (
ija
z) dan sebagian mengikuti pulasecukupnya (
musawah
). Mereka sama-sama menafsirkan Al-
Quran dengan metode
tahlily, namun dengan corak yang berbeda.[14] Para ulama membagi wujud tafsir Al-
Quran dengan metode tahlily kepada
tujuh macam (bentuk) yaitu:
Al-Tafsir bi al-
MaTsur, Al
-Tafsir bi al-R
ayi, Al
-Tafsir al-Shufi, Al-Tafsir al-fiqhi, Al-Tafsir al-falsafi, Al-Tafsir al-
ilmi, dan Al
-Tafsir al- Adab al-
ijtimai.

c.

Kitab-kitab Tafsir yang menggunakan metode Tahlily


Diantara kitab-kitab tafsir yang menggunakan metode ini adalah:

Tafsir al-Qu
ran al
-
azhim
karya Ibn Katsir.

Tafsir al-Munir
karya Syaikh Nawawy al-Bantany.

Ada yang ditulis dengan sangat panjang, seperti kitab tafsir karya
al-Lusi
,
Fakhr al- Din al-Razi
,
dan Ibn Jarir al-Thabari;

Ada yang sedang, seperti


kitab Tafsir Imam al-Baidhawi dan al-Naisaburi
;

dan ada pula yang ditulis dengan ringkas, tetapi jelas dan padat, seperti
kitab Tafsir al-Jalalayn karya Jalal al-Din Suyuthi dan Jalal al-Din al- Mahalli dan kitabTafsir yang ditulis
Muhammad Farid Wajdi.
d.

Kelebihan dan kekurangan metode Tahlily


1)

Kelebihan metode Tahlilya)

Dapat mengetahui dengan mudah tafsir suatu surat atau ayat, karena susunantertib ayat atau surat mengikuti
susunan sebagaimana terdapat dalam mushaf.b)

Mudah mengetahui relevansi/munasabah antara suatu surat atau ayat dengansurat atau ayat lainnya.c)

Memungkinkan untuk dapat memberikan penafsiran pada semua ayat,meskipun inti penafsiran ayat yang satu
merupakan pengulangan dari ayatyang lain, jika ayat-ayat yang ditafsirkan sama atau hampir sama.d)

Mengandung banyak aspek pengetahuan, meliputi hukum, sejarah, sains, danlain-lain..[15] 2)

Kelemahan metode Tahlilya)

Menghasilkan pandangan-pandangan yang parsial dan kontradiktif dalamkehidupan umat Islam.[16] b)

Faktor subyektivitas tidak mudah dihindari misalnya adanya ayat yangditafsirkan dalam rangka
membenarkan pendapatnya.c)

Terkesan adanya penafsiran berulang-ulang, terutama terhadap ayat-ayat yangmempunyai tema yang sama.
[17] d)

Masuk pemikiran Israiliyyat.[18]


e.

Urgensi metode Tahlily

Anda mungkin juga menyukai